Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

10 November 2014

Emas naik tajam meski tingkat pengangguran AS turun

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir dengan kenaikan tajam pada Sabtu pagi karena teknikal "rebound", sekalipun tingkat pengangguran AS turun. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 27,2 dolar AS atau 2,38 persen, menjadi menetap di 1.169,8 dolar AS per ounce. Harga emas "rebound" atau berbalik naik dari tingkat terendah selama empat tahun pada Jumat, karena dolar AS tertekan oleh data penggajian (payroll) non pertanian yang suram. Tingkat pengangguran turun menjadi 5,8 persen pada Oktober menurut sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Jumat. Namun demikian, laporan yang sama menunjukkan lapangan pekerjaan non pertanian meningkat 214.000 pada Oktober, jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen mengatakan kepada investor pada Jumat bahwa ia jelas akan mengomunikasikan niat The Fed tentang suku bunga untuk mencegah destabilisasi AS dan pasar global melalui pengumuman mengejutkan. Minggu ini emas terakhir turun selama tujuh sesi berturut-turut setelah Federal Reserve AS mengumumkan akan mengakhiri program pembelian obligasi pada Rabu lalu. Perak untuk pengiriman Desember naik 30,1 sen, atau 1,95 persen, menjadi ditutup pada 15,714 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 15,7 dolar AS, atau 1,31 persen, menjadi ditutup pada 1.212,8 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.

Indeks bursa Tokyo juga naik 0,52 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham bursa Tokyo berakhir naik 0,52 persen pada Jumat, setelah rekor tertinggi baru di Wall Street dan karena yen yang lemah mendorong saham pengekspor Jepang. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo bertambah 87,90 poin menjadi ditutup pada 16.880,38, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,54 persen atau 7,32 poin, menjadi 1.363,67. Para pedagang Jepang memulai kembali reli setelah aksi ambil untung pada Kamis, yang menandai kerugian pertama setelah dalam lima sesi Nikkei menguat lebih dari 10 persen. Para analis mengatakan pasar masih memiliki energi setelah pengumuman mengejutkan pada Jumat lalu dari bank sentral Jepang (BoJ) yang akan memperluas skema stimulus pembelian obligasinya -- dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE) -- yang secara efektif mencetak uang tunai. Berita itu telah mengakibatkan yen jatuh. Pada Jumat, dolar dibeli 115,34 yen, naik dari 115,16 yen di New York dan naik tajam dari sekitar 109 yen sebelum tindakan BoJ. Yen yang lemah positif bagi eksportir Jepang karena membuat mereka lebih kompetitif di luar negeri dan meningkatkan keuntungan ketika dipulangkan. "Pelonggaran kuantitatif agresif bank sentral Jepang ... mungkin terus mempengaruhi pasar melalui tingkat fluktuasi mata uang -- terutama naik," kata Yutaka Miura, analis teknikal senior di Mizuho Securities. "Kemungkinan bahwa dampak kejatuhan akan berlanjut sampai pertengahan Desember, mmpertahankan harga saham relatif didukung dengan baik," Miura mengatakan kepada Dow Jones Newswires. Dalam perdagangan, saham Toyota naik tipis 0,07 persen menjadi 6.817,0 yen, Sony naik 1,21 persen menjadi 2.258,0 yen dan Canon naik 0,63 persen menjadi 3.554,0 yen. Takata jatuh 7,26 persen menjadi 1.416 yen sehari setelah pembuat suku cadang mobil itu memperingatkan kerugian tahunan lebih besar dari perkiraan. Perusahaan, yang sahamnya telah kehilangan lebih dari setengah nilainya sejak awal tahun, telah terjun ke krisis oleh cacat kantong udara (airbag) produknya terkait dengan setidaknya empat kematian di AS, menarik tuntutan hukum dan penyelidikan pengawas. Wall Street memberikan dukungan yang kuat menjelang rilis data pekerjaan Oktober yang diawasi ketat pada Jumat sore, dengan ekspektasi untuk kenaikan yang kuat, demikian AFP melaporkan.

Wall Street dibuka melemah setelah laporan ketenagakerjaan

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Wall Street mundur dari rekor tertinggi dalam pembukaan perdagangan Jumat, setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan ekonomi AS menambah 214.000 pekerjaan pada Oktober. Dalam lima menit pertama perdagangan, Dow Jones Industrial Average berdiri di 17.508,23, turun 46,24 poin (0,26 persen), sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 merosot 3,60 poin (0,18 persen) pada 2.027,61. Kedua indeks Dow dan S&P 500 ditutup di rekor tertinggi pada Kamis. Indeks komposit teknologi Nasdaq juga turun 8,11 poin (0,17 persen) menjadi 4.630,35. Penciptaan lapangan pekerjaan Oktober datang di bawah 235.000 yang diperkirakan  oleh para analis. Tetapi Departemen Tenaga Kerja merevisi naik dengan total 31.000  jumlah lapangan pekerjaan dibuat dalam dua bulan sebelumnya. Laporan itu juga mengatakan tingkat pengangguran turun sepersepuluh persentase poin menjadi 5,8 persen, tingkat terendah sejak Juli 2008 demikian AFP.

Harga minyak naik setelah penurunan tajam selama seminggu

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak naik pada Sabtu, karena pasar "mengambil nafas" setelah pekan bergejolak dengan aksi jual tajam dan laporan pekerjaan Amerika Serikat bervariasi. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik 74 sen menjadi 78,65 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember menetap di 83,39 dolar AS per barel di London, naik 53 sen dari tingkat penutupan Kamis. "Pada pokoknya asar stabil setelah terjun pada Selasa," kata Gene McGillian dari Tradition Energy. WTI telah turun ke terendah tiga tahun dan Brent merosot ke terendah empat tahun setelah produsen utama Arab Saudi memotong harga untuk minyak mentah yang dijual ke pasar AS. Sekarang, McGillian berkata, "pasar hanya mengambil jeda" dan pedagang melakukan "beberapa pembelian korektif." Laporan pekerjaan AS untuk Oktober tampak "bervariasi, agak netral," kata Matt Smith dari Schneider Electric. Departemen Tenaga Kerja melaporkan pertumbuhan lapangan kerja sedikit kurang dari yang diharapkan dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,8 persen. Dolar sedikit melemah setelah data pekerjaan, memberikan dukungan untuk harga minyak, kata James Williams dari WTRG Economics. Melemahnya greenback membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar seperti minyak mentah lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang kuat, yang pada gilirannya cenderung memacu permintaan dan harga.