Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

13 Juni 2013

Emas masih tertekan prospek stimulus

Reuters, (13/6) - Emas jatuh pada Kamis pagi setelah bergerak volatil di sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran yang berlama-lama tentang dukungan bank-bank sentral untuk ekonomi mereka. Spot emas melemah 0,2 persen di posisi $ 1,384.84 per ounce pada pukul 07:03 WIB. Emas AS turun sebanyak 0,5 persen ke level $ 1,384.70. China, yang libur selama tiga hari kemarin untuk merayakan festival Perahu Naga akan dibuka kembali pada hari ini, berpotensi untuk bisa memberikan dukungan terhadap harga emas yang jatuh selama sesi perdagangan Asia di awal pekan ini karena kurangnya aksi beli dari konsumen emas terbesar No 2 di dunia. Societe Generale pada Rabu menurunkan prospek harga emas untuk kuartal keempat sebesar $ 175 ke kisaran $ 1.200 per ounce, mengutip lanjutan outflow dari exchange-traded funds karena imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat. Permintaan emas India masih relatif sepi dan importir serta pedagang masih berjuang untuk menjual persediaannya sejak Mei lalu. Pemerintah telah menaikkan bea masuk impor emas dan menerapkan pembatasan pada pembiayaan emas di perbankan bank dan lembaga lainnya dalam upaya untuk mengurangi defisit transaksi berjalan. (brc)

Data China menjatuhkan harga minyak

Kontan(13/6) --. Harga minyak kembali terjerembab setelah berhasil menguat tajam selama hampir 10 hari. Ini karena sentimen negatif akibat rilis data produksi industri China yang melambat. Harga minyak berjangka pengiriman Juli di Bursa Nymex, Rabu (12/6) sampai pukul 20.00 WIB, melemah 0,03% ke US$ 95,35 per barel. Biro Statistik Nasional China, Minggu (9/6), melaporkan tingkat pertumbuhan produksi industri per Mei 2013 mencapai 9,2%. Angka tersebut menurun dibandingkan tingkat pertumbuhan April yang mencapai 9,3% dan lebih rendah dari ekspektasi pasar yang sebesar 9,4%. Michael Lynch, President Strategic Energy & Economic Research di Winchester, Massachusetts kepada Bloomberg mengatakan, memburuknya pertumbuhan produksi industri di China telah memberikan tekanan kepada harga minyak. Apalagi, pada saat bersamaan minyak mendapat tekanan dari penurunan tingkat permintaan bensin yang mencapai level terendah dalam 12 tahun belakangan.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures menambahkan, permintaan minyak yang menurun akibat kondisi ekonomi yang buruk dari beberapa negara dengan tingkat ekonomi terbesar di dunia. Sebetulnya, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyebutkan adanya keseimbangan permintaan dan suplai minyak. Tapi, kata Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures, karena ekonomi Eropa masih resesi dan ekonomi Amerika Serikat belum pulih total, membuat permintaan minyak menurun.

Bank Dunia pangkas proyeksi ekonomi dunia


Kontan (13/6) -- Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini, setelah pasar negara berkembang seperti China sampai Brasil melambat lebih dari yang diproyeksikan semula. Kondisi pasar juga membuat adanya pemotongan anggaran di negara tersebut juga menurunkan kepercayaan investor. Kondisi tersebut memperdalam kondisi kontraksi ekonomi di kawasan Eropa.  Dalam perkiraan Bank Dunia, ekonomi dunia tahun ini hanya akan tumbuh 2,2%, turun dari perkiraan pada Januari lalu yang diproyeksikan bisa mencapai 2,4%. Proyeksi ekonomi tahun ini bahkan lebih lamban dari tahun lalu yang tercatat sebesar 2,3%. Demikian rilis yang dipublikasikan  Bank Dunia di Washington yang kemudian diberitakan oleh situs Bloomberg. Dalam laporan itu dijelaskan, produk domestik bruto wilayah euro tahun ini diproyeksikan menyusut 0,6%. Sebaliknya, untuk AS dan Jepang akan terdongkrak naik jika dibantu oleh stimulus fiskal dan moneter. "Data menunjukkan bahwa  ekonomi global perlahan-lahan bangkit kembali, tetapi masih meragukan karena pemulihan tidak merata," kata pemberi pinjaman yang berbasis di Washington yang merilis laporan dua kali setahun tersebut. Upaya para pembuat kebijakan Eropa untuk membendung krisis utang di kawasan itu telah meringankan risiko utama pertumbuhan global dan stabilitas pasar keuangan, sesuai permintaan pemberi pinjaman. Untuk tahun 2013, Bank Dunia berharap ada pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3%. Untuk tahun ini, Bank Dunia memperkirakan, AS tumbuh 2%, naik dari perkiraan bulan Januari lalu sebesar 1,9% meskipun pengetatan fiskal akan menjadi penghalang.(izr)

