Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

14 Januari 2014

Perdagangan Emas Dekati Sebulan Tertinggi, Investor Pertimbangkan Permintaan

Bloomberg (14/01) – Komoditi emas berfluktuasi setelah naik menuju sebulan tertinggi seiring kajian investor pada dampak reli permintaan.Bullion untuk pengiriman cepat telah mengalami kenaikan naik dan sempat terjatuh sebanyak 0.3%, sebelum diperdagangkan sebanyak 0.1% lebih rendah dilevel harga $1,251.57 per ons pada jam 9:45 pagi di Singapura, dimana harga sebelumnya naik ke level $1,257, yang tertinggi sejak tanggal 12 Desember dan gain hari keempat yang akan menjadi reli terkuat sejak Oktober.Logam kunning tersebut telah mengalami rebound dari enam bulan terendah dilevel harga $1,182.27 pada tanggal 31 Desember, ketika membatasi penurunan tahunan terbesar sejak tahun 1981, terhadap sinyal menguatnya permintaan di China, Negara tersebut kemungkinan mendahului India sebagai pengguna terbesar pada tahun lalu, dengan volume dari kontrak acuan pada Shanghai Gold Exchange yang kemarin jatuh ke level 14,630 Kg, dibandingkan dengan delapan bulan tertinggi dilevel 24,875 Kg sepekan yang lalu.Emas untuk pengiriman Februari sedikit berubah dilevel harga $1,251.40 per ons pada bursa Comex New York, dalam volume perdagangan yang berada sebesar 33% dibawah rata-rata 100 hari terakhir untuk saat ini, berdasarkan data Bloomberg.(tito)

Index Saham Berjangka China Naik disertai Sinyal Rebound

Bloomberg (14/01) – Index saham berjangka China naik seiring indikator teknikal yang memberikan sinyal bahwa index acuan tersebut telah bersifat oversold setelah terjatuh untuk selama empat hari terakhir pada kecemasan bahwa penawaran saham baru akan mengalihkan pendanaan.Index CSI 300 yang akan segera habis masa berlakunya dibulan Januari telah mengalami gain sebesar 0.2% menuju ke level 2,203 pada jam 9:28 pagi waktu lokal, sementara Cosco Shipping Co., unit perusahaan pelayaran terbesar di China, kemungkinan naik setelah membalikkan laba pada tahun lalu, selain itu China Life Insurance Co. and Ping An Insurance (Group) Co. kemungkinan bergerak setelah pihak regulator memberikan sinyal nahwa merka akan mengizinkan perusahaan asuransi untuk membeli lebih banyak ekuitas.Index Shanghai Composite kemarin turun 0.2% ke level 2,009.56, acuan yang relatif kuat selama 14 hari, mengukur seberapa cepat harga telah mengalami kenaikan atupun terjatuh selama periode waktu tertentu, yang berada dilevel 26.2, dengan pembacaan hasil dibawah level 30 yang mengindikasikan bahwa siap untuk naik.Tahun ini index Shanghai telah terjatuh sebanyak 5%, memperpanjang penurunan sebesar 6.75% ditahun 2013, yang berada ditengah kecemasan dimulai kembalinya IPO yang akan meningkatkan cadangan dan meredam permintaan, yang bernilai 7.6 kali proyeksi laba selama 12 bulan, level terendah dalam setidaknya lima tahun terakhir, berdasarkan data Bloomberg.Tingginya harga serta masalah lainnya dengan IPO semestinya tidak membuat orientasi reformasi market hingga keluar jalur setelah membeku selama lebih dari setahun, berdasarkan tajuk halaman depan dalam China Securities Journal, terdapat beberapa orang yang cemas terhadap apakah reformasi IPO dapat berjalan baik, selain itu regulator sekuritas telah menyetujui sekitar 50 perusahaan untuk menjual saham di China mengikuti peraturan baru dibulan November yang mengarah pada penguatan proteksi terhadap investor serta memberantas manipulasi harga.(tito)

