Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

28 November 2014

OPEC pertahankan tingkat produksi minyak meski harga jatuh

KONTAK PERKASA FUTURES - Para menteri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Kamis, memutuskan untuk mempertahankan tingkat produksinya meskipun harga minyak mentah jatuh ke posisi terendah empat tahun, sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah konferensi OPEC mengatakan. Keputusan untuk mempertahankan produksi minyak pada tingkat 30 juta barel per hari yang disepakati pada Desember 2011 ini dibuat untuk kepentingan memulihkan keseimbangan pasar di balik penurunan cepat harga minyak, kata pernyataan itu, lapor Xinhua. Organisasi tidak memiliki "target harga," Sekretaris Jenderal OPEC Abudullah El-Badri mengatakan pada konferensi pers, mengacu pada aspirasi dia sebelumnya tentang 100 dolar AS per barrel. El-Badri mengatakan 12-negara anggota kartel telah memutuskan untuk menunggu dan melihat bagaimana pasar minyak akan berkembang lebih lanjut, daripada memangkas hasil produksi dalam rangka memperbaiki penurunan harga. "Ada penurunan harga. Itu tidak berarti kami harus benar-benar terburu-buru dan melakukan sesuatu," kata dia. Keputusan itu berarti OPEC, yang menyumbang sekitar 40 persen dari produksi minyak dunia, akan tetap berpegang pada tingkat produksi yang ditetapkan pada Desember 2011. Meskipun tingkat itu telah terlampaui untuk beberapa waktu sekalipun diterapkan secara ketat, anggota kartel masih harus bersaing dengan pasar global secara keseluruhan yang memiliki pasokan sangat berlimpah, terutama karena meningkatnya produksi dan pasokan dari negara-negara non OPEC seperti Amerika Serikat, di atas prospek ekonomi global yang sudah suram. "Kami tidak ingin panik," kata El-Badri, menambahkan bahwa "Kami ingin melihat bagaimana pasar berperilaku karena penurunan harga tidak mencerminkan sebuah perubahan mendasar." Harga minyak mentah jatuh ke bawah 74 dolar per barel setelah keputusan OPEC pada Kamis, tingkat terendah sejak September 2010. Proyeksi pasokan dan permintaan untuk 2015 diteliti, dan perkiraan peningkatan pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,6 persen menunjuk ke arah harapan peningkatan dalam permintaan minyak dunia meskipun pasokan pasar minyak dunia sangat berlimpah, kata pernyataan OPEC. Seorang perwakilan OPEC mengatakan organisasi berencana untuk bertemu lagi pada Juni.

Bursa saham Tokyo ditutup lebih rendah

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Tokyo berakhir lebih rendah pada Kamis, karena pelemahan yen terhadap dolar AS. Indeks Nikkei 225 jatuh 135,08 poin atau 0,78 persen lebih rendah dari Rabu menjadi berakhir pada 17.248,50. Sementara indeks Topix dari semua saham papan utama di Bursa Efek Tokyo turun 14,50 poin atau 1,03 persen, pada 1.391,90. Saham-saham yang turun dipimpin oleh sektor pertambangan, utilitas dan real estat, dengan nilai transaksi sekitar 2.144,4 miliar yen (sekitar 18,29 miliar dolar AS), demikian laporan Xinhua.

