Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

21 Juni 2013

WTI Siap Turun Sejak April Karena Stimulus Concern

Bloomberg(21/6) - Minyak mentah West Texas Intermediate berfluktuasi di antara keuntungan dan kerugiansiap turun sejak April pada spekulasi The Fed mempertimbankan kembali stimulus ekonomi dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan di CinaFutures sedikit berubah di New York dan siap turun sebesar 2.6 % minggu initerbesar sejak tujuh hari yang berakhir pada 19 April. WTI untuk pengiriman bulan agustus beradapada $ 95,28 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, naik 14 sen jam 12:45 siang di SydneyVolume dari semua perdagangan minyak berjangkaadalah %  di atas rata-rata 100 hari. Kontrak untuk Juli berakhir kemarin setelah mencatat kerugian $ 2,84  atau 2,9 % ke $ 95,40, terbesar  sejak  7 NovemberBrent untuk pengiriman bulan Agustus adalah 30 sen lebih tinggi pada $ 102,45 per barel di ICE Futures Europe exchange di London. Brent turun $ 3,97atau 3,7 %ke $ 102,15kemarin. The European benchmark grade  mengakhiri sesi kemarin pada premi  $ 7,01 dibandingkan WTI berjangkayang terkecil sejak Januari 2011.

Pedagang emas menjadi lebih bearish sejak 2010 pasca kejatuhan akibat the Fed

Bloomberg, (21/6) - Pedagang emas menjadi lebih bearish sejak 3,5 tahun lalu setelah harga jatuh ke level terendah tahun 2010 mengikuti komentar Ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke mengisyaratkan pengurangan stimulus moneter tahun ini. 15 analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan harga akan turun minggu depan, dengan 6 memprediksi bullish dan 5 bersikap netral, porsi terbesar dari sentimen bearish sejak Januari 2010. Logam kuning merosot di bawah $ 1.300 per ounce untuk pertama kalinya sejak September 2010 kemarin. Investor menjual senilai 520,7 metrik ton dengan nilai sekitar $ 2.17 milyar dari exchange-traded product (ETP) berbasis emas tahun ini. Emas telah naik sebanyak dua kali lipat sejak tahun 2008 sejak the Fed mengeluarkan program pelonggaran kuantitatif yang telah menyebabkan pembengkakan neraca bank sentral itu ke rekor $ 3.41 trilyun. Bernanke pada 19 Juni lalu mengatakan bahwa bank sentral mungkin akan mulai mengurangi pembelian obligasi senilai $ 85 secara bulanan tahun ini dan mengakhiri program tersebut pada pertengahan tahun 2014. Bullion sedang menuju penurunan tahunan pertama sejak tahun 2000 setelah investor kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai tempat penyimpan nilai. (brc)

Harga Emas Rebound Setelah merosot ke level Termurah Sejak 2010

Bloomberg, (21/6) - Emas naik dari level terendah sejak September 2010 pada spekulasi kemerosotan harga dapat memacu pembelian. Emas masih ditetapkan sebagai minggu terburuk sejak September 2011 setelah the Fed mengisyaratkan semakin dekat untuk mengurangi stimulus moneter karena ekonomi yang terus melakukan pemulihan. Bullion tunai naik sebanyak 0,7 % menjadi $ 1,293.63 per ounce dan berada di level $ 1,287.47 pada pukul 11:31 siang di Singapura, mengakhiri empat hari kerugiannya. Indikator RSI 14 hari dari emas berada di posisi 27,2, dimana dibawah level 30 adalah indikasi jenuh jual dan bersiap untuk rebound berdasarkan analisis grafik. Pembelian yang luar biasa dari China ke India dan AS mengikuti penurunan harga terbesar dalam 30 tahun yang terjadi  pada bulan April lalu, mendorong harga naik lebih dari $ 150 per ounce. Ini terlalu dini untuk memprediksi apakah ini akan terulang kembali karena para investor yang telah antusias untuk melakukan pembelian  pada bulan April lalu kini menjadi lebih hati-hati, menurut CPM Group. Emas sebelumnya turun ke $ 1,269.46, yang termurah sejak 16 September 2010, dan turun 7,4 % minggu ini dalam kinerja terburuk sejak 23 September 2011. (riko)

