Harga minyak dunia turun pada Jumat, meskipun beberapa
data ekonomi di AS, Tiongkok dan Eropa menggembirakan, karena para
pedagang terus mengawasi krisis di Ukraina dan ketegangan di Timur
Tengah.
Kontrak berjangka AS, minyak mentah light sweet atau West Texas
Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, merosot 1,05 dolar AS
menjadi ditutup pada 102,07 dolar AS per barel di New York Mercantile
Exchange, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, menetap
di 107,07 dolar AS di perdagangan London, turun 96 sen dari tingkat
penutupan Rabu.
"Penurunan harga terjadi dengan latar belakang berita yang kami
pertimbangkan secara luas mendukung, "kata Tim Evans dari Citi Futures.
Klaim baru untuk manfaat asuransi pengangguran AS, tanda laju PHK,
jatuh ke tingkat terendah dalam delapan tahun terakhir pada minggu lalu,
Departemen Tenaga Kerja melaporkan.
Raksasa perbankan HSBC mengatakan indeks pembelian manajer awal
aktivitas manufaktur di Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, naik
menjadi 52,0 pada Juli dari 50,7 pada Juni, mencapai tertinggi dalam 18
bulan terakhir. Sebuah angka di atas 50 menunjukkan ekspansi.
Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan riset Markit tentang
kondisi bisnis zona euro mengatakan indeks pembelian manajer (PMI) untuk
blok 18-negara itu naik menjadi 54,0 pada Juli dari 52,8 pada Juni.
"Sekalipun angka klaim pengangguran mingguan di AS mencapai posisi
terendah sejak Februari 2006, tidak cukup untuk mengangkat minyak
mentah ke wilayah positif. Setelah dukungan disponsori geopolitik
baru-baru ini, minyak mentah mengambil jeda," kata Matt Smith dari
Schneider Electric.
Carl Larry dari Oil Outlooks and Opinions menyebutnya "pasar sedang
gugup, bermain sangat hati-hati," dengan para pedagang membukukan
beberapa keuntungan.
Harga minyak telah meningkat pada Rabu, setelah Amerika Serikat
melaporkan penurunan besar dalam persediaan minyak mentah yang
menunjukkan permintaan kuat di konsumen minyak mentah terbesar di dunia
itu.
"Pasar akan terus memantau berita geopolitik," kata Andrey Kryuchenkov, analis di kelompok keuangan VTB Capital.
"Kami tidak memperkirakan kenaikan (harga) berkelanjutan kecuali
laporan muncul dari gangguan sisi pasokan yang sebenarnya. Pasar dipasok
secara nyaman dengan permintaan musiman di Eropa yang masih berkurang,"
tambahnya.