Harga Emas Masih Berpeluang Bangkit

KONTAK PERKASA FUTURES Harga emas masih belum banyak berubah.  Pergerakan logam mulia masih sempat berfluktuaksi saat data ekonomi Amerika Serikat (AS) dirilis semalam yaitu data GDP dan data tingkat keyakinan konsumen. "Meskipun berfluktuasi, harga tetap berada di kisaran hari sebelumnya dan bertahan di atas level support US$ 1.191 per ounce," kata Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Future, Ariston Tjendra dalam ulasannya, Rabu (26/11/2014). Oleh karena itu, level-level penting masih belum berubah. Harga masih berpeluang menguat selama harga masih berada di atas kisaran support US$ 1.191 per ounce, dengan potensi penguatan ke area US$ 1.207 per ounce. Dan pergerakan di bawah kisaran support US$ 1.191 per ounce, berpotensi membawa harga  emas bergerak melemah ke kisaran US$ 1.185 dan support selanjutnya di US$ 1.174 per ounce. Market mover yang mungkin menggerakan harga emas hari ini adalah beberapa data ekonomi penting Amerika Serikat (AS) seperti data klaim tunjangan pengangguran mingguan, data durable goods orders, data Core PCE Price Index dan data Penjualan Rumah Baru. "Pergerakan dolar AS karena pengaruh hasil data-data ini masih menjadi market moveruntuk harga emas," jelasnya.

Bursa saham Tokyo dibuka turun 0,42 persen

KONTAK PERKASA FUTURES Bursa saham Tokyo dibuka 0,42 persen lebih rendah pada Kamis, karena penguatan yen terhadap dolar dalam perdagangan yang lesu menjelang liburan Thanksgiving di Amerika Serikat. AFP melaporkan indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo turun 73,09 poin menjadi 17.310,49 di awal perdagangan. Saham-saham Jepang cenderung diperdagangkan dalam kisaran sempit pada Kamis, karena pasar AS ditutup untuk liburan Thanksgiving dan dibuka kembali untuk perdagangan yang dipersingkat pada Jumat, kata para pedagang. Kurangnya pengaruh pasar AS akan menguras banyak energi dari perdagangan saham Jepang, yang dengan sendirinya sekarang kekurangan insentif karena musim laporan laba telah berakhir," kata Mutsumi Kagawa, penyiasat global senior di Tokai Tokyo Research Center. Dolar berada di 117,65 yen pada Kamis pagi, dibandingkan dengan 117,72 yen di New York pada Rabu sore. Euro dibeli 1,2505 dolar dan 147,13 yen terhadap 1,2506 dolar dan 147,22 yen di perdagangan AS. Saham Takata anjlok 6,41 persen menjadi 1.270 yen dalam beberapa menit pertama perdagangan setelah regulator AS pada Rabu menekan pembuat suku cadang mobil itu untuk memperluas penarikan airbag (kantong udara) yang berpotensi rusak di seluruh Amerika Serikat, atau berisiko didenda keuangan sampai 35 juta dolar AS. Di Wall Street Dow dan S&P 500 berakhir lebih tinggi di rekor baru pada Rabu, setelah aliran data ekonomi Amerika Serikat bervariasi. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,07 persen menjadi 17.827,75, sedangkan indeks berbasis lebih luas S&P 500 menguat 0,28 persen menjadi 2.072,83.

27 November 2014

Dolar AS turun di tengah data ekonomi lemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS turun tipis terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis pagi, karena data ekonomi dari negara itu sebagian besar lebih lemah dari yang diperkirakan. Penjualan rumah keluarga tunggal baru pada Oktober 2014 berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 458.000, 0,7 persen lebih tinggi dari revisi tingkat September 455.000, kata Departemen Perdagangan, Rabu. Estimasi terbaru itu di bawah perkiraan para analis 472.000, lapor Xinhua. Indeks penjualan "pending home", sebuah indikator ke depan berdasarkan penandatanganan kontrak di Amerika Serikat, turun 1,1 persen menjadi 104,1 pada Oktober dari revisi naik 105,3 pada September, menurut National Association of Realtors, Rabu. Dolar AS turun karena data suram dari pasar perumahan mengangkat kekhawatiran bahwa ekonomi AS telah kehilangan momentum. Dolar AS lebih lanjut di bawah tekanan karena data menunjukkan klaim pengangguran di negara itu naik pada minggu lalu. Angka pendahuluan untuk klaim awal yang disesuaikan secara musiman berdiri di 313.000 dalam pekan yang berakhir 22 November, meningkat 21.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Rabu. Sementara itu, data akhir indeks sentimen konsumen dari Thomson Reuters/University of Michigan pada November keluar pada 88,8, lebih rendah dari estimasi sebelumnya 89,4 dan konsensus pasar 90,0. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2514 dolar dari 1,2470 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5801 dolar dari 1,5706 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8551 dolar dari 0,8521 dolar. Dolar AS dibeli 117,75 yen Jepang, lebih rendah dari 117,94 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun ke 0,9607 franc Swiss dari 0,9647 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,1232 dolar Kanada dari 1,1257 dolar Kanada.

