Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

13 Maret 2015

Harga emas naik didukung pelemahan dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Jumat pagi, karena melemahnya dolar AS memberikan dukungan kepada logam mulia. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 1,3 dolar AS, atau 0,11 persen, menjadi menetap di 1.151,90 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas mendapat dukungan karena indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,31 persen menjadi 99,37 pada pukul 18.00 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, sehingga pelemahan greenback membuat aset-aset dalam mata uang dolar termasuk emas lebih murah bagi investor, sehingga meningkatkan daya tarik emas. Sementara itu, kenaikan emas telah mendorong beberapa pedagang mulai melakukan ambil untung posisi jangka pendek mereka setelah penurunan tujuh sesi selama delapan hari perdagangan terakhir. Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis menunjukkan klaim pengangguran awal jatuh 36.000 pada minggu berakhir 7 Maret menjadi 289.000. Data pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan menekan emas, namun analis mengatakan laporan tersebut tidak mungkin membangun harapan untuk laporan pekerjaan bulanan yang kuat. Perak untuk pengiriman Mei naik 15,1 sen, atau 0,98 persen, menjadi ditutup pada 15,516 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 0,5 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 1.114,90 dolar AS per ounce.

Wall Street menguat setelah dolar AS turun

KONTAK PERKASA FUTURES -  Saham-saham di Wall Street menghentikan penurunan dua hari berturut-turut pada Jumat pagi, melonjak setelah bank-bank besar AS lolos uji ketahanan atau "stress test" oleh Federal Reserve dan dolar mundur dari tertinggi 12-tahun. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 259,83 poin (1,47 persen) menjadi berakhir pada 17.895,22, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 25,71 poin (1,26 persen) menjadi ditutup pada 2.065,95, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 43,35 poin (0,89 persen) menjadi 4.893,29. Anggota Dow, JPMorgan Chase dan Goldman Sachs serta bank-bank besar lainnya naik tajam setelah kajian uji ketahanan Fed memberi lampu hijau untuk meningkatkan dividen dan pembelian kembali saham. Dolar turun moderat setelah mencapai setinggi 12 tahun pada Rabu. Meskipun turun, para investor ekuitas masih khawatir greenback yang kuat akan menghambat ekspor AS, kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management. "Mengapa menikmati reli di sini ... tapi saya tidak berpikir kita akan melihat tertinggi baru dalam waktu dekat," kata dia. Anggota Dow, United Technologies, naik 2,5 persen di tengah berita sedang mempertimbangkan kemungkinan "spin-off" (pemisahan unit usaha) bebas pajak bisnis Sikorsky Aircraft-nya. Intel, anggota Dow yang lain, turun 4,7 persen setelah memangkas prospek pendapatan kuartal pertama karena permintaan lebih lemah dari perkiraan untuk bisnis desktop komputer pribadi. Microsoft, anggota Dow yang lain yang terkait dengan bisnis PC, turun 2,3 persen. Perusahaan teknologi lainnya membukukan keuntungan kuat, termasuk Apple naik 1,8 persen dan toko daring Amazon bertambah 2,2 persen. Anggota Dow Disney naik 4,2 persen setelah mengatakan pihaknya merencanakan sebuah sekuel sangat populer film animasi "Frozen". Acadia Pharmaceuticals anjlok 22,2 persen setelah mengumumkan pihaknya memperpanjang jangka waktu aplikasi obat baru untuk Nuplazid, pengobatan untuk penyakit psikosis Parkinson, dari kuartal pertama berjalan ke semester kedua 2015. Acadia juga mengumumkan bahwa Uli Hacksell telah mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif dan akan digantikan oleh kepala interim Steve Davis, direktur keuangan perusahaan. Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun tetap stabil di 2,11 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,69 persen dari 2,68 persen pada Rabu. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Dolar turun setelah angka penjualan ritel AS lemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menghentikan penguatannya terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat pagi, setelah angka penjualan ritel di negara itu keluar negatif. Penjualan perdagangan ritel untuk Februari turun 0,6 persen dari Januari, gagal memenuhi ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,3 persen, kata Departemen Perdagangan AS pada Kamis, lapor Xinhua. Sebuah penurunan mengejutkan dalam penjualan ritel mengurangi kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada pertengahan tahun. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,65 persen menjadi 99,142 pada akhir perdagangan. Para pejabat Fed akan berkumpul pada minggu depan dalam sebuah pertemuan kebijakan, di mana mereka diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade. Sementara itu, dalam pekan yang berakhir 7 Maret, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal AS disesuaikan secara musiman turun 36.000 menjadi 289.000, dari tingkat revisi pekan sebelumnya, kata Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0603 dolar dari 1,0535 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4854 dolar dari 1,4934 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7685 dolar dari 0,7578 dolar. Dolar AS dibeli 121,36 yen Jepang, lebih rendah dari 121,51 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun tipis ke 1,0058 franc Swiss dari 1,0102 franc Swiss, dan merosot ke 1,2710 dolar Kanada dari 1,2762 dolar Kanada.

Kenaikan persediaan minyak AS dorong harga turun

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak mentah dunia merosot pada Jumat pagi, karena para pedagang fokus terhadap meningkatnya persediaan minyak Amerika Serikat di tengah berlimpahnya pasokan global. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, turun 1,12 dolar AS menjadi ditutup pada 47,05 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April, patokan global, menetap pada 57,08 dolar AS per barel, merosot 46 sen dari tingkat penutupan Rabu. "Ini mengecewakan, mengingat dolar jatuh," kata Phil Flynn dari Price Futures Group, mencatat greenback telah turun dari tertinggi 12-tahun yang dicapai hari sebelumnya. Pelemahan dolar membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang kuat, sehingga cenderung mendukung permintaan dan pada gilirannya mendorong harga naik. Menurut Flynn, pasar New York terseret oleh data baru tentang tingkat cadangan minyak mentah di pusat terminal utama Cushing, di Oklahoma. Laporan Genscape yang diterbitkan pada Kamis menunjukkan persediaan di Cushing sedang menumpuk lagi setelah mengalami jeda pekan lalu, dan semakin mendekati kapasitas di pusat perdagangan utama, titik penyelesaian harga untuk WTI. Pada Rabu, Departemen Energi AS (DoE) mengatakan persediaan minyak mentah AS telah naik ke rekor tertinggi baru 448,9 juta barel barel pada pekan lalu, sementara stok di Cushing juga meningkat. Flynn menambahkan bahwa saluran pengiriman Houston, ditutup akibat sebuah kecelakaan dan kabut, itu "akan bangun dan berjalan lagi, sehingga pasokan akan menjadi bergerak lagi." Sebuah laporan penjualan ritel AS yang lemah untuk Februari juga menggantung di atas pasar minyak, kata Bart Melek dari TD Securities. "Pada akhirnya pasar akan menjadi khawatir dengan kenyataan Anda telah sedikit memperlambat permintaan di AS dan berpotensi secara global," katanya. "Risiko ada di sisi negatifnya. Pasar terus khawatir bahwa persediaan dapat menekan kapasitas di AS dan produksi terus mencapai tingkat rekor."