Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

19 Januari 2015

Wall Street melonjak akhiri penurunan beruntun lima hari

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Wall Street berakhir melonjak pada Sabtu pag karena harga minyak berbalik naik, mengakhiri penurunan lima hari beruntun yang telah meninggalkan pasar ekuitas tampak kelebihan jual bagi beberapa investor. Seperti dilaporkan AFP, indeks Dow Jones Industrial Average naik 190,86 poin (1,10 persen) menjadi ditutup 17.511,57. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 26,75 poin (1,34 persen) menjadi 2.019,42, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 63,56 poin (1,39 persen) menjadi 4.634,38. Para investor diyakinkan kembali oleh kenaikan 5,3 persen pada harga minyak AS, karena Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan ada tanda-tanda "pasang akan berubah" di pasar minyak yang babak belur setelah posisi terendah bertahun-tahun baru-baru ini. Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management, mengatakan pasar mendapatkan hari yang baik setelah kemerosotan lima hari yang telah menyebabkan S&P 500 berada di bawah tingkat psikologis 2.000. Tetapi Blicksilver mengatakan "tidak ada perubahan tren" dan kecemasan investor tetap tinggi. Komponen Dow, Goldman Sachs, kehilangan 0,7 persen karena laba bersih kuartal keempatnya menurun 7,1 persen menyusul penurunan pendapatan perdagangan dan penjamin emisi (underwriting). Laba 4,38 dolar AS per saham datang enam sen di atas ekspektasi para analis. Tetapi bank-bank lainnya naik setelah menderita kerugian dalam awal pekan ini karena laba yang mengecewakan. Anggota Dow JPMorgan melonjak 1,7 persen, sementara Citigroup dan Bank of America masing-masing naik 0,8 persen dan 1,2 persen. Perusahaan jasa minyak Schlumberger melesat 6,1 persen lebih tinggi setelah memangkas 9.000 pekerjanya karena pihaknya menurunkan operasi dalam menanggapi investasi lebih rendah dari perusahaan eksplorasi minyak dan gas. Komponen Dow, Chevron, naik 2,4 persen dan Anadarko Petroleum naik 3,9 persen. Komponen Dow, Intel, berakhir turun 0,7 persen menyusul laporan laba bervariasi. Keuntungan untuk kuartal keempat 74 sen per saham mengalahkan perkiraan sebesar delapan sen, tetapi pendapatan kuartal pertama perusahaan di bawah perkiraan beberapa analis. Bursa Efek New York (NYSE) menangguhkan saham perusahaan perdagangan valas FXCM setelah anjlok hampir 90 persen dalam perdagangan pra-pasar, setelah perusahaan mengatakan bahwa kenaikan tajam dalam franc Swiss kemungkinan telah mengakibatkan pihaknya kekurangan modal. Setelah pasar ditutup, Leucadia National Corp mengumumkan bahwa mereka akan menyediakan FXCM dana tunai 300 juta dolar AS untuk menutup kekurangan modal tersebut. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun melonjak menjadi 1,83 persen dari 1,73 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,44 persen dari 2,37 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Rupiah Jumat sore melemah menjadi Rp12.587

KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak melemah sebesar 39 poin menjadi Rp12.587 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.548 per dolar AS. "Aset safe haven seperti mata uang dolar AS dan logam mulia atau emas menjadi tujuan aliran dana setelah Bank Sentral Swiss atau Swiss National Bank (SNB) menurunkan suku bunga acuan menjadi negatif," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat. Menurut dia, kebijakan itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar, sehingga sebagian pelaku pasar mengeluarkan investasinya dari instrumen yang beresiko dan mencari aset-aset yang dianggap "safe haven" seperti dolar AS. Namun di sisi lain, lanjut dia, minat investor terhadap obligasi global Indonesia menjadi sentimen positif sehingga tekanan mata uang rupiah terhadap dolar AS tidak lebih dalam. "Aliran dana masuk menunjukkan minat asing untuk aset Indonesia masih cukup kuat, sehingga dapat menjaga rupiah tetap stabil," katanya. Selian itu, ia menambahkan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga di level 7,75 persen masih dinilai positif pasar. Langkah bank sentral yang juga akan melebarkan sumber pendanaan bagi bank akan menopang pertumbuhan ekonomi. Presiden PT Astronacci International Gema Goeyardi menambahkan bahwa dengan masih masuknya dana asing itu membuka peluang mata uang rupiah akan kembali menguat hingga Rp12.250 per dolar AS. "Idealnya, rupiah akan segera memasuki tren bullish," katanya. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (16/1) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.593 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (15/1) pada posisi Rp12.617 per dolar AS.

