Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

25 Juli 2014

Dolar menguat didorong data pekerjaan AS

Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat, setelah laporan menunjukkan klaim pengangguran AS turun lebih besar dari yang diperkirakan. Dalam pekan yang berakhir 19 Juli, angka pendahuluan untuk klaim awal tunjangan pengangguran yang disesuaikan secara musiman adalah 284.000, turun 19.000 dari tingkat yang direvisi minggu sebelumnya, yang mewakili tingkat terendah untuk klaim awal sejak Februari 2006, kata Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis, lapor Xinhua. Namun, keuntungan greenback dibatasi oleh data perumahan AS yang mengecewakan. Penjualan rumah keluarga tunggal baru di pada Juni jatuh 8,1 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 406.000 unit dari bulan sebelumnya, Departemen Perdagangan melaporkan, Kamis. Sementara itu, euro berbalik naik (rebound) terhadap dolar setelah tiga hari beruntun melemah karena sebuah laporan menunjukkan kondisi ekonomi membaik di zona euro. Perusahaan riset yang berbasis di London, Markit, Kamis melaporkan indeks pembelian manajer (PMI) komposit zona euro naik menjadi 54,0 pada Juli, mencapai tingkat tertinggi dalam tiga bulan, sedangkan PMI manufaktur naik tipis menjadi 51,9 pada Juli, naik dari terendah tujuh bulan pada Juni 51,8. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,3464 dolar dari 1,3458 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6984 dolar dari 1,7030 dolar. Dolar Australia merosot ke 0,9415 dolar dari 0,9451 dolar. Dolar dibeli 101,83 yen Jepang, lebih tinggi dari 101,54 yen pada sesi sebelumnya. Dolar diperdagangkan datar di 0,9026 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,0747 dolar Kanada dari 1,0731 dolar Kanada.

Harga emas turun untuk ketiga sesi berturut-turut

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah untuk ketiga sesi berturut-turut pada Jumat, karena laporan laba perusahaan yang kuat mendorong pasar ekuitas AS. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus, turun 13,9 dolar AS atau 1,07 persen, menjadi menetap di 1.290,8 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas melemah karena berita menggembirakan yang mendorong pasar ekuitas AS mengimbangi meningkatnya ketegangan geopolitik. Analis memperkirakan emas berada di bawah tekanan tahun ini, meskipun dalam jangka pendek berpotensi terus didukung permintaan "safe-haven". Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis menghalangi kemajuan emas karena jumlah orang Amerika yang mengajukan bantuan tunjangan pengangguran turun ke tingkat terendah sejak 2006. Dalam pekan yang berakhir 19 Juli, angka pendahuluan klaim awal yang disesuaikan secara musiman untuk tunjangan pengangguran turun 19.000 menjadi 284.000, data yang dikeluarkan oleh departemen menunjukkan. Data ini jauh lebih baik daripada yang diharapkan pasar. Di sisi pendukung, sebuah laporan oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa penjualan rumah baru keluarga tunggal turun 8,1 persen pada Juni ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 406.000 unit dari bulan sebelumnya. Ini adalah laju penjualan yang paling lambat laju dalam tiga bulan terakhir. Perak untuk pengiriman September kehilangan 58 sen, atau 2,76 persen, menjadi ditutup pada 20,415 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan 13 dolar AS, atau 0,87 persen, menjadi berakhir pada 1.473,7 dolar AS per ounce.

