Kurs dolar AS
melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB),
setelah data menunjukkan penjualan ritel AS pada Mei meningkat lebih
rendah dari yang diperkirakan.
Penjualan ritel dan jasa-jasa makanan AS naik 0,3 persen pada Mei
dari sebelumnya 0,5 persen pada April, sehingga gagal memenuhi harapan
pasar, Departemen Perdagangan melaporkan pada Kamis.
Dolar melemah terhadap euro untuk pertama kalinya dalam lima hari
perdagangan, karena data penjualan ritel lamban. Hal ini menurunkan
spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunganya lebih
cepat dari perkiraan sebelumnya. Selain itu, jumlah orang Amerika
yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran dalam pekan yang
berakhir 7 Juni meningkat 4.000 menjadi 317.000, kata Departemen Tenaga
Kerja. Tetapi analis telah memperkirakan klaim pengangguran menurun pada
minggu lalu.
Sementara itu, dolar melemah terhadap yen Jepang karena bank
sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), menahan diri dari perluasan
stimulus moneter pada pertemuan kebijakan moneter Kamis.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,3564 dolar
dari 1,3528 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi
1,6837 dolar dari 1,6793 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9423
dolar dari 0,9384 dolar.
Dolar AS dibeli 101,67 yen Jepang, lebih rendah dari 102,03 yen
pada sesi sebelumnya. Greenback turun menjadi 0,8977 franc Swiss dari
0,9001 franc Swiss dan bergerak turun menjadi 1,0854 dolar Kanada dari
1,0868 dolar Kanada.
13 Juni 2014
Senat AS setujui Stanley Fischer sebagai wakil ketua FED
Juni 13, 2014
News Market
Indeks Wall Street merosot karena krisis di Irak
Juni 13, 2014
News Market
Saham-saham di Wall
Street berakhir jatuh secara signifikan pada Kamis (Jumat pagi),
karena meningkatnya kekerasan di Irak yang mendorong harga minyak AS
naik ke tingkat tertinggi dalam hampir sembilan bulan terakhir.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 109,69 poin (0,65 persen) menjadi ditutup pada 16.734,19.
Indikator pasar lebih luas, indeks S&P 500 turun 13,78 poin
(0,71 persen) menjadi berakhir pada 1.930,11, sedangkan indeks komposit
teknologi Nasdaq merosot 34,30 poin (0,79 persen) menjadi ditutup
4.297,63. Kabar dari Irak, kelompok gerilyawan sudah mendekati
Baghdad pada Kamis setelah menguasai kota-kota di utara, sehingga
Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa tim keamanan nasionalnya
"sedang mempertimbangkan semua pilihan."
Karena kelompok gerilyawan mendekati ibukota Irak, pasukan dari
wilayah otonom Kurdi Irak mengambil kendali pusat minyak di utara Kirkuk
yang disengketakan untuk melindunginya dari serangan kelompok militan,
kata para pejabat.
Harga minyak AS (light sweet) melonjak lebih dari dua persen
menjadi 106,53 dolar AS per barel, tingkat tertinggi sejak 18 September
2013.
"Ini semua tentang situasi Irak," Peter Cardillo, kepala ekonom
pasar di Rockwell Global Capital, mengatakan terkait penurunan ekuitas
AS.
Kenaikan berkelanjutan dalam harga minyak "akan menekan keras
kegiatan-kegiatan ekonomi dan belanja konsumen dan yang jelas tidak akan
baik bagi perekonomian kita," kata dia.
Beberapa saham perusahaan energi terkemuka naik didorong
melonjaknya harga minyak, termasuk komponen Dow Chevron yang naik 0,7
persen, ConocoPhillips bertambah 1,1 persen dan Marathon Oil menguat 1,7
persen.
Tetapi kenaikan harga minyak itu membebani maskapai penerbangan,
yang membayar harga bahan bakar jet lebih tinggi. Saham American
Airlines jatuh 4,9 persen, Delta Air Lines turun 5,4 persen dan United
Continental kehilangan 5,9 persen. Pada bagian lain Amazon
meluncurkan layanan musik streaming sebagai bagian dari layanan
langganan. Saham Amazon turun 2,8 persen.
Pembuat pakaian yoga yang sedang kesulitan Lululemon Athletica
tenggelam 15,7 persen setelah memproyeksikan labanya untuk kuartal
mendatang 28-30 sen per saham, di bawah 36 sen yang diproyeksikan oleh
para analis. Prospek perusahaan untuk setahun penuh juga mengecewakan,
demikian AFP.
Langganan:
Postingan (Atom)