http://investasi.kontan.co.id/news/bank-dunia-pangkas-proyeksi-ekonomi-dunia

AS khawatir OPEC kurangi produksi minyak

Kontan (13/6) -- Harga minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hanya bisa berkutat di dekat harga tertinggi dalam tiga hari. Laporan pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebutkan, persediaan minyak mentah di AS secara tak terduga naik pada pekan lalu. Administrasi dan Informasi Energi AS menyebutkan, stok minyak mentah di AS naik menjadi 2,5 juta barel pekan lalu. Namun, mereka memperkirakan stok minyak mentah itu akan turun lagi menjadi 1,5 juta. Menurut survei yang disajikan Bloomberg News. Badan Energi Internasional AS telah memangkas perkiraan permintaan produksi minyak negara penghasil minyak (OPEC) di semester kedua tahun ini akibat adanya tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi di China. Saat ini, harga minyak WTI untuk pengiriman Juli berada di harga US$ 95,68 per barel, atau turun 20 sen, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 08:52 waktu Sydney. Volume yang diperdagangkan di bursa berjangka itu adalah 83% di bawah rata-rata 100 hari. Kontrak tersebut naik 50 sen, atau 0,5% ke $ 95,88 kemarin (12/6), penutupan tertinggi sejak 7 Juni. Sementara itu, harga minyak Brent pengiriman Juli naik 53 sen, atau naik 0,5% ke US$ 103,49 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London kemarin.

Pagi ini, bursa Australia sudah tergelincir 0,5%


kontan (13/6) -- Kinerja bursa saham Australia tergelincir 0,5% Kamis pagi ini (13/6). Kondisi ini memperpanjang kerugian karena kekhawatiran tentang kebijakan stimulus bank sentral yang berperan terhadap pada ekuitas global. Indeks the S & P 200 index/ASX turun 24,6 poin atau turun 0,5% menjadi 4.699,9, level terendah sejak 9 Januari. Sementara kemarin, indeks ini sudah terjatuh 0,7%. Indeks Selandia Baru NZX 50 turun 0,4% menjadi 4.422,5 pada awal perdagangan. Saham perusahaan pertambangan terbesar, yakni BHP Billiton Ltd dan Rio Tinto Ltd turun masing-masing 1,4% dan 0,8%. Investor juga menunggu laporan tenaga kerja bulan Mei di Australia. AnalisSementara itu, hasil survey Reuters menyebutkan, Australia pada bulan Mei lalu telah melakukan PHK terhadap 10.000 pekerja. Kondisi itu membuat tingkat pengangguran naik tipis menjadi 5,6% dari sebelumnya 5,5%. Sementara itu, Bank sentral Selandia Baru mempertahankan suku bunga pada rekor terendah, yakni 2,5% seperti yang diharapkan. Selain itu Bank Sentral Selandia Baru  berjanji untuk mempertahankan suku bunga tersebut tidak berubah sampai akhir tahun.

http://investasi.kontan.co.id/news/pagi-ini-bursa-australia-sudah-tergelincir-05

Bursa Jepang masih tertekan Yen

Bloomberg, (13/6) - Saham-saham Jepang kembali turun untuk hari ketiga dengan eksportir yang menjadi menyeret utama indeks Topix dibelakang penguatan yen ke level terkuatnya terhadap dolar dalam lebih dari dua bulan terakhir. Indeks Topix kehilangan 2,2 persen di posisi 1,071.27 pada pukul 09:07 pm di Tokyo, dengan 31/33 kelompok industri yang jatuh. Indeks Nikkei 225 Stock Average merosot 2,9 persen ke level 12,907.39 dengan volume 20 persen di bawah 30-hari rata-rata intradaynya. (brc)

