Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

30 April 2015

Wall Street turun bersama pelemahan pertumbuhan AS

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Kamis pagi, di tengah berita tentang ekonomi Amerika Serikat (AS) yang hanya tumbuh 0,2 persen pada kuartal pertama. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 74,61 poin (0,41 persen) menjadi ditutup pada 18.035,53. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 7,91 poin (0,37 persen) menjadi berakhir di 2.106,85, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 31,78 poin (0,63 persen) menjadi 5.023,64. Saham Twitter jatuh 8,9 persen lagi setelah kehilangan 18,2 persen pada Selasa, menyusul laporan perusahaan tentang pendapatan kuartal pertama yang sebesar 436 juta dolar AS, 20 juta dolar AS di bawah ekspektasi. Perusahaan komputasi awan Salesforce sahamnya melesat naik 11,6 persen karena laporan Bloomberg menyebut perusahaan itu sedang membahas tawaran dengan para bankir setelah didekati oleh pengakuisisi potensial. Sementara Wynn Resorts tenggelam 16,6 persen setelah melaporkan kerugian kuartal pertama 44,6 juta dolar AS dan mengumumkan akan memangkas dividen dari 1,50 dolar AS per saham menjadi 50 sen per saham. Delta Air Lines dan United Continental masing-masing turun 2,5 persen karena harga minyak lebih tinggi. Saham perusahaan makanan Mondelez International naik 5,2 persen karena laba kuartal pertamanya naik hampir dua kali lipat menjadi 324 juta dolar AS dari 163 juta dolar AS tahun lalu meski terseret penguatan dolar. Saham Starwood Hotels & Resorts Worldwide berakhir 8,3 persen lebih tinggi setelah mengumumkan menyewa bank investasi Lazard untuk melakukan kajian strategis perusahaan guna meningkatkan nilai pemegang saham. Langkah itu memicu spekulasi bahwa Starwood, yang memiliki jaringan hotel Westin, akan diakuisisi. Perrigo, yang memproduksi Sudafed dan obat bebas lainnya, jatuh 0,9 persen setelah menolak tawaran pembelian terbaru dari Mylan. Mylan, yang juga sedang ditawar Teva, naik 2,5 persen. Sementara Teva naik 1,3 persen. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,04 persen dari 2,00 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,76 persen dari 2,70 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. Seperti dilansir kantor berita AFP, saham-saham berada di wilayah negatif sepanjang hari setelah pertumbuhan kuartal pertama jauh di bawah 1,0 persen yang diproyeksikan oleh para analis, sebagian karena cuaca musim dingin yang sangat keras di beberapa wilayah dan pemogokan di pelabuhan West Coast. Pada Rabu sore, Federal Reserve Amerika Serikat mengatakan pertumbuhan lebih lambat "sebagian" akibat faktor-faktor sementara dan bahwa pertumbuhan ekonomi akan kembali ke "kecepatan moderat." Itu menunjukkan The Fed masih memperkirakan memulai serangkaian kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, meskipun tidak mungkin pada Juni seperti perkiraan pada analis baru-baru ini.

