Bloomberg (13/01) -- Dollar turun ke
level terendahnya tiga minggu terakhir terhadap yen dan saham emerging
market naik pada prospek stimulus AS. Indeks Standard & Poor 500
berfluktuasi, sementara nikel menguat setelah Indonesia menerapkan
larangan ekspor bijih.Dollar melemah sebanyak 0,9 persen ke
level 103,28 yen pada pukul 10:12 pagi di New York. S & P 500 naik
kurang dari 0,1 persen setelah indeks tersebut naik 0,6 persen minggu
lalu. Saham di pasar negara berkembang menguat untuk hari kedua. Indeks
Stoxx Europe 600 naik sebanyak 0,3 persen. Treasuries naik mengikuti
reli terbesarnya dalam hampir empat bulan terakhir pada 10 Januari.
Nikel melonjak 1,6 persen, gas alam AS naik 4,2 persen dan gandum naik
sebanyak 0,5 persen. Minyak mentah menurun setelah Iran setuju untuk
mulai membatasi program nuklirnya.Dalam sebuah laporan besok para ekonom
mengatakan akan menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan ritel AS
melambat yang akan meningkatkan percepatan pemotongan program pembelian
obligasi Federal Reserve, setelah data pekan lalu menunjukkan payrolls
meningkat kurang dari perkiraan. JPMorgan Chase & Co, Bank of
America Corp, Goldman Sachs Group Inc, dan Citigroup Inc di antara 29
anggota S & P 500 melaporkan hasil kuartalan tahun ini.Dollar menyentuh 102,99 yen, level
terlemahnya sejak 17 Desember. Mata uang Jepang naik 1 persen per euro.
Mata uang bersama Eropa tergelincir 0,1 persen ke level $ 1,3653.(yds)