Nilai tukar rupiah
dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Senin pagi turun lima poin
dari posisi terakhir pekan lalu menjadi Rp11.985 per dolar AS.
"Mata uang rupiah kembali melemah, padahal laju dolar AS sedang
mengalami pelemahan terhadap mata uang negara lain seiring melesunya
pertumbuhan ekonomi AS," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza
Priyambada.
Ia mengatakan dampak meredanya konflik Irak terhadap harga minyak
mentah dunia belum cukup membantu nilai tukar rupiah kembali berada di
area positif.
Kendati demikian, menurut dia, peluang rupiah menguat cukup terbuka. Dari dalam negeri, ia menjelaskan, perhatian pasar akan kembali ke
angka ekonomi domestik menjelang pengumuman data inflasi Juni dan neraca
perdagangan Mei pada Selasa (1/7).
"Inflasi diperkirakan turun dan neraca perdagangan juga kembali mengalami surplus," katanya.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan
pergerakan rupiah juga masih terpengaruh kondisi politik menjelang
pemilihan presiden dan wakil presiden.
"Diperkirakan, setelah pelaksanaan pemilu dan hasil pemilu tidak
menuai perdebatan maka level mata uang rupiah dapat kembali sesuai
dengan fundamental ekonomi," katanya.
30 Juni 2014
Harga emas naik karena alasan teknikal
Juni 30, 2014
News Market
Wall Street berakhir sedikit lebih tinggi
Juni 30, 2014
News Market
Saham-saham di Wall
Street mengakhiri hari perdagangan yang sepi pada Jumat (Sabtu pagi
WITA) dengan sedikit lebih tinggi, karena laba kuat dari Nike membantu
mengimbangi peringatan keuntungan dari DuPont.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 5,71 poin (0,03 persen) menjadi ditutup pada 16.851,84, lapor AFP.
Indeks berbasis lebih luas S&P 500 bertambah 3,74 poin (0,19
persen) menjadi 1.960,96, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq
menguat 18,88 poin (0,43 persen) menjadi 4.397,93.
Data pasar menunjukkan volume perdagangan yang rendah karena hari tanpa rilis ekonomi penting pemerintah AS.
"Ini sangat lambat," kata Steven Rosen, direktur pelaksana di
Societe Generale, yang menggambarkan aktivitas sebagai ciri dari sebuah
"Jumat musim panas."
Komponen Dow, DuPont, kehilangan 3,3 persen setelah perusahaan
kimia dan benih pertanian mengatakan laba kuartal keduanya akan berada
di bawah tahun lalu 1,28 dolar AS per saham dan jauh di bawah 1,45 dolar
AS yang diproyeksikan oleh para analis.
Tetapi perusahaan pakaian olahraga dan sepatu Nike, juga komponen
Dow, naik 1,1 persen karena labanya 78 sen per saham, tiga sen lebih
besar dari ekspektasi.
Penjualan yang lebih tinggi mengimbangi dampak dari kenaikan 36 persen biaya pemasaran dalam bagian untuk Piala Dunia.
GoPro, yang membuat peralatan video kecil populer di kalangan
pengguna sosial media, naik lagi pada hari kedua perdagangan setelah
penawaran umum perdananya. Saham perusahaan naik 14,1 persen menutup
pekan ini di 35,76 dolar AS, hampir 50 persen di atas harga IPO sebesar
24 dolar AS.
Pengecer diskon Dollar General jatuh 7,3 persen di tengah berita
bahwa kepala eksekutif Richard Dreiling berencana untuk pensiun pada Mei
2015 atau pada saat pengangkatan penggantinya. Dewan perusahaan sedang
mencari orang internal dan eksternal untuk CEO baru.
Manitowoc, yang menjual crane dan peralatan jasa makanan, melonjak
10,8 persen menyusul berita bahwa aktivis investor Relational Investors
telah mengambil saham di perusahaan dan mendorong untuk pemecahan usaha
jasa makanan untuk membuat dua perusahaan.
Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun
pemerintah AS tetap stabil di 2,53 persen, tingkat yang sama seperti
Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,37 persen dari
3,34 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
Langganan:
Postingan (Atom)