Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

11 Juni 2014

Minyak turun jelang pertemuan OPEC dan laporan persediaan AS

Harga minyak dunia turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), menjelang pertemuan OPEC untuk memutuskan tingkat produksi minyak mentah dan laporan mingguan persediaan minyak mentah AS. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun enam sen menjadi ditutup pada 104,35 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, turun 47 sen menjadi menetap pada 109,52 dolar AS per barel di IntercontinentalExchange, London. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang menghasilkan sekitar sepertiga dari produksi minyak dunia, diperkirakan akan mempertahankan tingkat hasil produksi mereka pada pertemuan Wina, Rabu. Negara-negara produsen sangat senang dengan harga minyak saat ini di atas 100 dolar AS per barel. Berlanjutnya gangguan produksi minyak di Libya berarti tidak ada tekanan pada anggota OPEC lainnya untuk mengurangi produksi, kata para analis. Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi mengatakan pasar "stabil dan seimbang", karena itu ia percaya tidak akan ada keputusan untuk mengubah pagu produksi. Sementara itu, analis terus mengawasi produsen minyak Irak, di mana para kelompok mujahidin berhasil merebut kota Mosul. Seorang pejabat kementerian dalam negeri mengatakan, terjadinya bentrokan mematikan pada Jumat dan Sabtu lalu di Mosul, adalah "di luar kendali negara dan di bawah kekuasaan para militan." Harga minyak, yang telah melonjak pada Senin (9/6) didorong data ekonomi yang kuat, awalnya naik lebih lanjut pada Selasa karena berita tentang Mosul. Namun, harga minyak segera melayang lebih rendah karena pedagang menyadari tidak ada produksi minyak yang terpengaruh. "Pada sore hari, karena tidak eskalasi dan tidak ada minyak bergantung pada keseimbangan, segala sesuatunya mulai tenang," kata John Kilduff, seorang mitra pendiri di Again Capital. Pedagang juga mengamati pembicaraan antara Ukraina dan Rusia yang ditengahi Uni Eropa untuk menyelesaikan sengketa gas alam yang sengit. Pasar juga akan menunggu laporan Departemen Energi AS tentang persediaan mingguan minyak mentah yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat. Para analis memperkirakan laporan tersebut akan menunjukkan penurunan sebesar 1,7 juta barel, menurut survei terhadap para analis oleh Dow Jones Newswire. Demikian laporan AFP.

Rupiah terus melemah ke Rp11.879/dolar Amerika

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 76 poin menjadi Rp11.879 di bandingkan sebelumnya di posisi Rp11.803. "Dolar AS memperpanjang dominasi terhadap mata uang utama dunia seiring ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS (the Fed) akan menaikkan suku bunga lebih cepat," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Rabu. Menurut dia, ekspektasi itu menyusul fundamental ekonomi AS yang membaik setelah beberapa data yang dirilis sesuai estimasi. Sejauh ini, mayoritas pelaku pasar memprediksi the Fed akan mulai menaikkan suku bunga di pertengahan tahun 2015. Ia menambahkan bahwa Bank Dunia menyerukan kepada pasar berkembang untuk memperkuat ekonominya sebelum the Fed menaikan suku bunganya. "Amerika Serikat, di mana permintaan domestiknya membaik seiring mulai pulihnya pasar tenaga kerja memberikan momentum untuk ekspansi global, negara berkembang harus dapat berakselerasi," kata dia. Dari dalam negeri, ia mengharapkan bahwa defisit neraca perdagangan Indonesia dapat menurun, dan tingkat produktifitas juga dapat membaik sehingga akan menopang mata uang domestik ke depannya. Ia menambahkan kondisi politik di Indonesia menjelang pemilu presiden juga diharapkan berjalan lancar sehingga tidak mengganggu psikologis investor global untuk masuk ke Indonesia.

Wall Street berakhir bervariasi dengan Dow naik tipis

Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi pada Selasa, dengan indeks Dow naik tipis ke rekor tertinggi baru, karena pasar pada dasarnya bergerak menyamping dengan volume perdagangan rendah. Indeks Dow Jones Industrial Average sedikit bertambah 2,82 poin (0,02 persen) menjadi ditutup pada 16.945,92. Indeks berbasis luas S&P 500 menyusut kurang dari satu poin, 0,48 poin (0,02 persen), menjadi 1.950,79, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq menguat 1,75 poin (0,04 persen) menjadi 4.338,00. Para analis mengatakan sejumlah perdagangan pada Selasa berhenti sebentar dari reli baru-baru ini, karena sedikit data ekonomi baru yang ditawarkan. "Itu adalah hari yang biasa-biasa saja ketika kami memperoleh sedikit katalis," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities. Raksasa daring (online) AS eBay kehilangan 2,7 persen di tengah berita bahwa presiden PayPal, David Marcus, akan mundur dan mengambil pos senior dengan Facebook. Saham Facebook maju 4,6 persen. Pengecer Radio Shack yang sedang kesulitan merosot 10,4 persen setelah melaporkan bahwa pihaknya merugi 98,3 juta dolar AS pada kuartal pertama, karena penjualannya 13,2 persen lebih rendah dari tingkat tahun lalu. Perusahaan mengutip "penurunan industri secara luas dalam konsumen elektronik dan mobilitas pasar yang lemah." Allergan menolak tawaran pengambilalihan 53,5 miliar dolar AS dari perusahaan Kanada Valeant Pharmaceuticals International, mengatakan tawaran terbaru masih "secara substansial di bawah nilai perusahaan". Saham Allergan jatuh 0,7 persen, sedangkan Valeant turun 0,9 persen. Pengecer barang elektronik Best Buy naik 2,4 persen setelah meningkatkan dividen sebesar 12 persen. Pengecer barang kebutuhan wanita Chico FAS melonjak 7,6 persen setelah melaporkan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan penjualan kelompok ekuitas pribadi. Achillon Pharmaceuticals melonjak 83,3 persen setelah mengumumkan bahwa Badan Pengawas Makanan dan Obat AS akan mengizinkan uji coba pengobatan ACH-3422 pada pasien dengan hepatitis C. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka waktu 10-tahun naik menjadi 2,64 persen dari 2,61 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,47 persen dari 3,45 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik, demikian AFP.

Emas naik setelah pasar saham AS melemah


Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah pasar saham AS menunjukkan pelemahan. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 6,2 dolar AS atau 0,49 persen, menjadi menetap di 1.260,1 dolar AS per ounce. Pelemahan di pasar ekuitas AS pada Selasa mendorong permintaan untuk aset "safe haven" emas. Selain itu, berita inflasi dari Eropa dan Tiongkok juga memberikan dukungan terhadap logam mulia. Departemen Perdagangan AS pada Selasa melaporkan bahwa persediaan grosir AS naik 1,1 persen pada April dan penjualan grosir naik 1,3 persen. Sementara itu, Biro Statistik Nasional Tiongkok mengatakan harga konsumen Tiongkok naik pada laju tertinggi dalam empat bulan terakhir pada Mei karena biaya makanan melonjak, terutama buah-buahan segar. Para investor sedang menunggu lebih banyak data ekonomi AS yang akan keluar selama pekan ini. Perak untuk pengiriman Juli naik 10,2 sen atau 0,53 persen, menjadi ditutup pada 19,168 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 27,9 dolar AS atau 1,92 persen, menjadi berakhir pada 1.482,2 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.