Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

24 Desember 2014

Pertumbuhan ekonomi AS dorong Wall Street ke rekor baru

KONTAK PERKASA FUTURES - Wall Street melambung mengirim indeks Dow di atas 18.000 untuk pertama kalinya pada Rabu pagi, setelah data pemerintah memperkirakan ekonomi Amerika Serikat kuartal ketiga tumbuh spektakuler sebesar lima persen. Indeks saham unggulan melewati ambang batas terbaru pada saat-saat pembukaan pasar dan tinggal di atas 18.000 pada sisa sesi perdagangan, melanjutkan apa yang disebut "Santa Claus Rally" yang dimulai setelah pertemuan Federal Reserve Amerika Serikat minggu lalu. Seperti dilansir kantor berita AFP, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir pada 18.024,17, naik 64,73 poin (0,36 persen). Indeks berbasis luas S&P 500 juga mencatat rekor baru, meningkat 3,63 poin (0,17 persen) menjadi 2.082,17, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq turun 16,00 poin (0,33 persen) menjadi 4.765,42. Pada tingkat lima persen, pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal ketiga adalah yang terbaik sejak 2003. Angka yang digambarkan sebagai "mind-blowing" oleh salah satu analis ini juga lebih baik daripada estimasi pemerintah sebelumnya (3,9 persen) dan proyeksi para analis (4,3 persen). Selain itu pengeluaran untuk konsumsi naik 3,2 persen, lompatan terbesar sejak akhir 2013. Analis juga menyebutkan pertumbuhan yang kuat dalam pertahanan pengeluaran dan ekspor. Angka-angka pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan "ekonomi menyala pada semua silinder untuk pertama kali di banyak kuartal," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial. Namun kegembiraan itu agak diimbangi oleh data pesanan barang tahan lama AS -- indikator investasi bisnis -- yang turun 0,7 persen pada November. Low mengatakan pesanan barang tahan lama menyiratkan bahwa belanja modal kuartal keempat akan menurun, mungkin tajam, "menunjukkan pertumbuhan kuat di kuartal ketiga akan diikuti oleh pertumbuhan lebih lambat pada kuartal keempat. " Rekor pada Selasa adalah yang ke-36 bagi Dow pada 2014, menurut S&P Dow Jones Indices. Serentetan rekor terbaru dari ekuitas terjadi menyusul pertemuan Fed pada Rabu (17/12), di mana bank sentral Amerika Serikat mempertahankan suku bunga rendah, memberikan penilaian ekonomi yang cukup optimis dan mengatakan akan "bersabar" sebelum menaikkan suku bunganya. Sektor-sektor menonjol pada Selasa termasuk bank-bank besar seperti anggota Dow JPMorgan Chase dan Wells Fargo. Saham ritel Macy dan TJX Companies juga menguat, serta perusahaan minyak ExxonMobil dan Chevron karena harga minyak menguat dari terendah baru-baru ini. Sementara sektor terlemah adalah obat-obatan, termasuk anggota Dow Pfizer dan Merck serta perusahaan biotek Celgene dan Biogen. Investor mengkhawatirkan perang harga di antara perusahaan farmasi setelah perusahaan manajemen resep Express Scripts mengganti obat hepatitis Gilead Sciences dengan alternatif biaya lebih rendah dari saingannya AbbVie. Saham-saham Amerika Serikat bisa naik lebih tinggi lagi dalam beberapa hari mendatang karena para manajer dana yang berinvestasi dalam ekuitas terlihat mempergunakan kesempatan sentimen positif, kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management.

Dolar AS menguat didukung data ekonomi positif

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu pagi, karena data menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat kuartal ketiga tahun ini tumbuh lebih pesar dari yang diperkirakan. PDB riil AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar lima persen pada kuartal ketiga, naik dari tingkat pertumbuhan kuartal kedua sebesar 4,6 persen dan menandai laju terkuat sejak 2003, menurut estimasi akhir yang dirilis Departemen Perdagangan, Selasa. Angka terbaru itu di atas perkiraan para analis untuk kenaikan 4,3 persen. Sebuah laporan terpisah oleh Departemen Perdagangan menunjukkan sektor konsumen AS terus meningkatkan pada bulan lalu, dengan penghasilan pribadi maju 0,4 persen dan pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 0,6 persen. Selain itu, angka akhir sentimen konsumen AS dari Thomson Reuters/University of Michigan untuk Desember keluar di 93,6, tingkat terbaik pada basis akhir sejak Januari 2007. Namun, pesanan baru untuk barang manufaktur tahan lama di AS turun 0,7 persen pada November, gagal memenuhi perkiraan pasar, kata Departemen Perdagangan. Penjualan rumah baru juga secara tak terguga turun 1,6 persen pada November dari bulan sebelumnya menjadi mencapai 438.000. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,36 persen menjdi 90,093 pada pertengahan sesi perdagangan, tertinggi sejak April 2006. Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,2178 dolar dari 1,2224 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5519 dolar dari 1,5594 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,8097 dari 0,8138 dolar. Dolar AS dibeli 120,73 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,01 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9874 franc Swiss dari 0,9844 franc Swiss dan bergerak turun 1,1616 dolar Kanada dari 1,1642 dolar Kanada, demikian Xinhua.

