Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

12 Desember 2013

WTI Berayun Pasca Turun Tajam Dalam 2 Pekan Terakhir Terhadap Pasokan AS

Bloomberg (12/12) – Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) berayun diantara gain dan loss pasca turun tajam dalam dua pekan terakhir sejalan dengan persediaan bensin dan hasil sulingan naik lebih dari yang diperkirakan sebelumnya di AS, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia. Kontrak berjangka berfluktuasi di New York pasca turun 1.1% kemarin, penurunan kedua dalam tiga hari terakhir. Cadangan bensin naik sebesar 6.72 juta barel pada pekan lalu, menurut Energy Information Administration. Hal itu merupakan kenaikan lebih dari tiga kali proyeksi pada survei Bloomberg News. Pasokan minyak mentah turun pada pekan kedua, menurut EIA. Minyak WTI untuk pengiriman bulan Januari sebesar $97.40 per barel pada transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange, turun 4 sen, pukul 1:36 siang waktu Sydney. Kontrak turun sebesar $1.07 ke level $97.44 kemarin. Volume dari semua kontrak berjangka ditransaksikan sebesar 53% dibawah 100 hari rata-rata. Minyak jenis Brent untuk penyelesaian bulan Januari tergelincir 17 sen ke level $109.53 per barel pada ICE Futures Europe exchange di London. Indeks acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $12.13 dari kontrak WTI. Selisih melebar pada pertama kalinya dalam tiga hari terakhir kemarin sebesar $12.26. (bgs)

Emas Berjangka Turun di New York Pasca Perdagangan Sedikit Berubah

Bloomberg (11/12) – Kontrak bulan Februari jatuh 0.3% menuju ke level harga $1,256.80/ons pada bursa Comex.

•Sebelumnya kontrak berjangka naik sebanyak 0.2%.(tito)

Dollar Gain Pertama kalinya Lima Hari Terakhir pada Kesepakatan Anggaran

Bloomberg (11/12) – Mata uang dollar naik untuk pertama kalinya selama lima hari terakhir terhadap taruhan bahwa kesepakatan anggaran A.S akan mendorong prospek bagi the Fed untuk mulai memangkas stimulus moneternya, yang cenderung untuk menurunkan nilai mata uang tersebut. Selain itu mata uang yen menguat dari hampir lima tahun terendah terhadap euro yang berada ditengah spekulasi penurunan terkininya yang terlalu cepat, dollar Australia jatuh untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir sebelum sebuah laporan besok yang diperkirakan dapat memperlihatkan peningkatan pada tingkat pengangguran guna menyesuaikan level tertingginya sejak tahun 2009, sementara dollar New Zealand turun sebelum rapat bank sentral, sedangkan mata uang poundsterling Inggris melemah dari hampir dua tahun tertinggi versus greenback. Index Bloomberg U.S gain 0.1% ke level 1,013.71 di New York, setelah menyentuh level terendahnya sejak 1 November kemarin, mata uang A.S jatuh 0.1% ke level harga $1.3770 per euro dan turun 0.1% ke level harga 102.72 yen, mata uang Jepang terapresiasi 0.1% ke level 141.46 per euro, setelah mencapai level terendahnya sejak Oktober 2008 kemarin.(tito)