Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

18 Desember 2013

Saham HK Rebound dari Satu Bulan Terendahnya Menjelang Keputusan The Fed

Bloomberg (18/12) - Saham-saham Hong Kong rebound dari level terendah dalam satu bulan terakhir seiring investor menunggu keputusan Federal Reserve pada hari ini apakah stimulus akan dikurangi.Indeks Hang Seng naik 0,6 persen menjadi 23,216.62 pada sesi istirahat di Hong Kong setelah kemarin jatuh ke level terendahnya sejak 15 November. Sekitar empat saham naik untuk setiap yang mengalami penurunan pada volume perdagangan sebesar 16 persen di bawah rata-rata 30-hari. Indeks Hang Seng China Enterprises, juga dikenal sebagai indeks H-share, naik 0,9 persen menjadi 10,991.06.Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,2 persen setelah turun 0,3 persen kemarin. bank sentral Ada sekitar kesempatan sebesar 60 persen pada hari ini untuk mengumumkan pengurangan pembelian obligasi bulanan US$85 miliar dolar, menurut Mohamed El-Erian, CEO Pacific Investment Management Co, yang mengawasi sekitar $ 2 triliun manager dana obligasi terbesar di dunia. (izr)

Persediaan Minyak A.S Turun untuk Minggu Ketiga, Minyak WTI Gain

Bloomberg (18/12) – Minyak WTI (West Texas Intermediate) naik setelah data industri menunjukkan stok minyak mentah AS turun untuk minggu ketiga dan sebelum Federal Reserve memutuskan apakah akan memangkas stimulus pada konsumen minyak terbesar dunia.Minyak WTI berjangka naik sebanyak 0,2 persen di New York setelah jatuh 0,3 persen kemarin. Pasokan minyak mentah AS menyusut 2,5 juta barel pekan lalu, kata American Petroleum Institute. Sebuah laporan Administrasi Informasi Energi hari ini diperkirakan akan menunjukkan stok meluncur sebanyak 3 juta barel, menurut survei Bloomberg News. The Fed akan mengungkapkan rencananya untuk pemangkasan program pembelian obligasi bulannya senilai US$ 85 miliar setelah pertemuan selama dua harinya.Minyak WTI untuk pengiriman Januari, yang berakhir besok, naik sebanyak 20 sen menjadi US$ 97,42 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 1:52 waktu Sydney. Ini turun 26 sen kemarin menjadi US$ 97,22. Kontrak berjangka Februari yang lebih aktif naik 22 sen menjadi US$ 97,69. Volume perdagangan semua berjangka yang diperdagangkan sekitar 59 persen di bawah rata-rata perdagangan 100 hari.Minyak Brent untuk pengiriman Februari naik 10 sen menjadi US$ 108,54 per barel di ICE Futures Europe berbasis London. Bulan depan minyak mentah patokan Eropa dengan premi sebesar $ 10,84 untuk WTI . Ini mengakhiri sesi merka di level US$ 10,78 kemarin.(izr)

Dolar Menahan Penurunan Selama 3 hari Terhadap Yen

Bloomberg (18/12) - Dolar menahan penurunan selama tiga hari terhadap yen seiring para investor menimbang kemungkinan bahwa Federal Reserve akan mengurangi pembelian obligasi terhadap pembuat kebijakan yang akan memperkuat bimbingan pada peningkatan suku bunga.Greenback telah melemah terhadap sembilan dari 16 mata uang utama pada minggu ini dengan pedagang berjangka berspekulasi the Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada hampir nol setidaknya sampai akhir 2014. Mata uang Jepang jatuh terhadap euro setelah data menunjukkan Jepang melaporkan gap terbesar selama perdagangan. Dolar Australia naik dari mendekati level terendahnya dalam empat bulan terakhir seiring Gubernur Reserve Bank Glenn Stevens mengatakan bahwa biaya pinjaman rendah mendukung pengeluaran yang lebih besar dalam perekonomian.Dolar naik 0,2 persen menjadi ¥102,90 pada pukul 10:54 di Tokyo, setelah turun 0,7 persen dalam tiga sesi terakhir. Dolar menyentuh level harga ¥103,92 pada 13 Desember, level terkuat sejak bulan Oktober 2008. Dolar berada di level US$ 1,3768 per euro dari level US$ 1,3768 kemarin. Mata uang umum 17-negara naik 0,2 persen menjadi ¥141,68.The Fed memiliki kesempatan sekitar 60 persen guna mengumumkan pengurangan program pembelian aset bulanan senilai US$ 85 miliar pada hari ini, menurut Mohamed El - Erian, CEO Pacific Investment Management Co. (izr)