Saham-saham Hong Kong menuju Kerugian Mingguan Beruntun Terpanjang Sejak 2008

Bloomberg, (21/6) - Saham-saham Hong Kong melemah pada hari keempat, menuju penurunan mingguan beruntun terlama  dalam 4,5 tahun, di tengah kekhawatiran memburuknya krisis kredit pada bank-bank China dan pemulihan ekonomi yang mengalami stagnansi dinegara itu yang bisa menghambat pendapatan perusahaan. Indeks Hang Seng turun 1,9 % menjadi 20,003.57 pada pukul 9:45 pagi di Hong Kong, yang memperpanjang penurunan pekan ini menjadi 4,6 %. Acuan ekuitas itu sedang menuju penurunan mingguan, beruntun terpanjang sejak Oktober 2008. 49 dari 50 perusahaan pada indeks bluechips yang jatuh dengan volume 50 % di atas 30-hari rata-rata intraday. Indeks Hang Seng China Enterprises  turun 2,2 % menjadi 9,058.63. "Kami melihat kurangnya momentum pemulihan di China," kata Tai Hui, kepala strategi pasar untuk Asia di JPMorgan Asset Management yang berbasis di Hong Kong dalam sebuah wawancara TV Bloomberg. "Apa yang terjadi di China dengan data ekonominya serta ketatnya likuiditas telah menambah ketidakpastian. Pemerintah dan bank sentral bersedia untuk membiarkan perekonomian melalui masa terberatnya. " (riko)

Dolar Siap Untuk Keuntungan Mingguan Sebelum Data Perumahan

Bloomberg, (21/6) - Dolar menuju kenaikan mingguan terhadap 16 mata uang sebelum dikeluarkanya data ekonomi dari AS. minggu depan atas harga rumah dan  pesanan barang tahan lama yang dapat menambah kasus untuk  Federal Reserve memperlambat pembelianobligasiYen mengakhiri  penurunan empat hari terhadap greenback setelah saham Asia memperpanjang penurunan global sebelum pidato dariGubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda hari ini"Saya perkirakan dolar  tetap kuat karena sudah  jelas sikap kebijakan The Fed adalah untuk mengurangi" kata Yuki Sakasai, ahli strategi valuta asing pada Barclays Plc di New York. Yen dapat melemah lebih lanjut karena " ada kesempatan yang cukup baik  Bank of Japanuntuk  memperkenalkan pelonggaran moneter tambahan." Dolar diperdagangkan sedikit berubah pada $ 1,3216 per euro pukul 10:13 pagi di Tokyo, ditetapkan untuk kenaikan % selama  sepekan ini. Yen sedikit berubah pada posisi 97,29 per dolar dan naik 0,1 % menjadi 128,55 terhadap euro. (Gio)

Bursa China menuju kerugian mingguan terbesar sejak 2 tahun lalu

Bloomberg, (21/6) - Pasar saham China jatuh, mengirimkan indeks acuan negara itu menuju penurunan mingguan terbesar dalam dua tahun terakhir. Shanghai Composite Index kehilangan 1,4 persen menjadi 2,054.22 pada pukul 09:51 waktu setempat, menambah penurunan sebesar 5 persen minggu ini, kerugian lima hari terbesar sejak Mei 2011. CSI 300 Index turun 1,4 persen menjadi 2,289.25. Hang Seng China Enterprises Index turun 2 persen. "Ada banyak faktor yang menyeret turun pasar - ekonomi yang tidak sesuai harapan, the Fed yang menyebabkan volatilitas antara pasar global dan kekurangan likuiditas dalam negeri yang menciptakan masalah besar," ungkap Deng Wenyuan, seorang analis dari Soochow Securities Co, mengatakan dengan telepon. "Kemungkinan hanya ada rebound di pasar pada awal Juli ketika krisis kredit diperkirakan meningkat."Shanghai Composite Index telah merosot minggu ini di tengah kekhawatiran likuiditas ketat setelah suku bunga kredit antar bank melonjak. Satu hari suku bunga repo melonjak ke rekor 527 basis poin, atau 5,27 persentase poin, ke posisi tertinggi sepanjang masa dari 12,85 persen di Shanghai kemarin karena otoritas moneter China menahan diri dari menggunakan operasi pasar terbuka untuk mengatasi krisis uang tunai ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. (brc)

Saham Asia Melemah Dipimpin oleh sektor penambang

Bloomberg, (21/6) – Saham-saham Asia merosot, seiring indeks patokan regional menuju level penurunan terbesar selama dua hari sejak Agustus 2011, di tengah kekhawatiran the Fed yang akan mengurangi stimulus dan perlambatan ekonomi di China yang makin dalam ditengah  krisis uang tunai. Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,3 % menjadi 125,98 pada pukul 09:37 pagi di Tokyo, dengan semua 10 kelompok industri pada indeks yang turun. Pasar global kemarin jatuh setelah Ketua Ben S. Bernanke mengatakan pada 19 Juni bahwa bank sentral mungkin memulai pengurangan stimulus tahun ini jika ekonomi mencapai target pertumbuhan yang diinginkan oleh the Fed sejak resesi berakhir pada tahun 2009, dan suku bunga acuan di pasar uang China melonjak pada angka tertinggi. "Berakhirnya kebijakan moneter yang mudah telah dimulai," kata Salman Ahmed, ahli strategi di Lombard Odier Investment Managers  yang berbasis di London. "Namun masih tidak pasti karena akan tergantung pada bagaimana perekonomian AS berkembang dari sini. Indeks Topix Jepang tergelincir 2,7 %, sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average turun 2,2 %. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 2,2 %. Indeks S & P / ASX 200 Australia melemah 1,6 % dan indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 1,1 %.  (riko)

Imbal hasil obligasi Treasury AS siap catat gain mingguan terbesar dalam 2 tahun terakhir

Bloomberg, (21/6) -- Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun menuju gain mingguan terbesarnya dalam dua tahun terakhir pasca rapat FOMC yang memberikan sinyal pemangkasan stimulus akhir tahun ini. Imbal hasil 10-tahun berada di 4 basis poin dari tertinggi 22-bulan seiring dengan 44 persen dari para ekonom dalam survey Bloomberg mengatakan bahwa the Fed diperkirakan akan memangkas $20 milyar atas pembelian obligasi di bulan September. Departemen Keuangan AS berencana untuk menjual $99 milyar atas 2, 5, dan 7 surat utang pekan depan. Imbal hasil obligasi Treasury naik 30 basis poin atau 0.3 persen pekan ini ke 2.43 persen pukul 10:20 pagi di Tokyo, gain terbesar sejak lima hari yang berakhir 1 Juli 2011. Kemarin sempat menyentuh 2.47 persen, tertinggi sejak 2 Agustus 2011 menurut harga dari Bloomberg Bond Trader. (brc) 

Emas lanjutkan kinerja terburuknya

Bloomberg, (21/6) - Emas jatuh untuk hari kelima ke level terendah sejak September 2010 setelah Federal Reserve mengisyaratkan semakin dekat untuk mengurangi stimulus moneter mengingat, mengikis permintaan untuk penyimpan nilai. Emas untuk pengiriman segera turun sebanyak 1 persen menjadi $ 1,272.35 per ounce, terendah sejak 21 September 2010, dan berada di $ 1.276 pada pukul 8:30 am di Singapura. Harga telah jatuh 8,4 persen minggu ini dalam kinerja terburuk sejak lima hari perdagangan hingga 23 September 2011. Hari kelima kerugian akan menjadi yang terburuk dalam sebulan terakhir. Bullion telah jatuh 24 persen sejak awal tahun dan menuju penurunan tahunan terbesar sejak 1981 karena sebagian investor kehilangan kepercayaan kepada emas sebagai perlindungan kekayaan di tengah spekulasi bahwa the Fed akan mengurangi stimulus yang telah membantu logam berjalan pada bullish market sejak 12-tahun lalu hingga 2012.  Emas telah memasuki pasar bearish pada bulan April lalu dan telah mundur lebih dari 30 persen dari all-time high sebesar $ 1,921.15 pada bulan September 2011 di tengah inflasi yang rendah dan reli ekuitas global. Investor menjual dari SPDR Gold Trust sebesar 355,5 ton tahun ini, menghapus aliran modal senilai $ 32 milyar. Index ekuitas MSCI All-Country World naik 3,5 persen pada tahun 2013 dan Indeks Dolar, yang mengukur kinerja dollar terhadap enam mata uang mitra dagang utama AS telah naik 2,6 persen. Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun sebanyak 1,2 persen menjadi $ 1,271.30 per ounce di Comex, New York, sebelum diperdagangkan di $ 1,273.80, atau turun 8,2 persen selama minggu ini. CME Group Inc meningkatkan persyaratan margin pada perdagangan emas, menaikkan setoran tunai minimum untuk perdagangan berjangka sebesar 25 persen menjadi $ 8.800 per kontrak 100-ons pada penutupan perdagangan hari ini. (brc)

