Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

03 Juni 2014

Harga Rumah Di Inggris Kembali Pecahkan Rekor Tertingginya

Krisis geopolitik masih menjadi motor penggerak harga minyak mentah dunia di tahun 2014. Minimnya stabilitas di bidang pemerintahan Libya merupakan salah satu isu yang rawan menggoyang pasar komoditi. Perang saudara di Libya telah menggerus porsi persediaan minyak dunia. Kini hasil produksi dari negara tersebut tercatat 86% lebih rendah dibandingkan volume suplai sebelum terjadinya perang, yang mencapai 1.6 juta barel per hari. Tidak hanya itu, laju produksi diperkirakan belum akan pulih sampai tahun depan. Menurut bank investasi Barclays, pertentangan politik di Libya akan membuat volume produksi tetap tidak stabil sehingga penurunan harga minyak sulit untuk terjadi dalam waktu dekat. "Libya akan menjadi 'anak nakal' yang membayangi pergerakan harga minyak di tahun 2014 hingga 2015 mendatang," ulas Barclays dalam rilisnya. Kontrak minyak Nymex WTI terpantau naik 15 sen ke posisi $102.62 siang ini.

Nikkei Sambut Baik Pelemahan Yen

Nikkei yen membuat investor lebih optimis dengan perbaikan outlook pendapatan eksportir Jepang. USD/JPY menyentuh 102.44 di awal sesi Asia; mencoba dekati level terlemah satu bulan 103.01 yang diraih 2 Mei silam. Jika pelemahan yen berlanjut maka ini dapat bantu memperbaiki daya saing eksportir Jepang. Nikkei futures menguat 0,74% dan kini diperdagangkan di level 15065 Dari domestik, Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan pemerintah siap memangkas pajak korporasi mulai April 2015 dengan syarat ada alternatif pendapatan pajak lainnya dan pemangkasan pajak tidak melukai keuangan pemerintah. Aso juga utarakan pemangkasan pajak harus sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menurunkan defisit fiskal sebanyak 50% pada tahun 2015 dan menghapus defisit pada 2020. Pajak korporasi Jepang mencapai 35% dan ini merupakan salah satu yang tertinggi untuk negara maju. Perdana menteri Shinzo Abe sebelumnya dikabarkan tengah mengkaji rencana penurunan pajak secara bertahan hingga di bawah 30% demi menggairahkan aktivitas bisnis.
menguat setelah berlanjutnya pelemahan

Berlanjutnya Pelemahan Yen Topang Eksportir Jepang

Hingga sesi siang di perdagangan hari Selasa (3/6), indeks utama NikkeiJepang terpantau bertengger kokoh di kisaran kuatnya setelah pada sesi kemarin rebound hingga 1.8%. Adapun penguatannya terutama berkat berlanjutnya pelemahan nilai tukar yen yang terkombinasi oleh sejumlah pernyataan positif dari para petinggi Jepang.  Kalangan investor nampak terus mengoleksi saham berbasis eksportir setelah nilai kurs yen tercatat melemah hingga 102.45 versus dollar AS di pasar uang Tokyo. Setidaknya sejumlah blue-chips eksportir mengalami rally seperti saham Hitachi (+1.4%), Mitsubishi Electric (+2%) dan saham Kyocera (+1.7%) termasuk saham Panasonic (+1.2%).
Sejumlah pernyataan dari pimpinan Bank of Japan (BoJ) - Haruhiko Kuroda, dan menteri keuangan Taro Aso juga ikut menopang sentimen. Kuroda mengatakan dirinya tidak akan ragu-ragu untuk menyesuaikan kebijakan jika muncul risiko yang dapat mengancam target inflasi BoJ sebesar 2%. Sementara Taro Aso mengatakan pihaknya akan mulai menurunkan tarif pajak penghasilan pada tahun fiskal berikutnya jika pemerintah bisa menemukan cara untuk menebus pendapatan yang telah hilang. Selain itu, sentimen investor nampak masih termotivasi oleh data yang rilis Senin kemarin yang menunjukkan capital expenditure melonjak hingga 7.4% pada triwulan pertama tahun ini berbasis annual, dibanding periode sebelumnya di angka 4%. Sementara aktivitas manufaktur PMI Jepang pada bulan Mei tercatat naik menjadi 49.9 dari bulan sebelumnya pada level 49.4. Indeks utama Nikkei (N225) tercatat rally +0.86% atau meraup gain sebanyak +128.69 dan dengan mudahnya melenggang ke atas 15000 untuk mencatat level 15064.61 setelah melejit hingga 15091.49.