Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

31 Maret 2015

Minyak turun, pasar pertimbangkan kemungkinan kesepakatan Iran

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia turun pada Selasa pagi, karena para pedagang mempertimbangkan pembicaraan antara Iran dan kekuatan-kekuatan global yang dapat mengurangi sanksi internasional terhadap salah satu produsen minyak terkemuka dunia itu. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, merosot 19 sen menjadi ditutup pada 48,68 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei, turun 12 sen menjadi menetap di 56,29 dolar AS per barel di London. Pertemuan para menteri luar negeri Iran dan kekuatan-kekuatan utama dunia di kota Lausanne, Swiss, berpacu mencapai tenggat waktu Selasa tengah malam untuk memakukan kerangka kerja kesepakatan yang mereka harapkan akan menempatkan bom atom di luar jangkauan Teheran. Pasar minyak mentah mengurangi kerugian mereka menjelang akhir sesi perdagangan, ketika Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kepada CNN, pembicaraan akan diperpanjang hingga tengah malam untuk mencoba menyelesaikan beberapa masalah "sulit" yang menghalangi kesepakatan. Prospek kesepakatan Iran lebih lanjut membebani pasar minyak, yang sudah menghadapi tekanan karena dolar menguat dan persediaan minyak bumi membanjir.  "Meskipun kesepakatan pada saat ini tidak akan terduga, kita akan tetap menganggapnya sebagai perkembangan bearish baru, membawa kembali ekspor dan produksi Iran ke pasar jauh lebih dekat," kata Tim Evans, analis di Citi Futures. Gene McGillian, pialang dan analis di Tradition Energy, memperkirakan minyak "akan terus berada di bawah tekanan" karena pasokan minyak mentah berlebih.

Emas turun tajam tertekan komentar kenaikan suku bunga Yellen

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada Selasa pagi, karena Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga mungkin terjadi tahun ini. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 15,4 dolar AS, atau 1,28 persen, menjadi menetap di 1.185.30 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Selama pidato di konferensi Fed San Francisco pada Jumat lalu, Yellen mengatakan kenaikan suku bunga The Fed "mungkin akan dibenarkan tahun ini" berkat peningkatan berkelanjutan kondisi ekonomi, menempatkan emas di bawah tekanan yang luas. Ini akan menjadi kenaikan suku bunga pertama sejak 2006. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,72 persen menjadi 97,991 pada akhir perdagangan. Sebuah penguatan greenback akan merugikan daya tarik emas yang dihargakan dalam mata uang dolar. Sementara itu, emas juga tertekan oleh data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Departemen Perdagangan mengatakan pada Senin bahwa pertumbuhan pendapatan pribadi naik 0,4 persen setelah tumbuh 0,4 persen pada Januari. Perak untuk pengiriman Mei turun 39,5 sen, atau 2,31 persen, menjadi ditutup pada 16,674 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 23,1 dolar AS, atau 2,03 persen, menjadi ditutup pada 1.117,40 dolar AS per ounce.

Dolar menguat didukung komentar Yellen dan data positif

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa pagi, setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga mungkin terjadi tahun ini dan data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif. Selama pidato di konferensi Fed San Francisco, Jumat, Yellen mengatakan kenaikan suku bunga The Fed "mungkin akan dibenarkan pada tahun ini" berkat peningkatan berkelanjutan kondisi ekonomi. Dia juga menekankan bahwa peningkat inflasi besar bukanlah prasyarat untuk menaikkan suku bunga, lapor Xinhua. Greenback juga didukung oleh data ekonomi pada Senin. Indeks penjualan "pending home" AS, indikator ke depan berdasarkan penandatanganan kontrak, naik 3,1 persen menjadi 106,9 pada Februari, tingkat tertinggi sejak Juni 2013, National Association of Realtors melaporkan. Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Senin bahwa pendapatan pribadi naik 0,4 persen pada Februari dari bulan sebelumnya, mengalahkan konsensus pasar 0,3 persen. Sementara itu, belanja konsumen, yang memberikan kontribusi lebih dari dua pertiga terhadap ekonomi AS, naik 11,8 miliar dolar AS, atau 0,1 persen. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,72 persen di 97,991 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0823 dolar dari 1,0899 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4815 dolar dari 1,4873 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7652 dolar dari 0,7756 dolar. Dolar AS dibeli 120,16 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,10 yen padai sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9676 franc Swiss dari 0,9608 franc Swiss, dan naik ke 1,2684 dolar Kanada dari 1,2600 dolar Kanada.

