Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

26 November 2014

Minyak turun tertekan ekspektasi OPEC tidak akan pangkas produksi

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak jatuh pada Rabu pagi, dengan patokan AS turun 2,2 persen, di tengah ekspektasi bahwa kartel OPEC tidak akan setuju untuk memangkas produksinya pada Kamis meskipun pasokan global lebih dari cukup. Kontrak berjangka AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, merosot 1,69 dolar AS di New York Mercantile Exchange, ditutup pada 74,09 dolar AS per barel, tingkat terendah sejak pertengahan September 2010. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari menetap di 78,33 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 1,35 dolar AS dari tingkat penutupan Senin. Ke-12 negara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menggelar salah satu pertemuan yang paling sulit dalam beberapa tahun terakhir pada Kamis (27/11), dengan para anggota di bawah tekanan untuk mengatasi jatuhnya harga yang telah memangkas pendapatan mereka. OPEC, yang menyediakan sekitar sepertiga dari pasokan minyak dunia, telah memiliki kuota produksi kelompok 30 juta barel per hari selama tiga tahun terakhir. Kartel menghasilkan 30,6 juta barel per hari pada bulan lalu, menurut Badan Energi Internasional (IEA). Sejak Juni, harga minyak telah jatuh sekitar 30 persen, mengakibatkan anggota kartel miskin seperti Venezuela dan Ekuador mendesak untuk memotong produksi pada pertemuan Kamis di markas OPEC di Wina. Tetapi anggota kartel Teluk, yang dipimpin oleh tokohnya Arab Saudi, menolak seruan tersebut kecuali mereka dijamin pangsa pasarnya di tengah arena yang sangat kompetitif, menurut para analis. Meskipun tampak ada perbedaan, OPEC dan produsen minyak non-OPEC pada Selasa setuju bahwa harga minyak mentah telah jatuh terlalu jauh, kata Menteri Luar Negeri Venezuela Rafael Ramirez. "Kami sepakat bahwa harga tidak baik. Semua orang khawatir," katanya kepada wartawan setelah anggota OPEC Arab Saudi dan Venezuela bertemu dengan para pejabat dari sesama produsen minyak Rusia dan Meksiko di Wina. Rusia dan Meksiko bukan anggota OPEC. Robert Yawger dari Mizuho Securities USA mengatakan pasar minyak sedang ditentukan oleh berita utama terbaru OPEC -- salah satu berita signifikan terbaru "kegagalan pertemuan antara Saudi, Venezuela, Meksiko dan Rusia untuk menemukan beberapa cara guna memotong produksi." Demikian laporan AFP.

Wall Street datar karena data ekonomi AS bervariasi

KONTAK PERKASA FUTURESSaham-saham di Wall Street berakhir sedikit berubah pada Rabu pagi, setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS secara tak terduga menguat di kuartal ketiga, namun kepercayaan konsumen pada November turun. Indeks Dow Jones Industrial Average menyusut 2,96 poin (0,02 persen) menjadi 17.814,94. Indeks saham unggulan ini naik tipis ke rekor baru pada bel penutupan, namun ditutup di posisi merah sesudahnya. Indeks berbasis luas S&P 500 mundur sedikit dari rekor Senin, turun 2,38 poin (0,12 persen) menjadi 2.067,03, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 3,36 poin (0,07 persen) pada 4.758,25. Departemen Perdagangan menaikkan estimasinya untuk pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga menjadi 3,9 persen dari 3,5 persen. Analis telah memproyeksikan revisi turun terhadap estimasi awal. The Conference Board mengatakan indeks kepercayaan konsumen jatuh ke 88,7 dari 94,1 pada Oktober. Harga rumah AS naik 4,9 persen pada September dari setahun lalu karena kenaikan harga terus melambat. Saham-saham minyak bumi menderita karena harga minyak mentah AS merosot 2,2 persen tertekan harapan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak akan setuju untuk memangkas produksi mereka pada pertemuan Kamis (27/11). Anggota Dow Chevron turun 1,2 persen, sementara produser independen Continental Resources turun 2,9 persen dan raksasa jasa minyak Schlumberger kehilangan 3,3 persen. Apple, perusahaan terbesar AS berdasarkan kapitalisasi pasar, sempat mencapai rekor nilai pasar di atas 700 miliar dolar AS sebelum mundur kembali. Saham Apple berakhir 0,9 persen lebih rendah. Jeweler Tiffany naik 2,5 persen karena penjualan toko-tokonya di kuartal ketiga naik empat persen. Perusahaan menegaskan perkiraan untuk keuntungan tahun penuh sebesar 4,20-4,30 dolar AS per saham. Analis memproyeksikan 4,34 dolar AS per saham. Workday, yang menyediakan perangkat lunak berbasis "cloud" untuk perusahaan, turun 5,5 persen setelah melaporkan bahwa kerugian kuartal ketiganya meningkat menjadi 59,9 juta dolar AS dari 47,5 juta dolar AS pada tahun lalu karena biaya-biaya yang lebih tinggi. Perusahaan cybersecurity Palo Alto Networks melonjak 6,1 persen karena memproyeksikan penjualan di kuartal mendatang 200-204 juta dolar AS, di atas 198,1 juta dolar AS yang diperkirakan oleh para analis Wall Street. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,26 persen dari 2,31 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,97 persen dari 3,02 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak terbalik.

