London - Bursa saham Eropa berpotensi melemah pada perdagangan Selasa (26/2/2013) dengan kebuntuan politik di Italia setelah melaksanakan pemilu kemarin. Investor khawatir hasil pemilu Italia dapat menyebabkan kebuntuan politik. Dampaknya terjadi kesengsaraan ekonomi. Koalisi Pier Luigi Bersani memenangkan suara di majelis rendah. Namun tidak ada partai yang mendominasi kursi di majelis tinggi, Senat negara tersebut. Dengan tidak adanya kursi mayoritas maka akan sulit untuk meloloskan langkah reformasi ekonomi. Koalisi yang mengusung Bersani meraih 121 kursi Senat. Sementara Berlusconi menghimpun 117 kursi. Euro telah jatuh ke level terendah dalam enam minggu terakhir terhadap dolar AS. Perkembangan politik negara tersebut memiliki dua pilihan dengan membentuk koalisi besar bersama Bersani, atau terbentuknya oposisi Mario Monti dengan Berlusconi. Jika kedua pilihan tersebut tidak berhasil maka akan ada pemilu lanjutan pada tahun ini. Sementara, proses reformasi ekonomi akan terhenti. Jadi berpotensi merusak pemulihan ekonomi negara tersebut. Hal ini terbukti dengan imbal hasil obligasi sepuluh tahun naik 17 basis poin menjadi 4,55 persen. Tetapi Italia akan mampu melakukan penjualan treasury hingga 6,5 miliar euro atau US$8,5 miliar untuk lima atau sepuluh tahun pada Rabu besok. Pelemahan juga sudah terjadi di bursa saham Asia. Indeks Nikkei memimpin pelemahan karena ketidakpastian politik di Italia. Investor juga sedang mencari petunjuk dari Bank Sentral AS tentang kebijakan pelonggaran kuantitatif. Hal ini menjelang pernyataan Gubernur Federal Reserve AS, Ben Bernanke yang berpotensi membebani pasar global. Indeks Nikkei jatuh 2,2%, indeks Hang Seng turun 0,7%, indeks STI turun 0,7%, indeks Shanghai turun 0,2%, indeks Kospi turun 0,4%, indeks ASX turun 1,03%. Minyak mentah AS turun 0,8% ke US$92,28 per barel dan minyak mentah Brent turun 0,6% ke US$113,74 per barel. Sedangkan harga emas naik 0,3% ke US$1.592,30 per troy ons, harga perak turun 0,3% ke US$28,8 per ons dan tembaga turun 0,03% ke US$3,54 per pon.
26 Februari 2013
Indeks DAX Pimpin Bursa Eropa Naik
Februari 26, 2013
News Market
London - Bursa saham Eropa menguat pada pembukaan perdagangan Senin (25/2/2013). Indeks CAC naik 0,6% ke 3.727,35, indeks FTSE naik 0,3% ke 6.355,95 dan indeks DAX naik 0,9% ke 7.732,52. Hal ini seiring bursa saham global lebih tinggi, meskipun ada ketidakpastian hasil pemilu Italia dan turun peringkat kredit Inggris. Pada hari Jumat pekan lalu, Moody's menurunkan peringkat kredit negeri Ratu Elizabeth dari AAA menjadi Aa1 dengan outlook stabil. Lembaga itu menilai kelayakan kredit negara tersebut tetap layak. Tetapi apabila mengaitkan dengan prospek pertumbuhan jangka pendek dan menengah maka beban utangya meningkat. Sementara itu, hasil pemilu Italia pada Minggu (24/2/2013) dan akan menyelesaikan proses tersebut hari ini. Banyak analis memperkirakan hasil pemilu akan menggusur PM Mario Monti. Persaingan ketat ditunjukkan Pier-Luigi Bersani dan Silvio Berlusconi. Sementara bursa saham Asia menguat dengan kenaikan 2 persen bursa saham Jepang setelah merosotnya Yen. Pelemahan merespon pencalonan Haruhiko Kuroda sebagai Presiden Bank Pembangunan Asia sebagai Gubernur Bank of Japan. Bursa juga mencerma hasil surve PMI yang dilakukan HSBC untuk bulan Februari. Hasil tersebut menunjukkan menurunnya pertumbuhan sektor manufaktur menjadi 50,4 dari 52,3 pada bulan Januari. Indeks tersebut juga merupakan level terendah dalam empat bulan terakhir. Indeks Nikkei naik 2,4%, indeks Hang Seng naik 0,1%, indeks STI naik 0,1%, indeks Shanghai naik 0,4%, indeks Kospi turun 0,4%, indeks ASX naik 0,7%. Untuk harga minyak AS turun 0,01% ke US$93,12 per barel dan minyak jenis Brent stagnan di US$114,10 per barel. Untuk harga emas naik 0,8% ke US$1.585,60 per troy ons, harga perak naik 1,1% ke US$28,8 per ons dan tembaga naik 0,4% ke US$3,5 per pon.
