Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

02 Desember 2014

Bursa saham Tokyo ditutup naik 0,75 persen

KONTAK PERKASA FUTURESBursa saham Tokyo ditutup naik 0,75 persen pada Senin, karena dolar menguat terhadap yen menanggapi keputusan OPEC untuk tidak memangkas produksinya. AFP melaporkan indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo bertambah 130,25 poin menjadi 17.590,10, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,80 persen atau 11,31 poin menjadi 1.421,65. "Beberapa hari aksi ambil untung pekan lalu telah memungkinkan untuk beberapa overheatedness terusir dari pasar, membuat jalan untuk kenaikan minggu ini," kata Yutaka Miura, analis teknikal senior di Mizuho Securities. "Setelah Nikkei menembus tingkat 17.500, banyak terlihat short-covering terjadi; pasar dengan mudah bisa melihat angka 18.000 minggu depan," kata Miura kepada Dow Jones Newswires. Dolar naik menjadi 118,84 yen dari 118,65 yen di New York pada Jumat sore, memberikan dukungan yang kuat bagi pengekspor Jepang karena yen melemah. Juga meningkatkan sentimen, belanja modal antara perusahaan-perusahaan Jepang berbalik naik 3,1 persen pada kuartal ketiga, ketika para investor menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi yang direvisi pada minggu depan. Beberapa analis memperkirakan revisi naik akan menarik Jepang keluar dari resesi teknis. Data awal menunjukkan ekonomi nomor tiga dunia itu mengalami kontraksi 0,4 persen -- atau pada tingkat tahunan 1,6 persen -- pada Juli-September, penurunan yang kedua berturut-turut. Namun, data Senin menunjukkan, pertumbuhan manufaktur Tiongkok merosot ke posisi terendah pada November. Prospek harga minyak yang lebih rendah mendorong saham maskapai penerbangan, dengan All Nippon Airways naik 3,96 persen menjadi 303,8 yen, sementara Japan Airlines melonjak 4,15 persen menjadi 3.635,0 yen. Toyota naik 1,57 persen pada 7.429,0 yen sementara Sony naik 1,53 persen menjadi 2.640,0 yen. Di Wall Street, Dow naik berakhir sedikit lebih tinggi pada Jumat (28/11) ke rekor baru dan Nasdaq bertambah 0,09 persen, tetapi S&P 500 turun 0,25 persen.

Emas turun karena dolar menguat dan harga energi jatuh

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Sabtu pagi, karena dolar lebih kuat dan harga energi jatuh. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 22 dolar AS, atau 1,84 persen, menjadi menetap di 1.175,5 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Harga minyak jatuh ke tingkat terendah dalam lebih dari empat tahun pada Kamis (27/11), setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan kuota produksi tidak berubah. Minyak mentah terus turun pada Jumat, memotong daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi. Dolar naik ke tertinggi lima tahun terhadap mata uang lainnya, karena para pedagang memperkirakan harga minyak mentah lebih rendah akan mendukung ekonomi AS, yang telah mengupas permintaan emas sebagai investasi alternatif. Investor juga menunggu referendum akhir pekan Swiss tentang cadangan emasnya. Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 1,05 sen, atau 6,32 persen, menjadi ditutup pada 15,556 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 17,1 dolar AS, atau 1,39 persen, menjadi ditutup pada 1.211,3 dolar AS per ounce.

Wall Street bervariasi sementara saham minyak jatuh

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Wall Street sebagian besar berakhir datar pada Sabtu pagi, dalam sesi yang dipersingkat, dengan saham terkait energi terpukul setelah OPEC memutuskan tidak memangkas produksinya dalam menanggapi penurunan harga minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,49 poin menjadi 17.828,24, hampir merayap ke rekor tinggi baru, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 5,27 poin (0,25 persen) menjadi 2.067,.56, sedangkan indeks teknologi Nasdaq naik tipis 4,31 poin (0,09 persen) menjadi 4.791,63. Pasar, yang tutup pada Kamis untuk liburan Hari Thanksgiving, ditutup tiga jam lebih awal pada pukul 18.00 GMT. Harga minyak AS turun ke terendah baru empat tahun setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk mempertahankan tingkat produksinya, meskipun harga minyak telah turun lebih dari 35 persen sejak Juni. Anggota Dow, ExxonMobil dan Chevron, masing-masing kehilangan 4,2 persen dan 5,4 persen. Raksasa jasa minyak Halliburton anjlok 10,9 persen, sementara produser independen Continental Resources merosot 19,9 persen. Pelemahan merembet ke sektor industri, dengan anggota Dow Caterpillar kehilangan 4,9 persen. Namun penurunan harga minyak telah memiliki aspek positif, karena saham-asaham maskapai penerbangan naik didukung harapan bahwa biaya bahan bakar yang lebih rendah akan meningkatkan keuntungan. United Continental melompat 8,2 persen, American Airlines melonjak 7,9 persen dan Delta Air Lines naik 5,5 persen. Pengecer terkemuka juga terangkat karena dimulainya musim belanja pada libur tahunan, bertepatan dengan keputusan OPEC yang banyak analis lihat sebagai meningkatkan penghasilan bersih konsumen. Anggota Dow, Wal-Mart Stores, melesat 3,0 persen lebih tinggi. Target bertambah 2,6 persen, Macy naik 2,2 persen dan Best Buy naik 1,7 persen. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS merosot menjadi 2,19 persen dari 2,23 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,91 persen dari 2,94 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Harga minyak terjun setelah OPEC pertahankan pagu produksinya

