Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

16 Desember 2014

Harga emas turun tajam tertekan prospek suku bunga Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada Selasa pagi, di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS berencana bergerak lebih dekat untuk menaikkan suku bunganya. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari kehilangan 14,8 dolar AS, atau 1,21 persen, menjadi menetap di 1.207,7 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. The Fed akan memulai pertemuan dua hari pada Selasa untuk membahas laju kenaikan suku bunga setelah mempertahankan tingkat suku bunga acuan dekat nol persen sejak 2008. Kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan bisa meningkatkan dolar AS dan menekan harga logam. Harga minyak turun ke tingkat terendah lima tahun di bawah tekanan jual baru pada Senin, karena Uni Emirat Arab mengatakan OPEC tidak akan mengurangi produksinya dalam menanggapi kemerosotan harga. Kontrak emas juga bergerak turun karena mengambil isyarat dari pasar minyak lebih sering jatuh. Produksi industri AS naik 1,3 persen pada Novembaer, setelah merayap naik 0,1 persen pada Oktober, The Fed mengatakan pada Senin. Produksi manufaktur, komponen terbesar dari produksi industri secara keseluruhan, naik 1,1 persen pada November, kenaikan terbesar sejak Februari. Data Senin menunjukkan tanda ekonomi AS membaik. Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 49,4 sen atau 2,9 persen, menjadi ditutup pada 16,563 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 16,6 dolar AS atau 1,35 persen, menjadi ditutup pada 1.214,9 dolar AS per ounce.

Saham Tiongkok melemah pada perdagangan Senin pagi

KONTAK PERKASA FUTURES  Saham Tiongkok dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin pagi karena investor mengambil keuntungan dan kekhawatiran atas lemahnya data ekonomi November yang dirilis pekan lalu, kata para dealer.  AFP melaporkan Shanghai Composite Index turun 0,84 persen atau 24,81 poin ke posisi 2.913,36. Shenzhen Composite Index, yang melacak saham di bursa ke dua Tiongkok turun 0,15 persen atau 2,17 poin menjadi 1.477,65.

Dolar AS menguat di tengah data ekonomi bervariasi

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa pagi, di tengah data ekonomi bervariasi dari negara itu . Federal Reserve melaporkan pada Senin bahwa produksi industri AS untuk November naik 1,3 persen, mengalahkan konsensus awal untuk kenaikan 0,7 persen, lapor Xinhua. Namun, aktivitas manufaktur di wilayah New York menurun pada Desember, kata Federal Reserve Bank of New York, Senin. Menurut Empire State Manufacturing Survey terbaru, indeks kondisi bisnis secara umum turun 14 poin menjadi minus 3,6, angka negatif pertama dalam hampir dua tahun. Setelah naik empat poin pada bulan lalu, kepercayaan pengembang AS di pasar untuk bangunan rumah keluarga tunggal baru turun satu poin pada Desember ke tingkat 57 pada Indeks Pasar Perumahan (HMI) Asosiasi Nasional Pengembang Perumahan/Wells Fargo. Meskipun angka terbaru di bawah ekspektasi pasar, namun masih berada di atas titik impas 50. Para investor sedang menunggu pertemuan Fed Desember yang dipantau cermat, yang dijadwalkan pada Selasa dan Rabu, untuk mendapatkan pandangan yang lebih jelas tentang kapan bank sentral akan menaikkan suku bunganya. Yen Jepang menguat terhadap dolar AS karena kerugian di pasar ekuitas global dan harga minyak mentah mendorong permintaan untuk aset-aset "safe haven". Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2435 dolar dari 1,2451 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5642 dolar dari 1,5706 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8222 dolar dari 0,8250 dolar. Dolar AS dibeli 117,71 yen Jepang, lebih rendah dari 118,75 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9658 franc Swiss dari 0,9645 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1648 dolar Kanada dari 1,1568 dolar Kanada.

Rupiah Senin sore bergerak melemah menjadi Rp12.661

KONTAK PERKASA FUTURES Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak melemah sebesar 194 poin menjadi Rp12.661 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.467 per dolar AS. "Pelemahan rupiah seiring dengan mata uang lainnya. Koreksi mata uang domestik itu dapat menyentuh level Rp13.000 per dolar AS dalam jangka pendek ini," ujar Associate Derector Head of Research and Institutional Business PT Trimegah Securities Tbk, Sebastian Tobing di Jakarta, Senin. Kendati demikian, menurut Sebastian Tobing, pelemahan rupiah hanya dalam jangka pendek, untuk jangka panjang mata uang rupiah dapat kembali ke level Rp11.800-Rp12.150 per dolar AS terjadi karena optimisme di tahun depan terkait dengan pembangunan infrastruktur di dalam negeri. "Indonesia masih dalam on the right track dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada 2015 nanti, terlihat ada usaha dari pemerintah untuk membangun infrastruktur, itu yang akan menopang perekonomian domestik," katanya. Menurut Sebastian, bergeraknya pembangunan infrastruktur di dalam negeri akan mendorong penerbitan surat utang atau obligasi. Perusahaan sektor konstruksi dan infrastruktur akan marak menerbitkan obligasi untuk meraih pendanaan. "Kondisi itu dapat mengundang investasi asing masuk kembali dan menopang mata uang domestik," katanya. "Daya tarik aset keuangan domestik menyusut tajam karena prospek kenaikan suku bunga di Amerika Serikat cukup kuat," kata Ariston.