Emas terjun bebas karena prospek stimulus

20/06 (Bloomberg) – Emas berjangka jatuh ke level terendah sejak September 2010 setelah Federal Reserve mengatakan stimulus dapat dikurangi akhir tahun ini karena ekonomi pulih secara berkelanjutan. Dolar naik ke level tertinggi dalam lebih dari seminggu terakhir terhadap enam mata uang utama dan imbal hasil obligasi 10 tahun mencapai level tertinggi 22-bulan. Emas berjangka untuk pengiriman Agustus jatuh 6,4 persen untuk menetap di $ 1,286.20 pada pukul 1:42 di Comex, New York. Dalam perdagangan elektronik setelah pasar diselesaikan, harga menyentuh $ 1,275.60, terendah sejak 21 September 2010. Logam bisa jatuh lagi sebanyak $ 50 dalam beberapa hari ke depan dan mungkin akan turun menjadi ke sekitar $ 1.100 di tahun ini, menurut Ric Deverell, kepala riset komoditas pada Credit Suisse Group AG. Nouriel Roubini, profesor ekonomi dan bisnis internasional di New York University, telah memperkirakan penurunan menuju $ 1.000 pada tahun 2015. Kepemilikan di SPDR Gold Trust merosot 351,3 ton tahun ini menjadi 999,6 ton hingga kemarin, terendah sejak Februari 2009. Kepemilikan global sekarang berada di 2,111.2 ton, terendah sejak Maret 2011, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Emas mungkin akan jatuh sampai $ 1.250 dalam bulan ini, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar $ 1.425, menurut Joni Teves, seorang analis dari UBS AG di London dalam sebuah laporannya. Bank tersebut memangkas prospek tiga bulan menjadi $ 1.350 dari $ 1.500, dan menurunkan perkiraan tahun 2013 ke $ 1.440 dari $ 1,600. Harga akan berada di rata-rata harian $ 1.325 pada tahun depan dan $ 1.200 pada tahun 2015, katanya. Bullion telah menurun 23 persen tahun ini, menuju penurunan tahunan terbesar sejak 1981, karena sebagian investor telah kehilangan kepercayaan kepada logam sebagai penyimpan nilai. (brc)

Kekhawatiran tentang krisis kredit China, hasil FOMC buat Hang Seng tertekan

Bloomberg (20/06) – Index saham Hong Kong jatuh tajam pada perdagangan Kamis, menghapus semua gain yang didapat sejak the Fed memunculkan pelonggaran kuantitatif tahap ketiga. Saham-saham turun ditengah kecemasan krisis kredit di perbankan China yang makin memburuk dan pasca pernyataan the Fed setelah FOMC yang mulai akan mengurangi pelonggaran kuantitatifnya tahun ini. Index Hang Seng turun 2.9 persen ke level penutupanterendah sejak 13 September pada posisi 20,382.87. 49 dari 50 bluechips berakhir dengan rapor merah pada volume perdagangan 39 persen diatas 30-hari rata-rata. Index Hang Seng China Enterprises yang terdaftar di Hong Kong turun 3.3 persen ke 9265.30. Saham-saham juga jatuh pada tanda-tanda perlambatanmanufaktur di China yang makin mendalam. Pembacaan awal untuk Purchasing Manager Index berada di 48,3 yang dikeluarkan oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economic hari ini dengan membandingkan 49,1 dari estimasi rata-rata dalam survei Bloomberg News. Pembacaan akhir untuk bulan Mei lalu adalah 49,2, dimana angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi pada aktivitas manufaktur. Kemerosotan aktivitas ini terjadi ditengah memburuknya krisis kredit. Swap suku bunga satu tahun dari negara itu yang digunakan untuk pembayaran tetap bursa, naik hingga 14 basis poin ke 4.62 persen, tertinggi sejak data tersebut dilacak oleh Bloomberg pada Mei 2006. Tindakan keras terhadap aliran modal masuk yang illegal, upaya untuk mengendalikan bank-bank bayangan dan kampanye untuk mengendalikan harga rumah member kontribusi untuk naiknya biaya pinjaman di China. (brc) 

