Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

18 Juni 2013

Kenaikan harga rumah di China menekan saham Hong Kong

Bloomberg, (18/6) - Bursa Hong Kong turun mengikuti kenaikan yang luas pada harga perumahan di China yang menimbulkan kekhawatiran terbatasnya ruang lingkup untuk pelonggaran moneter lebih lanjut terbatas. Indeks Hang Seng kehilangan 0,6 persen pada posisi 21,090.09 pada istirahat tengah hari di Hong Kong. Sekitar empat saham jatuh untuk setiap satu yang naik pada 50-anggota indeks dengan volume 1,9 persen lebih rendah dari 30-hari rata-rata intraday. Hang Seng China Enterprises Index turun 0,9 persen menjadi 9,660.19. Harga-harga rumah baru di China naik di hampir semua kota pada bulan Mei lalu, redaman optimisme terhadap langkah stimulus baru dari bank sentral. "Rasanya tidak akan banyak yang bisa diselesaikan dalam waktu dekat," kata Ben Tam, seorang manajer dari IG Investment. "Setiap ekspansi kebijakan oleh pemerintah dan bank sentral tampaknya akan terbatas." Harga rumah naik di 69 dari 70 kota yang dilacak oleh pemerintah, kata Biro Statistik Nasional China pagi ini. Beijing, Shanghai dan kota bisnis selatan Guangzhou semua mencatat kenaikan harga tertinggi sejak perubahan metodologi pengumpulan data pada tahun 2011 lalu. (brc)

Emas turun jelang pertemuan FOMC

New York, 17/06 (Bloomberg) – Emas turun di New York sebelum Federal Reserve memulai pertemuan dua hari karena para investor masih menimbang kapan bank sentral akan mengurangi pembelian asetnya. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan memulai pertemuan kebijakan dua harinya (Selasa – Rabu). Ketua Fed Ben S. Bernanke mengatakan bulan lalu bahwa bank sentral, yang saat ini membeli $ 85 milyar dari Treasuries dan sekuritas berbasis hipotek secara bulanan untuk memacu perekonomian, bisa mengurangi skala stimulus jika prospek tenaga kerja menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan. Kepemilikan pada produk reksadana berbasis emas yang diperdagangkan di bursa jatuh ke level terendah sejak Maret 2011. "Pasar akan mencari petunjuk lebih lanjut pada kapan the Fed akan mengurangi program stimulusnya," kata Steve Scacalossi, wakil presiden dari TD Securities Inc, dalam sebuah laporan. "Kepemilikan di ETF terus turun karena investor merenungkan terhadap imbal hasil yang lebih baik di pasar lain." Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0,3 persen untuk menetap di $ 1,383.10 per ounce pada pukul 1:41 p.m. di Comex, New York. Harga telah jatuh 17 persen tahun ini karena sebagian investor telah kehilangan kepercayaan kepada logam mulia sebagai penyimpan nilai dan di tengah kekhawatiran bahwa the Fed akan memperlambat laju stimulus. Volume perdagangan 65 persen di bawah rata-rata dalam 100 hari terakhir untuk kali hari ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Kepemilikan aset ETF jatuh dalam 18 minggu terakhir ke 2,116.83 metrik ton, jangka waktu terburuk sejak produk tersebut pertama didaftarkan pada tahun 2003. (brc)