Wall Street sedikit berubah dengan S&P 500 di rekor baru

Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit berubah pada Jumat, dengan S&P 500 naik tipis ke rekor baru setelah data ekonomi dan laporan laba perusahaan AS bervariasi. Indeks Dow Jones Industrial Average menyusut 2,83 poin (0,02 persen) menjadi 17.083,80, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 1,59 poin (0,04 persen) menjadi 4.472,11, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 0,97 poin (0,05 persen) menjadi 1.987,98, merangkak naik ke rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut. Penjualan rumah baru keluarga tunggal turun 8,1 persen pada Juni ke laju tahunan 406.000 unit, kata Departemen Perdagangan. Di sisi positif, klaim baru untuk manfaat asuransi pengangguran AS meluncur ke tingkat terendah delapan tahun pada pekan lalu, jatuh 19.000 menjadi 284.000, Departemen Tenaga Kerja melaporkan. Saham Facebook melonjak 5,2 persen setelah labanya naik lebih dari dua kali lipat menjadi 791 juta dolar AS. Tetapi General Motors jatuh 4,5 persen karena laba kuartal keduanya merosot 85 persen menjadi 190 juta dolar AS, menyusul biaya besar untuk penarikan. Caterpillar turun 3,1 persen karena telah menurunkan perkiraan labanya untuk 2014 ke kisaran 54-56 miliar dolar AS dari proyeksi sebelumnya sebesar 56 miliar dolar AS. Perusahaan mengutip prospek lebih lemah untuk konstruksi di Tiongkok, wilayah Persemakmuran Negara Merdeka yang terdiri dari negara bekas Soviet dan Afrika/Timur Tengah. Pembuat pakaian atletik Under Armour melonjak 14,7 persen setelah meningkatkan perkiraan pendapatan dan laba 2014 menyusul lonjakan 34 persen dalam pendapatan kuartal kedua menjadi 619 juta dolar AS. Perusahaan-perusahaan lain yang melaporkan laba termasuk American Airlines yang sahamnya turun 2,7 persen, Bristol-Myers Squibb naik 0,3 persen, Celgene turun 3,3 persen, Ford Motor naik 0,3 persen, Hershey turun 1,8 persen, Starwood Hotels and Resorts Worldwide turun 5,5 persen, Qualcomm jatuh 6,7 persen dan United Continental merosot 2,4 persen. Wal-Mart Stores melemah 0,8 persen karena mengumumkan penggantian Bill Simon sebagai kepala divisi AS dengan Greg Foran, saat ini kepala Walmart Asia. Perusahaan real estate daring (online) Zillow berakhir 15,3 persen lebih tinggi karena sebuah laporan bahwa ia ingin membeli Trulia saingannya. Saham Trulia melesat naik 32,4 persen. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik menjadi 2,51 persen dari 2,46 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,30 persen dari 3,26 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Harga minyak turun meskipun data ekonomi positif

Harga minyak dunia turun pada Jumat, meskipun beberapa data ekonomi di AS, Tiongkok dan Eropa menggembirakan, karena para pedagang terus mengawasi krisis di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah. Kontrak berjangka AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, merosot 1,05 dolar AS menjadi ditutup pada 102,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, menetap di 107,07 dolar AS di perdagangan London, turun 96 sen dari tingkat penutupan Rabu. "Penurunan harga terjadi dengan latar belakang berita yang kami pertimbangkan secara luas mendukung, "kata Tim Evans dari Citi Futures. Klaim baru untuk manfaat asuransi pengangguran AS, tanda laju PHK, jatuh ke tingkat terendah dalam delapan tahun terakhir pada minggu lalu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan. Raksasa perbankan HSBC mengatakan indeks pembelian manajer awal aktivitas manufaktur di Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, naik menjadi 52,0 pada Juli dari 50,7 pada Juni, mencapai tertinggi dalam 18 bulan terakhir. Sebuah angka di atas 50 menunjukkan ekspansi. Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan riset Markit tentang kondisi bisnis zona euro mengatakan indeks pembelian manajer (PMI) untuk blok 18-negara itu naik menjadi 54,0 pada Juli dari 52,8 pada Juni. "Sekalipun angka klaim pengangguran mingguan di AS mencapai posisi terendah sejak Februari 2006, tidak cukup untuk mengangkat minyak mentah ke wilayah positif. Setelah dukungan disponsori geopolitik baru-baru ini, minyak mentah mengambil jeda," kata Matt Smith dari Schneider Electric. Carl Larry dari Oil Outlooks and Opinions menyebutnya "pasar sedang gugup, bermain sangat hati-hati," dengan para pedagang membukukan beberapa keuntungan. Harga minyak telah meningkat pada Rabu, setelah Amerika Serikat melaporkan penurunan besar dalam persediaan minyak mentah yang menunjukkan permintaan kuat di konsumen minyak mentah terbesar di dunia itu. "Pasar akan terus memantau berita geopolitik," kata Andrey Kryuchenkov, analis di kelompok keuangan VTB Capital. "Kami tidak memperkirakan kenaikan (harga) berkelanjutan kecuali laporan muncul dari gangguan sisi pasokan yang sebenarnya. Pasar dipasok secara nyaman dengan permintaan musiman di Eropa yang masih berkurang," tambahnya.