BRAU revisi dana IPO bagi peningkatan bisnis

KONTAK PERKASA FUTURES - Pemegang saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) menyetujui perubahan penggunaan sebagian dana hasil penawaran saham perdana (IPO) sebesar Rp522 miliar untuk mendukung pengembangan usaha. "Dana IPO difokuskan untuk meningkatkan efisiensi dan pengembangan rencana bisnis perseroan," kata Direktur Utama Berau Coal Energy, Amir Sembodo usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan pertambangan batu bara tersebut di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan RUPSLB menyetujui penggunaan dana IPO sebagian untuk penambahan kapasitas fasilitas pengolahan batu bara, "loading conveyor" dan "hauling road" di lokasi tambang Lati, Binungan dan Sambarata, Kalimantan Timur. Rencana strategis lainnya, menurut Amir, yaitu pembangunan terminal batu bara di Suaran, penambahan dua unit fasilitas tongkang pengangkut batu bara hingga menjadi delapan unit serta pencadangan untuk pembayaran kewajiban perusahaan dan anak perusahaan. Terkait dengan upaya peningkatan kinerja perusahaan, manajemen BRAU memprioritaskan operasional tambang pada pit yang memiliki keuntungan tinggi dan biaya operasi rendah. Program inovasi dan efisiensi yang dijalankan antara lain melalui renegosiasi biaya kontraktor tambang, efisiensi penggunaan bahan bakar serta peningkatan pengawasan operasional tambang, katanya. Per September 2014, produksi batu bara perseroan mencapai 18,6 juta metrik ton (MT) dengan tingkat penjualan 18,2 juta MT. Sekitar 16 persen merupakan penjualan domestik sisanya 84 persen untuk ekspor. "Pasar China dan India masih menguasai tujuan ekspor perusahaan," ujarnya. Target produksi dan pengapalan Berau Coal pada 2014 yang telah disetujui Kementerian ESDM sebanyak 24,2 juta metrik ton. sementara produksi tahun 2015 ditargetkan dapat meningkat menjadi 27 juta ton. "Kami masih dalam jalur yang tepat untk mencapai tingkat produksi tersebut," ujar Amir. Berau Coal Energy Tbk yang melakukan IPO pada Agustus 2010 merupakan pemegang 90 persen saham PT Berau Coal, pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) generasi pertama dengan wilayah konsesi seluas 118.400 hektar di Kabupaten Berau, Kaltim. Berau Coal saat ini memiliki tiga lokasi penambangan yaitu di Lati, Binungan dan Sambarata. Pada RUPSLB kali ini disetujui pula pengangkatan anggota direksi perseroan lainnya yaitu Paul Jeremy Martin Fenby dan Keith John Downham. Pemegang saham juga mengangkat Deswandhy Agusman sebagai Komisaris Independen merangkap Wakil Komisaris Utama dan Prof Dr Irwandy Arif sebagai komisaris.

Indeks Hang Seng naik tajam mengekor Wall Street

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Hong Kong berakhir menguat 1,26 persen pada Senin, mengikuti kenaikan di Wall Street pada akhir pekan lalu, setelah Federal Reserve AS mengindikasikan suku bunga kemungkinan tidak akan dinaikkan sampai pertengahan 2015. Indeks acuan Hang Seng menguat tajam 291,94 poin menjadi 23.408,57 dengan nilai transaksi 100,98 miliar dolar Hong Kong (13,02 miliar dolar AS). Di Tiongkok daratan, indeks komposit Shanghai naik 0,61 persen, atau 18,85 poin, menjadi 3.127,45 dengan nilai transaksi 624,5 miliar yuan (102,0 miliar dolar AS). Indeks komposit Shenzhen, yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, turun 3,64 persen atau 53,29 poin, menjadi 1.412,30 dengan nilai transaksi 293,1 miliar yuan, demikan AFP melaporkan.