Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

08 Juli 2015

Wall Street menguat dari penurunan pagi

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Wall Street berakhir lebih tinggi pada Rabu pagi, berbalik menguat setelah kekhawatiran tentang Yunani dan Tiongkok memicu kerugian mendalam di awal perdagangan. Dow Jones Industrial Average berakhir naik 93,33 poin (0,53 persen) menjadi 17.776,91 setelah sebelumnya jatuh lebih dari 200 poin. Indeks berbasis luas S&P 500 melompat 12,58 poin (0,61 persen) menjadi ditutup pada 2.081,34, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 5,52 poin (0,11 persen) menjadi 4.997,46. Para analis menggambarkan kegelisahan pada kejatuhan terbaru di saham-saham Tiongkok, sebuah tanda bahwa upaya-upaya oleh pemerintah Tiongkok untuk menstabilkan pasar ekuitas mengalami kegagalan. Saham Tiongkok telah jatuh lebih dari 30 persen sejak pertengahan Juni. Kekhawatiran tentang Yunani juga menyeret saham-saham. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan Athena harus menawarkan proposal "tepat" untuk memulai kembali perundingan dana talangan (bailout). Gregori Volokhine, presiden Meeschaert Capital Markets, mengatakan reli pada pertengahan sesi menunjukkan investor AS masih cukup optimis meski ada kekhawatiran atas Yunani dan Tiongkok. "Pasar tidak benar-benar takut," katanya seperti dikutip AFP. Analis lain mengatakan reli adalah technical rebound setelah ekuitas bertahan di atas tingkat kritis. Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang tercatat di AS juga jatuh, termasuk raksasa e-commerce ALIBABA turun 0,8 persen, serta platform jaringan sosial yang lebih kecil Renren merosot 7,0 persen, Qihoo 360 anjlok 7,1 persen dan Youku Tudou berkurang 6,7 persen. Saham perbankan melemah, termasuk anggota Dow JPMorgan Chase turun 0,8 persen, Citigroup berkurang 1,1 persen dan Bank of America jatuh 1,5 persen. Saham-saham produk konsumen melonjak, dengan Procter & Gamble dan Colgate-Palmolive naik 2,1 persen serta Kimberly-Clark naik 2,0 persen. Perusahaan farmasi Depomed menguat 38,7 persen lebih tinggi menyusul tawaran pengambilalihan tidak diminta dari Horizon Pharma sekitar tiga miliar dolar AS. Saham Horizon menurun 2,0 persen. Tesla Motors turun 4,2 persen menyusul penurunan peringkat sahamnya oleh Deutsche Bank, yang mengatakan tetap bullish pada prospek Tesla, tetapi sahamfully valued. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,26 persen dari 2,29 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,04 persen dari 3,09 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Dolar AS menguat terhadap Euro

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap euro pada Rabu pagi, karena investor menunggu perkembangan masa depan dalam krisis utang Yunani. Pertemuan Eurogroup pertama tentang kesepakatan utang Yunani setelah referendum pada Minggu berakhir sia-sia, Selasa, dengan pemberi pinjaman mengatakan bahwa harapan mereka untuk proposal baru Yunani gagal, tetapi Athena membantah dan bersikeras bahwa mereka telah memberikan usulan-usulan. Warga Yunani pada Minggu lebih memberikan pilihan "Tidak" dalam referendum pada paket penyelamatan dari kreditor, secara dramatis meningkatkan kesempatan bagi negara itu untuk keluar dari zona euro. Mata uang bersama turun lebih dari 0,7 persen pada 1,0977 dolar pada akhir perdagangan. Sementara itu, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,45 persen menjadi 96,732. Di sisi ekonomi AS, Departemen Perdagangan mengatakan pada Selasa bahwa defisit perdagangan internasional AS di barang dan jasa naik menjadi 41,9 miliar dolar AS pada Mei dari 40,7 miliar dolar AS pada April. Perkiraan terbaru lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 42,7 miliar dolar AS. Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,0977 dolar dari 1,1051 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,5446 dolar dari 1,5603 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7442 dolar dari 0 7499 dolar. Dolar AS dibeli 122,46 yen Jepang, lebih tinggi dari 122,45 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9467 franc Swiss dari 0,9427 franc Swiss, dan menguat jadi 1,2723 dolar Kanada dari 1,2658 dolar Kanada, demikian Xinhua.