Bursa Saham HK Menguat Menjelang Keputusan The Fed

Bloomberg (18/12) - Saham-saham Hong Kong menguat, dengan indeks patokan naik dari level terendahnya dalam sebulan terakhir, seiring investor menunggu keputusan Federal Reserve pada hari ini apakah akan ada pengurangan stimulus. Kunlun Energy Co turun seiring saham kembali diperdagangkan setelah ketuanya mengundurkan diri di tengah penyelidikan korupsi.Indeks Hang Seng naik 0,1 persen, ke level 23,091.35 pada pukul 9:32 di Hong Kong setelah kemarin jatuh ke level terendahnya sejak 15 November. Indeks Hang Seng China Enterprises, juga dikenal sebagai indeks H-share, hari ini naik 0,1 persen menjadi 10,903.45.Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 persen setelah turun 0,3 persen kemarin. Ada sekitar kesempatan sebesar 60 persen bagi bank sentral pada hari ini yang akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi bulanan senilai US$85 miliar, menurut Mohamed El - Erian, CEO Pacific Investment Management Co, yang mengawasi US$ 1.97 triliun sebagai manajer dana obligasi terbesar di dunia.The Fed telah mengukur data ekonomi untuk menimbang apakah dapat mulai memangkas stimulus. Pengangguran AS turun ke level terendahnya dalam lima tahun terakhir pada bulan November dan pertumbuhan GDP kuartal ketiga lebih cepat dari yang diharapkan. Dua belas dari 35 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pada 6 Desember mengharapkan the Fed untuk memperlambat pembelian aset pada pertemuannya hari ini, dengan sisanya mengharapkan pengurangan dilakukan pada tahun depan.Indeks Hang Seng naik 16 persen dari level terendahnya pada bulan Juni hingga kemarin pada tanda-tanda perekonomian China yang mulai stabil. Indeks diperdagangkan pada 10,98 kali pendapatan yang diestimasikan kemarin, dibandingkan dengan 16.04 kali untuk indeks S&P 500 kemarin. Indeks H-share naik 23 persen dari level terendahnya tahun ini pada 25 Juni setelah China mengumumkan rencana reformasi. (izr)

Indeks Saham Berjangka China Naik Sebelum Data Harga Properti

Bloomberg (18/12) - Indeks saham berjangka China naik sebelum rilis data termasuk harga properti dan investasi asing yang berlangsung.Indeks CSI 300 berjangka berakhir pada bulan Desember naik 0,1 persen, ke level 2,362.20 pada pukul 09:17 waktu setempat. The National Bureau of Statistics dijadwalkan untuk merilis data harga rumah pada November untuk 70 kota yang di pantau pada pukul 9:30 pagi. Data investasi asing langsung yang dijadwalkan akan dirilis pukul 10 pagi.Indeks Shanghai Composite tergelincir untuk hari keenam kemarin, merosot 0,5 persen, ke level 2,151.08. Indeks membukukan penurunan terpanjangnya sejak bulan Juni setelah konferensi berakhir tanpa pengumuman target kebijakan pertumbuhan ekonomi dan indeks manufaktur dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics tiba-tiba turun.Indeks CSI 300 turun 0,5 persen, ke level 2,356.38 kemarin. Indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,4 persen. Indeks saham A.S-China Bloomberg turun 1 persen. Perdagangan pada indeks Shanghai mencapai 8,4 kali proyeksi laba untuk 12 bulan ke depan, dibandingkan dengan 10,2 kali untuk indeks MSCI Emerging Markets, Data Bloomberg menunjukkan.Indeks saham Shanghai Composite telah merosot 5,2 persen pada tahun ini seiring kekhawatiran perlambatan pertumbuhan akan mengekang pendapatan dan likuiditas akan memperketat, sebelum dimulainya kembali penawaran saham baru pada bulan depan.Harga rumah baru di China di empat kota besar pada Oktober naik terbesar sejak Januari 201, meningkatkan kekhawatiran seiring meningkatnya pembeli rumah yang berani seiring berkurangnya pembatasan properti nasional baru. Harga rumah melonjak 21 persen dari tahun sebelumnya di kota selatan Guangzhou dan 20 persen di dekat Shenzhen, 18 persen di Shanghai dan 16 persen di Beijing, Biro Statistik Nasional mengatakan pada tanggal 18 November. Harga naik di 69 dari 70 kota yang dilacak oleh pemerintah. (izr) 

Defisit perdagangan Jepang bulan November meningkat 35 persen per tahun

AFP, (17/12) - Defisit perdagangan Jepang bulan November meningkat 35,1 persen dari tahun lalu, berdasarkan data resmi pemerintah pada Rabu pagi mengikuti lonjak tagihan energi pasca peristiwa Fukushima.Angka dari pemerintah tersebut menunjukkan bahwa Jepang mencatat defisit perdagangan sebesar 1,29 triliun yen (US $ 12.6 milyar) bulan lalu, angka terburuk untuk bulan November.Angka terbaru itu juga menandai bulan ke-17 berturut-turut dari defisit perdagangan, terpanjang bila di dasarkan pada data pembanding sejak 1979.Ekspor naik 18,4 persen menjadi 5,90 triliun yen yang sebagian besar didukung oleh pengiriman mobil yang kuat.Namun, impor melonjak 21,1 persen menjadi 7,19 triliun yen dengan tagihan yang besar untuk pembelian minyak dan gas.Impor energi Jepang melonjak setelah krisis Fukushima tahun 2011 lalu yang memaksa penutupan reaktor nuklir JepangPenurunan tajam yen, yang baik untuk meningkatkan profitabilitas eksportir juga telah memaksa kenaikan biaya impor fosil bahan bakar yang mahal untuk energi di negara itu. (brc)