Emas turun tipis dalam perdagangan pra-Tanksgiving

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit menyusut pada Kamis pagi, dalam perdagangan lemah pra-Thanksgiving di Amerika Serikat. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 0,3 dolar AS atau 0,03 persen, menjadi menetap di 1.197,5 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Data ekonomi AS yang lebih buruk dari perkiraan yang dirilis Rabu, gagal memberikan dukungan bagi emas. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan klaim pengangguran awal melonjak 21.000 menjadi 313.000 dalam pekan yang berakhir 22 November, sementara perkiraan para ekonom hanya 288.000. Indeks pembelian manajer (PMI) Chicago turun pada November menjadi 60,8 dari 66,2 pada Oktober, MNI Indicators melaporkan. Tetapi penurunan emas dikekang pada Rabu, karena Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS naik tipis 0,7 persen pada Oktober ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 458.000, laju tercepat dalam lima bulan; dan pesanan barang tahan lama AS naik disesuaikan secara musiman 0,4 persen pada Oktober. Sementara itu, angka akhir indeks sentimen konsumen dari University of Michigan dan Thomson Reuters untuk November turun menjadi 88,8 dari 89,4, tetapi masih angka terbaik sejak Juli 2007. Investor juga sedang menunggu referendum akhir pekan Swiss tentang cadangan emasnya. Perak untuk pengiriman Maret turun 0,5 sen atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 16,606 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 3,9 dolar AS atau 0,32 persen, menjadi ditutup pada 1.228,4 dolar AS per ounce.

Harga minyak dunia turun jelang pertemuan OPEC

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia turun pada Kamis pagi dengan minyak AS jatuh ke terendah baru empat tahun, karena meningkatnya ekspektasi bahwa OPEC tidak akan mengambil tindakan signifikan dalam menanggapi merosotnya harga minyak. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, berkurang 40 sen menjadi 73,69 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, harga penutupan terendah sejak September 2010, lapor AFP. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun 58 sen menjadi menetap di 77,75 dolar AS per barel di perdagangan London. Pedagang mencerna sejumlah laporan dari para menteri perminyakan menjelang pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina, Kamis waktu setempat. Pertemuan tersebut telah dinantikan mengingat penurunan 30 persen harga minyak sejak Juni. Tetapi pada keseimbangan, komentar dari Wina "menyebabkan banyak orang percaya bahwa OPEC tidak akan melakukan apa-apa," kata Andy Lipow, kepala konsultasi Houston, Lipow Oil Associates. Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi seperti dikutip Dow Jones Newswires mengatakan ia memperkirakan pasar minyak "nantinya menstabilkan dirinya sendiri", menunjukkan bahwa ia tidak melihat kebutuhan untuk pemotongan produksi besar. Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh, mengatakan posisinya mirip Naimi, meskipun ia menyatakan kekhawatiran tentang melimpahnya pasokan. "Semua ahli di pasar percaya bahwa kita memiliki kelebihan pasokan di pasar dan tahun depan kami akan memiliki lebih banyak kelebihan pasokan," kata Zanganeh. Para analis mengatakan pernyataan terkuat dari OPEC akan memangkas pagu produksinya dari tingkat saat ini 30 juta barel per hari. OPEC juga bisa berjanji untuk mengatasi kelebihan produksi dari para anggotanya, yang menghasilkan 30,6 juta barel per hari pada bulan lalu, menurut Badan Energi Internasional (IEA).  Sebuah pernyataan yang tidak jelas tentang peningkatan kepatuhan kuota akan berdampak kecil, kata Lipow. Tetapi sebuah janji "berani" dari OPEC dengan dukungan yang jelas dari Saudi untuk meningkatkan kepatuhan akan mengangkat harga di atas 80 dolar AS, kata dia. "Jika OPEC tidak melakukan apa-apa, saya perkirakan harga minyak dengan sangat cepat pergi di bawah 70 dolar AS per barel untuk WTI dan bergerak turun lebih jauh di bawah 65 dolar AS menuju 60 dolar AS," katanya.

