KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street mengawali pekan sibuk laporan laba perusahaan dengan penurunan tajam pada Selasa pagi, karena harga minyak merosot ke posisi terendah baru multi-tahun. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 96,53 poin (0,54 persen) menjadi ditutup pada 17.640,84. Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 16,55 poin (0,81 persen) menjadi berakhir di 2.028,26, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 39,36 poin (0,84 persen) menjadi 4.664,71. Patokan Eropa minyak mentah Brent ditutup di bawah 50 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak April 2009, menyusul perkiraan suram pasar minyak dari Goldman Sachs. Saham-saham sektor energi turun tajam, termasuk anggota Dow Chevron dan Marathon Oil, masing-masing merosot sebesar 2,2 persen dan 5,1 persen. "Pasar gelisah tentang harga energi yang lebih rendah dan apakah mereka sedang meramalkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dan bukan hanya ketidakseimbangan pasokan-permintaan," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di S&P Capital IQ. NPS Pharmaceuticals melesat 8,2 persen lebih tinggi setelah mengumumkan rencana akan dibeli oleh Shire yang berbasis di Irlandia senilai 5,2 miliar dolar AS. Perusahaan kesehatan binatang MWI Veterinary Supply naik 8,2 persen di tengah berita pihaknya akan diakuisisi oleh distributor farmasi AmerisourceBergen senilai 2,5 miliar dolar AS. Saham AmerisourceBergen kehilangan 2,2 persen. Produsen obat Bristol-Myers Squibb naik 3,1 persen di tengah berita bahwa sebuah studi untuk perusahaan obat kanker paru-paru Opdivo dihentikan karena panel independen menemukan bahwa obat itu berhasil meningkatkan tingkat ketahanan hidup pada pasien. Perusahaan bioteknologi Celgene naik 2,9 persen karena memproyeksi penjualan 2015 sebesar 9-9,5 miliar dolar AS, naik 22 persen dari tahun lalu. Jaringan perhiasan Tiffany merosot 14,0 persen karena mengatakan penjualannya selama masa liburan penting turun satu persen dari tahun lalu, terutama karena kinerja yang sangat lemah di Jepang. Kepala perusahaan Michael Kowalski menandai hasil tersebut sebagai "secara keseluruhan mengecewakan." SanDisk, yang memproduksi produk-produk penyimpanan data dalam elektronik konsumen, kehilangan 13,9 persen setelah mengumumkan bahwa mereka memperkirakan penjualan kuartal keempat 1,73 miliar dolar AS, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,80-1,85 miliar dolar AS. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 1,91 persen dari 1,96 persen pada Jumat (9/1), sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,49 persen dari 2,54 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
13 Januari 2015
Emas awali pekan ini dengan kenaikan
Januari 13, 2015
Loco Gold
KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melompat lebih dari satu persen pada Selasa pagi, karena harga minyak yang terus bergerak turun menekan pasar saham Amerika Serikat. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari bertambah 16,7 dolar AS atau 1,37 persen, menjadi menetap di 1.232,8 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Ekuitas AS terus menunjukkan pelemahan pada Senin, karena kemerosotan lain dalam harga minyak mendorong investor menjauh dari saham, beralih ke aset-aset yang dinilaI aman seperti obligasi pemerintah dan emas. Beberapa pedagang mengatakan mereka pada dasarnya berhati-hati mengenai pasar secara umum, selama harga minyak tidak stabil. Emas juga mendapat dukungan karena para pedagang memilih untuk fokus pada pertumbuhan upah yang lemah, meskipyun data pekerjaan AS menguat, yang akan membuat Federal Reserve memperlambat laju kenaikan suku bunga, meningkatkan permintaan emas sebagai "safe haven". Laporan Situasi Ketenagakerjaan AS yang dirilis Jumat lalu menunjukkan bahwa rata-rata penghasilan per jam turun 0,2 persen pada Desember setelah naik 0,2 persen pada bulan sebelumnya. Para analis memperkirakan untuk kenaikan 0,2 persen. Perak untuk pengiriman Maret naik 14,5 sen atau 0,88 persen, menjadi ditutup pada 16,564 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 10,9 dolar AS atau 0,89 persen, menjadi ditutup pada 1.241 dolar AS per ounce.