Emas Menguat Menjelang Keputusan Stimulus The Fed

Reuters, SINGAPURA, (18/12) - Emas menguat pada hari Rabu seiring dengan Federal Reserve AS bertemu untuk memutuskan kapan memulai kemabli untuk memangkas stimulus, pendukung utama komoditas global seperti emas.The Fed akan mengeluarkan pernyataan pada akhir pertemuan kebijakan selama dua hari pada Rabu pada pukul 19:00, yang terakhir di tahun di mana pasar keuangan telah sangat sensitif terhadap komentar pada prospek stimulus.Spot emas naik tipis 0,3 persen menjadi US$ 1,233.50 per ons pada pukul 07:36 waktu Singapore, setelah turun hampir 1 persen pada sesi sebelumnya.Logam mulia telah kehilangan sekitar 26 persen dari level tertingginya pada tahun ini meningkatkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS bisa mendorong the Fed untuk memangkas pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar.SPDR Gold Trust, perdagangan emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikan sahamnya jatuh 2,08 ton menjadi 816,82 ton pada hari Selasa.Barrick Gold Corp mengatakan dalam sebuah pengumuman yang mengejutkan bahwa dua direktur lama, Donald Carty dan Robert Franklin, telah mengundurkan diri dari dewan perusahaan dengan segera. (izr)

Yen Berfluktuasi sebelum Keputusan FOMC, Indeks Topix Jepang Berayun

Bloomberg ( 18/12 ) - Indeks Topix Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian seiring yen berfluktuasi terhadap dolar sebelum keputusan Federal Reserve pada kebijakan moneter AS pada hari ini.Indeks Topix naik 0,2 persen menjadi 1,234.56 pada pukul 09:10 di Tokyo, setelah jatuh sebanyak 0,2 persen. Indeks saham Nikkei 225 Average naik 0,5 persen menjadi 15,348.88. Yen melemah 0,1 persen di perdagangan pada level harga 102,73 per dolar setelah menguat selama tiga hari terakhir.'Sulit untuk membaca bagaimana pasar akan bereaksi terhadap pemangkasan the Fed,' kata Hiroichi Nishi, manajer ekuitas di Tokyo pada Nikko SMBC Securities Inc, sebuah unit dari No 2 pemberi pinjaman di Jepang berdasarkan nilai pasar. 'Sentimen investor sekarang adalah menunggu dan melihat hasil pertemuan the Fed  Jika the Fed memutuskan untuk memangkas, itu menunjukan ekonomi AS membaik.'Sekitar 34 persen ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pada 6 Desember memperkirakan the Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi pada pertemuannya ini. Ada sekitar 60 persen kesempatan bank sentral akan mengumumkan pengurangan program pembelian obligasi bulanannya senilai US$ 85 miliar saat ini, menurut Mohamed El - Erian, CEO Pacific Investment Management Co. (izr)

Saham Asia Naik untuk Hari Kedua Menjelang Keputusan Stimulus The Fed

Bloomberg ( 18/12 ) - Indeks Topix Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian seiring yen berfluktuasi terhadap dolar sebelum keputusan Federal Reserve pada kebijakan moneter AS pada hari ini.Indeks Topix naik 0,2 persen menjadi 1,234.56 pada pukul 09:10 di Tokyo, setelah jatuh sebanyak 0,2 persen. Indeks saham Nikkei 225 Average naik 0,5 persen menjadi 15,348.88. Yen melemah 0,1 persen di perdagangan pada level harga 102,73 per dolar setelah menguat selama tiga hari terakhir. 'Sulit untuk membaca bagaimana pasar akan bereaksi terhadap pemangkasan the Fed,' kata Hiroichi Nishi, manajer ekuitas di Tokyo pada Nikko SMBC Securities Inc, sebuah unit dari No 2 pemberi pinjaman di Jepang berdasarkan nilai pasar. 'Sentimen investor sekarang adalah menunggu dan melihat hasil pertemuan the Fed  Jika the Fed memutuskan untuk memangkas, itu menunjukan ekonomi AS membaik.'Sekitar 34 persen ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pada 6 Desember memperkirakan the Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi pada pertemuannya ini. Ada sekitar 60 persen kesempatan bank sentral akan mengumumkan pengurangan program pembelian obligasi bulanannya senilai US$ 85 miliar saat ini, menurut Mohamed El - Erian, CEO Pacific Investment Management Co. (izr)

