Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

23 Desember 2014

Emas tertekan penurunan harga minyak dan penjualan rumah

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Selasa pagi, karena harga minyak melemah dan penjualan rumah AS turun ke terendah enam bulan. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 16,2 dolar AS, atau 1,35 persen, menjadi menetap di 1.179,80 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Pada Senin, minyak mentah light sweet atau WTI turun 2,59 persen menjadi 55,65 dolar AS per barel, menempatkan tekanan yang luas pada emas karena Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi mengatakan ia tidak akan memangkas produksi minyak, terlepas dari seberapa rendahnya harga minyak turun. Selain itu, sebuah laporan yang dirilis Senin oleh National Association of Realtors yang berbasis di AS menunjukkan penjualan "existing home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan "home resales") turun lebih buruk dari yang diperkirakan 6,1 persen ke tingkat tahunan 4,93 juta unit pada November. Ini juga memberikan tekanan pada emas. Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 34,2 sen, atau 2,13 persen, menjadi ditutup pada 15,688 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 14,9 dolar AS, atau 1,24 persen, menjadi ditutup pada 1.182,1 dolar AS per ounce.

"Santa Claus Rally" Wall Street capai tertinggi baru lagi

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks saham Dow dan S&P 500 di Wall Street naik ke rekor tertinggi baru pada Selasa pagi, hari positif lain untuk pasar ekuitas global yang masih didukung pertemuan Federal Reserve AS pekan lalu. Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 7,89 poin (0,38 persen) menjadi berakhir di 2.078,54, sekitar tiga poin di atas tertinggi sebelumnya pada 5 Desember, lapor AFP. Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 154,64 poin (0,87 persen) menjadi ditutup pada 17.959,44, kurang dari satu poin di atas rekor sebelumnya. Indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 16,04 poin (0,34 persen) menjadi 4.781,42. Saham-saham AS telah meningkat sejak Fed pada Rabu lalu (17/12) mempertahankan tingkat suku bunga rendah dan menjaga di tempat ekspektasi pasar bahwa pihaknya mungkin meningkatkan suku bunga hanya pada pertengahan 2015 dan tidak lebih cepat. Pasar Eropa dan Asia juga naik pada Senin, menghasilkan pembicaraan tentang "Santa Claus rally". "Masih ada minat membeli, merasa bahwa bank sentral akan tetap mempertahankan dukungan, dan berita tentang ekonomi AS terus membaik," kata Alan Skrainka, kepala investasi di Cornerstone Wealth Management. Perusahaan bioteknologi Gilead Sciences merosot 14,3 persen setelah perusahaan manajemen resep Express Scripts mengumumkan bahwa pengobatan Viekira Pak AbbVie untuk hepatitis C akan menjadi pengobatan yang eksklusif dalam banyak kasus. Keputusan itu akan memotong penjualan obat Sovaldi Gilead. Beberapa rekan-rekan Gilead di biotek juga memiliki hari yang buruk. Amgen kehilangan 3,3 persen, Biogen merosot 2,3 persen dan Celgene kehilangan 3,1 persen. Anggota Dow Boeing naik 1,6 persen setelah mengumumkan pesanan dengan Air China untuk pesawat baru dalam sebuah kesepakatan senilai lebih dari enam miliar dolar AS. Perusahaan-perusahaan yang terkait minyak bumi berada di bawah tekanan, karena harga minyak dan gas alam AS turun tajam. Anadarko Petroleum turun 1,4 persen, Continental Resources merosot 1,6 persen dan ConocoPhillips turun 2,1 persen. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,16 persen dari 2,18 persen pada Jumat, sedangkan pada obligasi 30-tahun merosot ke 2,75 persen dari 2,77 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Dolar AS menguat jelang rilis data ekonomi utama

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa pagi, menjelang rilis data ekonomi penting Amerika Serikat. Data-data utama AS yang akan dirilis termasuk angka akhir PDB kuartal ketiga, penjualan rumah baru pada November dan pesanan barang tahan lama yang dijadwalkan akan keluar pada Selasa, lapor Xinhua. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,17 persen menjadi 89,754 pada akhir perdagangan. Di sisi ekonomi, penjualan rumah AS turun 6,1 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 4,93 juta unit pada November, tingkat terendah sejak Mei, karena pasokan perumahan menunjukkan beberapa pengetatan, National Association of Realtors AS mengatakan pada Senin. Investor sedang menunggu data penjualan rumah baru November yang dipantau cermat, yang akan dirilis oleh Departemen Perdagangan pada Selasa untuk mendapatkan pandangan yang komprehensif tentang pasar perumahan AS. Yen Jepang melemah terhadap dolar AS untuk hari keempat berturut-turut, karena keuntungan di pasar ekuitas global mengurangi permintaan untuk aset-aset "safe haven". Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,2224 dolar dari 1,2225 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5594 dolar dari 1,5636 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8138 dolar dari 0,8142 dolar. Dolar AS dibeli 120,01 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,51 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9844 franc Swiss dari 0,9842 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1642 dolar Kanada dari 1,1597 dolar Kanada.

Harga minyak dunia turun karena aksi ambil untung

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak mentah dunia turun pada Selasa pagi, karena para pedagang melakukan aksi ambil untung setelah menguat pada Jumat (19/12). Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Februari bergerak turun 1,87 dolar AS menjadi ditutup di 55,26 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor Xinhua. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari kehilangan 1,27 dolar AS menjadi menetap pada 60,11 dolar AS per barel. Harga minyak mentah berbalik naik (rebound) sekitar empat persen pada Jumat dari tingkat terendah lima tahun, karena investor mulai membeli setelah penurunan tajam. Harga minyak mentah turun pada Senin karena kekhawatiran bahwa pasokan global akan melampaui permintaan, dan tidak ada tanda-tanda bahwa produsen akan mengurangi produksinya dalam menanggapi kemerosotan harga. Menteri Perminyakan Saudi Ali Al-Naimi mengatakan pada Minggu bahwa produsen terbesar OPEC itu akan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya. "Apakah itu turun menjadi 20 dolar AS, 40 dolar AS, itu tidak relevan," Al-Naimi mengatakan kepada Middle East Economic Survey ketika ditanya berapa harga yang akan mendorong OPEC untuk memangkas produksinya. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pekan lalu produksi minyak mentah dari Rusia, produsen minyak mentah terbesar di dunia, akan mirip dengan tahun ini pada 10,6 juta barel per hari pada 2015. Produksi minyak mentah AS mencapai 9,137 juta barel per hari, tingkat tertinggi sejak 1983, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA).