Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

13 November 2013

Jelang Data Output Industri, Indeks Berjangka Eropa Jatuh

Bloomberg (13/11) – Indeks berjangka eropa jatuh, menandai indeks Stoxx Europe 600 akan menagalami penurunan pada hari kedua, sejalan dengan para investor mengkaji pendapatan perusahaan dan menunggu data yang kemungkinan menunjukkan output industri zona eropa turun. Sementara indeks berjangka AS dan saham-saham Asia juga mengalami penurunan. Kontrak berjangka pada indeks Euro Stoxx 50 yang akan berakhir pada bulan Desember turun sebesar 0.5% ke level 3,017 pada pukul 7:07 pagi di London. Kontrak berjangka pada indeks U.K. FTSE 100 tergelincir sebesar 0.4% pada hari ini. Indeks berjangka Standard & Poor 500 jatuh sebesar 0.3%, sementara indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0.9%.Sebuah laporan pada pukul 11 siang di Luxembourg kemungkinan menunjukkan output industri di 17 zona eropa tergelincir sebesar 0.3% pada bulan September, paska kenaikan sebesar 1% pada bulan sebelumnya, berdasarkan pada survey para ekonom oleh Bloomberg.Para investor akan menunggu laporan skonomi AS pada pekan ini terkait klaim pengangguran dan manufaktur di New York, sebagai sinyal terhadap kebijakan stimulus Federal Reserve.Para ekonom telah memperkirakan bahwa bank sentral akan menunda tapering pembelian aset hingga pertemuan Maret tahun depan. Para pembuat kebijakan kemungkinan akan memangkas pembelian obligasi bulanan sebesar $70 miliar dari $85 miliar, berdasarkan pada estimasi si survei Bloomberg pada tanggal 8 November lalu. Pertemuan Federal Reserve berikutnya pada tanggal 17-18 Desember mendatang. (bgs)

Jelang Pernyataan Yellen, Dolar Turun Di Asia

AFP (13/11) – Dolar turun di Asia pada hari Rabu ini, mengambil napas dari rally yang dipicu oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan memulai tapering secepatnya.Dolar AS dibeli pada level 99.48 yen di Tokyo, melemah dari 99.62 yen di New York di hari Selasa kemarin.Euro menguat ke level $1.3447 dari $1.3433 yang dibeli pada level 133.76 yen dibanding dengan 133.82 yen pada transaksi di AS.Para investor sedang menunggu pernyataan di hari Kamis besok dari Janet Yellen. Yellen akan muncul menjelang para senator AS di hari Kamis besok mempertahankan nominasinya sejalan dengan para pembuat kebijakan Federal Reserve berdebat mengenai kebijakan stimulis atau yang dikenal sebagai quantitative easing masih dibutuhkan guna mendukung perekonomian terbesar di dunia tersebut.Bank sentral akan mengadakan pertemuan regular mengenai kebijakan selama dua hari pada bulan depan paska rilis data AS yang terbaru memicu spekulasi bahwa bank sentral akan melaksanakan tapering pembelian obligasinya bulanannya sebesar $85 miliar sebelum akhir tahun ini.Para investor juga sedang menunggu rilis data produksi industri wilayah eropa untuk bulan September, yang akan diikuit oleh data pertumbuhan ekonomi di bulan Juli-September di hari Kamis besok.Dolar naik terhadap mata uang Asia-Pacific lainnya.Dolar naik ke level Sg$1.2495 dari Sg$1.2486 pada hari Selasa lalu, ke level Tw$29.59 dari Tw$29.56, ke 63.73 Indian rupees dari 63.53 rupees, dan ke level 43.77 Philippine peso dari 43.70 peso.Dolar naik ke level 31.59 baht Thailand dari 31.57 baht dan ke level 1,072.93 won Korea Selatan dari 1,071.20 won.Dolar Australia jatuh ke level 93.04 sen AS dari 93.29 sen, Sementara yuan China berada pada level 16.30 yen terhadap 16.31 yen. (bgs)

Sentimen Tapering, Emas Memperpanjang Penurunan

LOS ANGELES, MarketWatch (13/11) — Emas berjangka pada hari Rabu memperpanjang penurunannya, menguji level terendah bulanannya ditengah meningkatnya spekulasi bahwa stimulus moneter AS akan dimulai segera mungkin pada bulan depan..Pada tengah hari di Asia Timur, Emas untuk bulan Desember turun sebesar $2.20, atau 0.2%, ke level $1,269 per ounce. Perak untuk bulan yang sama turun sebesar 8 sen, atau 0.4%, ke level $20.70 per ounce. Pada awal pembukaan, emas berjangka turun ke level terendahnya dalam sebulan terakhir, sejalan dengan Federal Reserve mengisyaratkan bahwa bank sentral kemungkinan akan memangkas program pembelian obligasinya segera mungkin di bulan Desember.Sementara, emas menurun pada hari Rabu ini meskipun mata uang AS melemah, dengan indeks ICE dollar tergelincir ke level 81.092 dari 81.144 saat sesi penutupan pada hari sebelumnya.Palladium bulan Desember turun sebesar $1.70, atau 0.2%, ke level $740.65 per ounce, sementara platinum bulan Januari turun $5.40, atau 0.4%, ke level $1,434.20 per ounce.Tembaga untuk bulan Desember turun 2 sen, atau 0.6%, ke level $3.22 per pound. (bgs)