*) Inilah.com
Dow Jones terjatuh signifikan hingga 216 poin akibat tekanan iklim politik
Februari 26, 2013
Nasdaq
GN (25/02) - Bursa AS turun tajam Senin (25/2), dengan indeks Dow Jones Industrial Average mengalami kejatuhan terparah sejak 7 November akibat tekanan dari situasi politik di dalam maupun di luar AS, terutama hasil pemilu di Italia yang mengecewakan. Setelah sempat menguat 81 poin, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 216,40 poin, atau 1,6%, menjadi 13.784,17. Demikian juga dengan indeks S&P 500 yang berakhir turun 27,75 poin, atau 1,8%, menjadi 1.487,85. Sedangkan indeks Nasdaq Composite merosot 45,57 poin, atau 1,4%, menjadi 3.116,25. Di sisi lain, harga minyak mentah turun tipis Senin (25/2) dan ditutup sedikit di atas level US$93 per barel. Menguatnya dolar AS menyusul ketidakpastian mengenai hasil pemilu Italia memicu melemahnya euro, sehingga memberikan tekanan pada komoditas bedenominasi dolar AS. Tak hanya itu, pelemahan harga minyak ini juga tak lepas dari data manufaktur China yang mengecewakan yang memicu kekhawatiran atas permintaan energi. Minyak mentah untuk kontrak April ditutup turun 2 sen menjadiUS$93,11 per barel diNew York Mercantile Exchange. Sebelumnya, harga emas ditutup menguat Senin (25/2) berkat dukungan dari aksi beli besar-besaran menjelang rilis laporan Commitments of Traders pada akhir pekan ini. Aksi beli jangka pendek ini juga dipicu oleh aksi jual besar-besaran yang terjadi pekan lalu, dan ini merupakan kenaikan tertinggi harga emas dalamsehari perdagangan selama Februari ini. (rf)
Nikkei 225 Naik Ke Tertinggi 4-Tahun Pada Spekulasi Kandidat Gubernur BOJ
Februari 26, 2013
Nikkei 225
Bloomberg (25/02) – Nikkei 225 Stock Average ditutup pada level tertinggi dalam hampir empat setengah tahun terakhir karena kejatuhan yen setelah seorang pejabat pemerintah Jepang mengatakan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe kemungkinan akan mencalonkan Presiden Asian Development Bank, Haruhiko Kuroda sebagai gubernur Bank of Japan yang baru. Index Nikkei 225 naik 2,3 persen pada posisi 11,650.88 di Tokyo, level penutupan tertinggi sejak 29 September 2008. Indeks Topix naik 1,8 persen menjadi 980,70 dengan ke-32 dari 33 subindex Topix yang berakhir di zona hijau. Menurut Natsuo Yamaguichi, kepala Partai Komeito Baru, sekutu koalisi dari Partai Liberal Demokrat mengatakan bahwa Perdana Menteri Abe sedang mempersiapkan Haruhiko Kuroda sebagai kandidat untuk menggantikan Gubernur Bank of Japan, Masaaki Shirakawa yang akan segera berakhir masa jabatannya 19 Maret Mendatang. Dalam wawancara 11 Februari lalu, Kuroda mengatakan bahwa bank sentral Jepang benar-benar memiliki "ruang yang sangat substansial" untuk pelonggaran lebih lanjut dan langkahlangkah pelonggaran tambahan tersebut dapat terapkan tahun ini. Dia juga menganjurkan target inflasi lebih dari satu dekade sebelum BOJ mengadopsi kebijakan pada bulan Januari.Juru bicara Asian Development Bank, Akiko Mochizuki menolak untuk mengomentari laporan tersebut. Eksportir Jepang naik karena yen turun ke posisi terendah dalam 2,5 tahun terakhir terhadap dolar, melemah ke level 94.77. Mata uang Jepang tersebut telah turun 6,7 persen tahun ini, penurunan terbesar di antara 10 mata uang negara berkembang yang dilacak oleh Bloomberg. (brc)
Disamping Tekanan Pada Sektor Properti, HSI Berakhir Positif
Februari 26, 2013
Hangseng
