KONTAK PERKASA FUTURES - Emas
berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit melemah
pada Jumat pagi, karena harga minyak turun mendorong para
investor mundur dari logam mulia. Kontrak
emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun satu dolar AS
atau 0,08 persen, menjadi menetap di 1.207,7 dolar AS per ounce, lapor
Xinhua. Emas
dibuka lebih tinggi pada Kamis karena euro reli dengan kuat terhadap
dolar AS didorong berita bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) tidak memberikan
kejutan ketika pada Kamis memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya
tidak berubah tanpa langkah-langkah stimulus baru. Harga
emas berbalik datar setelah klaim pengangguran mingguan AS. Departemen
Tenaga Kerja merilis laporan klaim pengangguran mingguannya pada Kamis,
menunjukkan klaim pengangguran jatuh 17.000 selama pekan yang berakhir
29 November menjadi 297.000 klaim. Hal ini sejalan dengan ekspektasi
para analis. Emas
berjangka berada di bawah tekanan dari penurunan minyak mentah light
sweet atau WTI sebesar 50 sen atau 0,74 persen menjadi 66,88 dolar AS
per barel pada Kamis. Ini meringankan beberapa tekanan pada pasar
ekuitas AS dan menempatkan tekanan tambahan pada logam mulia. Perak
untuk pengiriman Maret naik 16,3 sen, atau 0,99 persen, menjadi ditutup
pada 16,575 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik
18,4 dolar AS, atau 1,50 persen, menjadi ditutup pada 1.245,9 dolar AS
per ounce.
05 Desember 2014
Wall Street turun setelah ECB tak luncurkan stimulus baru
Desember 05, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street mengikuti pasar ekuitas Eropa berakhir lebih rendah pada Jumat pagi, turun sedikit setelah Bank Sentral Eropa (ECB) tidak meluncurkan langkah-langkah stimulus baru. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 12,52 poin (0,07 persen) menjadi ditutup pada 17.900,10, lapor AFP. Indeks berbasis lebih luas S&P 500 merosot 2,41 poin (0,12 persen) menjadi 2.071,92, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 5,04 poin (0,11 persen) menjadi 4.769,44. Pasar saham di Inggris, Prancis dan Jerman semua turun tajam setelah ECB mempertahankan suku bunga acuannya tak berubah pada 0,05 persen. Kepala ECB Mario Draghi mengatakan bank sentral telah meningkatkan persiapan untuk langkah-langkah anti-deflasi lebih lanjut, tetapi mereka akan meninjau kembali pada Januari. "Jelas pasar membutuhkan dukungan lebih lanjut," kata Steven Rosen, seorang direktur pelaksana Societe Generale. "Investor sedang menunggu Eropa untuk datang dengan sebuah rencana besar. Setiap kali mereka mendorong itu." Investor bersiap-siap untuk rilis laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat waktu setempat. Saham-saham yang terkait dengan minyak bumi memiliki hari yang buruk lagi, karena harga minyak kembali mundur. Komponen Dow Chevron turun 1,3 persen, Marathon Oil kehilangan 2,3 persen dan perusahaan rig Transocean jatuh 4,6 persen. Sementara saham maskapai penerbangan menguat didorong harapan untuk keuntungan yang lebih tinggi karena biaya bahan bakar yang lebih rendah. Delta Air Lines naik 3,7 persen, sementara United Continental maju 4,2 persen. Operator jaringan pipa Enbridge melonjak 10,3 persen setelah mengumumkan peningkatan dividen kuartalannya sebesar 33 persen. Saham Barnes & Noble turun 5,4 persen setelah mengumumkan bahwa pihaknya mengakhiri kemitraan dengan Microsoft untuk tablet Nook-nya. B&N akan membeli kembali saham Microsoft dalam kemitraan sebesar 300 juta dolar AS. Anggota Dow Microsoft naik 1,6 persen. Saham Starbucks naik 1,0 persen karena meluncurkan rencana lima tahun untuk meningkatkan pendapatan mendekati 30 miliar dolar AS pada 2019 dari 16 miliar dolar AS pada 2014. Rencana perusahaan termasuk meningkatkan dua kali lipat jumlah tokonya di Tiongkok dan meningkatkan menu makanan di AS. Jaringan toko bahan makanan Kroger bertambah 3,6 persen karena laba bersih kuartal ketiganya melonjak 21 persen menjadi 362 juta dolar AS didukung pendapatan yang lebih tinggi. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,26 persen dari 2,29 persen pada Rabu, sedangkan pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,96 persen dari 2,99 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
Saham Tokyo ditutup menguat lima hari berturut-turut
Desember 05, 2014
Nikkei 225
KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Tokyo berakhir menguat 0,94 persen pada Kamis, mencatat kenaikan lima hari berturut-turut dan mencapai posisi tertinggi baru berkat melemahnya yen dan rekor penutupan di Wall Street. AFP melaporkan indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) bertambah 166,78 poin menjadi berakhir di 17.887,21, tertinggi sejak Juli 2007, sedangkan indeks Topix dari semua saham papan utama naik 0,76 persen atau 10,85 poin menjadi 1.440,60. Keuntungan awal di Tokyo terjadi karena dolar AS terdorong lebih dekat ke arah 120 yen -- sebuah tingkat yang terakhir terlihat pada Juli 2007. Greenback dibeli 119,92 yen dalam perdagangan valuta asing pada sore hari, dibandingkan sebelumnya 119,80 pada Rabu sore di New York. Dolar bergerak lebih tinggi setelah laporan "Beige Book" Federal Reserve AS mengatakan beberapa dari 12 distrik bank sentral "tetap optimis tentang prospek kegiatan ekonomi di masa mendatang". Laporan "Beige Book", sebuah kumpulan informasi anekdot kondisi ekonomi pada saat ini, diawasi ketat oleh investor sebagai barometer kesehatan ekonomi. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun, Fed menjatuhkan deskripsinya "rendah" dan "sedang" untuk pertumbuhan secara keseluruhan, mengatakan bahwa laporan menunjukkan "bahwa kegiatan ekonomi nasional terus berkembang" dalam dua bulan terakhir. Berita -- yang datang sehari setelah angka konstruksi dan penjualan sehat -- mendukung saham-saham di Wall Street. Dow naik 0,18 persen ke rekor penutupan kedua berturut-turut, sedangkan S&P 500 naik 0,38 persen, juga rekor tertinggi baru, dan Nasdaq bertambah 0,39 persen. Di Tokyo pada Kamis, pasar juga mendapat dukungan dari jajak pendapat media yang menyatakan bahwa partai berkuasa ramah bisnis Perdana Menteri Shinzo Abe berada di jalur untuk memenangkan pemilu Jepang 14 Desember. Hisao Matsuura, penyiasat senior di Nomura Securities, mengatakan Nikkei bisa naik di atas tertinggi 2007 pada 18.261,98 menjelang pemungutan suara. "Kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan itu meskipun laju kenaikan waran hati-hati," kata dia kepada Dow Jones Newswires. Dalam perdagangan saham, Toyota naik 1,81 persen menjadi 7.730,0 yen, meskipun produsen mobil itu mengatakan akan menarik sekitar 190.000 mobil di Jepang dan Tiongkok karena kerusakan kantong udara (airbag). Airbag tersebut dibuat oleh pemasok suku cadang yang sedang dalam penyelidikan, Takata, yang sahamnya jatuh 3,34 persen menjadi 1.331,0 yen. Saham Sony naik 1,81 persen menjadi 2.643,0 yen, sementara operator jaringan toko pakaian Uniqlo, naik 0,29 persen pada 43.925,0 yen.
Harga minyak turun didorong laporan Saudi pangkas harga ekspor
Desember 05, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia turun di London dan New York pada Jumat pagi, didorong oleh laporan bahwa Arab Saudi telah memangkas harga ekspornya dan tidak melakukan apa-apa untuk memperketat pasokan. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari kehilangan 57 sen dari penutupan Rabu menjadi 66,81 dolar AS per barel, lapor AFP. Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari turun 28 sen menjadi menetap di 69,64 dolar AS per barel. Harga untuk kedua kontrak tetap sekitar dua dolar AS per barel di atas posisi terendah mereka pada Senin (1/12), tetapi tidak ada tanda-tanda dukungan di pasar. Laporan-laporan mengatakan Riyadh memangkas harga pengiriman Januari untuk minyak mentahnya bagi pembeli di Asia dan AS, karena pengekspor terkemuka di dunia itu mempertahankan pangsa pasar, dan beberapa analis berspekulasi, berupaya untuk mendorong harga tinggi produsen keluar dari pasar. "Sebuah sumber yang akrab dengan kebijakan resmi Saudi mengatakan mereka tidak memiliki tingkat harga tertentu dan akan memungkinkan pasar untuk sampai pada tingkat harga yang sesuai," kata Tim Evans dari Citi Futures. Yang kontras, Evans mencatat, dengan sikap Saudi baru-baru ini ketika pada Mei negara itu melihat 100 dolar AS per barel untuk Brent sebagai harga ideal bagi pengekspor dan konsumen. Juga berkontribusi terhadap berlanjutnya pelemahan harga adalah keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menunda tindakan baru guna memacu pertumbuhan di zona euro. Namun kepala ECB Mario Draghi menekankan bank telah meningkatkan persiapan untuk langkah-langkah tambahan guna memerangi deflasi di zona euro, menjaga pintu terbuka untuk program pelonggaran kuantitatif penuh awal tahun depan jika indikator-indikator ekonomi tidak membaik.
Langganan:
Postingan (Atom)