Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

28 April 2015

Wall Street berhenti naik tiga hari beruntun

KONTAK PERKASA FUTURES -  Saham-saham di Wall Street menghentikan kenaikan beruntun tiga hari ke rekor tertinggi pada Selasa pagi, karena investor menunggu hasil laba Apple dan pertemuan kebijakan Federal Reserve. Dow Jones Industrial Average ditutup turun 42,17 poin (0,23 persen) menjadi 18.037,97. Indeks saham Standard & Poor 500 melemah 8,77 poin (0,41 persen) menjadi berakhir pada 2.108,92, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq ditutup jatuh 31,84 poin (0,63 persen) menjadi 5.060,25. Baik S&P maupun Nasdaq telah dibangun pada rekor penutupan pada Jumat lalu sehingga pasar dibuka lebih tinggi, namun Wall Street tidak mampu mempertahankan momentum kenaikannya. Apple melambung 1,8 persen menjelang laporan laba pertamanya sebagai anggota dari saham unggulan (blue-chip) Dow. Raksasa teknologi ini melaporkan laba kuartal kedua fiskal setelah pasar tutup. Apple telah mengalahkan perkiraan laba untuk delapan kuartal terakhir, catat John Plassard dari Mirabaud Securities. Investor juga menunggu hasil pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), unit kebijakan The Fed, pada Rabu untuk tanda-tanda waktu kenaikan suku bunga, yang diperkirakan tahun ini. Saham-saham biotech meluncur setelah Mylan menolak tawaran pengambilalihan Teva Pharmaceutical senilai 40,1 miliar dolar AS, mengatakan perusahaan Israel itu "di bawah nilai" perusahaan dan kombinasi yang diusulkan "membawa risiko antitrust yang signifikan". Mylan jatuh 5,7 persen dan Teva turun 4,3 persen. Amgen kehilangan 3,4 persen, Biogen berkurang 3,1 persen dan Gilead Sciences merosot 0,7 persen. Applied Materials menukik 8,4 persen setelah sepakat dengan Tokyo Electric untuk meninggalkan perjanjian merger hampir 10 miliar dolar AS, mengutip penentangan dari Departemen Kehakiman AS atas dasar antitrust. Pengumuman itu datang setelah Comcast dan Time Warner Cable mengatakan pada Jumat bahwa mereka telah membatalkan rencana merger mereka senilai 45 miliar dolar AS, juga karena kekhawatiran anti-trust AS. Time Warner Cable naik 0,7 persen karena spekulasi bahwa perusahaan mungkin dalam bidikan Charter Communicationsi; Charter turun 1,5 persen. IGATE bertambah 3,3 persen menjadi 47,36 dolar AS setelah perusahaan IT Prancis Capgemini mengatakan sedang membeli saingannya di AS senilai empat miliar AS dalam kesepakatan tunai dan saham yang ditawarkan 48 dolar AS per saham, premi lima persen terhadap penutupa saham IGATE pada Jumat. Tesla Motors melonjak 6,0 persen. Pembuat mobil listrik iti diharapkan akan membuat pengumuman tentang baterai penyimpanan (aki) pada Kamis. Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun AS naik menjadi 1,93 persen dari 1,92 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,61 persen dari 2,62 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Hang Seng ditutup menguat 1,33% awal pekan ini

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Hong Kong berakhir naik 1,33 persen pada Senin, mengikuti kenaikan di Shanghai dan rekor penutupan lain di Wall Street, dengan investor bertaruh pada langkah-langkah stimulus ekonomi lebih lanjut oleh para pemimpin Tiongkok. Indeks acuan Hang Seng bertambah 372,61 poin menjadi 28.433,59 dengan nilai transaksi 190,87 miliar dolar Hong Kong (24,63 miliar dolar AS). Di Tiongkok daratan, indeks komposit Shanghai naik 3,04 persen, atau 133,71 poin, menjadi 4.527,40 -- penutupan tertinggi sejak Februari 2008 -- dengan nilai transaksi 975,2 miliar yuan (159,3 miliar dolar AS). Indeks komposit Shenzhen, yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, naik 0,66 persen, atau 14,92 poin, menjadi 2.271,28 dengan nilai transaksi 636,5 miliar yuan, AFP melaporkan.

Indeks Nikkei ditutup melemah 36 poin

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks saham bursa Tokyo ditutup turun 0,18 persen pada Senin, karena yen yang menguat mengimbangi rekor penutupan lain di Wall Street, sementara musim laporan laba perusahaan Jepang semakin gencar. Indeks Nikkei 225 Bursa Efek Tokyo turun 36,72 poin menjadi berakhir pada 19.983,32, kurang dari seminggu setelah indeks ditutup di atas tingkat psikologis penting 20.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik tipis 0,01 persen atau 0,23 poin, menjadi ditutup pada 1.619,07, demikian AFP melaporkan.

