Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

12 Agustus 2014

Kemenperin pacu investasi industri dalam negeri

Pemerintah terus mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia karena investasi industri diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja, memberi "multiplier effects" bagi perekonomian nasional dan menambah penerimaan negara."Kami terus mendorong investasi yang masuk di Indonesia agar dilakukan tidak hanya di Jawa, tapi juga di luar Pulau Jawa," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Rabu.Dia mengatakan bahwa pada Triwulan II tahun 2014, industri pengolahan non-migas tumbuh secara kumulatif sebesar 5,49% atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi (PDB) yang sebesar 5,17%. Cabang-cabang industri yang mengalami pertumbuhan tinggi antara lain Industri Makanan, Minuman & Tembakau sebesar 9,62%, Industri Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya sebesar 6,35%, Industri Alat Angkut, Mesin & Peralatannya sebesar 4,52%, serta Industri Barang Lainnya sebesar 15,77%.Sementara itu, pada Triwulan II tahun 2014, realisasi investasi di sektor industri masih stagnan. "Ini salah satunya dikarenakan para investor masih menunggu terbentuknya pemerintahan baru pasca Pemilihan Presiden 2014," katanya.Investasi PMDN sektor industri pada Triwulan II Tahun 2014 mencapai Rp 12,07 triliun atau meningkat 8,6% dibandingkan Triwulan I 2014 sebesar 11,11 triliun, sehingga total investasi PMDN sektor industri pada Semester I 2014 menjadi Rp 23,18 triliun atau memberikan kontribusi sebesar 31,8% terhadap seluruh investasi PMDN nasional pada Semester I 2014.Cabang industri yang memberikan kontribusi besar terhadap investasi PMDN, antara lain: industri makanan Rp Rp 9,76 triliun, industri kimia dan farmasi Rp 3,45 triliun, serta industri mineral non logam Rp 3,32 triliun.Investasi PMA sektor industri pada Triwulan II Tahun 2014 mencapai USD 3,22 miliar atau sedikit lebih rendah dibandingkan Triwulan I 2014 sebesar USD 3,49 miliar, sehingga total investasi PMA sektor industri pada Semester I 2014 menjadi USD 6,71 miliar atau memberikan kontribusi sebesar 46,9% terhadap seluruh investasi PMDN nasional pada Semester I 2014.Cabang industri yang memberikan kontribusi besar terhadap investasi PMA, antara lain: industri makanan USD 2,06 miliar, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain USD 1,03 miliar, serta industri kimia dan farmasi USD 979,4 juta.Untuk mendorong realisasi investasi, Hidayat mengatakan pemerintah tetap menyediakan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday dan tax allowance. Sementara beberapa cabang industri yang investasinya diharapkan tumbuh tinggi adalah industri berbasis migas dan sumber daya mineral serta industri berbasis agro."Ini sejalan dengan program prioritas Kemenperin yaitu pengembangan industri hilir berbasis agro, migas, dan bahan tambang mineral, serta peningkatan daya saing industri berbasis SDM, pasar domestik, dan ekspor," kata MS Hidayat.

Cadangan devisa Juli meningkat jadi 110,5 miliar dolar

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2014 mencapai 110,5 miliar dolar AS, meningkat dari akhir Juni 2014 sebesar 107,7 miliar dolar AS. "Peningkatan jumlah cadangan tersebut terutama berasal dari penerbitan Euro Bonds dan penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah yang melampaui pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta segara dalam pernyataan resmi di Jakarta, Jumat. Selain itu, penerimaan devisa sebagai dampak dari aliran masuk modal asing juga berpengaruh positif terhadap peningkatan posisi cadangan devisa Juli 2014. Posisi cadangan devisa per akhir Juli tersebut dapat membiayai 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. "Bank Indonesia menilai kenaikan cadangan devisa berdampak positif terhadap upaya memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Tirta.

Rupiah Selasa pagi menguat Rp11.671, IHSG naik 15,88 poin

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat sebesar empat poin menjadi Rp11.671 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.675 per dolar Amerika Serikat. Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Selasa, mengatakan, mata uang rupiah kembali terapresiasi menyusul sikap optimistis pasar bahwa ketegangan antara Rusia dan Ukraina akan mereda.Kondisi itu mendukung permintaan untuk aset mata uang berisiko, salah satunya rupiah."Sentimen pasar mulai bergeser ke aset risiko seiring sentimen geopolitik yang menunjukkan tanda-tanda mereda," katanya.Di sisi lain, lanjut dia, konflik di Irak serta kesepakatan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendorong pasar keuangan di negara-negara berkembang positif kembali, salah satunya di Indonesia.Kendati demikian, menurut dia, ekspektasi ekonomi Amerika Serikat yang terus membaik masih menahan laju mata uang rupiah terapresiasi lebih tinggi.Dari dalam negeri, Tjendra mengatakan, sentimen politik di Indonesia terkait dengan gugatan hasil Pemilu Presiden 2014 dinilai pasar mulai mereda sehingga kepercayaan investor terhadap pasar domestik diminati kembali.Sementara itu, Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Selasa, dibuka naik sebesar 15,88 poin mendapat sentimen dari nilai tukar rupiah yang terapresiasi terhadap dolar AS.Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI dibuka naik 15,88 poin atau 0,31 persen menjadi 5.129,12, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 3,98 poin (0,45 persen) ke level 879,40.Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya menambahkan, aliran dana asing yang masih masuk ke pasar modal Indonesia menjadi salah satu sentimen positif bagi pergerakan indeks BEI untuk melanjutkan penguatan."Masuknya aliran dana asing itu diperkirakan sejalan dengan optimisme terhadap pemerintahan yang baru," katanya.Ia memperkirakan bahwa untuk jangka pendek indeks BEI masih berada dalam fase konsolidasi. Pada hari Selasa ini, indeks BEI masih akan melanjutkan penguatannya dengan kenaikan terbatas dan bergerak di kisaran 5.096--5.122 poin.Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 46,06 poin (0,19 persen) ke level 24.599,96; indeks Nikkei naik 51,02 poin (0,34 persen) ke level 15.181,54; dan Straits Times menguat 10,44 poin (0,32 persen) ke posisi 3.316,89.