Minyak WTI Jatuh Hari Kedua Terkait Pasokan Bahan Bakar A.S

Blooomberg (14/01) Minyak mentah WTI jatuh untuk hari kedua berada ditengah spekulasi distilasi dan peningkatan pasokan bahan bakar di A.S, yang merupakan pengguna minyak terbesar dunia.Kontrak berjangka turun sebanyak 0.3% di New York setelah kemarin turun 1%, pasokan minyak sulingan, termasuk minyak panas dan juyga diesel, kemungkinan naik hingga 1.38 Juta barel pekan lalu, sementara cadangan bahan bakar gain hingga sebanyak 2.2 Juta, berdasarkan survey.WTI untuk pengiriman Februari turun sebanyak 30 sen dilevel harga $91.50 per barel dalam perdagangan elektronik pada New York Mercantile Exchange dan berada dilevel harga $91.62 pada jam 10:57 pagi waktu Sidney, kontrak tersebut kemarin jatuh 92 sen ke level $91.80, dengan volume seluruh kontrak berjangka yang diperdagangkan berada sekitar 64% dibawah rata-rata 100 hari .Minyak Brent untuk settlement Februari kemarin turun 50 sen atau sebesar 0.5%, ke level harga $106.75 per barel pada the London-based ICE Futures Europe exchange, sementara acuan minyak mentah Eropa telah mengakhiri sesi premium dilevel harga $14.95 bagi WTI.Pasokan minyak mentah A.S pada pekan lalu kemungkinan menyusut hingga sebanyak 1.15 Juta barel, berdasarkan survey estimasi median yang terdiri dari delapan analis dari Bloomberg sebelum rilis data dari pihak EIA, yang merupakan kelompok statistik departemen energi.(tito)

Dollar Bertahan Dekati Pekan Terendah vs Yen Jelang Data Retail

Blooomberg (14/01) Mata uang dollar diperdagangkan sebanyak 0.1 dari tiga pekan terendah terhadap nilai yen menjelang perkiraan data A.S yang dapat memperlihatkan pertumbuhan data retail yang berada dilaju paling lambat selama tiga bulan terakhir, yang memicu perkara terhadap langkah pemangkasan the Fed.Penutupan Index spot Bloomberg Dollar dihari kemarin dilevel terendah tahun ini setelah data dari pihak departemen tenaga kerja pekan lalu menunjukkan gain sektor pekerjaan mengikuti estimasi ekonomi A.S, sementara itu hari ini anggota pemilihan suara dari FOMC tahun ini yaitu Charles Plosser dari the Fed Philadelphia and Richard Fisher dari Dallas, dijadwalkan untuk berpidato, selain itu mata uang yen telah meraih gain terhadap semua dari mata uang utama lainnya sepanjang pekan ini sebelum rilis data neraca berjalan Jepang.Dollar sedikit berubah bergerak menuju ke level harga 103.05 yen pada jam 8:10 pagi di Tokyo sejak hari kemarin, ketika menyentuh level 102.86, yang terendah sejak tanggal 18 Desember tahun lalu, yang diperdagangkan dilevel harga $1.3669 per euro, mengalami depresiasi sebanyak 0.7% selama tiga sesi terakhir, mata uang Jepang membeli dilevel harga 140.86 per euro dari level 140.81 dihari kemarin, ketika menyentuh level 140.50, yang merupakan penutupan terendah sejak tanggal 31 Desember.(tito)

Saham Jepang Alami Penurunan

LOS ANGELES (14/01) MarketWatch – Saham Jepang mengalami penurunan dalam perdagangan pagi dihari Selasa ini, yang dipengaruhi oleh aksi jual Wall Street terhadap kecemasan mengenai langkah pengurangan stimulus yang lebih jauh lagi dari pihak the Fed.Index Nikkei turun lebih rendah sebanyak 2.7% menuju ke level 15,501.50 dan index Topix turun 2.3%, dengan saham yang juga terpukul seiring penurunan mata uang dollar A.S menuju ke level 103 terhadap yen, yang melemah dibandingkan dengan level yang dibandingkan dengan akhir pekan lalu.(tito)