Saham Asia Naik untuk Hari Kedua Menjelang Keputusan Stimulus The Fed

Bloomberg (18/12) - Saham Asia menguat, dengan indeks saham patokan regional menguat untuk hari kedua, seiring investor menunggu keputusan Federal Reserve mengenai program stimulus bulanannya.Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1 persen, ke level 137,72 pada pukul 09:01 di Tokyo, sebelum pasar terbuka di China dan Hong Kong. Indeks jatuh dalam dua minggu terakhir seiring membaiknya data ekonomi AS yang mendorong spekulasi terhadap pemangkasan stimulus. Ada sekitar 60 persen kesempatan bahwa Ketua Fed Ben S. Bernanke dan rekan-rekannya akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi mereka pada hari ini, menurut Mohamed El - Erian, CEO Pacific Investment Management Co, yang mengawasi sekitar US$ 1.97 triliun sebagai manajer dana obligasi terbesar dunia.The Fed akan mulai memangkas pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar ketika menyimpulkan pertemuan kebijakan selama dua hari, menurut 34 persen ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pada 6 Desember.Indeks Topix Jepang dan Nikkei 225 Stock Average turun 0,1 persen. Indeks Australia S&P/ASX 200 sedikit berubah dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,6 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3 persen.Indeks MSCI Asia Pacific naik 6,4 persen pada tahun ini sampai kemarin seiring stimulus bank sentral ditopang pertumbuhan ekonomi global. Indeks Asia-Pasifik diperdagangkan pada sebanyak 13,6 kali estimasi laba kemarin, dibandingkan dengan 16 kali untuk Indeks Standard & Poor 500 dan 14,7 kali untuk indeks Stoxx Europe 600, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.Indeks Topix naik sebesar 43 persen tahun ini, yang paling tinggi di antara 24 pasar maju utama dilacak oleh Bloomberg, di tengah pemberian stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Bank of Jepang untuk mendukung upaya Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mengakhiri deflasi selama 15 tahun terakhir.Kontrak berjangka pada indeks S&P 500 sedikit berubah hari ini setelah indeks saham turun 0,3 persen kemarin. (izr)

Nikkei Berjangka Jatuh, Yen Mempertahankan Rebound Pasca Penurunan Komoditi

Bloomberg (18/12) - Indeks berjangka Jepang bergerak maju mundur dalam penurunan saham AS seiring yen mempertahankan keuntungan terhadap mata uang rekanan utama lainnya sebelum Federal Reserve mengungkapkan rencana untuk kebijakan moneter. Volatilitas ekuitas AS naik menuju dua bulan tertinggi dan Treasuries naik seiring emas serta bahan bakar memimpin komoditas menjadi lebih rendah.Nikkei 225 Stock Average berjangka turun 0,3 persen menjadi 15.250 pada pukul 3:00 pagi di Osaka dan turun menjadi 15.260 di Chicago setelah ditutup pada 15290 kemarin. Yen menutup keuntungan hari ketiga kemarin sementara dolar Australia bertahan di dekat level terendah dalam lima tahun terakhir terhadap mata uang Selandia Baru. Indeks Standard & Poor 500 turun 0,3 persen karena Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange naik untuk hari keenam. Sepuluh tahun Treasury yields kehilangan empat basis poin. Indeks komoditas S & P GSCI turun 0,5 persen.Ada sekitar 60 persen kesempatan bahwa The Fed akan mengumumkan pengurangan sampai $ 85 miliar per bulan untuk program pembelian obligasi AS pada akhir pertemuannya hari ini, menurut Mohamed El - Erian, CEO Pacific Investment Management Co. di Asia, India mungkin akan meningkatkan tarif repo hari ini, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom, sementara Jepang mencatatkan data perdagangan dan China melaporkan harga untuk properti. Gubernur bank sentral Australia akan memberikan kesaksian di depan anggota parlemen.(frk)

Jelang Keputusan Stimulus the Fed Saham A.S Turun

Bloomberg (17/12) – Saham A.S terjatuh, mengikuti reli hari index S&P 500 dihari kemarin, sebelum diumumkannya rencana otoritas the Fed untuk program pembelian obligasi bulanannya dihari esok.Index S&P 500 turun sebanyak 0.3% bergerak menuju ke level 1,780.95 pada jam 4 siang di New York.Bulan ini Index tersebut telah jatuh sebanyak 1.3%, meninggalkannya berada dijalur penurunan pertama dibulan Desember sejak tahun 2007, sementara itu para trader telah mendorong hedging terhadap penurunan saham, menggerakkan index volatilitas dari the Chicago Board Options Exchange naik 16% sejak akhir November.Acuan ekuitas pada hari kemarin naik 0.6%, menghentikan empat hari penurunan, yang berada ditengah kecemasan bahwa peningkatan data ekonomi akan mendesak the Fed untuk memperlambat stimulusnya paling cepat besok.Terdapat 34% ekonom berdasarkan survey Bloomberg ditanggal 6 Desember yang memprediksikan bahwa the Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanannya ketika terdapat sebuah konklusi dari dari rapat kebijakan, yang dibandingkan dengan survey bulan November sebesar 17%.(tito)

Emas Tandai Penurunan Pertama dari Tiga Sesi

SAN FRANCISCO (18/12) - MarketWatch – Komoditi emas berjangka ditutup lebih rendah dihari Selasa, terjatuh setelah dua sesi kenaikan seiring dengan para trader yang berlanjut merenungkan nasib dari program pembelian obligasi the Fed.Sementara itu pengumuman kebijakan bank sentral akan jatuh tempo dihari Rabu, emas untuk Februari turun 1.2% sejumlah $14.30, menuju penetapan dilevel harga $1,230.10 per ons pada divisi Comex dari New York Mercantile Exchange. Selain itu telah didapatkan gain sebesar 1.6% selama dua sesi perdagangan terakhir.(tito)