Emas relatif stabil menunggu rapat FOMC

Reuters, (18/6) - Emas sedikit berubah pada Selasa pagi menunggu pertemuan Federal Reserve pada petunjuk lanjutan seputar prospek program stimulus bank sentral Amerika tersebut di tengah beberapa data ekonomi AS yang kuat yang telah dirilils tadi malam. Spot emas bergerak sedikit turun $ 0,40 menjadi $ 1,383.95 per ounce pada pukul 07:18 WIB. Bullion jatuh sekitar 0,5 persen pada hari Senin karena penguatan saham-saham AS. Emas AS juga kenaikan $ 0,40 menjadi $ 1,383.5. Pasar akan mengamati dengan seksama setiap petunjuk baru apakah the Fed akan mengurangi program pembelian aset senilai $ 85 milyar secara bulanan yang telah berjalan saat ini dan menjadi landasan support untuk harga emas. Data ekonomi AS yang baru dikeluarkan tadi malam juga relatif jyat dan meningkatkan spekulasi the Fed akan segera mengurangi program stimulusnya. Mayoritas para homebuilder di AS melihat kondisi industri properti saat ini cukup menguntungkan untuk pertama kalinya sejak awal krisis perumahan tujuh tahun yang lalu, dengan laporan industri menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan di sektor ini melonjak pada bulan Juni. Setiap pengurangan stimulus akan menekan harga emas, yang biasanya dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Bullion turun 17 persen sepanjang tahun ini karena investor mulai menjauhi daya tarik safe-havennya, sementara saham global melakukan reli. Kepemilikan di SPDR Gold Trust, exchange-traded fund terbesar di dunia tertahan di 1,003.17 ton pada hari Senin - terendah dalam lebih dari empat tahun. (brc)

Jepang rapat FOMC bursa Jepang berusaha menguat

Bloomberg, (18/6) - Pasasr saham Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian Selasa pagi ini di tengah volume rendah dan yen yang stabil menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve mulai hari ini. Properti naik sementara perusahaan farmasi mundur. Pertambangan, asuransi dan produsen minyak mencatat kenaikan tertinggi di antara 33 kelompok industri Topix. Pembuat mesin listrik Meidensha Corp menguat paling besar di Nikkei 225 Stock Average setelah SMBC Nikko Securities Inc menaikkan rating saham tersebut. Indeks Topix naik 0,2 persen menjadi 1,087.57 pada pukul 09:46 a.m. di Tokyo, dengan volume sekitar 37 persen di bawah 30-hari rata-rata intraday. Sekitar tiga saham naik untuk setiap dua yang jatuh. Sementara itu, Indeks Nikkei 225 naik 0,1 persen menjadi 13,041.91 dan Kontrak pada indeks diperdagangkan di Singapura sedikit berubah. "Kita akan bergerak terkait dengan the Fed," kata Toshihiko Matsuno, senior strategist dari SMBC Friend Securities Co di Tokyo. "Sudah ada laporan bahwa the Fed kemungkinan akan memberi sinyal untuk mengurangi pelonggaran dengan segera. Namun Bank of Japan telah memulai pelonggaran sendiri jadi saya berpikir kita tidak perlu terlalu khawatir jika skala likuiditas global kembali sedikit." Investor akan fokus pada konferensi pers dari Ketua the Fed Ben S. Bernanke besok setelah pertemuan kebijakan dua harinya. Sebanyak $ 2,5 triliun telah keluar dari pasar global sejak ia mengatakan pada 22 Mei bahwa bank sentral Amerika bisa mulai mengurangi stimulus jika pasar tenaga kerja AS menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan. (brc)

Tiga Indeks Utama Bawa Bursa AS ke Area Positif

Meski investor masih mencari kepastian kelanjutan program stimulus moneter, bursa saham AS mulai menguat pada Selasa (18/6/2013) dini hari tadi. Indeks sempat menyentuh level terendah dengan rumor pengurangan stimulus moneter dari The Fed sudah semakin dekat. Namun masuk sesi siang indeks mulai menguat dengan kenaikan saham unggulan hingga 1 persen. Indeks Dow Jones menguat 0,7% ke 15.179,85, indeks S&P lebih tinggi 0,7% ke 1.639,04 dan indeks Nasdaq naik 0,8% ke 3.452,13. Penguatan Dow mendapat dukungan dari saham Cisco walaupun saham Verizon mengalami pelemahan terdalam. Di sisi ekonomi, "Empire State" indeks manufaktur New York Fed naik menjadi 7,84 pada bulan Juni dari minus 1,43 pada bulan Mei. Hal ini melebihi perkiraan sebelumnya. Angka di atas nol menunjukkan ekspansi. Namun, ke depan indeks pesanan baru berpotensi mengalami pelemahan.  The Fed akan memulai pertemuan dua hari hingga Rabu besok. Pasar akan menunggu konferensi pers dan ramalan ekonomi dari Ben Bernanke. Sesi tersebut akan menjadi fokus utama untuk pasar global pekan ini. Investor akan mendengarkan untuk rincian tentang kapan The Fed dapat mulai agresif lagi dengan pembelian obligasi US$85 miliar setiap bulanan.