Saham Tokyo rebound, indeks Nikkei naik 125 poin

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di bursa Tokyo rebound atau berbalik naik pada Senin dengan indeks Nikkei ditutup 0,65 persen lebih tinggi, setelah Wall Street menguat untuk pertama kalinya sesudah empat hari dilanda aksi jual. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, yang jatuh untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat, hari ini menguat 125,77 poin menjadi 19.411,40. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,32 persen, atau 4,99 poin, menjadi berakhir di 1.557,77. Rebound di Tokyo terjadi karena dolar naik terhadap yen, sebuah nilai tambah bagi pengekspor Jepang, tetapi para analis mengatakan indeks Topix yang dibuka melemah bisa menjadi pertanda penurunan sementara di pasar. Pada Senin, data baru menunjukkan produksi pabrik Jepang turun lebih buruk dari yang diperkirakan 3,4 persen pada Februari, menambah kesuraman ekonomi terbesar ketiga dunia itu, saat berjuang untuk mengatasi dampak kenaikan pajak penjualan pada tahun lalu. "Angka-angka produksi industri memiliki dampak negatif, sementara kekhawatiran tentang risiko geopolitik tetap dengan ketidakpastian di Timur Tengah," Soichiro Monji, kepala strategi Daiwa SB Investments yang berbasis di Tokyo, mengatakan kepada Bloomberg News. "Tetapi investor membeli pada saat turun karena sekarang risiko tidak miliki saham-saham Jepang." Investor luar negeri telah masuk ke pasar Jepang karena perusahaan-perusahaan diharapkan melaporkan laba tahunan yang luar biasa besar, ketika dana pensiun publik negara itu -- terbesar di dunia -- mengalihkan lebih banyak portofolio obligasinya ke saham-saham. Dalam perdagangan saham, emiten kelas berat Fast Retailing, operator jaringan toko pakaian Uniqlo, naik 2,66 persen menjadi 47.455,0 yen. Raksasa kecap Kikkoman melonjak 5,23 persen menjadi 3.920,0 yen setelah harian bisnis terkemuka Nikkei mengatakan laba operasinya untuk setahun penuh akan datang sesuai yang diperkirakan sebelumnya. Pembuat robotika pabrik Fanuc naik 1,12 persen pada 26.475,0 yen, Toyota turun 0,64 persen menjadi 8.426,0 yen, dan raksasa minuman Asahi turun 1,02 persen menjadi 3.879,0 yen. Pembuat furnitur terkemuka Otsuka Kagu turun 6,19 persen menjadi 1.469,0 yen. Pada Jumat, perseteruan sengit keluarga di perusahaan membawa perubahan dramatis setelah pendirinya kalah perang untuk menggulingkan putrinya sebagai presiden dalam pemungutan suara pemegang saham. Itu menyusul spekulasi berminggu-minggu tentang siapa yang akan menang dalam pertempuran atas masa depan perusahaan yang sedang kesulitan tersebut. Di pasar valas, dolar merangkak naik ke 119,19 yen, dari 119,14 yen di New York pada Jumat sore. Di Wall Street pada Jumat lalu, Dow bertambah 0,19 persen, S&P 500 naik 0,24 persen dan Nasdaq naik 0,57 persen, demikian AFP.