Penguatan yen terhenti di perdagangan Asia

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs yen melemah di perdagangan Asia pada Kamis, setelah penguatannya baru-baru ini kehabisan tenaga karena kenaikan kecil tak terduga dalam harga minyak meningkatkan sentimen pasar. Pada perdagangan sore di Tokyo, dolar naik menjadi 117,70 yen, dari 117,39 yen di New York pada Rabu sore, di mana pada satu titik sempat mencapai tingkat terendah 116,08 yen. "Sentimen penghindaran risiko mendorong pasangan dolar-yen ke serendah 116, namun itu mungkin akan terlalu jauh dalam jangka pendek," Mitsushige Akino, pejabat eksekutif di Ichiyoshi Asset Management, mengatakan kepada Bloomberg News. Euro berpindah tangan pada 1.1769 dolar dan 138,55 yen pada Kamis terhadap 1,1782 dolar dan 138,30 yen di perdagangan AS. Para pedagang berpindah ke yen dalam beberapa hari terakhir -- unit yang dipandang sebagai "safe haven" selama masa gejolak dan ketidakpastian -- karena jatuhnya harga minyak mengguncang pasar modal dan kepercayaan investor. Menambah tekanan jual adalah penurunan mengejutkan 0,9 persen dalam penjualan ritel AS pada Desember dan berita bahwa Bank Dunia telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, mengatakan pemulihan AS tidak cukup untuk menyeret kenaikan ekonomi negara-negara lainnya. "Kegagalan pada penjualan ritel AS yang patut dipertimbangkan, cukup membebani pertumbuhan sentimen," kata National Australia Bank. Tetapi minyak mentah menikmati kenaikan langka lima persen pada Rabu, setelah jatuh mendekati terendah enam tahun terakhir, dengan para analis mengatakan kenaikan itu telah diharapkan setelah komoditas jatuh lebih dari 50 persen sejak Juni. Data buruk bagi ekonomi AS menimbulkan spekulasi bahwa Fed kemungkinan menunda kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun -- kenaikan suku bunga akan cenderung meningkatkan dolar. Namun ada beberapa kabar baik, karena Federal Reserve mengatakan dalam laporan Beige Book-nya bahwa ekonomi AS mempertahankan pertumbuhan "sedang" atau "moderat" dalam beberapa pekan terakhir. Rubel Rusia naik menjadi 64,20 terhadap dolar. Mata uang rubel telah terpukul keras karena turunnya harga minyak memperburuk kekhawatiran tentang Rusia yang sangat bergantung pada ekspor energi. Greenback melemah terhadap sebagian besar mata uang Asia-Pasifik. Unit AS jatuh menjadi 61,85 rupee India dari 62,15 rupee pada Rabu, menjadi 1,3342 dolar Singapura dari 1,3356 dolar Singapura, menjadi 44,67 peso Filipina dari 44,68 peso, dan menjadi 31,74 dolar Taiwan dari 31,79 dolar Taiwan. Greenback juga melemah menjadi 32,74 baht Thailand dari 32,78 baht, sementara itu naik menjadi 12.616 rupiah Indonesia dari 12.605 rupiah. Dolar Australia naik menjadi 82,04 sen AS dari 80,91 sen AS, karena data baru menunjukkan tingkat pengangguran di negara itu turun sedikit pada Desember. Sementara itu, yuan Tiongkok diambil 19,00 yen dari 18,91 yen sehari sebelumnya, APF melaporkan.

Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat pagi, karena data ekonomi dari negara itu negatif dan Swiss menghapus pembatasan nilai tukar franc terhadap euro. Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir pada 10 Januari naik 19.000 menjadi 316.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Kamis. Jumlah itu lebih tinggi dari konsensus pasar 295.000. Secara terpisah, departemen melaporkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) AS untuk permintaan akhir turun 0,3 persen pada Desember disesuaikan secara musiman. Para analis mengatakan PPI terbaru menunjukkan tekanan inflasi di tingkat produsen tetap lemah, yang akan memberikan Federal Reserve lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga rendah saat ini. Franc Swiss melonjak terhadap euro dan dolar AS, karena bank sentral Swiss atau Swiss National Bank secara mengejutkan mengumumkan bahwa mereka menghapus pembatasan nilai tukar minimum franc Swiss 1,20 per euro yang telah berlangsung selama tiga tahun. Para analis mengatakan langkah bank sentral itu menunjukkan kurangnya kepercayaan terhadap euro dan dengan demikian meningkatkan spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan meluncurkan sebuah program pembelian obligasi pada pertemuan kebijakan yang dijadwalkan 22 Januari dalam upaya memerangi deflasi. Kurs euro/dolar tergelincir 1,48 persen selama sesi. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,22 persen menjadi 92,361 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro bergerak turun ke 1,1612 dolar dari 1,1778 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5188 dolar dari 1,5220 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8224 dolar dari 0,8148 dolar. Dolar AS dibeli 116,52 yen Jepang, lebih rendah dari 117,30 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun ke 0,8724 franc Swiss dari 1,0197 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,1969 dolar Kanada dari 1,1959 dolar Kanada, demikian laporan Xinhua.