Saham AS Turun Ditengah Data Inflasi Sebelum Keputusan The Fed

Bloomberg (17/12) – Saham-saham AS jatuh, menyusul reli pada hari kemarin untuk indeks Standard & Poor 500, karena investor menimbang data inflasi sebagai petunjuk pada hasil pertemuan Federal Reserve yang dimulai hari ini.Tenet Healthcare Corp. turun 4,2 persen untuk memimpin penurunan di antara saham-saham rumah sakit setelah Citigroup Inc. mengatakan bahwa penerimaan industri bulan November merupakan yang ' terlemah ' yang pernah ada. Boeing Co. naik 0,9 persen setelah otorisasi pembelian kembali saham terbesar dalam sejarah dan meningkatkan dividennya. 3M Co. naik 2,3 persen setelah perusahaan memproyeksikan laba 2014 dalam kisaran yang akhir dari puncaknya melampaui perkiraan para analis.S & P 500 turun 0,5 persen menjadi 1,778.20 pada pukul 11:04 siang di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 36,29 poin, atau 0,2 persen, ke 15,848.28. Perdagangan saham di S & P 500 adalah 3,4 persen lebih tinggi dari rata-rata 30 - hari selama hari ini.S & P 500 naik 0,6 persen kemarin, menghentikan penurunan dalam empat hari terakhir, di tengah kekhawatiran bahwa membaiknya data ekonomi akan mendorong The Fed untuk memperlambat stimulus secepatnya besok.(frk)

Saham Eropa Turun Jelang Rapat the Fed; Saham CGG, Rexel Jatuh

Bloomberg (17/12) – Saham Eropa mengalami kemunduran, mengikuti reli terbesarnya selama dua bulan terakhir, seiring investor menunggu hasil akhir dari rapat the Fed yang diadakan selama dua hari yang dimulai hari ini.CGG SA, surveyor seismik ladang minyak yang terbesar, mengalami penurunan terbanyak pada index acuan tersebut, bergerak menuju penurunan terbesar sejak Oktober 2008, Rexel SA turun 1% seiring dengan Ray Investment yang menjual saham sebesar 7% dalam perusahaan tersebut, selain itu Zurich Insurance Group AG naik 1.8% setelah menyebut George Quinn dari Swiss Re Ltd. sebagai chief financial officer barunya.Index Stoxx Europe 600 turun 0.6% ke level 311.91 pada jam 3:57 siang di London, pada hari kemarin acuan tersebut telah bertambah 1.3% setelah sektor manufaktur wilayah euro yang naik melebihi perkiraan,dengan penurunan sebesar 4.1% dibulan ini seiring dengan data ekonomi A.S yang melebihi estimasi telah memimpin beberapa untuk investor berspekulasi bahwa the Fed akan memutuskan untuk memperlambat pembelian obligasinya paling cepat diminggu ini.Terdapat 34% dari ekonom berdasarkan survey Bloomberg pada tanggal 6 Desember yang memprediksikan bahwa the Fed akan mulai memangkas pembelian obligasinya ketika terdapat konklusi dari rapat kebijakan selama dua hari pada hari esok.(tito)

Minyak Mentah Sedikit Berubah, Persediaan Turun Untuk Minggu Ketiga

Bloomberg (17/12) - Minyak mentah West Texas Intermediate sedikit berubah sebelum laporan pemerintah yang mungkin menunjukkan penurunan mingguan ketiga dalam persediaan minyak AS dan di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengekang stimulus.Harga bergerak di kisaran 89 sen. Persediaan menurun sebesar 3 juta barel pada pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum laporan Energy Information Administration besok. The Fed akan mengumumkan keputusan untuk mempertahankan atau mengurangi $ 85 miliar program pembelian obligasi bulanannya pada akhir pertemuan dua hari para pembuat kebijakan yang dimulai hari ini.' Kita mungkin akan melihat penarikan yang cukup besar, dan itu akan memberikan beberapa dukungan untuk pasar, ' kata Gene McGillian, analis dan broker di Tradition Energy di Stamford, Connecticut. ' Pasar khawatir bahwa The Fed lebih dekat dengan penurunan. 'WTI untuk pengiriman Januari naik 16 sen menjadi $ 97,64 per barel pada pukul 10:59 siang di New York Mercantile Exchange. Volume semua berjangka adalah 32 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah bergerak antara $ 90 dan $ 100 sejak tanggal 22 Oktober lalu. WTI naik 6,3 persen selama tahun ini.Brent untuk pengiriman Februari turun 84 sen, atau 0,8 persen, ke $ 108,57 per barel di ICE Futures Europe yang berbasis di London. Kontrak Januari berakhir pada $ 110,47 kemarin. Volume semua berjangka minyak Brent yang diperdagangkan adalah 31 persen di bawah rata-rata 100 hari.Minyak mentah patokan Eropa dengan premi sebesar $ 10,66 per barel, berdasarkan kontrak Februari. Spread untuk bulan depan ditutup pada level $ 13,12 kemarin, menggunakan kontrak Januari, level terluas sejak tanggal 6 Desember.(frk)

Dollar Berada Hampir 5 Tahun Tertinggi Versus Yen; Lira Jatuh

Bloomberg (17/12) – Perdagangan mata uang dollar berada hampir pada lima tahun tertingginya versus yen seiring the Fed memulai dua hari pertemuan yang kemungkinan akan menghasilkan sebuah pengurangan stimulus yang keluar dari basis mata uang.Greenback berfluktuasi terhadap euro seiring dengan otoritas bank sentral memutuskan apakah akan mulai untuk mengurangi pembelian obligasi bulanan sebesar $85 Milyar yang disebut sebagai program quantitative easing (QE).Sedangkan mata uang lira dari Turki telah terjatuh setelah media lokal mengatakan bahwa putera dari Menteri ekonomi dan Dalam Negeri serta CEO Halkbank berada diantara orang-orang yang ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan korupsi, sementara itu volatilitas diantara mata uang G-7 turun dari dua bulan tertinggi.Dollar turun 0.1% ke level harga 102.97 yen pada jam 8:56 pagi waktu New York, setelah menyentuh level harga 103.92 yen pada tanggal 13 Desember, level terkuat sejak Oktober 2008, yang sebelumnya berada dilevel $1.3761 pada hari kemarin, mata uang bersama ke 17 Negara tersebut juga telah mengalami sedikit perubahan, berada dilevel harga 141.68 yen.(tito)