Minyak anjlok setelah bank investasi AS pangkas proyeksi harga
Januari 13, 2015
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak mentah dunia anjlok pada Selasa pagi, karena bank-bank investasi Amerika Serikat termasuk Goldman Sachs Group, memangkas proyeksi harga minyak mereka. Minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari kehilangan 2,29 dolar AS menjadi menetap di 46,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor Xinhua. Sementara, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari turun 2,68 dolar AS menjadi ditutup pada 47,43 dolar AS per barel di perdagangan London. Goldman Sachs mengatakan harga minyak akan turun lebih jauh selama semester pertama tahun ini untuk pasar menemukan keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Kapasitas penyimpanan dan tanker yang berlebih menunjukkan pasar dapat mengalami surplus lebih lama daripada di masa lalu, sehingga minyak mentah di sekitar 40 dolar AS akan diperlukan untuk memperlambat produksi AS, analis Goldman, Jeffrey Currie, mengatakan dalam sebuah laporannya pada Senin. Societe Generale pada Senin mengurangi perkiraan rata-rata harga minyak mentah AS untuk tahun ini menjadi 51 dolar AS, dan memproyeksikan bahwa Brent akan mencapai rata-rata 55 dolar pada 2015. Commerzbank pada Jumat lalu menurunkan perkiraan harga Brent kuartal pertamanya menjadi 45 dolar AS dari 65 dolar AS. Harga minyak jatuh baru-baru ini karena tidak ada tanda-tanda bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan memangkas produksi mereka dalam menanggapi kerosotan harga. Uni Emirat Arab (UAE) tidak memiliki rencana untuk mengurangi produksi. Al Otaiba, Duta Besar UAE untuk AS, mengatakan di Washington pada Kamis lalu bahwa UEA dapat hidup dengan kondisi pasar saat ini lebih lama daripada yang orang-orang perkirakan. Produksi minyak mentah AS naik 11.000 barel per hari menjadi 9,13 juta pada pekan yang berakhir 2 Januari, terbesar dalam data mingguan yang dimulai pada Januari 1983, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA).
Dolar melemah terhadap yen karena permintaan "safe-haven"
Januari 13, 2015
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa pagi, tetapi melemah terhadap yen Jepang karena kemerosotan harga minyak dan pasar ekuitas mendorong permintaan pasar untuk aset-aset "safe-haven". Yen Jepang menguat 0,19 persen terhadap dolar selama sesi karena berita bahwa harga minyak anjlok setelah bank investasi termasuk Goldman Sachs menurunkan perkiraan harga mereka dan saham-saham AS melemah lebih lanjut di tengah jatuhnya harga minyak, lapor Xinhua. Greenback meraih keuntungan kembali pada Senin setelah merugi pada Jumat (9/1) karena laporan penggajian non pertanian AS bervariasi. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,02 persen menjadi 91,952 pada akhir perdagangan. Dengan tidak adanya data utama keluar dari negara itu pada Senin, para investor sedang menunggu dengan cermat data penjualan ritel, klaim pengangguran dan indeks harga konsumen AS yang dijadwalkan keluar pada pekan ini. Pada akhir perdagangan di New York, euro bergerak turun menjadi 1,1840 dolar dari 1,1843 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5180 dolar dari 1,5166 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8164 dolar dari 0,8203 dolar. Dolar AS dibeli 118,32 yen Jepang, lebih rendah dari 118,58 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 1,0144 franc Swiss dari 1,0141 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1956 dolar Kanada dari 1,1861 dolar Kanada.
Langganan:
Postingan (Atom)