Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange
berakhir menguat pada Selasa, karena ketegangan
geopolitik.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus, naik 4,5
dolar AS, atau 0,34 persen, menjadi menetap di 1.313,9 dolar AS per
ounce.
Volatilitas telah kembali ke pasar saham, memberikan dorongan untuk
emas karena akan meningkatkan nilainya sebagai aset "safe haven".
Tetapi beberapa analis mengatakan bahwa kecenderungan turun jangka
menengah harga emas tidak bisa diubah oleh risiko geopolitik.
Emas berjangka turun pada Jumat lalu setelah membukukan kenaikan
kuat segera setelah kecelakaan Malaysia Airlines MH17 di Ukraina.
Perak untuk pengiriman September naik 12,6 sen, atau 0,60 persen,
menjadi ditutup pada 21,012 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Oktober naik 3,5 dolar AS, atau 0,23 persen, menjadi berakhir
pada 1.493,4 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.
22 Juli 2014
Wall Street berakhir turun tertekan Ukraina dan Gaza
Juli 22, 2014
News Market
Wall Street ditutup lebih rendah pada Selasa, karena kekhawatiran
geopolitik membebani sentimen selama hari pertama perdagangan pekan yang
sibuk dengan laporan laba perusahaan.
Pada saat bel penutupan, Dow Jones Industrial Average turun 47,07 poin (0,28 persen) menjadi 17.053,11, lapor AFP.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 4,49 poin (0,23 persen)
menjadi 1.973,73, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 7,44
poin (0,17 persen) menjadi 4.424,70.
Ketiga indeks menguat signifikan dari penurunan pagi yang membawa S&P 500 ke serendah 1.965,77.
Negara-negara Barat telah meningkatkan tekanan mereka pada Rusia
atas penembakan jatuh sebuah pesawat jet penumpang Malaysia di atas
udara Ukraina timur yang dikuasai pemberontak, dengan AS mendesak Moskow
dan pasukan pemberontak pro-Rusia untuk bekerja sama dengan
penyelidikan internasional atas bencana tersebut.
Sementara itu, jumlah korban tewas terus meningkat di Gaza, di mana Israel telah melakukan serangan darat terhadap Hamas.
"Pasar tinggi dan sudah sangat kuat," kata Mace Blicksilver,
Direktur Marblehead Asset Management. "Tetapi di sekitarnya juga ada
banyak masalah."
Pasar sedang menunggu aliran berita laba utama, termasuk laporan
pada Selasa pagi dari Coca-Cola, DuPont dan McDonald. Apple dan
Microsoft akan mengumumkan perolehan laba mereka setelah pasar ditutup
pada Selasa.
Saham-saham di Harga minyak naik karena pasokan AS ketat dan kekhawatiran geopolitik
Juli 22, 2014
News Market
Harga minyak dunia
berakhir lebih tinggi pada Selasa, didorong persediaan
yang ketat di Amerika Serikat serta kecemasan tentang pertempuran di
Ukraina dan Gaza.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Agustus, melonjak 1,46 dolar AS menjadi ditutup
pada 104,59 dolar AS di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman
September, naik 44 sen menjadi menetap di 107,68 dolar AS per barel di
perdagangan London. Para analis mengatakan laporan persediaan minyak AS baru-baru ini
yang menunjukkan pasokan minyak mentah lebih rendah merupakan faktor
utama di balik harga lebih tinggi pada Senin.
Penyuling-penyuling, khususnya di Gulf Coast dan Midwest, telah
membeli lebih banyak minyak untuk menghasil bensin lebih banyak guna
memenuhi permintaan lebih tinggi pada musim panas.
"Pasar fisik ketat," kata Andy Lebow, wakil presiden senior untuk derivatif energi pada Jefferies Bache.
"Ada keterbatasan minyak mentah light sweet di pasar Cushing,
Oklahoma," kata Andy Lipow, kepala konsultan Lipow Oil Associates.
Pedagang berebut untuk menyelesaikan komitmen dengan batas waktu
Selasa untuk pengiriman minyak mentah WTI di bawah kontrak Agustus, kata
para analis.
Analis juga menyebutkan kekhawatiran atas potensi sanksi Eropa
pada Rusia setelah kecelakaan pesawat Malaysia pada Kamis lalu dan
tuduhan berikutnya oleh AS dan lainnya bahwa Rusia mendukung separatis
Ukraina yang disalahkan untuk bencana tersebut.
Karena AS menujukan tuduhan terhadap Rusia untuk memasok senjata
yang diduga digunakan untuk menembak jatuh jet penumpang dan para
pemimpin Eropa menyiapkan sanksi baru, Moskow memukul balik dan berusaha
untuk mengalihkan tanggung jawab ke Kiev.
Para analis juga menunjuk kekerasan yang sedang berlangsung di
Gaza, di mana korban tewas pada Senin telah mencapai 572 orang menyusul
serangan Israel yang pemerintah katakan diperlukan untuk melawan Hamas.
"Investor ... tetap sibuk dengan situasi yang sedang berlangsung
antara Ukraina, Rusia dan Barat, serta serangan darat Israel yang sedang
berlangsung di Gaza," kata analis Sucden Kash Kamal.
Langganan:
Postingan (Atom)