Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

04 November 2014

Wall Street berakhir datar karena data bervariasi

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit berubah pada Selasa pagi, menyusul data ekonomi bervariasi sehingga pasar berhenti sementara setelah pekan lalu mencatat rekor penutupan. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 24,28 poin (0,14 persen) menjadi ditutup pada 17.366,24, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 0,24 poin (0,01 persen) menjadi 2.017,81, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 8,17 poin (0,18 persen) menjadi 4.638,91. Indeks pembelian manajer manufaktur dari Institute Supply Management (ISM) untuk Oktober naik menjadi 59,0, dengan perusahaan-perusahaan mengatakan aktivitasnya meningkat lebih besar dari yang diperkirakan memasuki musim belanja liburan akhir tahun. Namun Departemen Perdagangan melaporkan pada Senin bahwa belanja konstruksi AS turun untuk bulan kedua berturut-turut pada September, untuk penurunan tahunan 0,4 persen, mengejutkan para analis yang memperkirakan kenaikan. "Tidaklah mengherankan (investor) mencerna sedikit berita positif setelah mencapai tertinggi pekan lalu," kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management. Raksasa penjual daring (online) Alibaba, melonjak 3,25 persen ke tingkat tertinggi baru, satu hari menjelang laporan laba pertamanya setelah IPO. Sementara layanan pesan sosial Twitter jatuh 3,0 persen, dan Facebook kehilangan 1,5 persen. Saham industri perminyakan menderita karena harga minyak AS turun ke tingkat terendah sejak Juni 2012. Anggota Dow ExxonMobil dan Chevron masing-masing turun 1,5 persen dan 2,6 persen, sementara perusahaan jasa minyak Diamond Offshore dan Baker Hughes jatuh 5,7 persen dan 2,0 persen. Covance melonjak 25,9 persen di tengah berita bahwa ia akan diakuisisi oleh Laboratory Corp. of America senilai 5,6 miliar dolar AS menciptakan sebuah raksasa perusahaan diagnosa kesehatan. LabCorp turun 7,4 persen. Sapient melonjak 42,0 persen karena berita akan diakuisisi oleh raksasa hubungan publik Prancis Publicis senilai 3,7 miliar dolar AS. Harga obligasi turun. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,35 persen dari 2,34 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,07 persen dari 3,06 persen pada Jumat. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Harga emas turun tertekan data positif dan penguatan dolar

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa pagi, karena dolar AS menguat di tengah data ekonomi baru yang menunjukkan sebuah perbaikan ekonomi AS. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 1,8 dolar AS, atau 0,15 persen, menjadi menetap di 1.169,8 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Indeks dolar AS, ukuran kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik ke tingkat tertinggi sejak pertengahan Juni 2010 pada Senin karena sektor manufaktur zona euro tetap dalam keadaan hampir stagnasi pada Oktober, bersama dengan kinerja ekonomi positif dari Amerika Serikat. Sebuah laporan jauh lebih baik dari perkiraan dari Institute for Supply Management (ISM) yang berbasis di AS memberikan tekanan pada emas, karena menunjukkan apa yang analis sebut "pertumbuhan luar biasa" dalam indeks komposit. Indeks dibaca di 59,0 pada Oktober dibandingkan 56,6 pada September. Analis mencatat bahwa pesanan baru, pembacaan yang paling penting dalam laporan, naik secara tak terduga 5,8 poin menjadi 65,8. Namun data ekonomi lainnya membatasi penurunan emas lebih lanjut. Sebuah laporan dari Markit yang berbasis di AS menunjukkan indeks manufaktur gabungan melambat menjadi 55,9 pada Oktober dari 57,5 pada September. Analis percaya ini menunjukkan perlambatan pertumbuhan dan mendukung untuk emas. Perak untuk pengiriman Desember naik 9,5 sen, atau 0,59 persen, menjadi ditutup pada 16,201 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 7,6 dolar AS, atau 0,62 persen, menjadi ditutup pada 1,242.8 dolar AS per ounce.

Rupiah melemah ke 12.094 per dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURES
 Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Senin sore melemah sembilan poin menjadi 12.094 per dolar AS setelah sebelumnya ditutup pada 12.085 per dolar AS. "Berlanjutnya tren defisit pada kinerja neraca perdagangan Indonesia membuat mata uang rupiah berbalik arah ke area negatif setelah pada sesi pagi tadi sempat berada dalam area positif," ujar Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova. Ia mengemukakan bahwa data neraca perdagangan Indonesia kembali defisit sebesar 270,3 juta dolar AS pada September 2014, berlanjutnya tren defisit itu membuat sebagian pelaku pasar uang di dalam negeri khawatir terhadap stabilitas perekonomian Indonesia. Di sisi lain, lanjut dia, belum adanya kepastian baik dari internal maupun global juga menjadi salah satu faktor mata uang rupiah mengalami tekanan. Dari internal, pelaku pasar menantikan realisasi penaikan harga bahan bakar minyak (BBM), sementara dari internal terkait suku bunga Amerika Serikat (AS). "Tekanan rupiah saat ini lebih disebabkan faktor fundamental," ucapnya. Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa penguatan dolar AS menguat setelah meningkatnya indeks manufaktur dan sentimen konsumen AS yang menegaskan berlanjutnya pemulihan ekonomi di sana. Selain itu, lanjut dia, menurunnya aktivitas manufaktur dan non-manufaktur di Tiongkok juga menambah sentimen negatif bagi mata uang Asia, termasuk rupiah. Menurunnya aktivitas di Tiongkok itu membuat investor cemas denganoutlook perbaikan neraca perdagangan Indonesia. "Tiongkok merupakan mitra dagang utama Indonesia sehingga berkurangnya aktivitas perekonomian di sana juga bisa mengganggu outlook ekspor Indonesia," katanya. Menurut kurs tengah Bank Indonesia rupiah berada pada 12.105 per dolar AS, melemah dari posisi sebelumnya 12.082 per dolar AS.