Saham Hong Kong Jatuh

Bloomberg (13/11) – Saham-saham Hong Kong jatuh, dengan indeks acuan kota tersebut menuju level terendah dalam 10 pekan terakhir, sejalan dengan para pemimpin China gagal memberikan detail mengenai perubahan kebijakan paska pertemuan guna membahas reformasi.Industrial & Commercial Bank of China Ltd. turun sebesar 2.6, turun paling tajam diantara kreditur di China daratan. Tencent Holdings Ltd. tergelincir sebesar 2.5%. Belle International Holdings Ltd. memimpin penurunan pada indeks Hang Seng paska rating pada pembuat sepatu dari China tersebut ratingnya dipangkas oleh Goldman Sachs Group Inc.Indeks Hang Seng turun sebesar 1.3% ke level 22,597.55 pada pukul 1:18 siang di Hong Kong, menuju level penutupan terendahnya sejak tanggal 5 September lalu. Sekitar delapan saham jatuh untuk setiap satu yang mengalami kenaikan pada indeks tersebut. Indeks Hang Seng China Enterprises turun sebesar 1.9% ke level 10,359.17. Indeks Hang Seng telah mengalami kenaikan sebesar 16% dari terendahnya tahun ini tanggal 24 Juni lalu hingga kemarin ditengah tanda-tanda stabilnya ekonomi China. Indeks acuan Hong Kong ditransaksikan sebesar 10.94 kali dari estimasi laba kemarin, disbanding dengan sebesar 16 kali pada indeks Standard & Poor 500. (bgs)

Saham Keuangan Naik, Indeks Topix Jepang Berayun

Bloomberg (13/11) – Indeks Topix Jepang berayun diantara gain dan loss ditengah tingginya volume sejalan dengan saham-saham keuangan mengalami kenaikan pada pendapatannya sementara perusahaan pelayaran memimpin penurunan.Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. gain sebesar 1.5% paska kreditur terbesar kedua di negara tersebut nilai pasarnya menaikkan perkiraan laba tahunannya sebesar 29%. Pioneer Corp. naik 13% paska perusahaan pembuat stereo mobil melaporkan laba operasi yang tak terduga pada semester pertama. Mitsui OSK Lines Ltd. jatuh 1.7% paska perusahaan-perusahaan kapal pengangkut komoditas mengalami penurunan di hari keempatnya kemarin.Indeks Topix tergelincir sebesar 0.3% ke level 1,201.42 pada pukul 12:32 Siang di Tokyo paska kenaikan sebesar 0.4%. Volume sebesar 28% diatas 30 hari rata-rata. Indeks acuan tersebut mengalami kenaikan tertingginya dalam dua pekan terakhir kemarin, naik sebesar 1.7%. Indeks Nikkei 225 Stock Average tergelincir sebesar 0.1% hari ini pada level 14,575. Yen naik 0.2% ke level 99.45 per dolar paska penurunan tiga harinya. (bgs)

Supplai Minyak AS Naik, WTI Dekati 5 Bulan Terendahnya

Bloomberg (13/11) – Transaksi WTI (West Texas Intermediate) mendekati level terendahnya dalam lima bulan lebih menjelang perkiraan data pemerintah menunjukkan cadangan minyak mentah naik sejak bulan Juni lalu di AS.Kontrak berjangka berfluktuasi di New York paska jatuh sebesar 2.2% kemarin. Cadangan minyak mentah kemungkinan naik sebesar 800,000 barel pada pekan lalu, survey yang ditunjukkan oleh Bloomberg News menjelang sebuah laporan dari Energy Information Administration besok. Pasar minyak dunia tersuplai dengan baik, menurut Organization of Petroleum Exporting Countries.WTI untuk pengiriman bulan Desember pada level $93.16 per barel pada transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange, naik 12 sen, pukul 1:07 pagi waktu Sydney. Kontrak tersebut tergelincir sebesar $2.10 ke level $93.04 kemarin, level terendah sejak tanggal 31 Mei lalu. Volume semua kontrak berjangka ditransaksikan sebesar 20% dibawah 100 hari rata-rata.Minyak jenis Brent untuk penyelesaian bulan Desember, yang akan berakhir besok, gain sebesar 25 sen ke level $106.06 per barel pada ICE Futures Europe exchange di London. Kontrak pada bulan Januari ditransaksikan sebesar 21 sen lebih tinggi di level $105.75. Kontrak berjangka pada bulan depan berada pada premium sebesar $12.88 ke WTI dari $12.77 kemarin, harga penutupan tertinggi sejak tanggal 30 Oktober lalu. (bgs)