Saham AS Sedikit Berubah ditengah data inflasi Jelang Pertemuan The Fed

Bloomberg, (17/12) -- Saham AS sedikit berubah, setelah kenaikan kemarin pada indeks Standard & Poor 500, karena para  investor menimbang data inflasi untuk petunjuk pada hasil pertemuan Federal Reserve yang dimulai hari ini.Indeks S & P 500 naik kurang dari 0,1 persen menjadi 1,786.68 pada pukul 09:30 pagi di New York.Indeks S & P 500 naik 0,6 persen kemarin, menghentikan penurunan empat hari, di tengah kekhawatiran bahwa membaiknya data ekonomi AS yang akan mendorong The Fed untuk memperlambat stimulus secepatnya besok.Sekitar 34 persen ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pada 6 Desember memperkirakan bahwa The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan sebesar $ 85 milyar ketika mengakhiri pertemuan kebijakan nya.(yds)

Jelang Pertemuan The Fed, Emas Tergelincir Di New York; Perak Turun

Bloomberg (17/12) – Emas jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga sesi terakhir di New York sejalan dengan pertemuan Federal Reserve AS besok dan kemungkinan memutuskan terkait waktu pemangkasan stimulus. Perak juga turun.Sekitar 34% dari survey para ekonom oleh Bloomberg pada tanggal 6 Desember lalu memprediksikan bahwa FOMC (Federal Open Market Committee) akan memulai pangkas stimulus saat pertemuan kebijakan yang berlangsung selama dua hari besok. Meningkatnya sektor manufaktur, teknologi dan perumahan memicu pertumbuhan ekonomi “rendah ke sedang” dari awal bulan Oktober hingga pertengahan bulan November lalu, menurut bank sentral pada survey Beige Book yang dirilis pada tanggal 4 Desember lalu.Emas untuk pengiriman bulan Februari turun sebesar 0.5% pada level $1,237.70 per ounce pukul 7:39 pagi pada Comex di New York pada volume sebesar 12% lebih rendah dari 100 hari rata-rata untuk saat ini, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Emas Bullion untuk pengiriman langsung turun sebesar 0.3% pada level $1,238.09 di London.Emas telah mengalami penurunan sebesar 26% pada tahun ini, menuju penurunan tahunan pertama kalinya sejak tahun 2000, ditengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas pembelian obligasi bulanannya sebesar $85 miliar. Harga naik sebesar 70% dari Desember 2008 hingga Juni 2011 sejalan dengan Federal Reserve memompa lebih dari $2 triliun ke dalam sistem keuangan. Kepemilikan pada produk yang ditransaksikan berbasis emas turun sebesar 10.8 metrik ton dari 1,802.46 ton kemarin, terendah sejak November 2009, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Perak untuk pengiriman bulan Maret turun sebesar 0.6% pada level $19.98 per ounce. Platinum untuk pengiriman bulan Januari sebesar 0.2% lebih rendah pada level $1,358 per ounce, sementara palladium untuk pengiriman bulan Maret jatuh sebesar 0.1% pada level $715.40 per ounce. (bgs)

Harga konsumen di AS tidak berubah pada November Terkait Murahnya Harga Energi

Bloomberg, (17/12) -- Biaya kehidupan di AS tidak berubah pada bulan November dibandingkan bulan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa inflasi mengalami kemajuan sedikit menuju tujuan The Fed.Tidak ada perubahan dalam indeks harga konsumen mengikuti penurunan 0,1 persen di bulan sebelumnya, sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan hari ini di Washington. Perkiraan rata-rata dari 83 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan kemajuan 0,1 persen. Harga inti, tidak termasuk makanan dan BBM, naik 0,2 persen.American Eagle Outfitters Inc telah bergabung dengan ritel lainnya dalam memberikan diskon lebih untuk menarik para pembeli di Amerika yang kekurangan uang dalam musim liburan ini, menenkankan tekanan biaya yang terbatas. Para pembuat kebijakan Fed, yang akan memulai pertemuan selama dua hari ini, memperdebatkan prospek inflasi dan ekonomi karena mereka mempertimbangkan untuk mengurangi $ 85 miliar dollar pembelian obligasi bulanan yang dirancang untuk mendukung ekspansi.Perkiraan untuk indeks harga konsumen berkisar dari penurunan 0,1 persen dengan keuntungan sebesar 0,2 persen, menurut survei Bloomberg. Para ekonom memproyeksikan harga inti akan meningkat 0,1 persen.(yds)

