Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

14 Agustus 2015

Emas turun karena permintaan rendah, dolar menguat

KONTAK PERKASA FUTURES -  Emas berjangka di divisi ditutup lebih rendah pada Jumat pagi, menghentikan keuntungan beruntun selama lima hari, karena dolar AS menguat dan permintaan global untuk logam mulia turun. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan delapan dolar AS atau 0,71 persen menjadi menetap di 1.115,60 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas berada di bawah tekanan ketika Indeks Dolar AS naik 0,2 persen menjadi 96,47 pada pukul 18.29 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.  Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi para investor. Harga emas juga mendapat tekanan tambahan menyusul laporan yang dirilis oleh Dewan Emas Dunia (WGC) pada Kamis. Laporan itu mengatakan permintaan emas mencapai tingkat terendah dalam enam tahun terakhir. Permintaan emas global melemah pada kuartal kedua akibat penurunan pembelian di negara-negara konsumen utama, Tiongkok dan India, WGC mengatakan pada Kamis. "Jumlah permintaan mencapai 915 ton, jatuh 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama karena penurunan permintaan dari konsumen di India dan Tiongkok," kata WGC dalam laporan kuartalan terbarunya. "Namun, permintaan di Eropa dan Amerika Serikat meningkat, didorong oleh bauran meningkatnya kepercayaan para pembeli perhiasan dan permintaan yang kuat untuk emas batangan dan koin. "Ke depan, ada tanda-tanda menggembirakan bergerak ke dalam kuartal tersibuk secara tradisional untuk membeli emas di India dan Tiongkok," WGC menambahkan. Namun demikian, harga emas merosot pada Juli, awal kuartal ketiga, mencapai tingkat terendah dalam lebih dari lima tahun di 1.072,35 dolar AS per ounce. Sejak itu berbalik naik kembali di atas 1.100 dolar AS per ounce.  Analis juga mencatat bahwa meningkatnya minat dalam ekuitas menempatkan tekanan lain pada logam mulia, karena para pedagang terus menghargakan harapan untuk kenaikan suku bunga AS. Perak untuk pengiriman September turun 7,7 sen, atau 0,50 persen, menjadi ditutup pada 15,399 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 4,9 dolar AS, atau 0,49 persen, menjadi ditutup pada 995,00 dolar AS per ounce.

Wall Street sedikit berubah karena sinyal penjualan ritel bervariasi

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit berubah dalam perdagangan berfluktuasi pada Jumat pagi, karena penjualan ritel mengalahkan ekspektasi, sekalipun beberapa toserba terkemuka melaporkan laba yang lebih rendah. Dow Jones Industrial Average bertambah 5,74 poin (0,03 persen) menjadi ditutup pada 17.408,25, lapor AFP.  Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 2,66 poin (0,13 persen) menjadi berakhir di 2.083,39, sedangkan indeks komposit teknologiNASDAQ turun 10,83 poin (0,21 persen) pada 5.033,56. S&P 500 dan NASDAQ berada di wilayah positif di sebagian besar hari. Penjualan ritel AS naik 0,6 persen pada Juli dari tingkat Juni, menjadi 446,5 miliar dolar AS, mengalahkan ekspektasi dan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve bisa menaikkan suku bunganya secepatnya pada September. Tetapi saham toko serba ada (toserba) Kohl jatuh 8,8 persen karena melaporkan laba yang lebih rendah dari perkiraan, dengan laba bersih kuartal kedua jatuh 44 persen menjadi 130 juta dolar AS. Dillard, toserba lainnya, juga melaporkan laba yang lebih rendah, dengan laba bersih turun 13,3 persen menjadi 29,9 juta dolar AS. Yang diterjemahkan ke dalam 75 sen per saham, tiga sen di atas ekspektasi. Saham Dillard naik 2,4 persen. Anggota Dow Cisco Systems melonjak 2,9 persen karena melaporkan laba untuk kuartal yang berakhir 25 Juli datang di 59 sen per saham, tiga sen di atas ekspektasi para analis. News Corp naik 7,6 persen meskipun melaporkan kerugian sebesar 379 juta dolar AS untuk kuartal yang berakhir 30 Juni karena penurunan nilai pada bisnis pendidikan digitalnya Amplify. Tidak termasuk biaya, labanya diterjemahkan ke tujuh sen per saham, dua sen di atas perkiraan para analis. Perusahaan sel surya SunEdison naik 5,2 persen setelah laporan analis dari Credit Suisse dan RBC Capital menyatakan aksi jual baru-baru ini di saham itu berlebihan, dengan RBC mengatakan perusahaan "sangat siap dengan tantangan cuaca badai utuh". Advance Auto Parts melonjak 9,2 persen setelah melaporkan laba kuartal kedua naik 7,5 persen menjadi 150 juta dolar AS. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,18 persen dari 2,15 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,86 persen dari 2,84 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Dolar sedikit menguat didukung laporan penjualan ritel