30 Maret 2015

Bursa saham Tokyo ditutup turun 0,95 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Tokyo ditutup turun 0,95 persen pada Jumat, terpukul aksi ambil untung setelah aksi jual melanda Wall Street, dengan pasar juga terguncang oleh kekhawatiran atas meningkatnya krisis di Yaman. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) turun 185,49 poin menjadi 19.285,63, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama turun 1,02 persen atau 16,04 poin, menjadi 1.552,78. "Dengan sedikit berita penggerak pasar, ada cukup banyak penjualan," kata Norihiro Fujito, kepala departemen informasi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley. "Kinerja mengecewakan saham-saham AS mendorong aksi ambil untung di pasar saham Jepang yang telah naik baru-baru ini," tambah dia. Bursa saham New York terpukul setelah diketahui bahwa jet-jet Arab Saudi menargetkan posisi pemberontak sebagai bagian dari dukungannya terhadap Presiden Yaman, yang melarikan diri dari kompleks kepresidenan pada Rabu setelah diserang oleh sebuah pesawat tempur. Iran mengutuk tindakan oleh koalisi pimpinan Saudi pada negara-negara Sunni wilayah itu, yang telah memperburuk ketegangan yang telah lama berlangsung antara Saudi-Iran. Dow turun 0,23 persen, S&P 500 turun 0,24 persen, sedangkan Nasdaq turun 0,27 persen. Kekhawatiran tentang konflik Timur Tengah yang lebih luas mendorong yen menguat, yang merupakan faktor negatif untuk saham Jepang. Di pasar valas, dolar berada di 119,15 yen dari 119,18 yen di New York. Data resmi Jepang pada Jumat menunjukkan bahwa ukuran utama inflasi datar untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun pada Februari, tertekan oleh penurunan tajam harga minyak dan belanja rumah tangga yang lesu. Angka-angka suram datang setelah Gubernur bank sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda mengakui pada bulan ini bahwa menyeret negara itu keluar dari deflasi bertahun-tahun terbukti "sangat menantang", dan ia memperingatkan bahwa inflasi mungkin sementara jatuh ke nol. "Fakta bahwa (inflasi) inti adalah nol tidak besar dari perspektif fundamental," kata Daisuke Uno, kepala strategi pada Sumitomo Mitsui Banking. "Tetapi BoJ sudah mengambil pandangan bahwa angka-angka ini sejalan dan bukan kejutan besar bagi investor." Saham Toyota tergelincir 1,44 persen menjadi 8.481,0 yen. Pada Kamis, pembuat mobil itu mengatakan akan merombak metode produksinya untuk memangkas biaya pengembangan karena apa yang presidennya sebut "perubahan tiba-tiba dan drastis" di sektor otomotif. Kelas berat pasar Fast Retailing, operator jaringan toko pakaian Uniqlo, turun 0,22 persen menjadi 46.225,0 yen tetapi Canon naik 1,27 persen menjadi 4.253,0 yen. Saham Panasonic melonjak 3,20 persen menjadi 1.576,5 yen setelah mereka memperkirakan keuntungan pada tahun fiskal berikutnya akan meningkat sebesar hampir seperempat, karena perusahaan bergerak menjauh dari sektor televisi dan smartphone yang sedang kesulitan, demikian dilaporkan AFP.

Rupiah Jumat sore melemah, Rp13.044/dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak melemah sebesar 54 poin menjadi Rp13.044 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp12.990 per dolar Amerika Serikat. Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, di Jakarta, Jumat, mengatakan sentimen eksternal mengenai kenaikan suku bunga The Fed masih mendominasi pasar valas di dalam negeri sehingga INVESTOR cenderung mengamankan asetnya dengan melepas mata uang rupiah. "The Fed masih akan terus membayangi mata uang negara berkembang dunia termasuk rupiah hingga ada kepastian waktu kenaikan suku bunga. Faktor itu yang membuat nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi terhadap dolar AS," ujarnya.. Menurut dia, untuk sementara waktu pelaku pasar uang cenderung menghindari aset-aset berisiko dan dolar AS menjadi sasaran beli, meski ekspektasi data makroekonomi Indonesia seperti inflasi dan neraca perdagangan Indonesia masih positif. "Badan Pusat Statistik sedianya akan merilis data makro ekonomi Indonesia pada pekan depan, ekspektasinya masih cukup positif namun diperkirakan efeknya tidak terlalu besar terhadap rupiah karena sentimen global cenderung menopang dolar AS," katanya.  Ia mengharapkan bahwa pemerintah dapat lebih fokus lagi untuk menjaga ekonomi mikro, selama ini pemerintah cenderung mengarahkan kebijakannya untuk makro seperti pembangunan infrastruktur. "Penjagaan makro dan mikro ekonomi diharapkan seiring, diharapkan harga bahan pangan pokok tidak mengalami kenaikan secara tiba-tiba seperti yang terjadi pada harga beras," katanya. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (27/3) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.064 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (26/3) di posisi Rp13.003 per dolar Amerika Serikat.