Indeks Saham Berjangka AS Sedikit Berubah Jelang Pertemuan The Fed

Bloomberg, (17/12) -- Indeks saham berjangka AS sedikit berubah, setelah kenaikan kemarin untuk indeks Standard & Poor 500, karena para investor menunggu hasil dari pertemuan Federal Reserve yang dimulai hari ini.Kontrak berjangka S & P 500 yang berakhir pada bulan Maret turun 0,1 persen menjadi 1,778.6 pada pukul 10:20 di London. Kontrak Dow Jones Industrial Average mundur 6 poin, atau kurang dari 0,1 persen ke level 15.817 hari ini.Sekitar 34 persen ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pada 6 Desember memperkirakan bahwa The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan sebesar $ 85 milyar ketika menyimpulkan pada pertemuan kebijakan dua hari besok.(yds)

Prospek Ekonomi ZEW Jerman Lebihi Perkiraan

MANNHEIM, Germany (17/12) – Prospek ekonomi Jerman melebihi dari perkiraan sebelumnya di bulan Desember, menyentuh level tertingginya sejak bulan April 2006, berdasarkan sebuah survei para analis dan institusi investor, mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mengalami kenaikan pada tahun depan. Sentimen survei ZEW pada hari Selasa ini menunjukkan bahwa indikator pertumbuhan ekonomi naik diatas rata-rata di bulan Desember, sebesar 62.0 poin dari 54.6 poin di bulan November, yang melebihi dari perkiraan para ekonom sebelumnya yang diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 55.0 poin. Perbandingan rata-rata historis sebesar 24.2 poin. Sementara itu 252 analis dan institusi para investor yang menanggapi survei ZEW juga merasa lebih optimis mengenai situasi ekonomi saat ini. Indikator yang berkaitan dengan ZEW naik sebesar 32.4 poin dari 28.7 poin di bulan November. Pertumbuhan ekonomi Jerman menurun pada kuartal ketiga dari periode sebelumnya, akan tetapi diperkirakan akan mengalami kenaikan di akhir tahun ini. 'Meskipun sangat rendah pada kuartal pertama, tetapi diperkirakan bahwa ekonomi Jerman akan mengalami kenaikan pada musim dingin 2013/2014,' menurut Deutsche Bundesbank pada hari Senin lalu. Deutsche Bundesbank juga memperkirakan bahwa GDP (gross domestic product) naik sebesar 0.5% pada tahun ini dan sebesar 1.7% di tahun 2014, sesuai dengan perkiraan dari pemerintah. (bgs)

Dollar Dekat 1 % Untuk 5 Tahun Tertinggi VS Yen Pada Spekulasi Pemangkasan

Bloomberg, (17/12) --  Dollar  dekat 1 persen  untuk lima tahun tertinggi nya Versus Yen seiring The Fed yang akan memulai pertemuan nya selama dua hari pada hari ini dan beberapa ekonom mengatakan akan menghasilkan pengurangan mata uang yang akan merendahkan stimulus.krona Swedia membatalkan kenaikan terhadap euro setelah Riksbank menurunkan suku bunga. Volatilitas di Kelompok tujuh mata uang turun dari level tertinggi nya di dua bulan terakhir karena para pedagang terbebani apakah indikator ekonomi yang cukup kuat untuk pemangkasan stimulus yang cepat oleh The Fed. Inflasi AS naik pada bulan November, menurut survei Bloomberg terhadap para analis sebelum data dirilis hari ini.Mata uang Dollar sedikit berubah di level 102.95 yen pada pukul 10.14 pagi di London setelah menyentuh level 103.92 yen pada 13 Desember lalu, level tertingginya sejak Oktober 2008. Pada posisi $ 1.3765 per euro dari level $1.3761 pada hari kemarin. Mata uang 17 negara yang tergabung kawasan Euro sedikit berubah berada pada harga 141,71 yen.(yds)

Jelang Pertemuan The Fed, Saham Asia Rebound Dari Level 3 Bulan Terendahnya

Bloomberg (17/12) – Saham-saham Asia naik, dengan indek acuan regional tersebut mengalami rebound dari level tiga bulan terendahnya, sejalan dengan para investor menunggu hasil pertemuan Federal Reserve pasca laporan menunjukkan bahwa sektor manufaktur di Eropa dan AS naik.Honda Motor Co., perusahaan pembuat mobil asal Jepang yang mendapatkan 46% penjualannya dari Amerika Utara, naik 0.7%. Dai-ichi Life Insurance Co. naik 3.8% di Tokyo pasca Barclays Plc merekomendasikan pembelian saham. Daewoo Engineering & Construction Co. pimpin penurunan pada ekuitas regional pasca aturan dari Korea Selatan memulai memerintahkan inspeksi mengnai praktik akuntansi pada perusahaan-perusahaan.Indeks MSCI Asia Pacific mengalami gain 0.5% pada level 137.64 pukul 4:54 sore di Hong Kong, dengan Sembilan dari 10 grup industri mengalami kenaikan. Indeks acuan tersebut jatuh pada dua pekan lalu sejalan dengan membaiknya data ekonomi AS yang memicu spekulasi bahwa stimulus akan dipangkas. Federal Reserve akan memulai pemangkasan pembelian obligasi bulanannya sebesar $85 miliar saat Federal Reserve memutuskan pada pertemuan kebijakan besok yang berlangsung selama dua hari, berdasarkan pada 34% dari survei para ekonom tanggal 6 Desember lalu oleh Bloomberg.Produksi industri AS naik di bulan November yang merupakan tertingginya dalam setahun terakhir ini, menurut rilis data kemarin. Data tingkat pengangguran turun pada level lima tahun terendahnya dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga mengalami kenaikan dari yang diperkirakan sebelumnya. Manufaktur zona Eropa mencapai 31 bulan tertingginya di bulan Desember, dipimpin oleh Jerman, berdasarkan sebuah survei dari Markit Economics di London. (bgs)