Saham Asia Jatuh Pertama kalinya, Pacu Penurunan A.S

Blooomberg (14/01) Saham Asia terjatuh, beserta dengan index acuan regional yang berada dijalur penurunan pertama selama tiga hari terakhir seiring menghadapi penurunan terbesar dalam saham A.S sejak bulan November tahun lalu yang berada ditengah kecemasan terhadap valuasi.Index MSCI Asia Pacific turun 0.9% ke level 139.39 pada jam 9:36 pagi di Tokyo setelah reli sebanyak 1.2% selama dua hari terakhir, dengan semua dari 10 grup industri yang terjatuh pada acuan tersebut.Index Topix Jepang turun 1.9% seiring market dibuka kembali mengikuti hari libur nasional, selain itu mata uang yen menghentikan gain selama tiga hari setelah kemarin menyentuh tiga pekan tertinggi terhadap dollar.Index S&P/ASX 200 Australia turun 1%, sementara index NZX 50 New Zealand turun sebanyak 0.6%, sedangkan index Kospi Korea Selatan bertambah sebanyak 0.4%, dengan market di China dan juga Hong Kong yang belum juga dibuka.(tito)

Nikkei Berjangka Tergelincir Setelah Saham A.S Turun Sementara Yen Reli

Bloomberg (14/01) -- Indeks Jepang berjangka jatuh sejalan dengan saham AS yang tergelincir dengan penurunan terbesarnya dalam dua bulan terakhir dan yen yang melonjak terhadap dolar AS. Treasuries naik di New York seiring komoditas emas dan gas alam meningkat, sementara minyak mentah merosot.Nikkei 225 Stock Average berjangka turun 2,2 persen, ke level 15.495 di Chicago setelah turun 0,8 persen, ke level 15.790 pada pukul 03:00 pagi di Osaka. Indeks, kemarin tutup karena Jepang libur, turun sebesar 2,3 persen tahun ini. Indeks saham Standard & Poor 500 turun 1,3 persen, penurunan tertajam sejak 7 November. Yen diperdagangkan pada level 103,05 per dolar pada 07:59 di Tokyo setelah menyentuh tiga minggu level tertingginya kemarin. Obligasi imbal hasil tenor Sepuluh tahun jatuh ke level terendahnya dalam satu bulan terakhir. Emas naik 0,4 persen kemarin seiring dengan gas berjangka yang naik 5,5 persen. Minyak di New York turun 1 persen.Indeks S&P 500 membukukan penurunan terburuknya pada awal tahun sejak 2009 setelah valuasi melonjak ke level tertingginya dalam empat tahun terakhir pada akhir 2013. Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Dennis Lockhart mengatakan dia mendukung pengurangan lebih lanjut dalam pembelian obligasi AS seiring investor meneliti data, termasuk penjualan ritel hari ini, untuk menentukan prospek program stimulus. Jepang posting current account dan saldo perdagangan hari ini, sementara output industri zona euro dirilis. Indonesia dan Malaysia tutup karena hari libur. (izr)

Penurunan Terbesar S & P 500 Sejak November Ditengah Kekhawatiran Valuasi

Bloomberg (14/01) – Saham-saham AS jatuh, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 ke kehilangan terbesar dalam dua bulan terakhir, di tengah kekhawatiran atas valuasi setelah indeks patokan reli ke tertinggi sepanjang masa pada tahun 2013 yang lalu.S & P 500 turun 1,3 persen menjadi 1,818.97, level terendah S & P 500  sejak 20 Desember yang lalu, pada pukul 4 sore di New York. Perusahaan dari Microsoft Corp. hingga Exxon Mobil Corp. dan Walt Disney Co. turun lebih dari 2 persen, dengan semua 10 industri utama di S & P 500 ikut turun.S & P 500 turun 1,6 persen sejauh tahun 2014 ini, meskipun sebelumnya naik 0,6 persen pada minggu lalu. S & P 500 berakhir tahun lalu pada tingkat rekor, setelah naik 30 persen untuk reli tahunan terbesar sejak tahun 1997.(frk)