Saudi intervensi Yaman, harga minyak meroket

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak mentah naik drastis pada perdagangan Kamis di Asia setelah jet-jet tempur Arab Saudi menghajar target-target pemberontak Houthi di Yaman. Investos khawatir krisis di Yaman akan merambah Saudi sehingga mengancam produsen minyak mentah utama di Timur Tengah itu. Minyak mentah patokan AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei melonjak 2,28 dolar AS menjadi 51,49 dolar AS, sedangkan Brent Laut Utara untuk pengiriman Mei melompat 2,46 dolar AS menjadi 58,94 dolar AS pada perdagangan sesi siang. Sehari sebelumnya WTI sudah bergerak naik 1,70 dolar AS sedangkan Brent 1,37 dolar AS menyusul kabar Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi mengungsi setelah pesawat tempur Houthi menyerang istana kepresidenan di Aden. Yaman berbatasan dengan Arab Saudi yang kaya minyak dan berusaha membantu Presiden Yaman yang negerinya di ambang perang saudara itu. "Ketegangan geopolitik di Yaman telah mendorong harga minyak lebih tinggi lagi," kata Daniel Ang, analis investasi pada Phillip Futures di Singapura, kepada AFP. "Yaman bukanlah produsen besar minyak namun negara ini adalah jalur perdagangan di kawasan, sehingga ketegangan di sana bisa menimbulkan kekacauan dalam aktivitas perdagangan produk energi itu di kawasan itu," kata Ang. United Overseas Bank Singapura mengatakan pasar memprihatinkan ketidakstabilan politik di Yaman yang dapat mengancam produsen minyak mentah utama Timur Tengah. Krisis Yaman ini mengaburkan dampak naiknya pasokan minyak mentah AS yang menambahkan 8,2 juta barel pada pekan akhir 20 Maret, kata para analis. Harga minyak mentah dunia anjlok sampai 60 persen sejak Juni tahun silam setelah minyak AS membanjiri pasar dengan menutup berkurangnya output minyak OPEC, demikian AFP.

Rupiah langsung ke 13.047 per dolar di awal perdagangan

KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah di  pasar uang spot antarbank Jakarta, Jumat pagi, langsung melemah 57 poin ke posisi 13.047 per dolar AS sesaat setelah perdagangan hari terakhir pekan ini dibuka. Pada perdagangan hari sebelumnya rupiah ditutup pada 12.990 per dolar AS. Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, spekulasi mengenai akan meningkatnya permintaan dolar AS dari korporasi untuk kebutuhan akhir bulan, seperti pembayaran utang, telah menekan rupiah. "Faktor kebutuhan perusahaan terhadap dolar AS menjadi salah satu penekan mata uang rupiah di pasar valas domestik," katanya. Selain itu, sentimen kenaikan suku bunga AS yang masih kuat juga mendorong pengalihan dana dari aset berisiko ke dalam "safe haven", salah satunya mata uang dolar AS. "Ekspektasi kenaikan suku bunga Fed kembali muncul menyusul beberapa data AS yang membaik salah satunya klaim pengangguran AS menurun," katanya. Di sisi lain, lanjut dia, dolar AS juga tertopang oleh program stimulus bank sentral Eropa (ECB) yang baru diluncurkan. Situasi itu mendorong mata uang euro berada dalam tekanan sehingga berdampak negatif terhadap mata uang berisiko. Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova melengkapi bahwa rupiah dalam jangka pendek ini sedang mengalami konsolidasi menjelang akan diterapkannya kebijakan pemerintah melalui reformasi struktural dalam rangka menjaga ekonomi domestik. "Kedepan, penguatan bagi rupiah masih terbuka seiring dengan reformasi struktural," katanya.

