Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

16 Desember 2013

Pemberontak Menolak Buka Ports Timur Libya, Minyak Mentah Brent Naik

Bloomberg (16/12) - Minyak mentah Brent rebound dari penurunan mingguan terbesarnya sejak bulan Oktober lalu setelah pemberontak Libya menolak menyerahkan kontrol dari tiga pelabuhan minyak kepada pemerintah.Minyak brent berjangka naik sebanyak 0,7 persen. Minyak kelas Laut Utara meluncur 2,5 persen pada pekan lalu seiring spekulasi port, yang ditutup sejak bulan Juli, akan dibuka kembali. Ibrahim Al Jedran, seorang pemimpin pemberontak Libya, mengatakan pada konferensi pers kemarin bahwa terminal ekspor minyak dari Es Sider, Ras Lanuf dan Zueitina akan tetap ditutup setelah pemerintah menolak kondisinya. Output minyak dari Negara tersebut, terbukti memiliki cadangan minyak terbesar di Afrika, turun menjadi 210.000 barel per hari bulan lalu, level terendahnya sejak 2011.Minyak Brent untuk pengiriman Januari, yang berakhir hari ini, naik sebanyak 73 sen menjadi US$ 109,56 per barel di ICE Futures Europe yang berbasis London. Kontrak berjangka Februari yang lebih aktif diperdagangkan naik 74 sen lebih tinggi pada level harga US$ 109,06 pada pukul 9:52 waktu Singapura.Minyak WTI untuk pengiriman Januari turun 7 sen menjadi US$ 96,53 per barel di New York Mercantile Exchange. Volume semua berjangka yang diperdagangkan sekitar 10 persen di bawah rata-rata perdagangan 100 hari. Minyak mentah patokan AS lebih rendah berada di level harga US$ 12,97 untuk minyak Brent, dibandingkan dengan perdagangan pada tanggal 13 Desember yang berada pada level harga US$ 12,35. (izr