Saham A.S Jatuh, Emas Naik ke Satu Bulan Tertingginya

Reuters, NEW YORK/LONDON, (14/01) -- Emas naik ke level tertingginya satu bulan terakhir pada hari Senin seiring kerugian pada ekuitas AS yang dipicu pembelian safe haven dan memperpanjang reli bullion pada sesi sebelumnya yang dipicu oleh melemahnya Data nonfarm payrolls A.S.Logam membukukan kenaikan yang ketiga secara berturut-turut setiap harinya dan keuntungan dipercepat seiring dengan indeks saham S&P 500 turun lebih dari 1 persen karena investor menunggu data pendapatan perusahaan.Para analis mengatakan kenaikan sebesar 4 persen emas tahun ini didukung oleh penurunan ekuitas diawal tahun 2014 setelah rekor kenaikan saham tertingginya pada tahun lalu.Spot emas naik 0,5 persen menjadi US$ 1,252.84 per ons pada pukul 14:56 waktu Amerika timur, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam satu bulan terakhir pada level US$ 1,254.50.Pada hari Jumat, emas rally sebesar 1,5 persen setelah data pekerjaan AS yang mengecewakan mengaduk spekulasi Federal Reserve akan mengambil pendekatan bertahap untuk pengurangan stimulusnya tahun ini.Pada perdagangan COMEX di AS emas berjangka untuk pengiriman Februari ditutup naik US$ 4,20 per ons, ke level US$ 1,251.10, penutupan tertinggi sejak 11 Desember. (izr)

Investor Mengamankan Pendapatan, Saham A.S Melemah

Bloomberg (14/01) - Saham AS jatuh seiring para investor menilai prospek ekonomi dan pertumbuhan pendapatan setelah indeks Standard & Poor 500 menguat pada tahun 2013, yang mendorong valuasi ke level tertingginya dalam empat tahun terakhir.Indeks S&P 500 turun 0,3 persen, ke level 1,836.33 pada pukul 12:27 di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 52,37 poin, atau 0,3 persen, ke level 16,384.68. The Nasdaq Composite naik 3 poin, atau 0,1 persen, ke level 4,178.43 hari ini. Volume perdagangan pada indeks saham S&P 500 sebesar 8,6 persen di atas rata-rata perdagangan selama 30 hari pada hari ini.Indeks S&P 500 turun 0,5 persen sejauh ini pada tahun 2014, meskipun sebelumnya menguat 0,6 persen minggu lalu. Indeks S&P 500 menutup tahun lalu mencapai level rekor tertingginya, setelah naik sebesar 30 persen untuk reli tahunan terbesarnya sejak tahun 1997.Pada hari Jumat, pemerintah melaporkan bahwa ekonomi AS menambahkan sebanyak 74.000 pekerjaan pada Desember, kenaikan terkecil dalam tiga tahun terakhir dan jauh di bawah perkiraan ekonom dari kenaikan sebanyak 225.000 perkerjaan. Namun, pasar mengabaikan angka-angka pada akhir sesi perdagangan dan ditutup sebagian besar menguat, ini menunjukkan bahwa investor mungkin mengambil keuntungan kecil seiring penutupan akibat cuaca dingin. (izr)