KONTAK PERKASA FUTURES  Harga minyak dunia terjun ke posisi terendah multi-tahun baru pada Sabtu pagi setelah kartel produsen minyak OPEC memutuskan untuk mempertahankan pagu produksinya di tengah pasar yang kelebihan pasokan. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, ditutup pada 66,15 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, jatuh 7,54 dolar AS dari harga penutupan Rabu. Itu penutupan WTI terendah sejak September 2009, lapor AFP. NYMEX ditutup pada Kamis untuk liburan Hari Tanksgiving. Ketika pasar New York ditutup dalam sesi singkat Jumat, di London, minyak Brent untuk pengiriman Januari merosot di bawah 70 dolar AS untuk pertama kalinya dalam empat setengah tahun, menjadi 69,78 dolar AS per barel. Brent menetap di 70,15 dolar AS per barel, turun 2,43 dolar AS dari penutupan Kamis. Aksi jual terjadi setelah 12 negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Kamis (27/11) memilih untuk mempertahankan pagu produksi kolektifnya sebesar 30 juta barel per hari, yang telah bertahan selama tiga tahun, mengirimkan harga minyak mentah terjun. OPEC menolak untuk memotong produksinya meskipun kelebihan pasokan telah mengirimkan harga jatuh lebih dari sepertiga sejak Juni, dengan para analis memperingatkan penurunan lebih lanjut lanjut akan datang. "OPEC menegaskan apa yang banyak pelaku pasar telah perkirakan mempertahankan kuota produksi resmi mereka tidak berubah," kata analis Sucden, Kash Kamal. "Banyak investor telah berharap untuk beberapa langkah maju yang positif karena membanjirnya pasokan global terus memberikan tekanan turun cukup besar pada harga mendatang," tambahnya. Pada pertemuan OPEC, Kamis, di Wina, kartel berada di bawah tekanan dari anggota miskin, termasuk Venezuela dan Ekuador, untuk memangkas produksi karena jatuhnya harga sedang menggorogoti pendapatan dan meningkatkan kekhawatiran atas ekonomi mereka. Namun, anggota kartel dari Teluk yang kuat dipimpin oleh Arab Saudi menolak permintaan untuk mengecilkan keran produksinya kecuali pasar saham mereka dijamin, terutama di Amerika Serikat, di mana minyak serpih telah berkontribusi terhadap melimpahnya pasokan global. Anggota lain, Kuwait, mendukung langkah tersebut dengan menteri minyak negara itu Ali Omair mengatakan: "Kami memutuskan bahwa harga akan menyesuaikan diri berdasarkan penawaran dan permintaan dan bahwa OPEC seharusnya menjaga pangsa pasarnya agar tidak kehilangan pelanggan." Dia menyatakan Amerika Serikat juga harus memikul tanggung jawab dan menurunkan produksi minyak serpihnya. Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan pada Kamis bahwa ia akan tetap mendorong OPEC untuk memangkas produksi. Pasar minyak telah jatuh dalam beberapa bulan terakhir, tertekan oleh banyaknya persediaan, dolar yang lebih kuat dan ketakutan permintaan dalam ekonomi global melemah. "Keputusan OPEC untuk mempertahankan produksi adalah alasan utama untuk harga turun cukup cepat," kata Daniel Ang, seorang analis investasi Phillip Futures di Singapura. "Harga cenderung turun untuk sisa tahun ini," katanya kepada AFP. Ang, yang erat melacak pasar minyak, mengatakan ia memperkirakan WTI akan mengakhiri 2014 di "terendah 60-an" dan Brent di "pertengahan 60-an".