Aljazair desak OPEC stabilkan harga minyak

KONTAK PERKASA FUTURES - Aljazair pada Selasa mendesak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk bertindak dalam pertemuan Kamis di Wina untuk mencapai pendekatan konsensus sebelum menghentikan penurunan harga minyak di pasar global, kantor berita APS melaporkan. "Pendekatan ini dimaksudkan untuk menghasilkan solusi yang stabil," APS mengutip pernyataan Menteri Energi Youcef Yousfi di sela-sela peresmian stasiun layanan pertama untuk gas alam terkompresi (CNG) di Algiers. Menteri lebih lanjut menjabarkan bahwa ia akan menghadiri pertemuan OPEC pada Kamis di Wina, Swiss, yang bertujuan untuk mengkaji evolusi pasar, ketidakseimbangan yang menyebabkan penurunan harga dan berkonsultasi tentang cara untuk membangun kembali keseimbangan pasar. Harga minyak jatuh lagi pada Senin karena investor memperkirakan bahwa OPEC tidak akan menghentikan produksi selama pertemuan Kamis. Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari turun 73 sen menjadi menetap di 75,78 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Aljazair memproduksi 1,2 juta barel minyak per hari. Demikian laporan Xinhua.

Harga emas naik karena dolar AS melemah

KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik sedikit pada Rabu pagi, karena kurs dolar AS melemah. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 1,4 dolar AS atau 0,12 persen, menjadi menetap di 1.197,1 dolar AS per ounce. Impor emas bersih Tiongkok dari Hong Kong naik menjadi 77,628 ton pada Oktober dari 68,641 ton pada September, juga memberikan dukungan terhadap harga emas. Data ekonomi yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Selasa menunjukkan bahwa produk domestik bruto AS naik 3,9 persen pada kuartal ketiga, lebih tinggi dari estimasi sebelumnya 3,5 persen dan di atas perkiraan sebesar 3,3 persen. Namun, indeks dari Conference Board turun menjadi 88,7 pada November dari angka Oktober di 94,1, mengimbangi pengaruh positif dari PDB yang lebih baik dari perkiraan pada logam mulia. Saham-saham AS berhasil menguat pada Selasa, yang sedikit banyak menekan emas, sehingga membatasi pertumbuhannya. Investor juga sedang menunggu referendum Swiss yang dijadwalkan pada 30 November, ketika bank sentral Swiss, Swiss National Bank, berusaha untuk mengurangi kepemilikan emasnya. Analis pasar berpendapat bahwa emas baru-baru ini telah mengalami konsolidasikan antara 1.190 dolar AS hingga 1.210 dolar AS. Perak untuk pengiriman Desember naik 17,7 sen atau 1,08 persen, menjadi ditutup pada 16,553 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 17 dolar AS atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 1.224,5 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.