Rupiah cenderung melemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, cenderung melemah, dengan posisi Rp12.164 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.163 per dolar AS. "Mata uang rupiah bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah di tengah antisipasi investor pasar uang terhadap data-data ekonomi Indonesia yang sedianya akan dipublikasi pada awal Desember mendatang," ujar Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto, di Jakarta Rabu. Ia memproyeksikan bahwa penaikan BBM subsidi akan mendorong inflasi di November 2014 ini, namun diyakini kenaikan inflasi masih dapat terjaga menyusul langkah cepat Bank Indonesia yang menaikan suku bunga acuan (BI rate). Sementara untuk data neraca perdagangan, akan mengalami penurunan defisit meski belum signifikan. Di sisi lain, lanjut dia, laju mata uang rupiah juga masih dibayangi oleh data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat kuartal III 2014 yang tumbuh 3,9 persen sehingga potensi dolar AS melanjutkan penguatan di pasar uang domestik cukup terbuka. "Ekonomi AS memang cenderung lebih baik dibandingkan negara maju lainnya seperti di negara-negara kawasan Eropa, Jepang, Tiongkok," katanya. Menurut Rully Arya Wisnubroto, meski rupiah cenderung melemah, namun pergerakannya masih relatif stabil. Kondisi rupiah yang cukup stabil itu dimulai sejak pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Diharapkan kebijakan pemerintah itu dapat mendorong ekspektasi pelaku pasar di dalam negeri positif terhadap fundamental ekonomi Indonesia ke depan sehingga mampu menopang mata uang domestik," katanya. Pada pekan ini, ia memproyeksikan bahwa mata uang rupiah akan bergerak di kisaran Rp12.135-Rp12.185 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.160 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.166 per dolar AS.

26 November 2014

Minyak turun tertekan ekspektasi OPEC tidak akan pangkas produksi

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak jatuh pada Rabu pagi, dengan patokan AS turun 2,2 persen, di tengah ekspektasi bahwa kartel OPEC tidak akan setuju untuk memangkas produksinya pada Kamis meskipun pasokan global lebih dari cukup. Kontrak berjangka AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, merosot 1,69 dolar AS di New York Mercantile Exchange, ditutup pada 74,09 dolar AS per barel, tingkat terendah sejak pertengahan September 2010. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari menetap di 78,33 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 1,35 dolar AS dari tingkat penutupan Senin. Ke-12 negara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menggelar salah satu pertemuan yang paling sulit dalam beberapa tahun terakhir pada Kamis (27/11), dengan para anggota di bawah tekanan untuk mengatasi jatuhnya harga yang telah memangkas pendapatan mereka. OPEC, yang menyediakan sekitar sepertiga dari pasokan minyak dunia, telah memiliki kuota produksi kelompok 30 juta barel per hari selama tiga tahun terakhir. Kartel menghasilkan 30,6 juta barel per hari pada bulan lalu, menurut Badan Energi Internasional (IEA). Sejak Juni, harga minyak telah jatuh sekitar 30 persen, mengakibatkan anggota kartel miskin seperti Venezuela dan Ekuador mendesak untuk memotong produksi pada pertemuan Kamis di markas OPEC di Wina. Tetapi anggota kartel Teluk, yang dipimpin oleh tokohnya Arab Saudi, menolak seruan tersebut kecuali mereka dijamin pangsa pasarnya di tengah arena yang sangat kompetitif, menurut para analis. Meskipun tampak ada perbedaan, OPEC dan produsen minyak non-OPEC pada Selasa setuju bahwa harga minyak mentah telah jatuh terlalu jauh, kata Menteri Luar Negeri Venezuela Rafael Ramirez. "Kami sepakat bahwa harga tidak baik. Semua orang khawatir," katanya kepada wartawan setelah anggota OPEC Arab Saudi dan Venezuela bertemu dengan para pejabat dari sesama produsen minyak Rusia dan Meksiko di Wina. Rusia dan Meksiko bukan anggota OPEC. Robert Yawger dari Mizuho Securities USA mengatakan pasar minyak sedang ditentukan oleh berita utama terbaru OPEC -- salah satu berita signifikan terbaru "kegagalan pertemuan antara Saudi, Venezuela, Meksiko dan Rusia untuk menemukan beberapa cara guna memotong produksi." Demikian laporan AFP.

