Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

22 September 2015

Harga emas turun tertekan penguatan dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup lebih rendah pada Selasa pagi, karena dolar AS berbalik menguat. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 5,00 dolar AS, atau 0,44 persen, menjadi menetap di 1.132,80 dolar AS per ounce. Emas mundur kembali dari keuntungan minggu lalu karena penguatan greenback menghambat permintaan untuk emas, kata analis. Kenaikan dalam saham Eropa dan AS pada Senin juga menekan emas berjangka karena mendorong para investor menjauh dari logam mulia. James Bullard, Kepala Cabang Federal Reserve St. Louis, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Senin, bahwa masih ada kesempatan The Fed bisa menaikkan suku bunganya pada pertemuan Oktober. Para analis mencatat bahwa komentar ini memberikan dukungan tambahan untuk dolar AS dan membebani emas yang dihargakan dalam dolar. Emas berjangka naik tajam pada Jumat lalu, menyusul keputusan bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunganya tidak berubah sehari sebelumnya pada pertemuan kebijakan terbaru. Harga naik emas 1,86 persen pada Jumat dan naik 3,13 persen selama pekan lalu. Adapun logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember bertambah 5,80 sen atau 0,38 persen menjadi ditutup pada 15,221 dolar AS per ounce, sementara platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan 10,70 dolar AS atau 1,09 persen menjadi ditutup pada 973,70 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

Wall Street dibuka lebih tinggi

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street naik pada pembukaan perdagangan Senin, sebagian pulih dari kemunduran Jumat lalu menjelang data baru penjualan rumah dan rilis data ekonomi lainnya pekan ini. Dalam lima menit pertama perdagangan, Dow Jones Industrial Average mencapai 16.484,40, naik 99,82 poin (0,61 persen), lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 10,59 poin (0,54 persen) menjadi 1.968,62, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 26,28 poin (0,55 persen) menjadi 4.853,91. Indeks S&P 500 telah jatuh 1,6 persen pada Jumat setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga nol karena kekhawatiran tentang pertumbuhan global.

Minyak berbalik naik dari penurunan tajam

KONTAK PERKASA FUTURES -  Harga minyak berbalik naik pada Selasa pagi dalam apa yang analis katakan tampak seperti koreksi teknikal dari kerugian berat pekan lalu, ketika gambaran kelebihan pasokan global masih utuh. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 2,00 dolar AS atau 4,1 persen menjadi ditutup pada 46,68 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, hampir menghapus kerugian pada Jumat lalu. Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk November berakhir di 48,92 dolar AS per ounce per barel di perdagangan London, naik 1,45 dolar AS dari penutupan Jumat lalu. "Ini benar-benar sisi teknikal yang mendorong pasar," kata Ted Sloup dari iiTrader, mencatat bahwa volume perdagangan tipis. Sloup mengatakan penurunan dalam jumlah rig minyak AS pada Jumat memberi pedagang "sebuah alasan" untuk membeli. "Tapi ada sejumlah besar minyak mentah di luar sana," kata dia. Tim Evans dari Citi Futures setuju: "Beberapa produsen tentu di bawah tekanan, tetapi pasokan global tetap lebih tinggi daripada permintaan karena produksi OPEC yang kuat." Harga minyak jatuh pada Jumat lalu setelah Federal Reserve AS menyatakan keraguannya tentang kekuatan ekonomi global, sehingga menahan diri dari menaikkan suku bunga. "Ada begitu banyak ketidakpastian seputar pertemuan (Fed) terbaru yang telah menyebabkan peningkatan volatilitas di pasar minyak," Myrto Sokou, analis senior di broker Sucden, mengatakan, demikian AFP.

Saham-saham Wall Street menguat

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Dow dan S&P 500 di Wall Street berakhir menguat pada Selasa pagi, memulihkan beberapa kerugian sesi sebelumnya, namun pelemahan saham-saham biotek menghambat keuntungan indeks komposit Nasdaq.Dow Jones Industrial Average melonjak 125,61 poin (0,77 persen) menjadi ditutup pada 16.510,19. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 8,94 poin (0,46 persen) menjadi berakhir di 1.966,97, sementara indeks komposit Nasdaq naik tipis 1,73 poin (0,04 persen) menjadi 4.828,95 menurut berita yang dilansir kantor berita Xinhua.Saham-saham biotek turun tajam setelah calon kuat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton berjanji mengambil tindakan terhadap kenaikan harga pesat pada obat-obat khusus.Saham Biogen turun 5,6 persen, sementara Gilead Sciences kehilangan 2,5 persen. Saham perusahaan farmasi konvensional juga turun. Dua saham terlemah dalam Dow, Merck turun 2,2 persen dan Pfizer turun 1,3 persen. Sementara saham Apple melonjak 1,6 persen menyusul laporan Wall Street Journal yang tentang rencana perusahaan meluncurkan mobil listrik ke jalan pada 2019. Raksasa teknologi itu telah meningkatkan hingga tiga kali lipat ukuran tim kerjanya pada perusahaan menjadi 1.800 orang menurut artikel tersebut.Saham bank-bank besar juga bergerak naik, dengan anggota Dow Goldman Sachs naik 1,3 persen, Citigroup bertambah 0,8 persen dan Wells Fargo menguat 1,0 persen.  Saham-saham bank telah terpukul keras pekan lalu oleh keputusan Federal Reserve pada Kamis untuk mempertahankan suku bunga nol, karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi bisa meningkatkan keuntungan mereka. Perusahaan semikonduktor Atmel melonjak 12,7 persen didorong berita pihaknya setuju untuk diakuisisi oleh Dialog Semiconductor dari Inggris senilai 4,6 miliar dolar AS. Raksasa internet Tiongkok Alibaba turun 2,8 persen karena periode lockupsahamnya berakhir bagi investor untuk melakukan divestasi saham dari penawaran umum perdana perusahaan. Produsen kamera GoPro sahamnya merosot 8,2 persen menyusul artikel Barron yang memperingatkan bahwa saham perusahaan tersebut akan jatuh karena meningkatnya persaingan. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah Amerika Serikat berjangka 10-tahun naik menjadi 2,20 persen dari 2,13 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,02 persen dari 2,93 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.