27 Maret 2015

Wall Street turun, krisis Yaman picu volatilitas

KONTAK PERKASA FUTURES -  Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Jumat pagi, dalam perdagangan yang fluktuatif didorong oleh krisis di Yaman. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 40,31 poin (0,23 persen) menjadi ditutup pada 17.678,23. Indeks blue-chip telah jatuh di bawah 17.600 pada awal sesi, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 4,90 poin (0,24 persen) menjadi berakhir di 2.056,15, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 13,16 poin (0,27 persen) menjadi 4.863,36. Harga minyak naik tajam karena koalisi yang dipimpin Saudi membom pemberontak Syiah Huthi dalam upaya mendukung presiden Yaman yang diperangi. Iran mengutuk intervensi tersebut. Saham-saham AS tampak menuju kemunduran lagi pada awal perdagangan setelah kerugian pada Rabu, tetapi kembali ke wilayah positif di sore hari sebelum berakhir sedikit di posisi merah. "Setidaknya untuk hari ini, mentalitas beli-saat-turun telah berlaku," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities. Saham maskapai penerbangan terpukul oleh harga minyak yang lebih tinggi dan berita bahwa seorang pilot diduga telah secara sengaja menabrakan pesawat Germanwings yang menyebabkan kecelakaan mematikan pada Selasa. American Airlines turun 1,4 persen dan United Continental turun 0,9 persen. SanDisk, yang memproduksi perangkat penyimpanan data, tenggelam 18,5 persen karena memangkas proyeksi pendapatan kuartal pertama menjadi 1,3 miliar dolar AS dari sebelumnya 1,40-1,45 miliar dolar AS. Perusahaan perangkat lunak Red Hat melesat 10,3 persen lebih tinggi setelah mengumumkan program pembelian kembali saham 500 juta dolar AS. Laba bersihnya untuk kuartal keempat naik 5,8 persen menjadi 47,7 juta dolar AS. Pembuat pakaian yoga Lululemon Athletica melonjak 4,9 persen karena pendapatannya untuk kuartal yang berakhir 1 Februari naik 15,6 persen menjadi 602,5 juta dolar AS. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 2,00 persen dari 1,93 persen pada Rabu, sedangkan pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,59 persen dari 2,51 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Emas naik didorong ketidakpastian Yaman

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Jumat pagi, karena ketidakpastian yang dipicu oleh serangan udara di Yaman mendorong investor beralih ke aset-aset "safe haven". Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 7,8 dolar AS, atau 0,65 persen, menjadi menetap di 1.204,80 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Ketegangan meningkat di Timur Tengah setelah Arab Saudi dan sekutu Teluk Arab-nya memulai operasi militer di Yaman. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, dan Qatar mengatakan Kamis, mereka telah memutuskan untuk bertindak melindungi Yaman terhadap "agresi" oleh milisi Houthi, menurut pernyataan bersama. Namun demikian, dolar mengurangi penyerbuan investor terhadap emas, karena indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik didukung laporan pekerjaan yang positif. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor. Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Kamis, klaim pengangguran awal turun tajam selama pekan yang berakhir 21 Maret sebesar 9.000, menjadi 282.000. Ini menempatkan tekanan pada emas karena laporan itu sedikit lebih baik dari yang diharapkan. Namun, para analis mengingatkan bahwa hal itu tidak mungkin akan mempengaruhi laporan pekerjaan reguler akhir bulan ini. Perak untuk pengiriman Mei naik 14 sen, atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 17,14 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 7,5 dolar AS, atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 1.154,00 dolar AS per ounce.