Wall Street datar karena data ekonomi AS bervariasi

KONTAK PERKASA FUTURESSaham-saham di Wall Street berakhir sedikit berubah pada Rabu pagi, setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS secara tak terduga menguat di kuartal ketiga, namun kepercayaan konsumen pada November turun. Indeks Dow Jones Industrial Average menyusut 2,96 poin (0,02 persen) menjadi 17.814,94. Indeks saham unggulan ini naik tipis ke rekor baru pada bel penutupan, namun ditutup di posisi merah sesudahnya. Indeks berbasis luas S&P 500 mundur sedikit dari rekor Senin, turun 2,38 poin (0,12 persen) menjadi 2.067,03, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 3,36 poin (0,07 persen) pada 4.758,25. Departemen Perdagangan menaikkan estimasinya untuk pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga menjadi 3,9 persen dari 3,5 persen. Analis telah memproyeksikan revisi turun terhadap estimasi awal. The Conference Board mengatakan indeks kepercayaan konsumen jatuh ke 88,7 dari 94,1 pada Oktober. Harga rumah AS naik 4,9 persen pada September dari setahun lalu karena kenaikan harga terus melambat. Saham-saham minyak bumi menderita karena harga minyak mentah AS merosot 2,2 persen tertekan harapan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak akan setuju untuk memangkas produksi mereka pada pertemuan Kamis (27/11). Anggota Dow Chevron turun 1,2 persen, sementara produser independen Continental Resources turun 2,9 persen dan raksasa jasa minyak Schlumberger kehilangan 3,3 persen. Apple, perusahaan terbesar AS berdasarkan kapitalisasi pasar, sempat mencapai rekor nilai pasar di atas 700 miliar dolar AS sebelum mundur kembali. Saham Apple berakhir 0,9 persen lebih rendah. Jeweler Tiffany naik 2,5 persen karena penjualan toko-tokonya di kuartal ketiga naik empat persen. Perusahaan menegaskan perkiraan untuk keuntungan tahun penuh sebesar 4,20-4,30 dolar AS per saham. Analis memproyeksikan 4,34 dolar AS per saham. Workday, yang menyediakan perangkat lunak berbasis "cloud" untuk perusahaan, turun 5,5 persen setelah melaporkan bahwa kerugian kuartal ketiganya meningkat menjadi 59,9 juta dolar AS dari 47,5 juta dolar AS pada tahun lalu karena biaya-biaya yang lebih tinggi. Perusahaan cybersecurity Palo Alto Networks melonjak 6,1 persen karena memproyeksikan penjualan di kuartal mendatang 200-204 juta dolar AS, di atas 198,1 juta dolar AS yang diperkirakan oleh para analis Wall Street. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,26 persen dari 2,31 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,97 persen dari 3,02 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak terbalik.

