Krisis geopolitik masih menjadi motor penggerak harga minyak mentah
dunia di tahun 2014. Minimnya stabilitas di bidang pemerintahan Libya
merupakan salah satu isu yang rawan menggoyang pasar komoditi. Perang
saudara di Libya telah menggerus porsi persediaan minyak dunia. Kini
hasil produksi dari negara tersebut tercatat 86% lebih rendah
dibandingkan volume suplai sebelum terjadinya perang, yang mencapai 1.6
juta barel per hari. Tidak hanya itu, laju produksi diperkirakan belum
akan pulih sampai tahun depan. Menurut
bank investasi Barclays, pertentangan politik di Libya akan membuat
volume produksi tetap tidak stabil sehingga penurunan harga minyak sulit
untuk terjadi dalam waktu dekat. "Libya akan menjadi 'anak nakal' yang
membayangi pergerakan harga minyak di tahun 2014 hingga 2015 mendatang,"
ulas Barclays dalam rilisnya. Kontrak minyak Nymex WTI terpantau naik
15 sen ke posisi $102.62 siang ini.