Harga emas yang
diperjualbelikan di pusat pendagangan emas Somba Opu bergerak naik
seiring dengan kenaikan harga emas PT Aneka Tambang.
"Kenaikan harga emas perhiasan ini dipengaruhi oleh kenaikan harga
emas batangan yang dikelola dan dijual PT Aneka Tambang," kata salah
seorang pedagang emas Hendrajaya di kawasan Somba Opu, Makassar, Senin.
Ia mengatakan, emas yang umumnya dibeli masyarakat adalah emas 23
karat yang harus ditebus Rp546 ribu per gram, naik Rp1.000 dibanding
harga pekan lalu.
Menurut pemilik toko emas Fajar ini, harga emas terus bergerak naik
memasuki Ramadhan dan diprediksi itu terus berlanjut menjelang Lebaran.
"Selain pengunjung ada yang menjual emasnya, namun yang banyak
adalah membeli perhiasan emas khususnya pada awal bulan," katanya.
Hal itu diakui salah seorang pembeli di Somba Opu, Makassar Sitti Nurliana.
Dia mengatakan, meskipun kebutuhan meningkat pada Ramadhan, namun
ada juga yang menyisihkan uang gaji atau pendapatannya untuk membeli
emas sebagai invetasi.
"Meskipun harganya naik, tapi tidak menyurutkan kami untuk membeli
emas, karena selain untuk dipakai berhari raya, juga dapat disimpan
untuk keperluan yang mendesak," katanya.
07 Juli 2014
Indonesia-Hungaria genjot kerja sama perdagangan-investasi
Juli 07, 2014
News
Ketua IMF isyaratkan pemangkasan proyeksi pertumbuhan
Juli 07, 2014
News Market
Kegiatan ekonomi
global akan menguat pada semester kedua tahun ini dan berakselerasi pada
2015, meskipun momentum bisa lebih lemah dari harapan, kata Ketua IMF
Christine Lagarde, Minggu, mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan tipis
perkiraan pertumbuhan oleh lembaga donor itu. Lagarde mengatakan
kebijakan akomodatif bank sentral mungkin hanya memiliki dampak terbatas
pada permintaan dan bahwa negara-negara harus meningkatkan pertumbuhan
dengan investasi bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan,
asalkan utang mereka berkelanjutan. Pembaruan prospek ekonomi
global IMF (Dana Moneter Internasional), diperkirakan akhir bulan ini,
akan "sangat sedikit berbeda" dari perkiraan yang diterbitkan bulan
April, katanya. Pada bulan April lalu, IMF memperkirakan bahwa output global akan tumbuh 3,6 persen pada 2014 dan 3,9 persen pada 2015. "Aktivitas
global akan menguat tapi momentum bisa kurang kuat dibanding yang kita
perkirakan karena potensi pertumbuhan lebih lemah dan investasi...tetap
senyap," katanya dalam sebuah konferensi ekonomi di Prancis selatan. Lagarde
yang menyarankan agar lebih banyak investasi publik, mengatakan
"defisit investasi" baik pada sektor publik maupun swasta telah menyeret
turun pertumbuhan di sebagian besar negara. "Meskipun banyak
tanggapan terhadap krisis...pemulihan sederhana, melelahkan, rapuh, dan
langkah-langkah untuk mendorong permintaan, meskipun niat baik bank-bank
sentral, akan menemui batas mereka. "Karena itu kami terus
mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan upaya-upaya memperkuat
pertumbuhan," tambahnya dikutip Reuters. "Ini adalah kesempatan di
sejumlah negara untuk meluncurkan investasi, tanpa mengancam
kelangsungan hidup keuangan negara." Lagarde mengatakan beberapa
kali dalam pidatonya bahwa, meskipun sekarang bisa menjadi momentum
untuk beberapa negara meningkatkan investasi publik, tidak semua dari
mereka mampu melakukannya. Dampak positif dari investasi publik terhadap
pertumbuhan bisa cukup kuat untuk memungkinkan beberapa proyek negara
tanpa membebani rasio utang terhadap PDB, katanya. Setelah
kuartal pertama yang jauh lebih mengecewakan dari yang diharapkan,
sekarang ada rebound (penguatan kembali) ditandai dalam ekonomi AS.
Pertumbuhan akan lebih cepat, kata Lagarde, selama pengurangan kebijakan
moneter longgar Federal Reserve berjalan baik dan ada kerangka anggaran
jangka menengah yang tepat. Zona Euro secara perlahan keluar
dari resesi dan sangat penting bahwa negara terus melaksanakan
reformasi, termasuk menyelesaikan penyatuan perbankan (banking union). Lagarde menegaskan IMF tidak mengharapkan perlambatan "brutal" di China (sekarang Tiongkok). "Melihat
pada pertumbuhan negara-negara Asia, dan khususnya China, kami yakin
karena kami tidak melihat perlambatan brutal selain sedikit perlambatan
pertumbuhan yang terjadi..lebih berkelanjutan dan kami kira pada 7
hingga 7,5 persen tahun ini," demikian Lagarde.
Rupiah menguat ke posisi Rp11.773 per dolar
Juli 07, 2014
News Market
Langganan:
Postingan (Atom)