Emas turun jelang pertemuan FOMC

17/06 (Bloomberg) – Emas turun di New York sebelum Federal Reserve memulai pertemuan dua hari karena para investor masih menimbang kapan bank sentral akan mengurangi pembelian asetnya. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan memulai pertemuan kebijakan dua harinya (Selasa – Rabu). Ketua Fed Ben S. Bernanke mengatakan bulan lalu bahwa bank sentral, yang saat ini membeli $ 85 milyar dari Treasuries dan sekuritas berbasis hipotek secara bulanan untuk memacu perekonomian, bisa mengurangi skala stimulus jika prospek tenaga kerja menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan. Kepemilikan pada produk reksadana berbasis emas yang diperdagangkan di bursa jatuh ke level terendah sejak Maret 2011. "Pasar akan mencari petunjuk lebih lanjut pada kapan the Fed akan mengurangi program stimulusnya," kata Steve Scacalossi, wakil presiden dari TD Securities Inc, dalam sebuah laporan. "Kepemilikan di ETF terus turun karena investor merenungkan terhadap imbal hasil yang lebih baik di pasar lain." Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0,3 persen untuk menetap di $ 1,383.10 per ounce pada pukul 1:41 p.m. di Comex, New York. Harga telah jatuh 17 persen tahun ini karena sebagian investor telah kehilangan kepercayaan kepada logam mulia sebagai penyimpan nilai dan di tengah kekhawatiran bahwa the Fed akan memperlambat laju stimulus. Volume perdagangan 65 persen di bawah rata-rata dalam 100 hari terakhir untuk kali hari ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Kepemilikan aset ETF jatuh dalam 18 minggu terakhir ke 2,116.83 metrik ton, jangka waktu terburuk sejak produk tersebut pertama didaftarkan pada tahun 2003. (brc)

Bursa HK naik,H-shares akhiri kejatuhan 12 sesi beruntun

Bloomberg (17/06) – Bursa Hong Kong berakhir naik setelah indeks saham China mengakhiri menghentikan rekor penurunan beruntun yang telah membuat valuasi harga mencapai sekitar 25 persen di bawah rata-rata tiga tahun. Indeks Hang Seng naik 1,2 persen menjadi 21,225.90 pada penutupan perdagangan Senin di Hong Kong. Sekitar empat saham menguat untuk setiap satu yang jatuh pada 50-anggota bluechips dengan volume 11 persen di atas 30-hari rata-rata intradaynya. Hang Seng China Enterprises Index naik 1,2 persen menjadi 9,664.84 setelah penurunan 12-hari berturut-turut. "'Ada banyak peluang yang menarik,' kata Catherine Yeung, direktur dari Fidelity Investment Management Ltd, dalam sebuah wawancara TV Bloomberg di Hong Kong. 'Terutama ketika membahwas mengenai pasar ekuitas China dan di mana valuasi diperdagangan, bagi kita banyak faktor-faktor yang belum terserap kedalamharga.” Bank Dunia, Morgan Stanley dan UBS AG, semuanya memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi China pekan lalu. Pemerintah dapat memacu rebound dengan reformasi ke sektor yang terbuka bagi investor swasta seperti kereta api dan air, ungkap Li Daokui, mantan penasihat akademik untuk Bank of China pada sebuah forum di Beijing pada tanggal 15 Juni kemarin. Indeks acuan Hang Seng turun 7,5 persen tahun ini hingga pekan lalu, membuat Hong Kong menjadi bursa terburuk di antara pasar ekuitas maju di dunia, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (brc)

