KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham bursa Tokyo berakhir naik 0,52 persen pada Jumat, setelah rekor tertinggi baru di Wall Street dan karena yen yang lemah mendorong saham pengekspor Jepang. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo bertambah 87,90 poin menjadi ditutup pada 16.880,38, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,54 persen atau 7,32 poin, menjadi 1.363,67. Para pedagang Jepang memulai kembali reli setelah aksi ambil untung pada Kamis, yang menandai kerugian pertama setelah dalam lima sesi Nikkei menguat lebih dari 10 persen. Para analis mengatakan pasar masih memiliki energi setelah pengumuman mengejutkan pada Jumat lalu dari bank sentral Jepang (BoJ) yang akan memperluas skema stimulus pembelian obligasinya -- dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE) -- yang secara efektif mencetak uang tunai. Berita itu telah mengakibatkan yen jatuh. Pada Jumat, dolar dibeli 115,34 yen, naik dari 115,16 yen di New York dan naik tajam dari sekitar 109 yen sebelum tindakan BoJ. Yen yang lemah positif bagi eksportir Jepang karena membuat mereka lebih kompetitif di luar negeri dan meningkatkan keuntungan ketika dipulangkan. "Pelonggaran kuantitatif agresif bank sentral Jepang ... mungkin terus mempengaruhi pasar melalui tingkat fluktuasi mata uang -- terutama naik," kata Yutaka Miura, analis teknikal senior di Mizuho Securities. "Kemungkinan bahwa dampak kejatuhan akan berlanjut sampai pertengahan Desember, mmpertahankan harga saham relatif didukung dengan baik," Miura mengatakan kepada Dow Jones Newswires. Dalam perdagangan, saham Toyota naik tipis 0,07 persen menjadi 6.817,0 yen, Sony naik 1,21 persen menjadi 2.258,0 yen dan Canon naik 0,63 persen menjadi 3.554,0 yen. Takata jatuh 7,26 persen menjadi 1.416 yen sehari setelah pembuat suku cadang mobil itu memperingatkan kerugian tahunan lebih besar dari perkiraan. Perusahaan, yang sahamnya telah kehilangan lebih dari setengah nilainya sejak awal tahun, telah terjun ke krisis oleh cacat kantong udara (airbag) produknya terkait dengan setidaknya empat kematian di AS, menarik tuntutan hukum dan penyelidikan pengawas. Wall Street memberikan dukungan yang kuat menjelang rilis data pekerjaan Oktober yang diawasi ketat pada Jumat sore, dengan ekspektasi untuk kenaikan yang kuat, demikian AFP melaporkan.