Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

15 Juli 2015

Wall Street naik didukung laporan penawaran Micron

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir naik pada Rabu pagi, dengan Nasdaq memimpin di depan menyusul laporan kemungkinan akuisisi 23 miliar dolar AS pembuat chip Micron dan keuntungan besar oleh Google dan lainnya. Dow Jones Industrial Average naik 75,90 poin (0,42 persen) menjadi ditutup di 18.053,58, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 9,35 poin (0,45 persen) menjadi ditutup pada 2.108,95, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 33,38 poin (0,66 persen) menjadi 5.104,89. Micron Technology melonjak 11,4 persen setelah laporan bahwa Tsinghua Unigroup, unit investasi salah satu universitas sain dan teknologi terkemuka Tiongkok, berencana untuk menawar 23 miliar dolar AS (sekitar Rp299 triliun) untuk perusahaan. Produsen chip lainnya juga menguat, termasuk SanDisk naik 3,4 persen, STMicroelectronics naik 1,2 persen, dan Texas Instruments bertambah 0,9 persen. Google naik 2,7 persen menyusul laporan Wall Street Journal yang mengatakan perusahaan ini membatasi perekrutan pekerja dan mengambil pendekatan yang lebih keras untuk belanja di bawah direktur keuangan baru Ruth Porat. Raksasa teknologi akan melaporkan laba setelah pasar tutup pada Kamis. Pengecer daring atau online Amazon naik 2,2 persen setelah peringkatnya dinaikkan oleh UBS.Beberapa perusahaan biotek yang tercatat di Nasdaq juga membukukan keuntungan besar, termasuk Gilead Sciences naik 2,5 persen serta Amgen dan Biogen keduanya menguat 2,3 persen. Twitter berakhir 2,6 persen lebih tinggi setelah menguat lebih dari lima persen menyusul laporan berita palsu tentang kemungkinan pengambilalihan 31 miliar dolar AS perusahaan microblogging. Cerita muncul di sebuah situs web palsu yang mengaku dijalankan oleh Bloomberg, tapi dengan cepat dibantah oleh kantor berita tersebut. Raksasa perbankan dan anggota Dow JPMorgan Chase naik 1,4 persen setelah laba kuartal keduanya naik 5,2 persen menjadi 6,3 miliar dolar AS. Wells Fargo maju 0,9 persen karena laba tetap sebesar 5,7 miliar dolar AS.  Johnson & Johnson, komponen Dow lainnya, turun 0,5 persen karena penjualan kuartal keduanya turun 8,8 persen menjadi 17,78 miliar dolar AS, karena sebagian besar dampak dari dolar yang kuat. Maskapai penerbangan tarif murah Spirit Airlines merosot 7,4 persen setelah memperkirakan bahwa hasil kuartal kedua akan mencapai 20 dolar AS karena biaya pembatalan sekitar 500 penerbangan AS karena cuaca buruk. Spirit juga menurunkan perkiraan setahun penuh karena persaingan harga yang lebih kuat.  Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,40 persen dari 2,44 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,20 persen dari 3,22 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Emas turun jelang pernyataan resmi Ketua Fed di Kongres

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu pagi, menjelang pernyataan resmi Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen di hadapan anggota Kongres pada Rabu waktu setempat. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 1,9 dolar AS atau 0,16 persen, menjadi menetap di 1.153,50 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas berada di bawah tekanan karena Ketua Federal Reserve atau bank sentral AS Janet Yellen siap untuk memberikan pernyataan resmi atau testimoni di depan komite kongres Amerika pada Rabu mengenai suku bunga.  Para analis awalnya memperkirakan suku bunga akan naik pada Juni, namun karena data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan, harapannya didorong kembali ke September.  Yellen mengatakan pada Jumat lalu bahwa AS berada di jalur untuk kenaikan suku bunga tahun ini. Ketika suku bunga AS naik, permintaan untuk logam mulia melemah karena tidak mengenakan suku bunga. Emas memperoleh beberapa dukungan, mencegahnya dari penurunan lebih jauh ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan ritel datang lebih buruk dari yang diharapkan.  Angka inti menunjukkan negatif 0,3 persen, dengan analis menghubungkannya denga banyak penurunan pada penjualan mobil. Perak untuk pengiriman September turun 14,2 sen, atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 15,315 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan 7,6 dolar AS, atau 0,73 persen, menjadi ditutup pada 1.028,40 dolar AS per ounce.