Efinet (25/02) – Bursa saham Hong Kong berakhir sedikit lebih tinggi pada hari Senin, dibantu oleh bargain hunting di sebagian besar blue chips yang mengimbangi pelemahan sektor properti lokal karena langkah pengetatan terbaru dari pemerintah. Indeks acuan Hang Seng naik 37,64 poin, atau 0,2% ke 22,820.08 dengan volume transaksi mencapai HK$54.60 miliar, turun dariHK$65.47milyar yang tercatat di hariJumat. Pada hari Jumat setelah penutupan pasar, pemerintah Hong Kong meluncurkan putaran lain dari langkah-langkah pendinginan sektor properti, termasuk menaikan bea materai pada semua pembelian rumah tangan kedua. Hal ini ditujukan untuk mengendalikan harga rumah dari para spekulator. Harga properti lokal telah lebih dari dua kali lipat sejak 2008, berkat tingkat suku bunga ultra-rendah dan permintaan luar negeri yang kuat, terutama dari pembeli orang China daratan yang mencari keuntungan yang lebih tinggi dan untuk memindahkan asetnya ke luar negeri. Namun, blue chips lainnya reboundmengimbangi pelemahan sektor properti dengan munculnya aksi bargain hunting setelah HSI jatuh 2,3% selama dua sesiterakhir. Investor mengabaikan rilis data dari HSBC yang menunjukan bahwa aktivitas manufaktur China, Manufaktur Purchasing Managers Index jatuh ke 50,4 pada bulan Februari dibandingkan dengan pembacaan akhir bulan Januari di 52,3. Namun, Daniel So, strategist dari SHK Financial memperkirakan bahwa HSI, setelah dikoreksi dari puncak 23.944 pada tanggal 4 Februari lalu, akan rebound dalam jangka pendek, dengan resistance di MA 50-harimendekati 23.100. (brc)
Emas menguat hampir 1 persen akibat anjloknya Wall St, kekhawatiran zona euro
Februari 26, 2013
Loco Gold
25/02 (Reuters) – Emas naik sekitar 1 persen pada Senin karena koreksi tajam ekuitas AS dan ketidakpastian atas hasil pemilu parlemen Italia, menyebabkan bangkitnya kembali pembelian safe-haven,memperpanjang reli emas untuk hari ketiga. Emas naik mendekati US $1,600 per ons setelah forecast awal bertentangan dengan hasil suara Italia menimbulkan kekhawatiran bahwa pecahnya parlemen di negara sarat-utang ini bisa menghambat stabilitas zona euro. S&P 500 jatuh hampir 2 persen. Komentar baru-baru ini oleh para pejabat Federal Reserve menunjukkan bank sentral AS bisa mengurangi atau menghentikan pembelian asetnya, membangkitkan daya tarik emas sebagai inflation-hedge. Investor sekarang melihat ke kesaksian setengah tahunan Ketua Fed Ben Bernanke kepada Kongres minggu ini untuk petunjuk tentang masa depan stimulus ekonomi AS. Emas berjangka AS untuk pengiriman April ditutup naik $13,80 pada $1,586.60, dengan volume perdagangan sejalan dengan ratarata250-hari, data awal Reuters menunjukkan. Bagaimanapun, kepercayaan keseluruhan emas tetap rapuh, ditandai kepemilikan SPDR Gold Trust jatuh 42,3 ton menjadi 1,280.67 ton pekan lalu,merupakan outflow terbesar mingguan sejak Agustus 2011. Yang juga menopang lonjakan emas adalah ketidakpastian ekonomi AS terkait pemangkasan pengeluaran pemerintah $85 miliar dijadwalkan mulai berlaku pada hariJumat. "Emas telah 'bottom-out' jangka pendek di sini. Kami melihat aksi sell-off tajam dalam beberapa minggu terakhir," kata Ron Florance, direktur strategi investasi di Wells Fargo Private Bank. "Kami pikir ada peluang jangka pendek untuk bounce-up," kata Florance. Harapan untuk short-covering rebound tumbuh setelah hedgefund dan money manager telah mengurang net long emas berjangka mereka dan posisi opsinya ke level terendah 4-tahun, kata para analis.(rf)
Langganan:
Postingan (Atom)