Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

30 Oktober 2014

Wall Street turun karena Fed akhiri program stimulus

KONTAK PERKASA FUTURES Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Kamis pagi, setelah Federal Reserve AS mengakhiri program stimulus pelonggaran kuantitatif (QE), tetapi mengatakan pihaknya akan terus mempertahankan suku bunga acuan rendah. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 31,44 poin (0,18 persen) menjadi 16.974,31, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 2,75 poin (0,14 persen) menjadi 1.982,30, sedangkan indeks teknologi Nasdaq turun 15,07 poin (0,33 persen) menjadi 4.549,23. The Fed, seperti yang diperkirakan, menyatakan berakhirnya program pembelian aset yang telah berjalan enam tahun untuk menopang pertumbuhan ekonomi. The Fed juga mengatakan tidak akan menaikkan suku bunga untuk "waktu yang cukup" setelah program QE berakhir, mendukung jadwal kenaikan suku bunganya jauh memasuki 2015. Pernyataan kebijakan Fed mengutip membaiknya kondisi pasar tenaga kerja dan mengungkapkan sedikit kekhawatiran tentang inflasi yang rendah, unsur-unsur yang menyebabkan beberapa analis menggambarkannya sebagai lebih "hawkish" daripada yang diperkirakan. "The Fed sedang memposisikan dirinya, tetapi belum mengambil keputusan untuk meningkatkan suku bunga," kata Gregori Volokhine, presiden Meeschaert Capital Markets. "Tindakan ini masih tergantung pada bagaimana kinerja perekonomian." Facebook anjlok 6,1 persen setelah kepala eksekutif Mark Zuckerberg berjanji untuk mempertahankan "investasi secara agresif" dalam pertumbuhan, sebuah pernyataan yang menimbulkan kekhawatiran tentang pengeluaran berlebihan. Laba bersih perusahaan kuartal ketiga melonjak menjadi 806 juta dolar AS dari 425 juta dolar AS tahun lalu. Bank of America naik 1,1 persen setelah kepala eksekutif Brian Moynihan mengatakan kepada Bloomberg News bahwa biaya hukum yang berasal dari kebangkrutan perumahan sebagian besar di belakang raksasa perbankan itu. Goodyear melonjak 5,1 persen setelah produsen ban itu melaporkan laba kuartal ketiga 87 sen per saham, 17 sen di atas perkiraan para analis. Perusahaan bioteknologi Gilead Sciences turun 2,4 persen karena penjualan kuartal ketiga 2,8 miliar dolar AS dari obat hepatitis C Sovaldi lebih rendah dari perkiraan analis 3,05 miliar dolar AS. Pembuat cokelat Hershey kehilangan 1,5 persen setelah menurunkan perkiraan labanya, mengutip pelemahan ekonomi makro dan efek dari dolar yang kuat. Perusahaan sekarang memproyeksikan pertumbuhan laba per saham disesuaikan untuk 2014 sekitar delapan persen, turun dari sembilan 11 persen pada proyeksi sebelumnya. Obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,32 persen dari 2,28 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun merosot ke 3,05 persen dari 3,06 persen. Imbal hasil dan harga obligasi bergerak terbalik. (A026)

Harga emas turun tajam karena Fed akhiri pembelian obligasi

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada Kamis pagi, setelah Federal Reserve AS mengumumkan berakhirnya program pembelian obligasinya, sehingga mengurangi permintaan logam mulia sebagai aset "safe-haven". The Fed memutuskan pada Rabu untuk mengakhiri enam tahun pemompaan likuiditasnya, karena melihat ekonomi di jalur membaik dari krisis keuangan terburuk dalam beberapa dasawarsa. Fed juga berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah dalam jangka panjang guna melanjutkan pemulihan yang susah payah, lapor Xinhua. Emas menuju penurunan terbesar dalam tiga minggu terakhir di perdagangan elektronik setelah pernyataan Fed, karena berakhirnya pelonggaran kuantitatif Fed, atau QE, telah memperlemah selera investor membeli emas. Sebelum rilis pengumuman Fed, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 4,5 dolar AS, atau 0,37 persen, menjadi menetap di 1.224,9 dolar AS per ounce dalam perdagangan di lantai bursa. Para analis percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga federal fund di pertengahan 2015, atau bahkan lebih lambat. Perak untuk pengiriman Desember naik 3,8 sen, atau 0,22 persen, menjadi ditutup pada 17,264 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 2,9 dolar AS, atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada 1.269,2 dolar AS per ounce. (A026)

