Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

04 Agustus 2015

Wall Street jatuh terseret penurunan saham minyak

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham AS berakhir jatuh pada Selasa pagi terseret kemunduran ekuitas terkait minyak bumi akibat penurunan tajam harga minyak, ketika Wall Street bersiap untuk pekan yang sibuk dengan laporan ekonomi. Dow Jones Industrial Average turun 91,66 poin (0,52 persen) menjadi ditutup pada 17.598,20, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 5,80 poin (0,28 persen) menjadi berakhir di 2.098,04, sedangkan indeks komposit teknologiNASDAQ kehilangan 12,90 poin (0,25 persen) pada 5.115,38. Anggota Dow ExxonMobil dan Chevron masing-masing turun 1,5 persen dan 3,3 persen, sementara Marathon Oil kehilangan 2,1 persen karena harga minyak mentah AS anjlok 4,1 persen menjadi 45,17 dolar AS per barel. Data AS menunjukkan aktivitas manufaktur sedikit lebih lemah dan belanja konsumen meningkat moderat. Para investor terutama fokus pada laporan ketenagakerjaan untuk Juli yang akan dirilis pada Jumat (7/8).  Beberapa saham teknologi ditutup lebih rendah termasuk Apple turun 2,4 persen, Netflix turun 1,6 persen dan Tesla Motors turun 2,3 persen. Perusahaan jejaring sosial LinkedIn turun 3,0 persen dan Twitter jatuh 5,6 persen, menambah penurunan mereka setelah laba mengecewakan pekan lalu. Saham General Motors naik 0,5 persen dan Ford bertambah 0,7 persen, setelah melaporkan penjualan mobil di AS pada Juli yang lebih baik dari perkiraan. Perusahaan batubara jatuh setelah Presiden Barack Obama mengumumkan target pengurangan karbon dioksida baru yang sulit, ditujukan kepada produsen-produsen listrik. Consol Energy kehilangan 7,6 persen, sementara Peabody Energy merosot 9,2 persen. Saham Tyson Foods jatuh 9,9 persen setelah memangkas proyeksi laba 2015 menjadi 3,10-3,20 dolar AS per saham dari perkiraan sebelumnya 3,30-3,40 dolar AS, karena keuangannya dalam bisnis daging sapi terpukul meningkatnya biaya peternakan.Perusahaan telekomunika Frontier Communications naik 9,0 persen setelah melaporkan pendapatan kuartal keduanya naik 19,3 persen menjadi 1,37 miliar dolar AS. Frontier mengatakan pihaknya di jalur untuk menyelesaikan kesepakatan membeli lini operasi "wire" Verizon di California, Florida dan Texas. Produsen sabun dan barang rumah tangga Clorox naik 2,7 persen setelah melaporkan laba bersihnya meningkat 11 persen pada kuartal yang berakhir 30 Juni. Perusahaan memproyeksikan pertumbuhan datar hingga satu persen dalam penjualan di tahun fiskal 2016. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,15 persen dari 2,19 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,86 persen dari 2,91 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Bursa saham Tokyo dibuka turun 0,42 persen

KONTAK PERKASA FUTURES -  Bursa saham Tokyo pada Selasa dibuka turun 0,42 persen dibanding penutupan sebelumnya karena sentimen negatif dari Wall Street dan yen yang menguat sehingga menekan pasar. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo turun 85,93 poin menjadi 20.462,18 pada awal perdagangan. Pada Senin, saham-saham Wall Street jatuh karena saham terkait minyak bumi tertekan akibat penurunan besar dalam harga minyak. Dow Jones Industrial Average turun 0,52 persen, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 merosot 0,28 persen.  Data AS pada Senin juga menunjukkan aktivitas manufaktur sedikit lebih lemah dan belanja konsumen meningkat moderat. Saat ini investor fokusk kepada laporan ketenagakerjaan untuk Juli yang akan dirilis pada Jumat (7/8). Pada perdagangan valas di Tokyo, dolar berada di 123,93 yen pada Selasa pagi, turun dari 123,99 yen di New York pada Senin sore dan 124,05 yen di Tokyo, Senin. Penguatan yen negatif bagi pengekspor Jepang karena membuat mereka kurang kompetitif di luar negeri dan mengurangi keuntungan saat dipulangkan. Euro berpindah tangan pada 1,0953 dolar dan 135,74 yen terhadap 1,0954 dolar dan 135,82 yen di perdagangan AS.

Harga emas turun tertekan penguatan dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURES -  Emas berjangk menetap lebih rendah pada Selasa pagi, tertekan oleh penguatan dolar AS. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 5,7 dolar AS atau 0,52 persen menjadi menetap di 1.089,40 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.  Para analis mengatakan emas tertekan oleh dolar yang lebih kuat meskipun saham-saham AS turun pada Senin, karena dolar yang lebih kuat dapat mengurangi daya tarik emas berjangka untuk pembeli dengan mata uang lainnya. Beberapa analis mengatakan peningkatan pengeluaran pribadi AS menggarisbawahi optimisme atas kesehatan ekonomi dan mendukung kasus untuk kenaikan suku bunga tahun ini, juga memberi tekanan tambahan bagi emas pada Senin.  Departemen Perdagangan AS pada Senin mengatakan dalam sebuah laporan bahwa belanja konsumen naik sesuai perkiraan 0,2 persen pada Juni, turun dari revisi naik 0,7 persen pada Mei dengan pelambatan sebagian dikaitkan dengan penjualan kendaraan yang lebih rendah. Perak untuk pengiriman September turun 23 sen, atau 1,56 persen, menjadi ditutup pada 14,515 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan 17,9 dolar AS, atau 1,82 persen, menjadi ditutup pada 967,10 dolar AS per ounce.

Harga minyak dunia turun

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia turun lagi pada Selasa pagi, dengan minyak mentah Brent jatuh sekitar lima persen, setelah data baru menunjukkan manufaktur Tiongkok dan AS melemah. Selain itu ada pula kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global. Menurut AFP, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September anjlok 4,1 persen atau 1,95 dolar AS menjadi ditutup pada 45,17 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September berakhir pada 49,52 dolar AS per barel, jatuh 2,69 dolar AS atau 5,2 persen dari penutupan Jumat lalu di Intercontinental Exchange London. Sebelumnya pada Jumat, harga minyak dunia juga turun lebih dari dua persen setelah OPEC mengatakan tidak akan memangkas produksinya dalam menghadapi penuruanan harga. Data manufaktur baru di Amerika Serikat dan Tiongkok, dua ekonomi dan konsumen energi terbesar dunia, mempersuram prospek permintaan minyak. Di sisi penawaran, ada kekhawatiran mengenai kemungkinan banjir pasokan global. Hal ini terkait komentar Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh, tentang peningkatan ekspor minyak Iran setelah sanksi-sanksi dicabut sebagai bagian dari kesepakatan negara itu dengan enam negara besar untuk membatasi program nuklirnya. "Ia percaya bahwa mereka akan naik 500.000 barel per hari hanya seminggu setelah sanksi-sanksi dicabut, dan meningkat satu juta barel setelah hanya satu bulan," kata analis Commerzbank.