Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

08 Oktober 2014

Indeks Nikkei ditutup jatuh

Bursa saham Tokyo berakhir jatuh 1,19 persen pada Rabu, dengan indeks acuan Nikkei mencapai tingkat terendah dalam satu bulan, di tengah kekhawatiran ekonomi global yang ditunjukkan dalam laporan Dana Moneter Internasional. Indeks Nikkei 225 turun 187,85 poin, dari Selasa menjadi 15.595,98, penutupan terendah sejak 1 September. Indeks Topix dari semua saham papan utama di Bursa Efek Tokyo menyusut 16,04 poin, atau 1,24 persen, menjadi 1.274,85. Saham-saham turun dipimpin oleh sektor pertambangan, otomotif dan mesin presisi. Sementara nilai transaksi mencapai 2.173,2 miliar yen (sekitar 20,05 miliar dolar AS), demikian Xinhua.

Emas naik karena pasar ekuitas AS jatuh

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tnggi pada Rabu pagi, karena ekuitas AS dan dolar jatuh. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 5,1 dolar AS, atau 0,42 persen, menjadi menetap di 1.212,4 dolar AS per ounce. Indeks dolar turun 0,2 persen menjadi 85,79 pada Selasa. Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan tahun berikutnya, memperingatkan pertumbuhan ekonomi lebih lemah di negara-negara zona euro inti, Jepang dan di negara-negara berkembang besar. Hal ini telah meningkatkan daya tarik emas sebagai "safe haven" untuk investasi. Menggaungkan perkiraan IMF, Jerman melaporkan penurunan yang jauh lebih besar dari perkiraan dalam produksi industri pada Agustus, yang sebenarnya adalah penurunan terbesar sejak awal 2009. Data menunjukkan emas berjangka turun di bawah 1.200 dolar AS per ounce telah memicu para investor memperbarui permintaan untuk logam mulia. Indeks Investor Emas, yang mengukur keseimbangan pelanggan menambah kepemilikan emas atas pengurangan mereka, naik ke tertinggi tujuh bulan 53,4 pada September dari 51,7 pada Agustus. Tiongkok, konsumen emas global terkemuka, akan kembali ke pasar emas setelah hari libur nasional selama seminggu yang berakhir pada 8 Oktober. Perak untuk pengiriman Desember naik 1,5 sen, atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 17,24 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari melonjak 12,7 dolar AS, atau 1,02 persen, menjadi ditutup pada 1.261,9 dolar AS per ounce.

Harga minyak jatuh didorong kekhawatiran perlambatan ekonomi

Harga minyak dunia turun pada Rabu, di tengah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi, dengan light sweet jatuh ke terendah 17-bulan karena ekspektasi kenaikan pasokan minyak mentah AS. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WT) untuk pengiriman November, merosot 1,49 dolar AS, atau 1,6 persen, menjadi ditutup pada 88,85 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November menetap di 92,11 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 68 sen dari penutupan Senin. "Cerita hari ini sama dengan cerita di balik penurunan selama beberapa minggu lalu: Kami memiliki kelebihan pasokan pada saat yang sama kami memiliki pertumbuhan lebih lambat," kata James Williams dari WTRG Economics. Para pedagang terbebani data mengecewakan lebih lanjut dari zona euro, di mana pertumbuhan ekonomi yang tersendat menunjukkan permintaan energi yang lemah. Jerman, ekonomi terbesar Eropa, mengalami penurunan tajam 4,0 persen dalam produksi industri pada Agustus, kata kementerian ekonomi. Laporan ini muncul sehari setelah kantor statistik Destatis mengatakan bahwa pesanan pabrik Jerman telah merosot 5,7 persen pada Agustus. Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa menurunkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi dunia, memperingatkan stagnasi di negara maju. IMF memangkas pertumbuhan global tahun ini menjadi 3,3 persen, turun dari estimasi Juli pada 3,4 persen, dan memproyeksikan pertumbuhan 2015 sebesar 3,8 persen, turun dari 4,0 persen. Adapun 18-negara zona euro, IMF memangkas proyeksi pertumbuhannya menjadi sangat sedikit 0,8 persen pada 2014 dan 1,3 persen pada 2015. Amerika Serikat, konsumen minyak mentah terbesar dunia, dan Inggris dikhususkan sebagai memimpin di depan dengan pertumbuhan "layak", namun demikian IMF membatasi antusiasmenya. "Bahkan untuk kedua negara ini, potensi pertumbuhannya saat ini lebih rendah dari pada awal 2000-an," katanya. Tindakan perdagangan juga memcerminkan ekspektasi pasar untuk penumpukan dalam stok minyak mentah AS dalam laporan Departemen Energi pada Rabu. Rata-rata, para analis memperkirakan persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 1,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 3 Oktober, menurut jajak pendapat oleh Dow Jones Newswire.

Wall Street turun setelah IMF pangkas perkiraan pertumbuhan global

Saham-saham di Wall Street berakhir turun tajam pada Rabu, setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya, sementara Jerman mencatat data ekonomi mengecewakan untuk hari kedua berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 272,52 poin (1,60 persen) menjadi ditutup pada 16.719,39. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 29,72 poin (1,51 persen) menjadi 1.935,10, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 69,60 poin (1,56 persen) menjadi 4.385,20. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global 2014 menjadi 3,3 persen, turun 0,1 persentase poin dari perkiraan pada Juli dan memperingatkan stagnasi di negara-negara maju. Kementerian Ekonomi Jerman melaporkan bahwa produksi industri di ekonomi terbesar Eropa itu merosot 4,0 persen pada Agustus. Laporan itu muncul sehari setelah kantor statistik Destatis mengatakan bahwa pesanan pabrik Jerman telah merosot 5,7 persen pada Agustus. Kekhawatiran investor lainnya termasuk tanda-tanda kemajuan dalam kampanye jihad di Suriah, rencana Federal Reserve AS untuk mengurangi stimulusnya, dan awal tidak resmi musim laporan laba perusahaan-perusahaan kuartal ketiga pada Rabu setelah pelemahan di Eropa. "Beberapa orang khawatir tentang situasi geopolitik," kata Brent Schutte, penyiasat pasar di BMO Global Asset Management. "Beberapa orang khawatir tentang The Fed. Beberapa orang khawatir tentang Eropa." "Dan semua hal-hal itu datang ke depan sekarang." Saham Amazon turun 1,6 persen karena pejabat Uni Eropa mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah pengecer daring (online) itu secara tidak adil diuntung dari kesepakatan pajak di Luxembourg. General Motors tergelincir 5,9 persen menyusul laporan Morgan Stanley berjudul "kami tidak sedang menunggu GM untuk memperingatkan" yang mengatakan proyeksi pertumbuhan produsen mobil itu tidak realistis. Morgan Stanley mengatakan, pendapatan GM akan mengalami tekanan di Rusia dan Amerika Latin, serta efek valuta asing yang tidak menguntungkan. Agco, yang memproduksi alat-alat pertanian, anjlok 10,6 persen setelah memangkas perkiraan pendapatannya karena penjualannya mengecewakan. Deere, pembuat peralatan pertanian lainnya, kehilangan 3,4 persen. SodaStream, yang memprodusen peralatan rumah untuk membuat soda, tenggelam 21,9 persen karena perusahaan memproyeksikan pendapatan kuartal ketiga hanya 125 juta dolar AS, jauh di bawah 154,1 juta dolar AS yang diperkirakan oleh para analis. Harga obligasi naik tajam. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS merosot menjadi 2,35 persen dari 2,42 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,06 persen dari 3,13 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.