Emas naik didukung aksi "short covering"

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Selasa pagi, karena aksi "short covering" (pembelian kembali emas yang telah dijual) dan berakhirnya opsi Mei memberi dukungan kepada logam mulia. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, melonjak 28,2 persen atau 2,40 persen menjadi menetap di 1.203,20 dolar AS per ounce. "Short covering" mendominasi pasar pada Senin karena kontrak emas untuk pengiriman Mei berakhir, sehingga mendorong harga emas naik. Investor sedang menunggu bank sentral AS, Federal Reserve, mengisyaratkan waktu kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan mereka yang dijadwalkan pada Rabu. Jika The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunganya pada Juni, itu akan memberikan tekanan pada emas, karena logam mulia tidak dikenakan bunga. Emas juga mendapat dukungan karena indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,36 persen menjadi 96,61 dalam perdagangan tengah hari. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, sehingga pelemahan greenback akan membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi investor. Perak untuk pengiriman Mei naik 75,8 sen, atau 4,85 persen, menjadi ditutup pada 16,394 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli menambahkan 32 dolar AS, atau 2,85 persen, menjadi ditutup pada 1.153,40 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.

Harga minyak bervariasi akibat krisis Yaman dan kelebihan pasokan

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia diperdagangkan sedikit bervariasi pada Selasa pagi, karena para pedagang menilai kekerasan di Yaman meningkat dan prospek kenaikan lain dalam persediaan minyak mentah AS. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik tipis 16 sen, menjadi ditutup pada 56,99 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan global, turun 45 sen menjadi menetap di 64,83 dolar AS per barel di perdagangan London. Carl Larry dari Frost & Sullivan mengatakan ada sedikit perubahan dalam fundamental yang menggerakkan pasar satu arah atau lainnya, dan investor mengambil beberapa keuntungan dari kenaikan pekan lalu. "WTI terus menarik setidaknya ada beberapa minat beli meskipun rekor cadangan minyak mentah AS kemungkinan masih akan meningkat," kata Tim Evans dari Citi Futures. Di sisi penawaran, produksi minyak mentah AS telah sedikit menyusut dalam tiga dari periode empat minggu, tetapi masih melayang di sekitar sembilan juta barel per hari. Tekanan pada harga telah dibatasi oleh kekhawatiran risiko geopolitik, terutama krisis di Yaman. Sebuah koalisi yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan serangan udara baru pada Senin terhadap pemberontak Syiah Huthi yang didukung Iran. Yaman berbatasan dengan Selat Bab el-Mandeb, titik masuk strategis penting ke Laut Merah, yang dilalui sekitar 4,7 juta barel minyak setiap hari di kapal-kapal menuju ke atau dari Terusan Suez. Tetapi analis Barclays memperingatkan bahwa harga akan menemukan hambatan untuk bergerak lebih tinggi. "Mempertahankan reli harga minyak baru-baru ini membutuhkan permintaan lebih kuat dan respon pasokan yang jelas," kata mereka dalam sebuah catatan penelitian. "Kita mengambil pandangan hati-hati atas kenaikan harga lebih lanjut dalam jangka dekat." "Ada beberapa sumber tunggal kekuatan permintaan, tetapi sedikit bukti untuk menunjukkan bahwa peningkatan luas dalam konsumsi sedang terjadi."

Dolar AS melemah jelang pertemuan Federal Reserve

KONTAK PERKASA FUTURES -  Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa pagi, karena investor menunggu hasil pertemuan Federal Reserve yang dipantau secara cermat pada pekan ini. Pertemuan kebijakan moneter The Fed akan dimulai pada Selasa, yang diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga dalam pernyataan akhir pertemuan yang akan dirilis pada Rabu, lapor Xinhua. Para analis mengatakan bahwa bank sentral mungkin tidak menaikkan suku sampai September, setelah sejumlah data ekonomi AS baru-baru ini tampak lemah. Di sisi ekonomi AS, perusahaan data keuangan Markit melaporkan pada Senin bahwa indeks pembelian manajer (PMI) untuk sektor jasa merosot menjadi 57,8 pada April dari angka akhir 59,2 pada Maret. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,17 persen menjadi 96,753 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0890 dolar dari 1,0867 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5231 dolar dari 1,5174 dolar. Dolar Australia naik tipis menjadi 0,7858 dolar dari 0,7823 dolar. Dolar AS dibeli 119,08 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,87 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9557 franc Swiss dari 0,9535 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2087 dolar Kanada dari 1,2173 dolar Kanada.