Harga emas turun karena aksi ambil untung

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mundur kembali dari tertinggi tiga minggu pada Kamis pagi, karena aksi ambil untung. Aksi ambil untung telah menempatkan lebih banyak tekanan pada logam mulia, mengimbangi dukungan dari pertumbuhan ekonomi AS yang suram di kuartal pertama, lapor Xinhua. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 3,9 dolar AS, atau 0,32 persen, menjadi menetap di 1.210 dolar AS per ounce. Emas mengambil beban tekanan jual karena aksi ambil untung pada Rabu, setelah mereka naik lebih dari tiga persen dalam dua hari terakhir ke tertinggi dalam tiga minggu. Harga emas memangkas kerugiannya setelah pemerintah AS melaporkan ekonomi pada kuartal pertama hampir terhenti, jauh lebih rendah dari yang diharapkan, yang menarik dolar AS dan saham turun, sehingga mengangkat permintaan investasi "safe haven" untuk logam mulia. Produk domestik bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan 0,2 persen di kuartal pertama tahun ini, menurut perkiraan awal yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Rabu. Para analis mengindikaskan bahwa angka itu bisa menawarkan banyak pemicu bagi Federal Reserve yang ingin menunda sinyal kenaikan suku bunga pertama, yang akan positif untuk emas, meskipun angka lemah kuartal pertama terlihat kemungkinan karena faktor-faktor seperti cuaca. Investor akan mencari petunjuk untuk waktu kenaikan suku bunga pertama bank sentral sejak Resesi Besar dari pernyataan pasca pertemuan kebijakan Fed pada Rabu. Perak untuk pengiriman Juli naik 7,2 sen, atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 16,702 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 2,9 dolar AS, atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 1.161,50 dolar AS per ounce.

Dolar melemah tertekan laporan PDB dan pernyataan Fed

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis pagi, di tengah laporan PDB yang lebih lemah dari perkiraan dan pernyataan kebijakan Federal Reserve yang dipantau secara cermat. Produk domestik bruto (PDB) riil AS hanya meningkat pada tingkat tahunan 0,2 persen di kuartal pertama tahun ini, menurut perkiraan awal yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Rabu, lapor Xinhua. PDB kuartal pertama menunjukkan penurunan tajam dari kecepatan 2,2 persen pada kuartal sebelumnya dan di bawah konsensus pasar meningkat 1,0 persen. Greenback berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika pernyataan Fed baru dirilis setelah pertemuan kebijakan moneter dua hari pada Rabu, menunjukkan para pejabat terutama fokus pada pelemahan ekonomi dalam beberapa bulan terakhir. Menurut pernyataan itu, pertumbuhan ekonomi AS telah "melambat" sejak pertemuan Fed terakhir pada Maret, menurunkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga bunga secepatnya pada Juni. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,90 persen menjadi 95,228 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1114 dolar dari 1,0979 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5430 dolar dari 1,5337 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,8033 dolar dari 0,8015 dolar. Dolar AS dibeli 119,01 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,87 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS merosot ke 0,9397 franc Swiss dari 0,9542 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2012 dolar Kanada dari 1,2031 dolar Kanada.

Rupiah menguat Rp12.954

KONTAK PERKASA FUTURES -  Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat menjadi Rp12.954 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.995 per dolar AS. "Pelemahan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang lain, di antaranya rupiah, ini seiring sebagian pelaku pasar menilai kemungkinan Federal Reserve bertindak tidak agresif (dovish) untuk menaikkan suku bunganya," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Rabu.Menurut dia, sikap dovish Federal Reserve itu seiring dengan belum membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat pada kuartal I tahun ini."The Fed diperkirakan masih mempertimbangkan kebijakan moneternya untuk mencapai jalur aman menaikan suku bunga, cuaca musim dingin masih menjadi salah satu faktor ekonomi AS melambat," katanya.Selain itu, lanjut dia, harapan baru dari negosiasi dana talangan Yunani juga turut menekan indeks dolar AS di pasar global. PM Yunani menyampaikan komitmennya, tidak akan mengharapkan gagal bayar utang.Dari dalam negeri, lanjut dia, masih adanya harapan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan tumbuh menjadi salah satu penopang mata uang rupiah ke depannya.Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, menambahkan, mata uang rupiah masih memiliki kinerja lebih baik dibandingkan mata uang di kawasan Asia."Bank Indonesia cukup aktif menjaga fluktuasi rupiah agar rentang kisarannya tidak terlalu tinggi sehingga meredam kekhawatiran pelaku usaha ekspor-impor di dalam negeri," katanya.Dengan fluktuasi nilai tukar yang stabil, menurut dia, akan membuat pelaku usaha tidak kesulitan dalam merencanakan ke depannya.