Aljazair desak OPEC stabilkan harga minyak

KONTAK PERKASA FUTURES - Aljazair pada Selasa mendesak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk bertindak dalam pertemuan Kamis di Wina untuk mencapai pendekatan konsensus sebelum menghentikan penurunan harga minyak di pasar global, kantor berita APS melaporkan. "Pendekatan ini dimaksudkan untuk menghasilkan solusi yang stabil," APS mengutip pernyataan Menteri Energi Youcef Yousfi di sela-sela peresmian stasiun layanan pertama untuk gas alam terkompresi (CNG) di Algiers. Menteri lebih lanjut menjabarkan bahwa ia akan menghadiri pertemuan OPEC pada Kamis di Wina, Swiss, yang bertujuan untuk mengkaji evolusi pasar, ketidakseimbangan yang menyebabkan penurunan harga dan berkonsultasi tentang cara untuk membangun kembali keseimbangan pasar. Harga minyak jatuh lagi pada Senin karena investor memperkirakan bahwa OPEC tidak akan menghentikan produksi selama pertemuan Kamis. Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari turun 73 sen menjadi menetap di 75,78 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Aljazair memproduksi 1,2 juta barel minyak per hari. Demikian laporan Xinhua.

Harga emas naik karena dolar AS melemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik sedikit pada Rabu pagi, karena kurs dolar AS melemah. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 1,4 dolar AS atau 0,12 persen, menjadi menetap di 1.197,1 dolar AS per ounce. Impor emas bersih Tiongkok dari Hong Kong naik menjadi 77,628 ton pada Oktober dari 68,641 ton pada September, juga memberikan dukungan terhadap harga emas. Data ekonomi yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Selasa menunjukkan bahwa produk domestik bruto AS naik 3,9 persen pada kuartal ketiga, lebih tinggi dari estimasi sebelumnya 3,5 persen dan di atas perkiraan sebesar 3,3 persen. Namun, indeks dari Conference Board turun menjadi 88,7 pada November dari angka Oktober di 94,1, mengimbangi pengaruh positif dari PDB yang lebih baik dari perkiraan pada logam mulia. Saham-saham AS berhasil menguat pada Selasa, yang sedikit banyak menekan emas, sehingga membatasi pertumbuhannya. Investor juga sedang menunggu referendum Swiss yang dijadwalkan pada 30 November, ketika bank sentral Swiss, Swiss National Bank, berusaha untuk mengurangi kepemilikan emasnya. Analis pasar berpendapat bahwa emas baru-baru ini telah mengalami konsolidasikan antara 1.190 dolar AS hingga 1.210 dolar AS. Perak untuk pengiriman Desember naik 17,7 sen atau 1,08 persen, menjadi ditutup pada 16,553 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 17 dolar AS atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 1.224,5 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.

25 November 2014

Emas turun tipis karena dolar AS menguat

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tipis pada Selasa pagi, karena dolar AS menguat menjelang liburan belanja akhir pekan terbesar di negara itu. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan dua dolar AS atau 0,17 persen, menjadi ditutup pada 1.195,7 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.

Yen Masih Topang Kinerja Nikkei

KONTAK PERKASA FUTURES -  Nikkei menguat seiring masih berkutatnya yen dekat level terlemah 7 tahun membuat investor tetap optimis dengan perbaikan outlook pendapatan eksportirJepang. USDJPY menyentuh 118.56 di awal sesi Asia; terlihat mencoba mendekati level terlemah 7 tahun 118.96 yang diraih pekan lalu. Jika pelemahan yen berlanjut maka ini dapat bantu memperbaiki daya saing eksportir Jepang. Nikkei futures menguat 0,32% dan kini diperdagangkan di level 17460. Sentimen eksternal cukup positif setelah meningkatnya sentimen bisnis Jerman memberikan investor harapan akan membaiknya kondisi perekonomian terbesar di zona-euro tersebut. Investor juga yakin kebijakan moneter longgar yang dijalankan oleh mayoritas bank sentral besar di dunia dapat menopang laju pertumbuhan ekonomi global. Di akhir pekan silam bank sentral Cina telah menurunkan suku bunga pinjaman dan deposito masing-masing menjadi 5,6% dan 2,75% pada hari Jumat kemarin. Komentar dovish ECB's Draghi di akhir pekan juga membuat investor yakin bahwa ECB siap melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut jika dibutuhkan. Sementara itu, minutes pertemuan BoJ yang dirilis pagi ini menunjukan sebagian petinggi Bank of Japan khawatir ekspansi pembelian obligasi pemerintah Jeapng dapat menimbulkan resiko persepsi pembiayaan utang. Minutes juga menunjukan beberapa petinggi BoJ anjurkan agar bank sentral lebih fleksibel dalam mencapai target inflasi 2%. Ini merupakan minutes pertemuan 31 Oktober dimana BoJ mengejutkan pasar dengan mengumumkan penambahan stimulus moneter dengan menaikan komitmen peningkatan monetary base dari 65-75 triliun yen menjadi 80 triliun yen per tahun.