Hasil Pertemuan Kecewakan Investor, Saham China Turun

Bloomberg (13/11) – China menaikkan perannya di bursa terkait startegi ekonomi negarnya ketika penghentian sejenak dari informasi peruabahn kebijakan paska Presiden Xi Jinping memantau pertemuan para petinggi Partai Komunis di Beijing.China akan menciptakan pasar yang “desisif” pada alokasi sumber-sumber dayanya, berdasarkan pada pengumuman resmi kemarin dari pertemuan ketiga atau sidang pleno partai komite pusat tersebut yang ke 18. Pada waktu yang sama China akan tetap “dominan” pada ekonomi, mengindikasikan batasan pada pengurangan keterlibatan pemerintah.Para pemimpin China sedang dibawah tekanan guna merombak keuangan negaranya sejalan dengan pembengkakan utang pemerintah lokal yang memunculkan resiko penumpukan pinjaman yang bermasalah dan akses perusahaan Negara ke pendanaan bank mengalir banyak ke perusahaan kecil. Dokumen-dokumen tersebut tidak membahas isu-isu yang spesifik seperti pinjaman regional, suku bunga, atau kebijakan satu anak, sementara secara umum lebih membahas mengenai pemberian hak kepemilikan lebih kepada petani. “Hal ini berada pada arah yang sangat terarah seperti yang anda ucapkan,” menurut Louis Kuijs, chief China economist dari Royal Bank of Scotland Group Plc di Hong Kong. “Meskipun beberapa upaya ada yang baru, tetapi ide tersebut bukannlah sangat baru.” (bgs)

Saham Hong Kong Jatuh Ke 10 Pekan Terendahnya

Bloomberg (13/11) – Saham-saham Hong Kong jatuh, dengan indeks acuan kota tersebut mendekati level 10 pekan terendahnya, paska para pemimpin China gagal memberikan informasi detail mengenai perubahan kebijakan paska pertemuan guna membahas reformasi dan ditengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas stimulus lebih awal dari yang diperkirakan.Indeks Hang Seng turun sebesar 1.1% ke level 22,645.14 pada pukul 9:33 pagi di Hong Kong, menuju terendah sejak tanggal 5 September lalu. Indeks Hang Seng China Enterprises turun sebesar 1.6% ke level 10,395.00. Dallas Fed President Richard Fisher mengatakan di Melbourne kemarin bahwa akomodasi moneter “menjadi lebih berisiko dari hari ke hari.”Indeks Hang Seng mengalami kenaikan sebesar 16% dari terendahnya di tahun ini pada tanggal 24 Juni hingga kemarin ditengah tanda-tanda ekonomi China yang stabil. Indeks acuan Hong Kong ditransaksikan sebesar 10.94 kali dari estimasi pendapatan, dibanding dengan 16 kali pada indeks Standard & Poor 500 kemarin. (bgs)

Sidang Pleno Berakhir, Indeks China Berjangka Turun

Bloomberg (13/11) – Indeks China berjangka jatuh paska pertemuan Partai Komunis gagal menghasilkan rencana perubahan kebijakan yang menarik bagi investor.Kontrak berjangka bulan November di Indeks CSI 300 turun sebesar 0.6% ke level 2,324.20 pukul 9:15 pagi. China akan membuat pasar “desisif” pada alokasi pendanaan, berdasarkan pada pengumuman resmi paska pertemuan Partai Komunis selama empat hari. China akan tetap “dominan” pada ekonomi, mengindikasikan batasan pada pengurangan keterlibatan pemerintah. Goldman Sachs Group Inc. mengatakan bahwa siding pleno “tidak cukup” guna mendoorng saham-saham naik. Bocom International Holdings Co. menagatkan bahwa pertemuan “terdapat berbagai informasi.”Indeks Shanghai Composite naik 0.8% ke level 2,126.77 kemarin. Indeks CSI 300 naik 1% ke level 2,340. Indeks Hang Seng China Enterprises turun sebesar 0.2%. Indeks Bloomberg China-US Equity jatuh sebesar 0.6%. (bgs)

Sentimen Stimulus, Emas Ditransaksikan Dekati Satu Bulan Terendahnya

Bloomberg (13/11) – Emas ditransaksikan mendekati satu bulan terendahnya paska penurunan selama empat hari berturut-turut sejalan dengan perkiraan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memulai stimulus yang mengurangi permintaan akan tempat lindung nilai. Emas Bullion untuk pengiriman langsung pada level $1,269.01 per ounce pukul 9:01 pagi di Singapore dari level $1,268 kemarin, saat logam turun pada level $1,261.42, level terendah sejak tanggal 15 Oktober lalu. Emas Bullion telah mengalami kenaikan hanya satu kali sejak tanggal 29 Oktober lalu ketika dolar mengalami kenaikan.Emas telah mengalami penurunan sebesar 24% di tahun 2013 sejalan dengan prospek akan pemulihan ekonomi yang mempengaruhi permintaan asset safe haven. Fed Bank of Atlanta President Dennis Lockhart mengatakan kemarin ketika dia akan melihat inflasi naik menjelang Federal Reserve memangkas pembelian obligasi bulanannya sebesar $85 miliar, “beberapa pembicaraan mengenai tapering dapat dilaksanakan pada bulan depan.” Para pembuat kebijakan akan memutuskan untuk mengurangi pembelian sebesar $70 miliar pada pertemuan tanggal 18-19 Maret tahun depan, berdasarkan pada estimasi 32 ekonom di survei Bloomberg pada tanggal 8 November. Emas untuk pengiriman langsung bulan Desember turun sebesar 0.4% ke level $1,266.30 per ounce pada Comex di New York paska penurunan kemarin di level $1,260.50, level terendah sejak tanggal 15 Oktober. Volume transaksi sebesar 42% dibawah rata-rata 100 hari saat ini.Perak turun sebesar 0.2% ke level $20.6975 per ounce, tergelincir pada hari kelimanya. Harga turun ke level $20.585 kemarin, level terendah sejak tanggal 15 Oktober. (bgs)