Pelonggaran Minimum Modal Mengangkat Saham Eropa Untuk Hari Kedua

Bloomberg (14/01) – Saham-saham Eropa menguat untuk hari kedua, setelah Indeks Stoxx Europe 600 mencatat kenaikan penuh mingguan pertama di tahun 2014, setelah badan pengawasan perbankan global yang mempermudah aturan terkait dengan persyaratan minimum modal untuk pemberian pinjaman.Indeks saham perbankan naik ke level tertinggi sejak bulan April 2011 yang lalu setelah pengumuman Komite Pengawasan Perbankan Basel terhadap kebutuhan modal. UBS AG menambahkan 3,1 persen setelah Chief Executive Officer, Sergio Ermotti mengatakan bahwa pemberi pinjaman tidak akan spin off bisnis investasi perbankan. ICAP Plc. turun 1,1 persen setelah Goldman Sachs Group Inc. menurunkan peringkat broker interdealer terbesar di dunia.Indeks Stoxx 600 naik 0,2 persen menjadi 330,72 pada penutupan perdagangan. Benchmark naik 0,7 persen pekan lalu karena para investor menimbang data yang menunjukkan bahwa tingkat pengangguran AS secara tak terduga turun pada bulan Desember bahkan perekrutan melambat.Laba bagi perusahaan di S & P 500 akan naik 9,5 persen rata-rata pada tahun ini, hampir dua kali lipat dari tahun 2013, menurut perkiraan analis terbaru yang dikumpulkan oleh Bloomberg.(frk)

Minyak Mentah WTI Turun Setelah Kesepakatan untuk Persetujuan Melaksanakan Nuklir Iran

Bloomberg (13/01) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) turun setelah Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya mulai tanggal 20 Januari mendatang  dengan persyaratan dari kesepakatan yang akan mengurangi beberapa sanksi terhadap produsen minyak terbesar kelima OPEC tersebut.Minyak WTI turun sebanyak 1,2 persen. Iran akan mengizinkan inspeksi yang lebih di bawah kesepakatan itu yang dicapai bersama dengan China, Perancis, Jerman, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat pada bulan November lalu, Presiden AS Barack Obama mengatakan kemarin. Sebagai imbalannya, Iran akan mendapatkan keuntungan dari bantuan sanksi parsial. Ekspor minyak Iran jatuh pada tahun lalu seiring dengan AS dan Uni Eropa bergerak berarti bahwa bank-bank dan perusahaan asuransi tidak bisa menangani penjualan bahan bakar Iran.MInyak WTI untuk pengiriman Februari turun 73 sen, atau 0,8 persen, ke level US$ 91,99 per barel pada pukul 10:55 di New York Mercantile Exchange. Harga turun 1,3 persen pada pekan lalu. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sebesar 5,2 persen di bawah rata-rata perdagangan 100 hari. WTI berjangka turun 6,5 persen selama tahun ini.Minyak Brent untuk pengiriman Februari naik 7 sen menjadi US$ 107,32 per barel di ICE Futures Europe yang berbasis London. Volume perdagangan semua berjangka yang diperdagangkan sebanyak  7 persen lebih tinggi dari rata-rata perdagangan 100 hari. Minyak mentah patokan Eropa diperdagangkan lebih tinggi pada level US$ 15,33 dibandingkan minyak WTI. (izr)

Dollar Melemah Terkait Saham AS Berfluktuasi

Bloomberg (13/01) --  Dollar turun ke level terendahnya tiga minggu terakhir  terhadap yen dan saham emerging market naik pada prospek stimulus AS. Indeks  Standard & Poor 500 berfluktuasi, sementara nikel menguat setelah Indonesia menerapkan larangan ekspor bijih.Dollar melemah sebanyak 0,9 persen ke level  103,28 yen pada pukul 10:12 pagi di New York. S & P 500 naik kurang dari 0,1 persen setelah indeks tersebut naik 0,6 persen minggu lalu. Saham di pasar negara berkembang menguat untuk hari kedua. Indeks Stoxx Europe 600 naik sebanyak 0,3 persen. Treasuries naik mengikuti reli terbesarnya dalam hampir empat bulan terakhir pada 10 Januari. Nikel melonjak 1,6 persen, gas alam AS naik 4,2 persen dan gandum naik sebanyak 0,5 persen. Minyak mentah menurun setelah Iran setuju untuk mulai membatasi program nuklirnya.Dalam sebuah laporan besok para ekonom mengatakan akan menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan ritel AS melambat yang akan meningkatkan percepatan pemotongan program pembelian obligasi Federal Reserve, setelah data pekan lalu menunjukkan payrolls meningkat kurang dari perkiraan. JPMorgan Chase & Co, Bank of America Corp, Goldman Sachs Group Inc, dan Citigroup Inc di antara 29 anggota S & P 500 melaporkan hasil kuartalan tahun ini.Dollar menyentuh 102,99 yen, level terlemahnya sejak 17 Desember. Mata uang Jepang naik 1 persen per euro. Mata uang bersama Eropa tergelincir 0,1 persen ke level $ 1,3653.(yds)