Topix Jepang akhiri gain 4-hari

Bloomberg (20/06) – Indeks Topix Jepang turun untuk pertama kalinya dalam lima sesi terakhir akibat kekhawatiran Federal Reserve akan mengurangi stimulusnya jika ekonomi AS terus membaik dan data manufaktur China yang menyusut lebih dari perkiraan. Indeks Topix kehilangan 1,3 persen menjadi 1,091.81 pada penutupan perdagangan di Tokyo, dengan volume sekitar 36 persen di bawah rata-rata 30-hari. Sementara, indeks Nikkei 225 turun 1,7 persen menjadi 13,014.58. "Pengumuman dari the Fed kemarin sesuai dengan ekspektasi," kata Tomoichiro Kubota, analis pasar dari Matsui Securities Co. "Tapi ada kekhawatiran tentang prospek likuiditas global dan investor asing yang menarik modalnya." Ketua Fed Ben S. Bernanke kemarin mengatakan bahwa bank sentral bisa mengurangi pembelian obligasi akhir tahun ini dan mengakhirinya di pertengahan 2014 "jika data ekonomi positif secara konsisten". Komite Pasar Terbuka Federal tetap mempertahankan pembelian obligasi pada $ 85 miliar per bulan, sementara mengatakan bahwa risiko penurunan ekonomi dan pasar tenaga kerja telah berkurang. Faktor lain yang menyeret saham adalah data manufaktur China yang mengalami kontraksi lebih dari yang diperkirakan sehingga menambah tanda-tanda bahwa perlambatan pertumbuhan di Negara itu semakin mendalam. Pembacaan awal untuk Indeks Manajer Pembelian yang dirilis oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics adalah 48,3, dibandingkan dengan 49,1 estimasi rata-rata dari 15 ekonom yang disurvei Bloomberg News. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi. (brc)

S&P catat kerugian terbesar November 2011

Bloomberg (20/06) – Saham-saham AS melorot tajam, mengirim Indeks Standard & Poor 500 pada kerugian terbesarnya sejak November 2011 mengikuti kemerosotan ekuitas global pasca rapat FOMC yang mengatakan akan mengurangi stimulus dan krisis uang tunai di China kian memburuk. Semua kelompok di S & P 500 turun setidaknya 2,2 persen, dengan penurunan dipimpin oleh saham konsumen, utilitas dan energi. Index S & P 500 merosot 2,5 persen menjadi 1,588.19 di New York. Indeks itu jatuh 3,9 persen selama dua hari terakhir. Sementara, Indeks Dow Jones Industrial Average terhapus 353,87 poin atau 2,3 persen ke 14,758.32. MSCI All-Country World Index tergelincir 3,4 persen, yang paling dalam sejak 19 bulan terakhir, dengan saham-saham Asia anjlok 4,1 persen dan saham Eropa melemah 3 persen, kerugian terbesar untuk kedua wilayah itu sejak 2011. Suku bunga acuan do pasar uang Cina naik ke rekor karena bank sentralnya menahan diri dari menggunakan perjanjian reverse-repurchase untuk mengatasi krisis uang tunai di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Index S & P 500 jatuh 1,4 persen kemarin setelah Ketua the Fed mengatakan bahwa bank sentral mungkin akan mengakhiri pembelian obligasi pada pertengahan tahun depan jika perekonomian AS membaik sejalan dengan proyeksi. Pidatonya mengikuti pertemuan dua hari Federal Komite Pasar Terbuka (FOMC) di Washington. Bernanke akan memangkas pembelian obligasi bulanan sekitar $ 20 milyar dari program yang ada saat ini sebesar $ 85 milyar pada pertemuan kebijakan 17-18 September mendatang, menurut 44 persen ekonom dalam survei Bloomberg. (brc)