Gold Trades Near One-Month Low on Outlook for Stimulus Reduction

Bloomberg (13/11) -- Gold traded near a one-month low after a four-day losing run as expectations that the U.S. Federal Reserve may soon begin to scale back stimulus reduced demand for a store of value.Bullion for immediate delivery was at $1,269.01 an ounce at 9:01 a.m. in Singapore from $1,268 yesterday, when the metal declined to $1,261.42, the lowest level since Oct. 15. Bullion has risen only once since Oct. 29 while the dollar advanced.Gold lost 24 percent in 2013 as prospects for a recovery hurt demand for haven assets. Fed Bank of Atlanta President Dennis Lockhart said yesterday while he wants to see inflation accelerate before the Fed cuts its $85 billion of monthly bond buying, “some discussion of tapering could well take place next month.” Policy makers will decide to pare purchases to $70 billion at their March 18-19 meeting, according to the median of 32 economist estimates in a Bloomberg survey on Nov. 8.Gold for delivery in December lost 0.4 percent to $1,266.30 an ounce on the Comex in New York after dropping yesterday to $1,260.50, the lowest since Oct. 15. Trading volume was 42 percent below the average for the past 100 days at this time.Spot silver retreated 0.2 percent to $20.6975 an ounce, sliding for a fifth day. Prices tumbled to $20.585 yesterday, the lowest level since Oct. 15.

Saham Asia Jatuh Pertama Kalinya Dalam Tiga Hari Terakhir

Bloomberg (13/11) – Saham-saham Asia jatuh, dengan indeks acuan regional tersebut memangkas gain dua harinya terkait spekulasi Federal Reserve kemungkinan akan memulai pengurangan stimulus AS bulan depan dan paska para pemimpin China batal memberikan informasi terkait perubahan kebijakan. Samsung Electronics Co., memperoleh 43% pada pendapatannya di Amerika dan China, tergelincir 1.8%. KDDI Corp., memimpin penurunan pada saham-saham jasa komunikasi paska kenaikan 13 tahun tertingginya kemarin. Pioneer Corp., naik sebesar 17% di Tokyo paska perusahaan tersebut melaporkan laba yang melebihi dari estimasi sebelumnya.Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0.2% ke level 139.54 pada pukul 9:36 pagi di Tokyo, dengan semua, tetapi dua dari 10 group industri pada indeks tersebut jatuh. Indeks Topix Jepang naik 0.2%. Sementara bursa di China dan Hong Kong belum dibuka.Fed Bank of Atlanta President Dennis Lockhart mengatakan kemarin bahwa pengurangan pembelain obligasi AS “sangat baik bila dilaksanakan” pada bulan depan. (bgs)

Saham Tokyo Tergelincir

LOS ANGELES, MarketWatch (13/11) – Saham-saham Jepang dibuka menurun Rabu ini, sejalan dengan indeks acuan tersebut naik tipis dari kenaikan sebesar 2.2% pada sesi sebelumnya dan seiring rilis data menunjukkan pesanan permesinan utama Jepang turun lebih dari yang diperkirakan sebelumnya.Nikkei Stock Average tergelincir sebesar 0.2% ke level 14,563.93, tetapi indeks Topix secara umum naik sebesar 0.1%. Saham-saham dari Pioneer Corp. mengalami rally sebesar 15% paska pembuat perlengkapan audio mendapatkan laba operasi pada semester pertama sebesar 569 juta yen ($5.7 juta) lebih dari dari yang diperkirakan. Saham-saham pembuat mobil juga ditransaksikan mengalami kenaikan akibat yen memperpanjang penurunan terhadap dolar AS, dengan Mazda Motor Corp. dan Nissan Motor Co. naik sebesar 2.3% dan 1.6%, secara berturut-turut. (bgs)