Bursa Jepang naik dengan volume rendah jelang rapat FOMC

Bloomberg (17/06) – Index Topix Jepang naik untuk hari perdagangan kedua ditengah rendahnya volume pasar menejlang rapat kebijakan Federal Reserve AS (Selasa). Yen melemah dari posisi terkuatnya terhadap dolar dalam lebih dari dua bulan terakhir. Index ukur saham di bursa Tokyo tersebut tambah 2.7 persen ke level 1,084.72 pada penutupan perdagangan saham hari ini.Volume pasar mencapai 44 persen dibawah rata-rata 30 hari menjelang rapat FOMC hari Selasa. Hanya 83 saham yang turun dari 1709 anggota index tersebut. Index Nikkei 225 stock average memperoleh besaran gain yang sama ke posisi 13,033.12. "Waktunya saham-saham Jepang rebound semakin dekat," kata Kenji Shiomura, senior strategist dari Daiwa Securities Group Inc, perusahaan pialang terbesar kedua di Jepang. "Fokusnya adalah pada rapat FOMC dan harapan bahwa Ben Bernanke akan mengatakan sesuatu yang akanmenenangkan pasar." Ketua the Fed Bernanke akan mengadakan konferensi pers pada anggal 19 Juni setelah pertemuan kebijakan dua hari. Hampir $ 3 triliun telah keluar dari pasar saham global sejak Bernanke pada 22 Mei lalu mengatakan bahwa stimulus dapat dikurangi jika pasar tenaga kerja ASmembaik. Sementara semua ke-37 ekonom yang disurvei Bloomberg News memprediksi the Fed akan mempertahankan biaya pinjaman dalam kisaran nol hingga 0,25 persen, investor akan mencari tanda-tanda ketika bank sentral akan siap untuk mengurangi pembelian obligasi. (brc)

Tiga Indeks Utama Bawa Bursa AS ke Area Positif

New York - Meski investor masih mencari kepastian kelanjutan program stimulus moneter, bursa saham AS mulai menguat pada Selasa (18/6/2013) dini hari tadi. Indeks sempat menyentuh level terendah dengan rumor pengurangan stimulus moneter dari The Fed sudah semakin dekat. Namun masuk sesi siang indeks mulai menguat dengan kenaikan saham unggulan hingga 1 persen. Indeks Dow Jones menguat 0,7% ke 15.179,85, indeks S&P lebih tinggi 0,7% ke 1.639,04 dan indeks Nasdaq naik 0,8% ke 3.452,13. Penguatan Dow mendapat dukungan dari saham Cisco walaupun saham Verizonmengalami pelemahan terdalam. Di sisi ekonomi, "Empire State" indeks manufaktur New York Fed naik menjadi 7,84 pada bulan Juni dari minus 1,43 pada bulan Mei. Hal ini melebihi perkiraan sebelumnya. Angka di atas nol menunjukkan ekspansi. Namun, ke depan indeks pesanan baru berpotensimengalami pelemahan. Sementara itu, sentimen home builder melonjak, dengan NAHB atau Wells Fargo Indeks Perumahan melonjak ke 52 di bulan Juni dari 44 di bulan Mei. Ini adalah pertama kalinya indeks naik di atas 50 sejak April 2006. Dengan indeks di atas 50 sinyal ada pembangunan lebih karena melihat kondisi pasar yang menguntungkan investor. Semua home builders utama termasuk Toll Brothers dan KB Home mengalami keuntungan setelah laporan tersebut. The Fed akan memulai pertemuan dua hari hingga Rabu besok. Pasar akan menunggu konferensi pers dan ramalan ekonomi dari Ben Bernanke. Sesi tersebut akan menjadi fokus utama untuk pasar global pekan ini. Investor akan mendengarkan untuk rincian tentang kapan The Fed dapat mulai agresif lagi dengan pembelian obligasiUS$85miliar setiap bulanan.