Harga minyak berakhir naik setelah kesepakatan nuklir iran

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia naik pada Rabu pagi, karena pasar mempertimbangkan dampak kesepakatan Iran dengan enam kekuatan dunia tentang pembatasan dugaan ambisi Republik Islam untuk membuat bom nuklir. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik 84 sen menjadi ditutup pada 53,04 dolar AS per barel, lapor AFP. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 66 sen menjadi menetap di 58,51 dolar AS per barel di perdagangan London. "Saya pikir orang sudah menurunkan harga minyak, memperkirakan kesepakatan," kata Michael Lynch, analis konsultan Strategic Energy & Economic Research yang berbasis di AS. "Jadi ini kasus penjualan pada rumor dan membeli pada berita." "Sekarang itu benar-benar terjadi, orang sedang membeli kembali," kata Lynch. Para analis mengatakan kesepakatan penting itu akan melihat sanksi-sanksi akhirnya dicabut pada ekspor minyak Iran yang akan membantu meletakkan penutup pada setiap kenaikan minyak mentah berjangka tahun ini dan di masa mendatang.  "Menjadi jelas, kembalinya ekspor minyak Iran selama tahun depan adalah salah satu faktor yang mungkin mempertahankan harga minyak rendah," kata Thomas Pugh, ekonom komoditas di konsultan Capital Economics. Kekuatan utama -- Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat -- mencapai kesepakatan bersejarah pada Selasa bertujuan untuk memastikan Iran tidak memperoleh bom nuklir, membuka ekonomi Teheran yang terpukul dan berpotensi mengakhiri dekade perasaan bermusuhan dengan Barat. Dicapai pada hari ke-18 dari pembicaraan maraton di Wina, kesepakatan itu bertujuan menyelesaikan kebuntuan selama 13 tahun atas ambisi nuklir Iran setelah kegagalan diplomatik dan ancaman tindakan militer berulang kali. Kesepakatan itu menempatkan batasan ketat pada kegiatan nuklir Iran untuk setidaknya satu dekade dan seruan untuk pengawasan PBB yang ketat, dengan kekuatan dunia berharap bahwa ini akan menjadikan setiap pembuatan bom atom hampir tidak mungkin. Sebagai imbalannya, sanksi internasional menyakitkan yang telah memangkas ekspor minyak produsen terbesar kelima OPEC dan mencekik perekonomiannya akan dicabut dan miliaran dolar aset yang dibekukan akan dibuka kembali. Namun, para analis memperingatkan bahwa itu akan memakan waktu untuk tambahan minyak Iran mencapai pasar. "Produksi minyak mentah Iran cenderung meningkat pada 2016 namun akan memerlukan beberapa tahun untuk mencapai puncak sebelumnya," kata Fitch Ratings dalam dicatat kliennya pada Selasa. "Ekspor minyak Iran saat ini sekitar 1,1 juta barel per hari dibandingkan tingkat sekitar 2,5 juta barel sebelum 2012," catatnya. Lembaga pemeringkat menambahkan: "Kami memperkirakan akan melihat beberapa peningkatan produksi sepanjang perjalanan 2016 tetapi bahwa ini akan kurang dari setengah 1,4 juta barel penuh per hari yang hilang. "Sisanya akan memerlukan investasi dan keahlian yang signifikan, yang Iran mungkin ingin bermitra dengan perusahaan minyak internasional." Seorang juru bicara untuk Royal Dutch Shell mengatakan raksasa energi itu "tertarik dalam eksplorasi, Shell bisa memainkan peran dalam mengembangkan potensi energi Iran". BP menambahkan dalam sebuah pernyataan: "Kami sedang memantau situasi dan sementara itu kami terus mematuhi sanksi. Kami akan melihat peluang sekaligus mampu untuk melakukannya." Ke depan, "sejauh mana dampak pada harga minyak akan tergantung terutama pada kemampuan dalam negeri mendapatkan minyak di pasar ", kata Nina Skero, ekonom di Centre for Economics and Business Research.  "Kami perkirakan minyak mentah Brent ... diperdagangkan sekitar 60 dolar AS per barel untuk sisa tahun ini," tambahnya. Harga minyak dunia jatuh sebesar 60 persen antara Juni 2014 dan Januari ketika mencapai terendah 45 dolar AS. Ini sebagian karena pasokan yang berlebihan disebabkan oleh "booming" minyak serpih di AS. Sementara OPEC pada Senin merevisi naik perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia tahun ini, memperingatkan bahwa produksi minyak mentah juga akan terus meningkat. Mitra OPEC Iran, Arab Saudi dan Irak "keduanya telah secara signifikan menggenjot produksi tahun ini", kata Richard Mallinson, analis di kelompok riset Energy Aspects.  "Ada sedikit kemungkinan bahwa negara-negara ini, dan anggota OPEC lainnya, akan mengurangi produksi untuk membuat ruang bagi kembalinya produksi Iran," ia mengatakan kepada AFP.

Dolar AS melemah karena data penjualan ritel mengecewakan

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu pagi, karena data penjualan ritel AS yang lebih rendah dari perkiraan mengurangi sentimen pasar untuk kenaikan suku bunga pada awal September. Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa bahwa perkiraan awal penjualan ritel dan jasa makanan untuk Juni sebesar 442 miliar dolar AS, turun 0,3 persen dari bulan sebelumnya. Perkiraan terbaru adalah yang terlemah sejak Februari dan gagal memenuhi konsensus pasar kenaikan 0,3 persen, lapor Xinhua. Para analis mengatakan data penjualan ritel lembut mengangkat kekhawatiran pasar bahwa pertumbuhan ekonomi AS mungkin kehilangan beberapa momentum, membatasi harapan bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada kuartal ini. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,20 persen menjadi 96,668 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1009 dolar dari 1,1003 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5629 dolar dari 1,5484 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7449 dolar dari 0,7406 dolar. Dolar AS dibeli 123,33 yen Jepang, lebih rendah dari 123,43 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS sedikit menurun menjadi 0,9452 franc Swiss dari 0,9497 franc Swiss dan melemah menjadi 1,2746 dolar Kanada dari 1,2748 dolar Kanada.