Saham AS masih jatuh tertekan spekulasi stimulus

New York, Bloomberg (12/11) – Saham-saham AS jatuh, dengan Dow Jones Industrial Average mundur dari rekor harganya setelah laba perusahaan dan peningkatan ekonomi memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengurangi stimulusnya bulan depan. Indeks Standard & Poor 500 turun 0,2 persen menjadi
1,767.69 di New York, setelah menutup posisi kemarin pada beberapa poin dekat level tertinggi sepanjang waktu. Indeks Dow kehilangan 32,43 poin atau 0,2 persen ke 15,750.67. Para ekonom memperkirakan bank sentral akan menunda tapering pembelian aset hingga pertemuan kebijakan the Fed 18- 19 Maret mendatang. Sementara menurut estimasi rata-rata dari 32 analis dalam survey Bloomberg pada 8 November lalu memperkirakan bahwa para pembuat kebijakan AS tersebut mungkin akan memangkas laju pembelian obligasi bulanan menjadi hingga $ 70 milyar. The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan selanjutnya pada 17-18 Desember mendatang. Investor akan meneliti laporan ekonomi minggu ini atas klaim pengangguran dan manufaktur di wilayah New York. Data pekan lalu menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal ketiga dan mempekerjakan lebih dari yang diperkirakan pada bulan Oktober. Pasar mungkin mendapatkan beberapa wawasan baru terhadap the Fed ketika Janet Yellen memberi kesaksian di depan Komite Perbankan Senat pada 14 November mendatang untuk mendengar konfirmasi seputar rencana penggantian Ben S. Bernanke sebagai ketua the Fed.

Bursa Saham Jepang berakhir reli 2.23 persen

Tokyo, AFP (12/11) – Saham-saham Tokyo melonjak 2,23 persen pada penutupan Selasa dengan kenaikan dolar terhadap yen meningkatkan saham eksportir jelang berakhirnya musim laporan laba di Jepang. Indeks Nikkei 225 naik 318,84 poin menjadi 14,588.68, sedangkan indeks Topix dari semua saham bagian pertama naik 1,67 persen, atau 19,76 poin menjadi 1,205.41. Dolar naik menjadi 99,59 yen dari posisi 99,20 yen di New York hari Senin setelah data AS baru-baru memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan memulai tapering program stimulus agresif secepatnya di bulan depan. "Meningkatnya ekspektasi bahwa the Fed AS akan memilih tapering jangka pendek untuk program pembelian obligasinya mendorong spekulasi kenaikan dolar,” kata seorang direktur perdagangan ekuitas di sebuah perusahaan broker asing. Pelemahan yen merupakan nilai tambah bagi eksportir Jepang karena membuat saham-saham mereka menjadi lebih kompetitif di luar negeri dan meningkatkan pendapatan asing ketika di konversikan. Angka sentimen konsumen Jepang yang lemah sedikit membatasi kuat reli forex AS di Tokyo. Indeks kepercayaan konsumen dari pemerintah untuk bulan Oktober mencatat penurunan terbesar sejak April 2011, satu bulan setelah bencana gempa - tsunami Jepang. (brc)

Saham Hong Kong ditutup turun 0.73 persen

Hong Kong, AFP (12/11) – Saham-saham Hong Kong ditutup 0,73 persen lebih rendah pada Selasa, dengan banyak investor yang absen di pasar sebelum akhir pertemuan Partai yang berkuasa di China yang diperkirakan akan memetakan kebijakan untuk ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Indeks acuan Hang Seng ditutup melemah 168,44 poin menjadi 22,901.41 dengan volume transaksi sebesar HK$49.42 milyar ( $ 6.37 milyar ). Dengan sedikitnya rincian tentang apa yang sedang dibahas di Beijing, investor bertindak dengan hati-hati, kata para dealer. Para pejabat Partai berkuasa China telah bertemu sejak Sabtu untuk membahas kebijakan China untuk satu dekade mendatang. Pasar saham China ditutup naik 0,82 persen menjelang pengumuman resmi akhir dari pertemuan. Shanghai Composite Index naik 17.30 poin menjadi 2,126.77 dengan nilai transaksi 68,0 miliar yuan ( $ 11.2 milyar ). Analis menurunkan ekspektasi untuk kebijakan konkret yang muncul dari pertemuan Partai Komunis tersebut, yang dikenal sebagai sidang Pleno Ketiga, yang biasanya menguraikan prinsipprinsip kebiajkan secara luas. "Kemungkinan tidak aka nada kejutan besar," kata analis Haitong Securities, Zhang Qi kepada AFP. "Keuntungan di saham bank-bank kelas berat, yang mengikuti kenaikan kemarin di Bursa Hong Kong, mendukung pasar secara keseluruhan."

Ketidakpastian tapering buat emas terus tertekan

New York, 12/11 (Reuters) – Emas jatuh 1 persen pada hari Selasa, turun ke level terendah dalam hampir sebulan terakhir karena investor mengurangi posisi pada emas ditengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS akan segera memangkas skala stimulus moneternya Bullion memperpanjang penurunan beruntun untuk hari keempat, sementara perak turun hampir 3 persen dan Palladium juga turun tajam. Emas telah kehilangan hampir 4 persen selama empat sesi terakhir setelah pekan lalu data pertumbuhan AS yang cukup kuat untuk Oktober dan juga data pekerjaan mendorong spekulasi bahwa Fed akan lakukan tapering pembelian obligasi $ 85 milyar per-bulan pada akhir tahun. Dolar yang bangkit kembali dan rekor tertinggi di saham AS juga menekan daya tarik emas sebagai safe haven. "Masih terlalu banyak ketidakpastian atas kapan Fed akan melakukan tapering dan dengan demikian ( kami ) pikir emas akan tetap rangebound dalam beberapa bulan mendatang," kata TD Securities dalam sebuah catatan. Spot emas turun 1,1 persen pada $ 1,268.81 pukul 02:12 WIB, setelah mencapai terendah sejak 15 Oktober di $ 1,267.04 per ounce di awal sesi. Emas berjangka Comex AS untuk Desember turun $ 9,90 dan diselesaikan pada $ 1,271.20 per ounce dengan volume perdagangan sekitar 30 persen di bawah rata-rata 250-hari berdasarkan data Reuters. Dolar naik ke puncak satu bulan tertinggi terhadap yen pada Selasa atas spekulasi tapering the Fed, sementara yield obligasi 10- tahun AS naik menuju dekat dua bulan tertinggi di 2,76 persen. (brc)