Saham AS Turun Terkait Investor Menganalisa Ekonomi Pasca Reli S&P

Bloomberg, (13/01) --  Saham AS jatuh karena para investor menilai prospek pertumbuhan pendapatan ekonomi dan korporasi setelah Indeks Standard & Poor 500 reli tahunan terbesar terakhirnya lebih dari satu dekade.Lululemon Athletica Inc merosot 14 persen setelah produsen pakaian olahraga  tersebut menurunkan laba dan perkiraan penjualannya. Symantec Corp kehilangan 2,1 persen karena Morgan Stanley merekomendasikan para investor menjual saham. Beam Inc melonjak 25 persen setelah Suntory Holdings Ltd mengatakan akan mengakuisisi pembuat roh dalam kesepakatan $ 16 miliar. Juniper Networks Inc menguat 8 persen setelah produsen peralatan jaringan komputer  tersebut menargetkan pada hedge fund aktivis Elliott Manajemen Corp.S & P 500 tergelincir 0,1 persen ke level 1,840.89 pada pukul 09:40 pagi di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 24,21 poin, atau 0,2 persen, ke 16,412.84 hari ini.S & P 500 turun sebanyak  0,4 persen sejauh ini pada tahun 2014, meskipun sebelumnya sebanyak 0,6 persen minggu lalu. Itu berakhir tahun lalu pada tingkat rekor, setelah naik 30 persen untuk reli tahunan terbesarnya sejak tahun 1997.(yds)

Dollar Melemah Terkait Kenaikan Sektor Komoditas

Bloomberg, (13/01) -- Dollar turun ke level terendahnya dalam tiga minggu terakhir terhadap yen dan saham emerging market naik pada prospek stimulus AS. Saham Eropa memangkas keuntungan sebelumnya, sedangkan komoditi nikel memimpin industri logam yang lebih tinggi setelah Indonesia menerapkan larangan ekspor bijih.Dollar melemah 0,8 persen ke level 103,38 yen pada pukul 06:21 pagi di New York. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,1 persen. Kontrak berjangka Standard & Poor 500 turun 0,3 persen sementara di pasar saham negara berkembang menguat untuk hari kedua. Treasuries sedikit berubah menyusul reli terbesarnya dalam hampir empat bulan terakhir pada 10 Januari lalu. Nikel melonjak 1,7 persen, gas alam AS naiksebanyak 2,2 persen dan gandum naik 1,1 persen.Tiga saham naik untuk setiap dua saham yang jatuh di Eropa, dengan volume perdagangan 15 persen lebih tinggi dari rata-rata 30-hari. Indeks bank naik ke level tertinggi nya sejak April 2011 setelah regulator mengurangi aturan batas utang untuk pemberi pinjaman.(yds)

Indeks Saham Berjangka AS Tergelincir Jelang Laporan Pendapatan

Bloomberg, (13/01) --  Indeks saham berjangka AS jatuh, menyusul kenaikan mingguan pertama  pada indeks  Standard & Poor 500 di tahun 2014, karena para investor menimbang valuasi ekuitas sebelum laporan pendapatan minggu ini.Symantec Corp dapat bergerak setelah Morgan Stanley merekomendasikan para investor untuk menjual saham pembuat software anti virus. Intercept Pharmaceuticals Inc turun sebanyak 10 persen pada awal perdagangan New York setelah saham tersebut  melonjak lebih dari enam kali lipat minggu lalu.Kontrak berjangka S & P 500 yang berakhir pada bulan Maret turun sebanyak 0,3 persen ke level 1,832.8 pada pukul 06:05 pagi di New York. Indeks acuan saham telah turun sebanyak 0,3 persen sejauh ini pada tahun 2014. Itu berakhir tahun lalu pada tingkat rekornya, setelah naik 30 persen untuk reli tahunan terbesar sejak tahun 1997. Kontrak Dow Jones Industrial Average kehilangan 26 poin atau sebanyak 0,2 persen ke level 16.355 hari ini, setelah indeks tersebut mengalami kerugian mingguan kedua secara beruntun.(yds)