Emas rebound dibelakang kejatuhan ekuitas

12/06 (Reuters) – Emas naik pada hari Rabu mengikuti penurunan tajam di pasar ekuitas AS dan juga penurunan dolar AS yang mendorong logam kuning untuk pulih dari sesilevel terendah tiga pekan di sesi sebelumnya. Setelah di perdagangkan rangebound mengingat tidak adanya data ekonomi utama di AS, emas memperpanjang kenaikannya setelah indeks S & P 500 turun hampir 1 persen di tengah kekhawatiran yang terus-menerus atas seberapa cepat bank sentral akan mulai menarik kembali skala dari langkah-langkah stimulusnya. Permintaan investasi yang lebih baik, tercermin dari absennya arus keluar exchange-traded product berbasis emas di bursa SPDR Gold Trust, juga mendorong sentimen investor terhadap bullion. "Ini adalah tanda bahwa yang terburuk dari outflow uang di pasar emas sudah selesai. Kita masih belum keluar dari hutan tapi setidaknya itu menunjukkan bahwa perkiraan gloom-and-doom emas ke sebesar $ 1.000 sudah tidak realistis lagi untuk saat ini," kata Bill O'Neill, mitra investasi komoditas dari LOGIC Advisors. Spot emas naik 0,6 persen pada posisi $ 1,387.36 per ounce pukul 01:46 WIB.. Emas berjangka Comex AS untuk pengiriman Agustus ditutup naik $ 15 menjadi $ 1.392 per ounce. Emas juga diuntungkan karena indeks dolar AS yang tergelincir sebesar 0,2 persen, karena greenback jatuh terhadap yen. Analis mengatakan volatilitas di pasar keuangan dapat berlanjut sampai pertemuan the Fed minggu depan dan pernyataan yang menyertai dari Ketua the Fed Ben Bernanke pada hari Rabu lalu. "Pasar akan menunggu isyarat dari the Fed pekan depan," kata Pradeep Unni, analis senior dari Richcomm Global Services,. "Impor lebih rendah dari India setelah kenaikan bea masuk imporjuga akan negatif untuk emas." (brc) 

Bursa Tokyo ditutup turun 0.21%

Telequote (12/06) – Bursa saham Tokyo tergelincir 0,21 persen pada penutupan perdagangan Rabu, namun sebagian kerugian yang didapat pada awal sesi berhasil di tutupi seiring penguatan kecil dolar AS terhadap yen. Indeks Nikkei 225 ditutup turun 28,30 poin menjadi 13,289.21, setelah tenggelam 1,84 persen pada istirahat perdagangan pagi, sedangkan indeks Topix menurun 0,42 persen atau 4,61 poin di 1,096.54. "Pemain asingmemilih wait and see di market untuk berbagai alasan, termasuk istirahat dari trend pelemahan yen, kurangnya dukungan BoJ untuk pasar saham dan volatilitasnya," kata seorang direktur perdagangan ekuitas di perusahaan pialang asing kepada Dow JonesNewswires. Yen telah melakukan penguatan pasca keputusan dari Bank of Japan pada hari Selasa lalu untuk menahan diri dari menambahkan pelonggaran moneternya. Keputusan BoJ kemarin telah memicu ketidakpastian tentang perlambatan stimulus bank sentral secara umum karena pasar saat ini sedang mencari petunjuk tentang "kapan" Federal Reserve AS mungkin akan mulai melambatkan program pembelian obligasinya, yang lebih dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, yang dirancang untuk memicu pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Pekan lalu, Bank Sentral Eropa dan Bank of England juga menahan dari darimemunculkan langkah-langkah kebijakan baru. Dalam perdagangan forex Rabu sore dolar bangkit kembali ke 96,72 yen, naik dari posisi 96,01 yen di New York tapi juga masaih turun dari tingkat 98 yen pada awal perdagangan Selasa di Tokyo. (brc)

Wall Street jatuh dalam perdagangan yang bergejolak

(13/06) – Saham-saham di Wall Street berakhirjatuh dalam perdagangan yang sangat bergejolak pada Rabu (Kamis pagi WIB), dengan Dow membukukan penurunan tiga hari beruntun pertamanya tahun ini, di tengah kekhawatiran tentang rencana stimulus bank sentral. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 126,79 poin (0,84 persen) menjadi ditutup pada 14.995,23, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 13,61 poin (0,84 persen) menjadi 1.612,52, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 36,52 poin (1,06 persen) menjadi 3.400,43. Saham-saham Wall Street berusaha untuk reli dari aksi jual Selasa (11/6) dalam pembukaan perdagangan, tetapi dengan cepat kehilangan kekuatan. "Volatilitas sedang bertahan, terutama di pasar uang dan obligasi, karena ketidakpastian mengenai kelanjutan upaya-upaya stimulus bank sentral global," kata Charles Schwab & Co. dalam sebuah catatan. Briefing.com menunjukkan bahwa Indeks Volatilitas CBOE naikmenjadi 18,59,mencapaitingkattertinggi kedua tahun ini. Saham sektor keuangan berada di bawah tekanan. Di Dow, American Express menderita penurunan terbesar, terjun 2,4 persen, sementara Bank of America turun 0,5 persen, JPMorgan Chase kehilangan 0,6 persen dan Citigroup jatuh 1,0 persen.