Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

27 Oktober 2015

Dolar AS melemah setelah data perumahan negatif

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya di perdagangan New York pada Selasa pagi, karena data perumahan yang keluar dari negara itu negatif. Penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS pada September 2015 berada di tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 468.000 unit, jauh di bawah konsensus pasar 549.000 unit, Departemen Perdagangan mengatakan Senin, lapor Xinhua. Greenback lebih lanjut di bawah tekanan karena ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga tahun ini meredup menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa dan Rabu. Para analis mengatakan kebanyakan investor mengantisipasi bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga acuannya sampai 2016. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,29 persen menjadi 96,849 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1046 dolar AS dari 1,1006 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5347 dolar AS dari 1,5323 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7249 dolar AS dari 0,7211 dolar. Dolar AS dibeli 121,05 yen Jepang, lebih rendah dari 121,40 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9835 franc Swiss dari 0,9795 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3164 dolar Kanada dari 1,3183 dolar Kanada.

Emas naik setelah data perumahan AS lemah

KONTAK PERKASA FUTURES -  Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange bangkit kembali pada Selasa pagi, setelah tiga hari beruntun turun, karena data perumahan AS yang lemah menekan dolar. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 3,4 dolar AS, atau 0,29 persen, menjadi menetap di 1.166,20 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas mendapat dukungan setelah data perumahan yang suram menempatkan lebih banyak tekanan pada dolar, sehingga mengangkat daya tarik untuk logam mulia. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru jatuh ke tingkat tahunan 468.000 unit pada September merupakan tingkat terendah sejak November tahun lalu, jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Analis mencatat emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti melemahnya greenback bisa menjadi positif bagi harga komoditas dalam dolar, karena membuat mereka lebih murah bagi pengguna non-dolar. Untuk minggu ini, Federal Reserve AS akan memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa dengan pernyataan kebijakannya akan dirilis pada Rabu sore. The Fed diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga pada akhir pertemuan ini, menurut analis. Umumnya, kenaikan suku bunga akan mendorong dolar AS menguat sehingga mengurangi daya tarik investasi pada emas. Perak untuk pengiriman Desember bertambah 7,8 sen, atau 0,49 persen, menjadi ditutup pada 15,905 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 4,2 dolar AS, atau 0,42 persen, menjadi ditutup pada 997,50 dolar AS per ounce.

Indeks FTSE 100 London berakhir turun 0,42 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks FTSE 100, indikator utama bursa saham Inggris, berakhir turun 0,42 persen atau 27,06 poin pada Senin menjadi 6.417,02 poin. Saham WPP menurun karena para analis mengatakan perdagangan terbaru perusahaan raksasa iklan itu sedikit mengecewakan, lapor Xinhua. Harga saham Aberdeen Asset Management meningkat 2,93 persen, menduduki puncak pencetak keuntungan kelompok saham unggulan. TUI AG, International Consolidated Airlines Group SA, Diageo dan St Jamess Place PLC masing-masing naik 1,66 persen, 1,59 persen, 1,08 persen dan 0,76 persen. Anglo American PLC memimpin penurunan atas kelompok saham unggulan dengan harga sahamnya merosot 3,12 persen, diikuti oleh Glencore turun 2,69 persen, WPP turun 2,16 persen, Wolseley turun 2,10 persen dan ARM Holdings turun 2,05 persen.

Bursa saham Shanghai naik sedangkan Hong Kong turun

KONTAK PERKASA FUTURES -  Saham-saham di Shanghai berakhir naik pada Senin setelah Tiongkok memangkas suku bunga untuk keenam kalinya dalam setahun, menjelang pertemuan kebijakan Partai Komunis yang dipantau erat pekan ini. Indeks komposit Shanghai bertambah 0,50 persen atau 17,15 poin menjadi ditutup pada 3.429,58. Indeks komposit Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, naik 0,68 persen atau 13,74 poin menjadi 2.030,48. Namun, indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 0,15 persen, atau 35,69 poin, menjadi ditutup pada 23.116,25, demikian laporan AFP.

Wall Street naik tajam dengan Nasdaq melonjak 2,3 persen

KONTAK PERKASA FUTURES -  Wall Street berakhir naik tajam pada Sabtu pagi, menyusul laba kuat dari Microsoft, induk perusahaan Google, Alphabet dan Amazon, yang mendorong Nasdaq terangkat di atas 5.000 poin untuk pertama kalinya dalam dua bulan. Indeks komposit teknologi Nasdaq melonjak 111,82 poin (2,27 persen) menjadi ditutup 5.031,86, pertama kali ditutup di atas 5.000 poin sejak 19 Agustus, lapor AFP. Dow Jones Industrial Average berakhir naik 157,54 poin (0,90 persen) menjadi 17.646,70, sedangkan S&P 500 naik 22,64 poin (1,10 persen) menjadi 2.075,15. Microsoft melonjak 10,1 persen, Alphabet naik 7,7 persen dan Amazon bertambah 6,2 persen, setelah ketiga raksasa teknologi itu secara mengagumkan membukukan keuntungan yang lebih tinggi, serta kenaikan pendapatan besar untuk Alphabet dan Amazon. Perasaan yang baik tentang laba dari ketiga perusahaan ini mengangkat saham teknologi besar lainnya, termasuk Apple naik 3,1 persen, Facebook bertambah 2,5 persen dan Netflix menguat 2,8 persen. Bahkan Yahoo, yang melaporkan laba mengecewakanpun pada awal minggu ini, naik 4,7 persen, sementara IBM, perusahaan lain yang labanya tertinggal, menguat 0,4 persen.Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang tercatat di AS,ALIBABA melonjak 6,5 persen dan perusahaan pencari internet Baidu naik 2,7 persen, diuntungkan dari kedua sentimen positif terhadap saham teknologi dan langkah bank sentral Tiongkok (PBoC) untuk menurunkan suku bunga acuan. Saham-saham bank besar didorong lebih tinggi, termasuk JPMorgan Chase naik 1,1 persen, Citigroup bertambah 2,2 persen dan Bank of America menguat 2,2 persen. Perusahaan obat kontroversial Valeant Pharmaceuticals International menguat 5,7 persen, memulihkan beberapa kerugian di dua sesi sebelumnya setelah laporan penelitian menuduh perusahaan menggelembungkan angka penjualan. Sejumlah perusahaan yang mengalami penurunan setelah melaporkan hasil yang mengecewakan, termasuk pembuat sepatu Skechers jatuh 31,5 persen, perusahaan radio daring Pandora Media terjun 35,4 persen, perusahaan cybersecurity Fortinet menukik 19,3 persen dan perusahaan pembuangan limbah Stericyle jatuh 19,3 persen. Anggota Dow Procter & Gamble naik 2,9 persen setelah melaporkan laba dari operasi yang dilanjutkan diterjemahkan ke dalam 98 sen per saham, tiga sen lebih baik dari ekspektasi para analis.Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,08 persen dari 2,02 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,90 persen dari 2,86 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.