Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

14 April 2015

Harga minyak naik moderat setelah minggu lalu menguat

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia secara moderat memperpanjang kenaikan minggu lalu dalam perdagangan hati-hati pada Selasa pagi, karena investor mencerna berita kenaikan persediaan minyak mentah AS lagi di tengah pasar global yang kelebihan pasokan. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange ditutup pada 51,91 dolar AS per barel, naik 27 sen dari tingkat penutupan Jumat lalu, lapor AFP. Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei, patokan global, merangkak naik enam sen menjadi menetap di 57,93 dolar AS di perdagangan London. Pasar New York telah dibuka lebih tinggi, didorong oleh data perdagangan Tiongkok buruk yang memicu spekulasi bahwa pemerintah Tiongkok akan bertindak dengan memberikan dukungan lebih banyak untuk perekonomian. "Minyak mentah terlihat sedanga melanjutkan momentum reli pekan lalu, karena anggapan gagasan pulas dari buruk adalah baik yang terbangun sekali lagi oleh beberapa data mengerikan dari Tiongkok, mendorong harapan langkah-langkah stimulus dari konsumen energi terbesar di dunia itu," kata Matt Smith dari Schneider Electric. Tetapi pasar jatuh pada perdagangan pagi setelah penyedia data energi Genscape melaporkan bahwa persediaan minyak mentah telah kembali meningkat di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk WTI, kata Bill Baruch dari iiTrader.com. Itu menunjukkan bahwa produksi AS terus membanjiri pasar. "Kami sedang memasuki sebuah minggu besar dengan banyak rilis data penting," kata Baruch, diawali angka pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada Selasa, laporan persediaan Departemen Energi AS pada Rabu, dan laporan pasar bulanan OPEC pada Kamis. Kedua kontrak, WTI dan Brent, naik lebih dari lima persen pada minggu lalu setelah penurunan jumlah rig minyak AS yang beroperasi, data ekonomi yang lebih baik dari Jerman dan berkurangnya kekhawatiran tentang kembalinya minyak Iran ke pasar yang kelebihan pasokan setelah Teheran mencapai kesepakatan awal dengan kekuatan Barat atas program nuklirnya. Jumlah rig AS yang aktif melakukan pengeboran minyak dan gas bumi pada 10 April turun 40 rig menjadi 988 rig, kata perusahaan jasa minyak Baker Hughes, Jumat lalu. Produksi minyak mentah AS meningkat 18.000 barel menjadi 9,404 juta barel per hari pada pekan yang berakhir 3 April menurut Departemen Energi AS. Persediaan minyak mentah AS meningkat 10,9 juta barel menjadi 482,4 juta barel, 98,3 juta barel lebih dari setahun sebelumnya.

Dolar menguat terhadap euro karena perbedaan kebijakan

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap euro pada Selasa pagi, di tengah perbedaan kebijakan moneter antara bank sentral di Amerika Serikat dan Eropa. Euro turun ke terendah dalam empat minggu terhadap greenback karena Bank Sentral Eropa (ECB) berada di bawah program pembelian aset besar-besaran, sementara Federal Reserve AS bergerak lebih dekat ke menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir sepuluh tahun, lapor Xinhua. Menurut risalah Fed yang dirilis pekan lalu, para pejabat Fed selama pertemuan kebijakan Maret terpecah atas apakah akan menaikkan suku bunga pada Juni. Sementara itu, beberapa pembuat kebijakan Fed menunjukkan optimisme pemulihan ekonomi AS. Para analis mengatakan argumen di antara para pejabat Fed mempertahankan berlanjutnya harapan untuk kenaikan suku bunga Juni, yang terus mendukung greenback pada Senin. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 99,501 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0569 dolar dari 1,0606 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4675 dolar dari 1,4649 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7587 dolar dari 0,7685 dolar. Dolar AS dibeli 120,08 yen Jepang, lebih rendah dari 120,19 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9777 franc Swiss dari 0,9787 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2597 dolar Kanada dari 1,2587 dolar Kanada.

Emas turun tertekan penguatan dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa pagi, karena dolar AS menguat dan investor terus berdagang di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 5,3 dolar AS, atau 0,44 persen, menjadi menetap di 1.199,30 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,18 persen menjadi 99,54 per pukul 18.20 GMT. Sebuah penguatan greenback akan membuat emas dalam denominasi dolar lebih mahal bagi investor, sehingga logam mulia itu menyeret turun. Sementara itu, pernyataan "hawkish" seorang pejabat Fed tentang kenaikan suku bunga juga menekan emas. Pada Jumat lalu, Jeffrey Lacker, Presiden Federal Reserve Richmond mengatakan kepada sekelompok perencana keuangan di Sarasota bahwa ia mendukung kenaikan pada Juni, mengatakan saat itu lingkungan pendukung untuk menaikkan suku akan menjadi kuat. Perak untuk pengiriman Mei turun 9,1 sen, atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada 16,291 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 16,7 dolar AS, atau 1,43 persen, menjadi ditutup pada 1.153,90 dolar AS per ounce.

Pasar saham utama Eropa ditutup bervariasi

KONTAK PERKASA FUTURESPasar-pasar saham utama Eropa berakhir bervariasi pada Senin, dengan London dan Frankfurt melemah setelah mencapai posisi tertinggi sepanjang masa pada Jumat lalu. Indeks acuan FTSE 100 di London merosot 0,36 persen pada hari ini menjadi ditutup pada 7.064,30 poin dan indeks DAX 30 di Frankfurt turun 0,29 persen menjadi 12.338,73 poin, lapor AFP. Sementara itu, indeks CAC 40 di Paris naik 0,26 persen menjadi 5.254,12 poin.