Nikkei Berjangka Menandakan Gain Terhadap Pelemahan Yen

Bloomberg (13/11) - Indeks berjangka Jepang naik karena yen mempertahankan penurunannya terhadap dolar pada spekulasi Federal Reserve akan memangkas stimulus lebih cepat dari perkiraan analis. Minyak mentah diperdagangkan mendekati level terendah lima bulan terhadap perkiraan meningkatnya pasokan untuk AS, sementara logam mulia mempertahankan penurunannya.Nikkei 225 Stock Average berjangka yang diperdagangkan pada 14.570 di pra - pasar Osaka, dari 14.605 di Chicago dan 14.550 di Jepang kemarin. Indeks berjangka Standard & Poor 500 kehilangan kurang dari 0,1 persen pada pukul 08:02 pagi di Tokyo setelah indeks tersebut tergelincir 0,2 persen di New York. Yen sedikit berubah pada 99,67 per dolar setelah melemah selama tiga hari terakhir. Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,1 persen setelah jatuh 2,2 persen kemarin akibat emas yang diperdagangkan mendekati level terendah dalam empat bulan terakhir.Presiden The Fed Bank of Atlanta, Dennis Lockhart kemarin mengatakan bahwa penurunan pembelian obligasi AS 'bisa sangat baik terjadi' pada bulan depan. Kepercayaan konsumen Australia dan laporan upah dirilis hari ini, bersama dengan pesanan peremesinan Jepang dan data pekerjaan di Korea. Angka neraca pembayaran menjadi isu di Indonesia. Diskon WTI untuk Brent telah melebar dengan analis yang disurvei Bloomberg memproyeksikan stok di AS, konsumen minyak terbesar dunia, naik pada minggu lalu hingga terbesarnya sejak bulan Juni yang lalu.' Pasar sedang mencoba untuk mengantisipasi apakah kasus ini cukup kuat sebagai ekspetasi penurunan untuk dibawa ke depan pertemuan, ' Chris Green, direktur ekonomi dan strategi dari First NZ Capital Ltd di Auckland, mengatakan melalui telepon. ' Pasang surut pasar sedang dipengaruhi oleh peluncuran pernyataan The Fed dan apakah mereka dovish atau lebih hawkish. 'Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,3 persen sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 persen setelah penurunan dalam dua hari terakhir.(frk)

Indeks Berjangka Asia Jatuh Setelah AS Mundur

Bloomberg (13/11) - Indeks berjangka Asia melemah, memberi sinyal indeks saham regional dapat menghentikan kenaikan dalam dua hari terakhir, setelah kekhawatiran timeline untuk pemotongan stimulus Federal Reserve akan membawa saham AS dan Treasuries ke penurunan. Minyak mentah turun ke posisi terendah dalam lima bulan terakhir di New York.Kontrak pada indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,3 persen karena ukuran pada kontrak di Korea Selatan dan Hong Kong kehilangan setidaknya 0,1 persen. Nikkei 225 Stock Average berjangka turun 0,2 persen menjadi 14.520 pada pukul 3:00 pagi di Osaka, dan diperdagangkan pada 14.610 di Chicago dari sebelumnya 14.550 di Jepang. Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0,2 persen di New York dan dolar memperpanjang kenaikan terhadap yen karena Treasury yields 10 - tahun AS mengalami kenaikan. Minyak mentah West Texas Intermediate merosot 2,2 persen.Presiden The Fed Bank of Atlanta, Dennis Lockhart mengatakan kepada Bloomberg Radio bahwa pengurangan pembelian obligasi AS yang telah memicu kenaikan aset global ' sangat baik bisa terjadi ' pada bulan depan. Kepercayaan konsumen dan laporan upah bagi Australia jatuh tempo hari ini, bersamaan dengan pesanan permesinan Jepang dan data pekerjaan di Korsel serta data uang beredar. Indonesia, yang mendorong suku bunga utama kemarin, merilis angka neraca pembayarannya. Pembuat kebijakan di Selandia Baru berkata pembatasan kredit perumahan sangat berpengaruh.' Pasar sedang mencoba untuk mengantisipasi apakah kasus ini sudah cukup kuat bagi ekspektasi penurunan untuk dibawa ke depan pertemuan, ' Chris Green, direktur ekonomi dan strategi dari First NZ Capital Ltd di Auckland, mengatakan melalui telepon. ' Pasang surut pasar sedang dipengaruhi oleh peluncuran pernyataan The Fed dan apakah mereka dovish atau lebih hawkish. '(frk)

