KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi awal perdagangan pagi ini dibuka mulai membaik, meski dengan kenaikan tipis. Mulai pulihnya mata uang Garuda mengiringi USD yang bangkit melawan Yen Jepang.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka pada level Rp13.332/USD. Posisi ini menguat tipis dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.335/USD BI.
Data Bloomberg pagi ini juga menunjukkan penguatan tipis rupiah di level Rp13.328/USD, atau lebih baik dari penutupan sebelumnya di level Rp13.329/USD. Data Bloomberg menunjukkan rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.326-Rp13.335/USD.
Posisi rupiah tidak jauh berbeda menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, yang tertahan pada posisi Rp13.328/USD di awal perdagangan hari ini. Kondisi ini memperlihatkan tren positif dari rupiah dibandingkan sesi sebelumnya.
Di sisi lain posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada hari ini merangkak naik ke level Rp13.324/USD, atau membaik dibanding kemarin Rp13.328/USD. Pada tengah pekan rupiah bergerak dengan kisaran harian Rp13.317-Rp13.331/USD.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (23/3/2017) USD mendorong naik dari posisi terendah dalam empat bulan terhadap yen pada awal perdagangan hari ini, meskipun Presiden AS Donald Trump masih berjuang meloloskan Undang-undang (UU) kesehatan. Mata uang AS telah berjuang sepanjang pekan, di tengah keraguan yang mencuat terhadap kemampuan pemerintah untuk mendorong kebijakan ekonomi.
Pasar keuangan bakal segera memfokuskan apakah Trump akan cukup mendapatkan dukungan pada sore ini di sidang perlemen. Tercatat USD mengalami kenaikan mencapai 0,2% terhadap Yen di level 111.345, atau lebih baik sedikit dari posisi terendah dalam empat bulan kemarin di level 110.735.
Selain itu euro justru menyusut 0,1% menjadi 1.0789 saat melawan USD, ketika sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi dalam tujuh pekan di level 1.0825. Peningkatan terlihat pada indeks USD terhadap beberapa mata uang utama dengan tambahan 0,1% menjadi 99.791, setelah pada sesi sebelumnya terpuruk ke posisi 99.457.
Pounds berada pada level rendah 1.2472, tetapi masih dalam jangkauan tertinggi satu bulan di posisi 1.2507. Poundsterling alami kejatuhan setelah terjadinya serangan ''teroris'' di London, sedangkan dolar Australia menyusut 0,2% di level 0.7665 dan dolar Selandia Baru stabil pada posisi 0.7040 terhadap USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka pada level Rp13.332/USD. Posisi ini menguat tipis dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.335/USD BI.
Data Bloomberg pagi ini juga menunjukkan penguatan tipis rupiah di level Rp13.328/USD, atau lebih baik dari penutupan sebelumnya di level Rp13.329/USD. Data Bloomberg menunjukkan rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.326-Rp13.335/USD.
Posisi rupiah tidak jauh berbeda menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, yang tertahan pada posisi Rp13.328/USD di awal perdagangan hari ini. Kondisi ini memperlihatkan tren positif dari rupiah dibandingkan sesi sebelumnya.
Di sisi lain posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada hari ini merangkak naik ke level Rp13.324/USD, atau membaik dibanding kemarin Rp13.328/USD. Pada tengah pekan rupiah bergerak dengan kisaran harian Rp13.317-Rp13.331/USD.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (23/3/2017) USD mendorong naik dari posisi terendah dalam empat bulan terhadap yen pada awal perdagangan hari ini, meskipun Presiden AS Donald Trump masih berjuang meloloskan Undang-undang (UU) kesehatan. Mata uang AS telah berjuang sepanjang pekan, di tengah keraguan yang mencuat terhadap kemampuan pemerintah untuk mendorong kebijakan ekonomi.
Pasar keuangan bakal segera memfokuskan apakah Trump akan cukup mendapatkan dukungan pada sore ini di sidang perlemen. Tercatat USD mengalami kenaikan mencapai 0,2% terhadap Yen di level 111.345, atau lebih baik sedikit dari posisi terendah dalam empat bulan kemarin di level 110.735.
Selain itu euro justru menyusut 0,1% menjadi 1.0789 saat melawan USD, ketika sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi dalam tujuh pekan di level 1.0825. Peningkatan terlihat pada indeks USD terhadap beberapa mata uang utama dengan tambahan 0,1% menjadi 99.791, setelah pada sesi sebelumnya terpuruk ke posisi 99.457.
Pounds berada pada level rendah 1.2472, tetapi masih dalam jangkauan tertinggi satu bulan di posisi 1.2507. Poundsterling alami kejatuhan setelah terjadinya serangan ''teroris'' di London, sedangkan dolar Australia menyusut 0,2% di level 0.7665 dan dolar Selandia Baru stabil pada posisi 0.7040 terhadap USD.
Simak juga : KONTAK PERKASA FUTURES
Sumber : ekbis.sindonews