Pasar saham Eropa dibuka naik

KONTAK PERKASA FUTURES - Pasar-pasar saham utama Eropa naik pada awal perdagangan Rabu, dengan indeks acuan FTSE 100 di London bertambah 0,44 persen menjadi 6.430,14 poin. AFP melaporkan indeks DAX 30 di Frankfurt naik 0,78 persen menjadi 9.139,00 poin dan indeks CAC 40 di Paris naik 0,35 persen menjadi berdiri di 4.126,97 dibandingkan dengan penutupan Selasa. Di Paris, saham kelompok produsen obat Sanofi turun 5,38 persen menjadi 70,72 euro setelah penggeseran kepala eksekutif kelompok itu. Sahamnya telah jatuh lebih dari 10,0 persen pada Selasa karena penurunan hasil dan spekulasi bahwa eksekutif utamanya akan dikeluarkan. Saham pembuat mikro-prosesor STMicroeletronics anjlok 7,09 persen menjadi 5,17 euro, setelah kelompok itu memperingatkan bahwa kegiatannya akan melambat dalam kuartal keempat tahun ini.

Dolar menguat setelah Fed akhiri program pelonggaran kuantitatif

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis pagi, karena Federal Reserve mengumumkan berakhirnya program stimulus pelonggaran kuantitatif (QE) bulan ini. Berakhirnya program QE, memacu ekspektasi pasar bahwa menaikkan suku bunga kemungkinan berada pada agenda The Fed tahun depan, lapor Xinhua.Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,69 persen menjadi 85,996 pada akhir perdagangan. Setelah pertemuan kebijakan dua hari, The Fed menyatakan akhir dari program QE yang telah berlangsung selama enam tahun, berjumlah sekitar 3,5 miliar dolar AS untuk pembelian obligasi pemerintah dan sekuritas berbasis hipotek guna mendorong investasi di negeri ini. Karena ekonomi AS secara bertahap meningkatkan momentumnya dari krisis keuangan terakhir, program ini telah dipangkas dari 85 miliar dolar AS per bulan pada Desember tahun lalu menjadi 15 miliar dolar AS pada Oktober ini. Meskipun bank sentral AS mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya tidak akan menaikkan suku bunga untuk "waktu yang cukup" setelah akhir program QE, investor masih terhibur oleh nada optimis keseluruhan The Fed tentang ekonomi AS dan lebih menjamin kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga pada pertengahan 2015. The Fed mengatakan ekonomi terus bertumbuh pada kecepatan "moderat" dan bahwa "kondisi pasar tenaga kerja lebih lanjut agak membaik, dengan kenaikan lapangan pekerjaan yang kuat dan tingkat pengangguran lebih rendah." Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,2646 dolar dari 1,2736 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6022 dolar dari 1,6131 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8805 dolar dari 0,8855 dolar. Dolar dibeli 108,79 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,08 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik tipis menjadi 0,9536 franc Swiss dari 0,9469 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,1197 dolar Kanada dari 1,1190 dolar Kanada.  (A026)

Harga minyak menguat setelah kenaikan persediaan AS melambat

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia menguat pada Kamis pagi, setelah persediaan minyak mentah AS meningkat lebih kecil dari perkiraan dan komentar ketua OPEC bahwa penurunan harga baru-baru ini tidak bisa dibenarkan. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Desember, naik 78 sen menjadi ditutup pada 82,20 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, menetap di 87,12 dolar AS per barel, naik 1,09 dolar AS dari tingkat penutupan Selasa. Departemen Energi AS (DoE) pada hari sebelumnya melaporkan persediaan minyak mentah AS naik 2,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 Oktober, kurang dari konsensus perkiraan para analis 3,1 juta barel. Setelah naik 7,1 juta barel pada minggu sebelumnya, data "menunjukkan bahwa pertumbuhan persediaan minyak mentah AS melambat," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. Sementara laporan DoE menunjukkan penurunan lebih kuat dari yang diharapkan dalam persediaan bensin dan sulingan (destilat), yang termasuk bahan bakar diesel dan pemanas. Data "mungkin mengatakan bahwa kita akan mendapatkan lebih banyak pemanfaatan kilang dalam waktu dekat," kata Melek. Sementara itu, Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah El-Badri mengatakan bahwa kondisi pasar tidak membenarkan penurunan tajam untuk minyak mentah berjangka sejak Juni dan mengisyaratkan bahwa OPEC akan mempertahankan produksinya hingga tahun depan. "Kami tidak melihat banyak perubahan dalam fundamental," kata El-Badri, Rabu, dalam Konferensi Minyak & Uang di London. "Permintaan masih terus meningkat, pasokan juga berkembang. Besarnya peningkatan pasokan tidak benar-benar mencerminkan perubahan 25 persen dalam harga minyak ini." OPEC akan memutuskan apakah akan mengubah tingkat produksinya pada pertemuan di Wina pada 27 November. El-Badri juga mengatakan bahwa produksi OPEC pada 2015 "tidak akan jauh" dari tahun ini. Kartel memiliki pagu produksi resmi 30 juta barel per hari, sementara itu dilaporkan memproduksi 30,47 juta barel per hari pada September. (A026)