Dolar menguat karena data pekerjaan AS positif

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat pagi, karena data menunjukkan klaim pengangguran di Amerika Serikat pekan lalu turun lebih besar dari yang diperkirakan. Dalam pekan yang berakhir 21 Maret, angka pendahuluan disesuaikan secara musiman untuk klaim awal tunjangan pengangguran turun 9.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya menjadi 282.000, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Kamis, lapor Xinhua. Perkiraan terbaru merupakan yang terendah dalam lima minggu dan di bawah konsensus pasar 293.000, mengindikasikan membaiknya pasar tenaga kerja AS. Selain itu, Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan dalam sebuah pidato pada Kamis bahwa "Sekarang mungkin saat yang tepat untuk memulai normalisasi kebijakan moneter AS karena telah sesuai untuk perbaikan ekonomi selama dua tahun ke depan." Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,43 persen menjadi 97,396 pada akhir perdagangan. Namun, dolar AS melemah terhadap yen Jepang karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah mendorong kebutuhan investor atas aset-aset "safe haven". Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0872 dolar dari 1,0958 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,4840 dolar dari 1,4865 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7814 dolar dari 0,7836 dolar. Dolar AS dibeli 119,24 yen Jepang, lebih rendah dari 119,63 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9633 franc Swiss dari 0,9616 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2478 dolar Kanada dari 1,2521 dolar Kanada.

Harga minyak dunia melonjak, krisis Yaman makin panas

KONTAK PERKASA FUTURES -  Harga minyak dunia melonjak pada Jumat pagi, setelah jet-jet tempur Arab Saudi menyerang sasaran pemberontak di Yaman, memicu kekhawatiran meningkatnya krisis di negara itu bisa mengancam produsen minyak mentah di Timur Tengah. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, melonjak 2,22 dolar AS, atau 4,5 persen, menjadi ditutup pada 51,43 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, merupakan tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga minggu, lapor AFP. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan global, melonjak 2,71 dolar AS menjadi menetap di 59,19 dolar AS per barel. Kontrak mulai menguat pada Rabu menyusul berita bahwa Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi dilarikan ke "tempat yang aman" setelah sebuah pesawat tempur menyerang kompleks kepresidenan. Yaman berbatasan langsung dengan produsen minyak utama Arab Saudi, yang pada Rabu meluncurkan serangan terhadap pemberontak Huthi dalam upaya membantu menyelamatkan pemimpin Yaman yang diperangi. Yaman telah dicengkeram oleh kekacauan yang terus meningkat sejak pemberontak Syiah melancarkan perebutan kekuasaan di Sanaa pada Februari. "Ketegangan geopolitik di Yaman mendorong harga minyak lebih tinggi," Daniel Ang, seorang analis investasi Phillip Futures, mengatakan kepada AFP. "Yaman bukan produsen besar tetapi merupakan pusat perdagangan di wilayah tersebut, sehingga ketegangan di sana dapat menyebabkan gangguan dalam aktivitas perdagangan produk-produk energi," kata analis yang berbasis di Singapura itu. Gejolak di Yaman telah dibayangi dampak kenaikan pasokan minyak mentah AS, yang meningkat 8,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 20 Maret, menambah pasokan global yang berlimpah, kata para analis. Harga minyak dunia telah jatuh sekitar 60 persen dalam enam bulan hingga awal Februari, karena produksi AS yang kuat memperburuk produksi tinggi oleh kartel OPEC. "Kelebihan pasokan di pasar minyak menjadi semakin tinggi dalam beberapa bulan terakhir, mengabaikan risiko geopolitik yang lebih besar," kata analis Csommerzbank dalam sebuah catatan untuk kliennya. "Namun demikian, ini tiba-tiba datang kembali ke dalam fokus yang tajam, menyusul serangan udara militer yang dilakukan oleh 10 negara Teluk dipimpin Saudi terhadap pemberontak Huthi di Yaman."

