Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

13 Juni 2014

Dolar AS melemah setelah data penjualan ritel mengecewakan

Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan penjualan ritel AS pada Mei meningkat lebih rendah dari yang diperkirakan. Penjualan ritel dan jasa-jasa makanan AS naik 0,3 persen pada Mei dari sebelumnya 0,5 persen pada April, sehingga gagal memenuhi harapan pasar, Departemen Perdagangan melaporkan pada Kamis. Dolar melemah terhadap euro untuk pertama kalinya dalam lima hari perdagangan, karena data penjualan ritel lamban. Hal ini menurunkan spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunganya lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Selain itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 7 Juni meningkat 4.000 menjadi 317.000, kata Departemen Tenaga Kerja. Tetapi analis telah memperkirakan klaim pengangguran menurun pada minggu lalu. Sementara itu, dolar melemah terhadap yen Jepang karena bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), menahan diri dari perluasan stimulus moneter pada pertemuan kebijakan moneter Kamis. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,3564 dolar dari 1,3528 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6837 dolar dari 1,6793 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9423 dolar dari 0,9384 dolar. Dolar AS dibeli 101,67 yen Jepang, lebih rendah dari 102,03 yen pada sesi sebelumnya. Greenback turun menjadi 0,8977 franc Swiss dari 0,9001 franc Swiss dan bergerak turun menjadi 1,0854 dolar Kanada dari 1,0868 dolar Kanada.

Senat AS setujui Stanley Fischer sebagai wakil ketua FED

Senat AS pada Kamis menyetujui Stanley Fischer, mantan gubernur bank sentral Israel, sebagai wakil ketua Federal Reserve dan mengesahkan dua nominasi lainnya untuk tujuh anggota dewan bank sentral. Langkah ini akan memastikan bahwa dewan Federal Reserve memiliki lima anggota pada pertemuan kebijakan moneter The Fed pekan depan, setelah mantan anggota dewan gubernur Fed Jeremy Stein kembali ke posnya mengajar di Harvard University pada bulan lalu. Fischer, 70 tahun, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS dan Israel, telah dikonfirmasi sebagai pejabat nomor dua The Fed dengan suara 63-24. Jerome Powell, seorang anggota dewan gubernur Fed saat ini, telah dikonfirmasi untuk masa jabatan kedua dengan suara 67 terhadap 24. Lael Brainard, mantan Wakil Menteri Keuangan untuk urusan internasional, juga disetujui untuk menjabat sebagai anggota dewan gubernur The Fed dengan suara 61-31. Presiden AS Barack Obama mengumumkan tiga nominasi pada Januari untuk mengisi kekosongan dan membentuk kembali tujuh anggota Dewan Fed. Sebagai seorang veteran bankir bank sentral dan seorang ekonom berpengaruh, Fischer secara luas diperkirakan akan memainkan peran yang sangat penting dalam menasihati Ketua Fed Janet Yellen untuk mengurangi program stimulus moneter bank sentral yang besar. Fischer menyatakan dukungannya untuk langkah-langkah kebijakan moneter yang ditempuh saat ini dan menekankan peran bank sentral dalam memastikan stabilitas keuangan selama uji kelayakan di hadapan Komite Perbankan Senat pada Maret. Pada April, The Fed memutuskan untuk melanjutkan pemangkasan bulanan pembelian obligasi sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 45 miliar dolar AS sejak Mei. Analis memperkirakan bahwa bank sentral akan terus memangkas pembelian obligasi bulanannya pada kecepatan saat ini dan mengakhiri program stimulus pada kuartal keempat tahun ini.

Indeks Wall Street merosot karena krisis di Irak

Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh secara signifikan pada Kamis (Jumat pagi), karena meningkatnya kekerasan di Irak yang mendorong harga minyak AS naik ke tingkat tertinggi dalam hampir sembilan bulan terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 109,69 poin (0,65 persen) menjadi ditutup pada 16.734,19. Indikator pasar lebih luas, indeks S&P 500 turun 13,78 poin (0,71 persen) menjadi berakhir pada 1.930,11, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 34,30 poin (0,79 persen) menjadi ditutup 4.297,63. Kabar dari Irak, kelompok gerilyawan sudah mendekati Baghdad pada Kamis setelah menguasai kota-kota di utara, sehingga Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa tim keamanan nasionalnya "sedang mempertimbangkan semua pilihan." Karena kelompok gerilyawan mendekati ibukota Irak, pasukan dari wilayah otonom Kurdi Irak mengambil kendali pusat minyak di utara Kirkuk yang disengketakan untuk melindunginya dari serangan kelompok militan, kata para pejabat. Harga minyak AS (light sweet) melonjak lebih dari dua persen menjadi 106,53 dolar AS per barel, tingkat tertinggi sejak 18 September 2013. "Ini semua tentang situasi Irak," Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital, mengatakan terkait penurunan ekuitas AS. Kenaikan berkelanjutan dalam harga minyak "akan menekan keras kegiatan-kegiatan ekonomi dan belanja konsumen dan yang jelas tidak akan baik bagi perekonomian kita," kata dia.  Beberapa saham perusahaan energi terkemuka naik didorong melonjaknya harga minyak, termasuk komponen Dow Chevron yang naik 0,7 persen, ConocoPhillips bertambah 1,1 persen dan Marathon Oil menguat 1,7 persen. Tetapi kenaikan harga minyak itu membebani maskapai penerbangan, yang membayar harga bahan bakar jet lebih tinggi. Saham American Airlines jatuh 4,9 persen, Delta Air Lines turun 5,4 persen dan United Continental kehilangan 5,9 persen. Pada bagian lain Amazon meluncurkan layanan musik streaming sebagai bagian dari layanan langganan. Saham Amazon turun 2,8 persen. Pembuat pakaian yoga yang sedang kesulitan Lululemon Athletica tenggelam 15,7 persen setelah memproyeksikan labanya untuk kuartal mendatang 28-30 sen per saham, di bawah 36 sen yang diproyeksikan oleh para analis. Prospek perusahaan untuk setahun penuh juga mengecewakan, demikian AFP.