KONTAK PERKASA FUTURES -  Kurs dolar AS sedikit menguat terhadap euro dan mata uang utama lainnya pada Jumat pagi, setelah adanya laporan penjualan ritel AS yang menggembirakan sehingga memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan segera menaikkan suku bunga acuannya. Penjualan ritel AS naik 0,6 persen pada Juli dari Juni menjadi 446,5 miliar dolar AS, sebuah peningkatan yang sedikit lebih besar dari kenaikan 0,5 persen yang diproyeksikan oleh para analis. Menurut AFP, Departemen Perdagangan juga melaporkan angka penjualan Juni yang baik sehingga menjadi tidak berubah dari estimasi sebelumnya terjadi penurunan 0,3 persen. "Pasar tumbuh sedikit lebih percaya dalam peningkatan tingkat suku bunga Fed tahun ini setelah mesin ekonomi utama Amerika, konsumen, meningkatkan pengeluarannya," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions. "Sentimen pasar masih rapuh di tengah masih tingginya kekhawatiran tentang pelambatan ekonomi dan depresiasi mata uang Tiongkok, yang akan mempertahankan dolar dan mata uang utama mitranya pada pijakan yang tak stabil." Kenaikan dolar pada Kamis memulihkan penurunan pada Rabu, ketika mata uang AS melemah karena spekulasi bahwa Fed akan menunda kenaikan suku bunganya menyusul devaluasi yuan Tiongkok. Berikut kurs nilai tukar valuta utama pada pukul 21.00 GMT (04.00 WIB):

EUR/USD 1,1152 1,1159

EUR/JPY 138,77 138,63

EUR/CHF 1,0887 1,0884

EUR/GBP 0,7145 0,7146

USD/JPY 124,43 124,24

USD/CHF 0,9762 0,9755

GBP/USD 1,5610 1,5615

Harga minyak AS jatuh ke terendah baru enam tahun

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak AS jatuh ke tingkat terendah baru dalam enam tahun pada Jumat pagi, di tengah bertahannya kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 1,07 dolar AS menjadi ditutup pada 42,23 dolar AS per barel, tingkat terendah sejak Maret 2009, lapor AFP dan Xinhua. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman September, merosot 44 sen menjadi menetap di 49,22 dolar AS per barel di perdagangan London. Pasar minyak telah naik dan turun pekan ini, karena kekhawatiran tentang ekonomi Tiongkok meningkat setelah Beijing mengejutkan pasar dengan mendevaluasi mata uang yuan. "Pasar terus berputar-putar di bawah fundamental yang sangat lemah," kata Gene McGillian, pialang dan analis di Tradition Energy. McGillian mengatakan ada "potensi penurunan lebih lanjut" harga minyak, tetapi penguatan permintaan AS untuk produk minyak bumi bisa membantu menahan pasar dari penurunan lebih jauh. Persediaan bensin AS turun 1,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 6 Agustus menurut Departemen Energi AS (DoE). "Jelas permintaan di AS bertahan cukup baik dan ini adalah bullish," kata James Williams, analis pasar di WTRG. "Tapi ketika Anda mulai melihat seluruh dunia, dan Anda menempatkan semua angka bersama-sama, kita kelebihan pasokan sebesar dua sampai tiga juta barel per hari, dan itu jumlah sulit untuk mendukung setiap pasar." Produksi minyak mentah dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) meningkat 101.000 barel per hari menjadi rata-rata 31,51 juta barel per hari pada Juli, menurutlaporan pasar minyak bulanan OPEC yang dirilis Selasa. Iran dan enam negara besar dunia telah mengadopsi kesepakatan tentang masalah nuklir Iran. Para pedagang khawatir akan lebih banyak minyak mentah Iran datang ke pasar minyak sudah kelebihan persediaan.  OPEC mempertahankan kuota produksi 30 juta barel per hari pada pertemuan Juni. Produksi kartel menyumbang sekitar 40 persen dari produksi minyak mentah global. Dolar AS juga menguat pada Kamis didukung data ekonomi positif. Sebuah penguatan greenback membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.