Saham HK Jatuh Hari Kedua Pasca Saham Energi Pimpin Penurunan

Bloomberg, (17/12) --  Saham-Saham Hong Kong jatuh Dengan indeks acuan memperluas penurunan empat pekan seiring Cnooc Ltd. pimpin penurunan dan para investors menuggu The Fed untuk mulai memutuskan tapering stimulusnya pada pertemuan yang akan dimulai hari ini.Cnooc Ltd. turun 3.5 persen pimpin penurunan pada saham energy setelah Credit Suisse Group Ag memangkas outlook produksinya. Kunlun Energy Co menghentikan perdagangan, dengan memimpin pemasok gas mengatakan untuk menahan sebagian dari penyelidikan tindak korupsi. Li & Fung Ltd, produsen pemasok mainan dan pakaian yang mendapatkan sebagian besar pendapatan di AS, naik 3,1 persen setelah upgrade di DBS Vickers Hong Kong Ltd Casino Operator Sands China Ltd memperpanjang rekor tertinggi nya setelah Barclays Plc mengatakan pendapatan game Macau bisa melonjak bulan ini.Indeks Hang Seng turun 0,2 persen ke level 23,069.23 pada penutupan di Hong Kong setelah naik sebanyak 0,7 persen. Sekitar lima saham turun untuk setiap empat saham yang menguat. Indeks Hang Seng China Enterprises, yang juga dikenal sebagai indeks H-share, kehilangan 0,4 persen menjadi 10,894.29. Dua belas dari 35 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pada 6 Desember mengharapkan The Fed untuk memperlambat pembelian aset pada pertemuan nya.(yds)

Saham Eropa Turun Jelang Pertemuan The Fed: Saham Rexel Turun

Bloomberg (17/12) – Saham-saham Eropa turun, mengikuti rally tertingginya dalam dua bulan terakhir, sejalan dengan para investor menunggu hasil pertemuan Federal Reserve yang dimulai pada hari ini. Indeks berjangka AS sedikit berubah, sementara saham-saham Asia naik.Rexel SA turun 2% sejalan dengan Ray Investment SARL menyatakan akan menjual 7% sahamnya. Zurich Insurance Group AG naik 1.8% sejalan dengan CFO (Chief Financial Officer) Swiss Re Ltd. George Quinn mengundurkan diri dari perusahaan asuransi terbesar di Swiss tersebut.Indeks Stoxx Europe 600 turun 0.4% pada level 312.55 pukul 8:07 pagi di London. Indeks acuan tersebut naik 1.3% kemarin pasca manufaktur zona Eropa naik dari dari yang diperkirakan. Acuan tersebut naik 3.9% di bulan Desember sejalan dengan membaiknya dari perkirraan mengenai data ekonomi AS yang mengakibatkan beberapa investor berspekulasi bahwa Federal Reserve akan memutuskan untuk mengurangi pembelian obligasinya secepatnya pada pekan ini. Indeks berjangka Standard & Poor 500 tergelincir sebesar 0.1%, sementara indeks MSCI Asia Pacific naik 0.4%.Sementara sekitar 34% dari survei para ekonom oleh Bloomberg pada tanggal 6 Desember lalu memprediksi bahwa Federal Reserve akan memulai memangkas pembelian obligasi bulanannya sebesar $85 miliar saat pertemuan kebijakan besok yang berlangsung selama dua. (bgs)

Dollar Dekat 1% Tertinggi dalam 5 Tahun Versus Yen, Jelang Data CPI

Bloomberg, (17/12) – Mata uang Dollar  dekat 1 % untuk lima tahun tertinggi nya Versus Yen seiring The Fed yang akan memulai dua hari dalam pertemuan nya hari ini dan sebelum data yang diperkirakan menunjukan inflasi pada bulan November.Volatilitas pada Kelompok Tujuh mata uang turun dari level tertingginya dalam dua bulan terakhir karena pedagang terbebani oleh indikator ekonomi yang cukup kuat untuk pemangkasan segera stimulus oleh The Fed. Perkiraan rata-rata di mana greenback akan ditransaksikan pada Maret naik menjadi ¥ 103,5 kemarin, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Dolar Australia jatuh ke titik terendah sejak 2008 terhadap New Zealand sebagai bank sentral besar bangsa mengatakan pada risalah pertemuan terakhir itu mempertahankan hak opsi untuk menurunkan suku bunga.Dollar sedikit berubah berada di posisi 102,99 ¥ pada pukul 6:45 pagi di London setelah menyentuh ¥ 103,92 pada 13 Desember ini level terkuat sejak Oktober 2008. Ini ditransaksikan pada level $ 1,3773per euro dari $ 1,3761 di New York. Mata uang 17 negara membeli ¥ 141,85 dari level 141,75.(yds)