26 Maret 2015

Wall Street turun tajam, Nasdaq jatuh 2,4 persen

KONTAK PERKASA FUTURES -  Saham-saham di Wall Street turun tajam pada Kamis pagi, dengan Nasdaq mengalami penurunan terdalam karena kekhawatiran bahwa ekuitas teknologi dan bioteknologi telah menjadi "overvalued". Indeks komposit teknologi Nasdaq, yang berdiri di atas 5.000 pada Senin, anjlok 118,21 poin (2,37 persen) menjadi ditutup di 4.876,52, lapor AF. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 292,60 poin (1,62 persen) menjadi berakhir di 17.718,54, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 turun 30,45 poin (1,46 persen) menjadi 2.061,05. Analis mengutip kekhawatiran bahwa saham-saham biotek secara khusus telah naik ke tingkat tertinggi yang tidak beralasan di belakang hasil klinis untuk obat-obat yang tidak akan sukses di pasar selama bertahun-tahun. Biogen merosot 4,7 persen, sementara Celgene kehilangan 4,2 persen. Penjualan lebih lanjut telah didorong oleh aksi ambil untung akhir kuartal, kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital. Analis juga menunjuk penurunan 1,4 persen dalam pesanan barang tahan lama pada Februari. Barclays mengutip laporan barang tahan lama lemah dalam proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto AS untuk kuartal pertama hanya 1,2 persen. Saham teknologi dengan penurunan besar termasuk Apple jatuh 2,6 persen, Microsoft merosot 3,4 persen dan Google berkurang 2,0 persen. Netflix dan Twitter keduanya kehilangan 3,8 persen dan Tesla Motors jatuh 3,7 persen. Produsen chip juga melemah, dengan Texas Instruments turun 4,6 persen dan Micron Technology kehilangan 5,0 persen. Kraft Foods melonjak 35,6 persen menjadi 83,17 dolar AS, setelah HJ Heinz pemilik 3G Capital dan Warren Buffett Berkshire Hathaway setuju untuk membayar sekitar 10 miliar dolar AS dalam dividen khusus 16,50 dolar AS per saham kepada pemegang saham Kraft dalam usulan kesepakatan merger untuk membuat perusahaan makanan terbesar ketiga di dunia. Dividen khusus mewakili premi 27 persen dari harga penutupan Kraft pada Selasa. Saham-saham yang terkait minyak bumi terangkat oleh harga minyak yang lebih tinggi. Anggota Dow Chevron naik 1,4 persen, Nabors Industries naik 2,6 persen dan Anadarko Petroleum bertambah 1,1 persen. Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 1,93 persen dari 1,87 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,51 dari 2,46 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Harga emas naik didukung pelemahan dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Kamis pagi, didukung pelemahan dolar AS di tengah penurunan pasar saham AS. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 5,6 dolar AS, atau 0,47 persen, menjadi menetap di 1.197,00 dolar AS per ounce, lapor Xinhua. Emas menguat karena indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,36 persen menjadi 96,88 pada sesi siang. Dolar turun terhadap euro setelah data sentimen konsumen Jerman keluar lebih kuat dari yang diharapkan. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, sehingga pelemahan greenback akan membuat emas berjangka dalam mata uang dolar lebih murah bagi investor, menambah daya tarik logam mulia. Emas juga mendapat dukungan karena pasar saham AS memperpanjang kerugiannya pada Rabu, setelah data menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS masih lemah. Pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur pada Februari secara tak terduga menurun 3,2 miliar dolar AS, atau 1,4 persen, menjadi 231,3 miliar dolar AS, jauh di bawah ekspektasi pasar untuk kenaikan moderat, Departemen Perdagangan AS mengatakan Rabu. Perak untuk pengiriman Mei naik 1,7 sen, atau 0,10 persen, menjadi ditutup pada 17 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 5 dolar, atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada 1.146,50 dolar AS per ounce.