Saham AS Melemah

Saham-saham AS jatuh, dengan indeks Dow Jones Industrial Average mundur dari rekornya, seiring laba perusahaan dan peningkatan ekonomi yang memicu spekulasi Federal Reserve akan mengurangi program stimulus pada bulan depan

Emas, Sliver Jatuh Ke Terendah 4 Minggu Pada Outlook Untuk Stimulus AS

Harga emas dan perak jatuh ke posisi terendah empat minggu di tengah spekulasi bahwa perekonomian AS telah pulih yang akan memacu Federal Reserve untuk penguranganstimulus

Peningkatkan Ekonomi Membuat Saham AS Jatuh

Saham-saham AS jatuh, dengan Dow Jones Industrial Average mundur dari rekornya, karena laba perusahaan dan peningkatan ekonomi memicu spekulasi Federal Reserve akan mengurangi stimulusnya mulai bulan depan

Minyak Mentah Berfluktuasi Terhadap Outlook Kenaikan Pasokan Minyak Minggu Lalu

Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) berfluktuasi di tengah perkiraan bahwa persediaan minyak AS naik ke level tertingginya sejak bulan Juni pekan lalu karena persediaan bensin menurun

Saham Finansial Tergelincir, Investor Mundur

Saham disektor finansial terjatuh dihari Selasa seiring dengan para investor yang mencerna rekor tertinggi yang paling akhir pada saham Dow Jones Industrial Average sementara data ekonomi dari Eropa dan sentiment bisnis skala kecil A.S yang mengecewakan telah meredam market

Wall Street Turun pada Pembukaan, Perhatian pada Pembicara the Fed

Wall Street dibuka lebih rendah pada hari Selasa, tepat sehari setelah Dow berakhir pada sebuah rekor level tertinggi seiring dengan investor yang beralih focus pada seberapa cepat the Fed akan mulai mengurangi stimulus moneternya

Saham A.S Jatuh Setelah Indeks Menantang Rekor ditengah Laba

Saham AS jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir, seiring para investor menilai pendapatan perusahaan dan berspekulasi pada waktu pengurangan stimulus yang dilakukan oleh Federal Reserve

Dolar Menguat dalam Sebulan Terhadap Yen, Mendekati 100 Yen

Dolar naik ke level tertingginya dalam satu bulan terakhir terhadap yen pada hari Selasa seiring investor mulai bertaruh bahwa Federal Reserve akan memulai pemangkasan stimulus lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya

Rapat Pleno China yang Ke-3 memutuskan untuk ‘Memperdalam Reformasi'

LONDON (12/11) - MarketWatch – Rapat pleno ketiga di China telah menghasilkan sebuah keputusan pada “masalah besar mengenai pendalaman reformasi secara komprehensif”, berdasarkan laporan dari agensi berita Xinhua pada penutupan rapat dihari Selasa ini.Rapat pleno ketiga yang berlangsung selama empat hari lamanya atau sesi paripurna ketiga dari komite pusat ke-18 dari partai Komunis China, yang telah diadakan guna mengulas kebijakan serta mengatur sebuah peta jalan pemerintahan untuk dekade yang berikutnya.Pihak agensi berita Xinhua juga mengatakan bahwa China juga akan memperbolehkan market untuk memainkan sebuah peran “penentu” dalam alokasi sumber daya.(tito)

Dollar Dekati 100 Yen pada Kenaikan Yield Obligasi, Outlook the Fed

Reuters (12/11) – Mata uang dollar naik secara luas, mencapai puncaknya selama sebulan terakhir terhadap yen dihari Selasa ini terhadap tingginya yield obligasi pemerintahan A.S dan tumbuhnya ekspektasi bahwa the Fed akan segera mempertimbangkan kembali stimulus moneternya.Sementara sebuah kenaikan dalam saham Jepang menitikberatkan pada mata uang yen, yang biasanya jatuh ketika para investor ingin mengambil lebih banyak resiko.Dollar naik 0.6% ke level 99.80 yen, yang terkuat sejak 13 September, yang menghadapi resistance dilevel 100 yen dan berada pada puncaknya dibulan September pada level 100.62 yen.Spekulasi bertumbuh bahwa the Fed akan mengurangi program pembelian obligasinya lebih cepat dari yang direncanakan setelah rilis data pekerjaan A.S dihari Jumat pekan lalu yang melebihi perkiraan, telah mengangkat dollar.Para trader mengatakan bahwa aktifitas telah kembali normal setelah obligasi A.S dan beberapa market lainnya ditutup untuk memperingati hari gencatan senjata pada hari Senin kemarin.Index dollar naik 0.3% ke level 81.315, kembali menepi menuju puncaknya selama dua bulan terakhir berada dilevel 81.482 yang tercapai dihari Jumat pekan lalu.Euro turun 0.2% berada dilevel $1.3381, bertahan diatas dua bulan terendahnya dilevel $1.3295 yang tercapai pada hari Kamis lalu ketika terjual tajam setelah sebuah pengurangan suku bunga yang mengejutkan oleh pihak bank sentral Eropa (ECB).Dengan bersiapnya the Fed guna mempertimbangkan kembali stimulus moneternya serta komitmen ECB untuk melonggarkan kebijakan untuk saat ini, para analis memperkirakan bahwa outlook moneter yang divergen untuk tetap menekan euro terhadap dollar.Sementara pantulan dalam bentuk apapun dalam mata uang euro telah menawarkan potensi kesempatan yang bagus guna memasuki short position yang baru terhadap dollar dan juga poundsterling Inggris, sama halnya terhadap blok komoditas mata uang dengan yield yang lebih tinggi, berdasarkan pada catatan analis dari BNP Paribas kepada klien.Sedangkan di Asia, para investor akan mengawasi China dimana para pemimpin Negara tersebut telah dijadwalkan untuk mengungkapkan reformasi ekonomi untuk dekade berikutnya dihari Selasa ini.Selain itu dollar Australia turun 0.4% dilevel $0.9322 setelah tingkat kepercayaan bisnis Australia kembali terjatuh dari level 3 ½ tahun tertingginya yang tercapai dibulan Oktober.(tito)