Saham Hong Kong ditutup Naik 0.2%

Reuters (13/01) – Saham Hong Kong telah beranjak menuju sebuah awal yang lamban dalam pekan yang dimulai pada hari Senin ini, seiring dengan terjadinya penguatan dalam produsen PC (Personal Computer) Lenovo yang mengimbangi pelemahan dalam utilitas Power Assets yang merupakan perusahaan listrik raksasa lokal setelah mengurangi besaran pada listing spin off dari bisnis listriknya di Hong Kong.Sementara itu sebuah market dari daratan utama yang lamban juga membebani, seiring investor yang kecewa pada penundaan dari rencana penawaran lima saham baru (IPO) setelah pihak regulator sekuritas yang mengatakan dihari  Minggu kemarin bahwa mereka akan memacu pengawasan dari listing yang baru.Selain itu index Hang Seng ditutup naik sebanyak 0.2% berada dilevel 22,888.76 poin, dengan index China Enterprises dari listing teratas China yang berada di Hong Kong juga mengalami kenaikan  sebanyak 0.2%.Saham dari perusahaan Power Assets jatuh sebanyak 1.4% setelah mengurangi besaran pada IPO Hong Kong dari bisnis listriknya yang berada hampir mendekati sebanyak sepertiga dari $3.6 Milyar yang disebabkan oleh sebuah ekspektasi terhadap valuasi yang lebih rendah serta keputusannya untuk mempertahankan sebuah saham yang besar dalam sektor bisnis tersebut.(tito)

Saham China Jatuh Ke Lima Bulan Terendah, Sektor Teknologi Pimpin Kemunduran

Bloomberg, (13/01) -- Saham-saham China jatuh, mengirim indeks acuan ke level terendah lima bulan terakhir, karena penurunan untuk sektor teknologi dan saham konsumen dibayangi reli untuk Aluminum Corp of China Ltd dan perusahaan bahan baku.GoerTek Inc, supplier Apple Inc, mundur ke level terendahnya sejak Mei. Gree Electric Appliances Inc turun 3,8 persen. Aluminum Corp of China, yang dikenal sebagai Chalco, naik setidaknya 7 persen di Shanghai dan Hong Kong setelah laba bersih diperkirakan sebesar 1 miliar yuan ($ 165 juta) pada tahun 2013. Jilin Ji En Nickel Industry Co melonjak 10 persen setelah Indonesia melarang ekspor bijih mineral untuk memotong pasokan nikel.Shanghai Composite jatuh untuk hari keempat, kehilangan sebanyak 0,2 persen ke level 2,009.56 pada penutupan. Indeks tersebut naik sebanyak 0,7 persen setelah regulator sekuritas China mengatakan pihaknya berencana untuk memperketat pengawasan penawaran umum perdana. UBS AG melihat laju IPO yang berakslerasi dalam beberapa bulan mendatang, menyeret turunnya saham perusahaan kecil.Indeks CSI 300 mundur sebanyak 0,5 persen ke level 2,193.68, sementara indeks Hang Seng China Enterprises menguat lebih dari 0,1 persen. Indeks Ekuitas Bloomberg China-US naik 1,2 persen pada 10 Januari lalu.Indeks Shanghai telah jatuh sebanyak 5 persen tahun ini di tengah kecemasan pada lambatnya pertumbuhan ekonomi dan kekhawatiran kembalinya penjualan saham yang akan mengalihkan dana dari ekuitas yang ada.(yds)