KONTAK PERKASA FUTURES - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa pagi, karena aksi ambil untung para pedagang mendominasi pasar setelah sebulan yang kuat untuk emas pada Januari. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 2,3 dolar AS, atau 0,18 persen, menetap di 1.276,90 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Setelah emas naik lebih dari delapan persen selama Januari, para investor bergegas untuk menguangkan keuntungan mereka pada hari pertama perdagangan Februari. Hal ini memberikan tekanan pada harga emas, menyebabkan ia jatuh pada Senin. Namun, sebuah laporan yang lebih buruk dari perkiraan oleh Institute for Supply Management (ISM) mungkin telah memberikan dorongan untuk emas, karena laporan yang dirilis pada Senin mengatakan indeks aktivitas pabrik nasional turun menjadi 53,5 dari angka direvisi 55,1 pada Desember. Laporan lembaga riset tersebut juga menunjukkan pesanan baru jatuh ke 52,9 pada Januari, turun dari 57,8. Perak untuk pengiriman Maret naik 4,3 sen, atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 17,251 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April kehilangan 9,6 dolar AS, atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 1.228,60 dolar AS per ounce.
03 Februari 2015
Harga minyak dunia naik karena produksi melambat
Februari 03, 2015
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia naik pada Selasa pagi, setelah data menunjukkan perusahaan-perusahaan minyak Amerika Serikat memangkas aktivitas pengeboran mereka dalam menanggapi harga yang rendah. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 1,33 dolar AS menjadi ditutup pada 49,57 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret, melonjak 1,76 dolar AS menjadi menetap di 54,75 dolar AS per barel di perdagangan London. Para analis menunjuk ke penghitungan rig mingguan dari perusahaan jasa minyak Baker Hughes, yang menunjukkan rekor penurunan 94 rig minyak menjadi 1.223 rig untuk pekan yang berakhir 30 Januari. Jumlah rig "sangat bullish," kata Michael Lynch dari perusahaan konsultasi Strategic Energy & Economic Research. "Ini adalah langkah yang logis, orang tidak mengharapkan seperti penurunan besar dan itu mendukung argumen kita akan melihat pemulihan jangka pendek dalam penyeibangan pasar." Pengurangan jumlah rig pengeboran yang beroperasi terjadi menyusul pengumuman oleh Chevron, ConocoPhillips dan produsen utama lainnya bahwa mereka akan memangkas anggaran modal pada 2015 mengingat harga minyak lebih rendah. Para pedagang juga memantau pemogokan di sembilan kilang AS setelah negosiasi antara pemimpin serikat pekerja dan perusahaan penyulingan gagal. Hanya satu dari sembilan kilang yang telah berproduksi secara terbatas sebagai akibat dari pemogokan tersebut, Bloomberg News melaporkan. Pemogokan mendorong kenaikan harga bensin sekitar sembilan persen sejak Jumat (30/1) karena kekhawatiran pasokan produk olahan terkendala. Namun, para analis mengatakan pemogokan bisa memiliki dampak "bearish" pada harga minyak karena akan ada sedikit permintaan untuk pasokan minyak mentah jika kilang-kilang tidak beroperasi.
Wall Street berakhir lebih tinggi setelah sesi fluktuatif
Februari 03, 2015
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Selasa pagi setelah sesi perdagangan fluktuatif, didorong saham-saham yang terkait minyak karena harga minyak mentah naik lagi. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 196,09 poin (1,14 persen) menjadi ditutup pada 17.361,04, setelah sebelumnya jatuh serendah 17.037,76. Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 25,86 poin (1,30 persen) menjadi berakhir di 2.020,85, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 41,45 poin (0,89 persen) menjadi 4.676,69. Para analis mengatakan volatilitas menunjukkan kegelisahan di pasar. "Orang-orang sangat gelisah," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities. Saham-saham energi menguat karena harga minyak AS naik untuk sesi ketiga berturut-turut, didukung berita bahwa jumlah rig yang lebih rendah dan pemotongan belanja eksplorasi. Anggota Dow, Chevron, naik 3,3 persen, sementara perusahaan jasa minyak Halliburton melonjak 3,8 persen. Komponen Dow, ExxonMobil, naik 2,5 persen setelah melaporkan laba kuartal keempatnya 1,56 dolar AS per saham, 22 sen di atas ekspektasi para analis. Labanya turun 21,3 persen menjadi 6,6 miliar dolar AS karena harga turun dan produksi minyak yang lebih rendah. Apple naik 1,3 persen karena perusahaan bersiap untuk menghimpun sekitar 6,5 miliar dolar AS dalam penerbitan obligasi, lebih besar dari perkiraan awal dan dengan imbal hasil (yield) yang lebih rendah dari yang diharapkan, menurut laporan. Dana akan digunakan untuk pembelian kembali saham, pembayaran dividen dan cicilan utang. Tesla Motors naik 3,6 persen setelah sebuah laporan menyebutkan produsen mobil listrik itu diuntungkan dolar yang lebih kuat produsen karena sekitar 70 persen dari komponennya berasal dari luar negeri. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 1,68 persen dari 1,64 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun naik ke 2,26 persen dari 2,23 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan.
Bursa saham Tokyo dibuka turun 0,68 persen
Februari 03, 2015
Nikkei 225
KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Tokyo dibuka 0,68 persen lebih rendah pada Senin, tertekan oleh penguatan yen dan mengikuti penurunan di Wall Street. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo turun 120,10 poin menjadi 17.554,29 di awal perdagangan. Pada Jumat (30/1), saham-saham Wall Street merosot setelah laporan pertumbuhan ekonomi AS mengecewakan dan data inflasi zona euro mengkhawatirkan. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 1,45 persen menjadi 17.164,95, sementara indeks berbasis luas S&P 500 turun 1,30 persen menjadi 1.994,99. Pertumbuhan ekonomi AS datang pada tingkat tahunan sebesar 2,6 persen pada kuartal keempat, jauh di bawah 5,0 persen pada kuartal sebelumnya, menurut data departemen perdagangan. Dolar berada di 117,16 yen pada awal perdagangan Senin terhadap 117,59 di New York pada Jumat sore. Euro dibeli 1,1311 dolar dan 132,59 yen terhadap 1,1284 dolar dan 132,70 yen di New York. Penguatan yen negatif bagi pengekspor Jepang karena membuat mereka kurang kompetitif di luar negeri dan mengurangi keuntungan ketika dipulangkan.
Langganan:
Postingan (Atom)