Indeks Saham A.S Berjangka Turun seiring dengan News Corp Turun

Indeks Saham AS berjangka turun, menunjukkan Indeks Dow Jones Industrial Average akan tergelincir dari posisi tertingginya

Pasar Menunggu Detail Pertemuan China, Saham Asia Gain

Sebagian besar Bursa saham Asia menguat lebih tinggi pada perdagangan hari Selasa di tengah kurangnya isyarat perdagangan, seiring pasar menunggu hasil dari pertemuan politik besar pada reformasi ekonomi di Cina. http://bit.ly/HOYRXk

Penutupan Saham Hong Kong 0.73% Lebih Rendah

AFP (12/11) – Saham Hong kong ditutup sbesar 0.73% lebih rendah dihari Selasa ini, dengan banyaknya investor yang berada pada sidelines sebelum berakhirnya rapat kunci dari kebijakan di China yang menyusul dihari ini.Index Hang Seng turun 168.44 poin dilevel 22,901.41 terrhadap sebuah turnover dari level HK$49.42 Milyar ($6.37 Milyar).Selain itu saham China ditutup naik 0.82% menjelang dari sebuah pengumuman resmi mengikuti rapat pada reformasi ekonomi dalam kondisi ekonomi kedua terbesar dunia, berdasarkan pernyataan dari para dealer.Sementara index Shanghai Composite naik 17.30 poin ke level 2,126.77 terhadap turnover dari level 68.0 Milyar yuan ($11.2 Milyar).(tito)

Sebagian Besar Saham China Naik Dua Pekan Terakhir Menjelang Akhir Rapat

Bloomberg (12/11) – Sebagian besar saham China naik selama hampir dua pekan terakhir, dipimpin oleh kebutuhan pokok konsumen dan juga saham disektor finansial, sebelum konklusi dari rapat selama empat hari dari partai Komunis.Kweichow Moutai Co. produsen minuman terbesar China naik 3.8% setelah mengumumkan rencana untuk membeli properti di Perancis guna ekspansi bisnisnya, Cosco Shipping Co. meraih gain untuk pengiriman setelah China Securities Journal melaporkan bahwa pemerintahan akan menjadikannya lebih mudah untuk mendapatkan subsidi guna mendorong pembuangan kapal yang sudah lama, Ping An Bank Co. naik 4.9%, China Oilfield Services Ltd., unit pengeboran dari produsen minyak lepas pantai terbesar di Negara tersebut turun 1.9%.Sementara itu penutupan index Shanghai Composite bertambah 0.8% ke level 2,126.77, yang merupakan peningkatan terbesar sejak 30 Oktober, volume perdagangan turun 34% dibawah rata-rata 30 hari setelah kemarin jatuh menuju empat bulan terendahnya, selain itu pejabat tinggi dari partai sedang mengadakan rapat di Beijing guna memetakan sebuah blueprint untuk reformasi seiring dengan arah Negara tersebut yang sedang bergerak menuju pertumbuhan terlamban selama lebih dari dua dekade, sebuah pernyataan resmi akan dirilis setelah berakhirnya rapat pada hari ini.Index CSI 300 naik 1% ke level 2,340, index Hang Seng China Enterprises Index bertambah 0.1%, sementara index Bloomberg China-US Equity kemarin juga bertambah sebanyak 0.9% di New York.Index Shanghai Composite jatuh 13% dari level tertingginya tahun ini yang ditetapkan pada tanggal 6 Februari ditengah kecemasan bahwa pertumbuhan ekonomi akan melambat dalam kuartal keempat, acuan tersebut diperdagangkan pada level 8.4 kali estimasi laba untuk 12 bulan kedepan, dibandingkan dengan rata-rata 7 tahun terakhir dilevel 15.3 berdasarkan data Bloomberg.(tito)