Nasdaq Rally; S&P 500 Ditutup di Rekor Tinggi

KONTAK PERKASA FUTURES - Wall Street mencetak rally pada hari Senin, dengan saham peritel termasuk Urban Outfitters menguat seiring keyakinan investor bahwa penurunan harga bensin akan menaikkan penjualan seiring konsumen berbelanja untuk hadiah liburan. Setelah diperdagangkan dekat level netral, Dow Jones Industrial Average ditutup naik tipis, dengan saham Walt Disney dan Intel mendorong kenaikan dan AT&T dan Verizon Communications memipin penurunan saham blue-chip setelah Citigroup menurunkan rating Verizon. Sempat mencapai level dekat rekor tinggi harian yang dicapai hari Jumat lalu, S&P naik sebanyak 0.3%, dipimpin oleh saham sektor konsumen dan teknologi namuns aham telekomunikasi dan utilities memimpin penurunan. Berada dekat level tinggi sesi, Nasdaq ditutup naik sebanyak 0.9%. Saham milik Tetraphase Pharmaceuticals melejit setelah Bloomberg News melaporkan perusahaan bioteknologi tersebut sedang mencari pembeli. Saham Platinum Underwriters Holdings menguat setelah mengatakan bahwa RenaissanceRe Holdings akan membeli perusahaannya. Sementara saham United Technologies anjlok setelah CEO-nya Louis Chenevert mengundurkan diri dan digantikan oleh CFO. Data ekonomi hari Senin menunjukkan sektor jasa AS berekspansi dengan laju yang lebih lambat pada bulan November dari bulan sebelumnya seiring pertumbuhan pada usaha baru melambat.

OJK terbitkan keputusan baru Daftar Efek Syariah

KONTAK PERKASA FUTURESOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan keputusan baru tentang Daftar Efek Syariah (DES) untuk dijadikan panduan investasi. "Pada 21 November 2014, OJK telah menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor: Kep-55/D.04/2014 tentang Daftar Efek Syariah dan berlaku efektif pada 1 Desember 2014 hingga Mei 2015," ujar Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal I B, Sugianto di Jakarta, Senin. Dengan demikian, lanjut dia, Keputusan Dewan Komisioner OJK nomor: KEP-24/D.04/2014 tanggal 20 Mei 2014 tentang Daftar Efek Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. DES merupakan panduan investasi bagi pihak pengguna seperti Manajer Investasi pengelola reksa dana syariah, asuransi syariah dan investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio efek syariah. Ia menambahkan bahwa DES juga sebagai panduan bagi penyedia indeks syariah seperti PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan Jakarta Islamic Index (JII) dan indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). "Secara periodik OJK akan melakukan review atas DES secara periodik berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan dari emiten atau perusahaan publik," katanya. Ia mengemukakan bahwa review terhadap DES juga dilakukan apabila emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria efek syariah apabila terdapat aksi korporasi, informasi atau fakta dari emiten yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah. Ia menambahkan bahwa yang termuat dalam DES berjumlah 300 efek jenis saham emiten dan perusahaan publik serta efek syariah lainnya. "Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan dalam penyusunan DES adalah berasal dari laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang tela diterima OJK serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten," paparnya.