
28 Juli 2015
Emas naik jelang pertemuan Federal Reserve
Juli 28, 2015
Loco Gold

Dolar melemah terhadap yen karena permintaan "safe-haven"
Juli 28, 2015
News Market

Harga minyak turun setelah pasar saham Shanghai menukik
Juli 28, 2015
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak turun untuk hari keempat berturut-turut pada Selasa pagi, karena penurunan tajam di pasar ekuitas Tiongkok sejak 2007 memicu kekhawatiran baru tentang penurunan permintaan di konsumen energi utama dunia tersebut. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 75 sen menjadi berakhir di 47,39 dolar AS per barel, lapor AFP. Patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September, jatuh menjadi 53,47 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 1,15 dolar AS dari penutupan Jumat lalu. "Saat ini pasar (minyak) terus mencari posisi terendah," kata Gene McGillian dari Tradition Energy. Pada Senin, pasar saham Tiongkok ditutup menukik 8,5 persen di pasar saham Shanghai, penurunan satu hari terbesar mereka sejak Februari 2007, setelah data ekonomi yang lemah menghidupkan kembali kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Penurunan tajam Shanghai mengguncang pasar keuangan global. Itu terjadi meskipun baru-baru ini pemerintah Tiongkok melakukan upaya-upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menopang saham yang telah merosot sejak pertengahan Juni. McGillian mengatakan bahwa kekhawatiran permintaan telah menekan pasar minyak. "Kejatuhan di pasar saham Tiongkok meningkatkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi kemungkinan melambat," katanya. Pedagang mengantisipasi penurunan permintaan energi "terutama di Tiongkok" dan khawatir tentang "tingkat rekor produksi yang Anda lihat di seluruh dunia." Joseph George, seorang analis di Schneider Electric, mencatat bahwa jumlah rig minyak AS meningkat pada pekan lalu untuk ketiga kalinya sepanjang bulan ini, sebanyak 21 rig menjadi 659 rig. "Produsen-produsen AS terus mengebor pada tingkat tercepat dalam tiga dekade meskipun harga minyak lebih rendah," kata dia. "Produksi AS belum menunjukkan tanda-tanda penurunan substansial dan pasar minyak tetap kelebihan pasokan."
Rupiah Senin sore menguat menjadi Rp13.414
Juli 28, 2015
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat sebesar 26 poin menjadi Rp13.414 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.440 per dolar AS. "Mata uang rupiah bergerak menguat seiring dengan adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI) di pasar valas domestik," kata Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Senin. Menurut dia, intervensi Bank Indonesia itu mengantisipasi data ekonomi nasional yang sedianya akan dirilis pada awal Agustus nanti. Tingkat konsumsi masyarakat di dalam negeri yang relatif masih rendah menjadi salah satu alasan bagi Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar uang domestik. "Intervensi BI itu tentu akan menggerus cadangan devisa. Namun, posisi cadangan devisa per Juni 2015 yang sebesar 108 miliar dolar AS masih dinilai cukup aman," katanya. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa dolar AS mendapatkan tekanan turun menyusul tingkat penjualan rumah baru di Amerika Serikat periode Juni mengalami penurunan, itu menjadi kemunduran bagi pemulihan bagi perekonomian AS. Di sisi lain, lanjut dia, sentimen bisnis di Jerman yang mengalami pemulihan mendorong mata uang euro mengalami penguatan. Selain itu, Yunani yang berhasil membuka kesempatan mendapatkan dana talangan juga membantu mengubah sentimen pebisnis di kawasan Eropa yang sempat menurun. "Sentimen di Eropa mulai ada pemulihan, situasi itu cukup berdampak pada mata uang rupiah meski belum signifikan," katanya. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (27/7) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.453 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.448 per dolar AS.
Langganan:
Postingan (Atom)