Harga minyak dunia bervariasi

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak ditutup bervariasi pada Rabu pagi, karena investor menghadapi meningkatnya ketidakpastian atas krisis utang Yunani dan upaya-upaya Tiongkok menahan kemerosotan saham di konsumen energi utama dunia. Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, acuan AS, merosot 20 sen menjadi berakhir di 52,33 dolar AS per barel di NEW YORK MERCANTILE Exchange, tingkat terendah sejak pertengahan April. Patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus ditutup di 56,85 dolar AS per barel di perdagangan London, naik 31 sen dari penyelesaian hari sebelumnya. Pada Senin WTI jatuh hampir delapan persen dan Brent turun 6,3 persen karena prospek ekonomi suram mengangkat momok pelambatan lebih lanjut dalam permintaan minyak mentah global. Investor khawatir tentang melemahnya permintaan minyak mentah akibat meningkatnya krisis utang Yunani, yang dapat menyebabkan negara itu meninggalkan zona euro, dan jatuhnya pasar saham Tiongkok meskipun pemerintah berupaya untuk mengakhiri penurunan tajam harga selama tiga minggu, kata analis. Pada Selasa, Yunani secara tak terduga muncul tanpa satu set proposal reformasi baru pada pertemuan darurat menteri keuangan zona euro, setelah referendum pada Minggu menolak proposal Eropa. Saham-saham Tiongkok jatuh lagi pada Selasa, menentang upaya pemerintah untuk menangkal penurunan tajam yang telah menghapus sekitar 3,2 triliun dolar AS nilai pasar dan mengancam ekonomi nomor dua dunia itu. "Permintaan minyak dari Tiongkok bisa menurun lebih lanjut jika kehancuran pasar saham saat ini menyebar ke seluruh perekonomian, sementara keluarnya Yunani (dari zona euro) bisa mempengaruhi permintaan minyak dari Eropa," kata analis Jasper Lawler di CMC MARKETS. Dolar menguat karena investor mencari tempat yang aman dari ketidakpastian (safe haven), menempatkan lebih banyak tekanan pada pasar minyak yang dihargakan dalam dolar. Sementara itu, negosiasi tingkat tinggi di Wina antara enam negara besar dan Iran tentang ambisi nuklir Teheran pada Selasa secara efektif diperpanjang hingga Jumat. Sebuah kesepakatan dapat memungkinkan Iran untuk meningkatkan ekspor minyaknya, menumpuk lebih banyak tekanan pada harga. "Rasa berkelanjutan bahwa perunding nuklir Iran membuat cukup kemajuan untuk memperpanjang pembicaraan, juga menambahkan risiko kemungkinan pencabutan sanksi, Iran, OPEC, dan pasokan minyak mentah dunia akan naik," kata Tim Evans dari Citi Futures, demikian AFP.

Euro relatif stabil tunggu langkah pasca referendum Yunani

KONTAK PERKASA FUTURES -  Nilai tukar mata uang euro relatif stabil hari ini karena pelaku pasar menantikan langkah selanjutnya Eropa setelah rakyat Yunani memberikan suara mayoritas menentang syarat-syarat ketat sebelum bailoutdiberikan ke negeri itu. Di Tokyo, euro melemah tipis pada 1,1031 dolar AS dan 135,27 yen dari penutupan Senin di New York pada 1,1057 dolar AS dan 135,50 yen. Sebaliknya dolar AS menguat 122,65 yen dari sebelumnya 122,55 yen. "Skenario paling buruk, terutama Grexit (keluarnya Yunani dari zona euro), tidak banyak merugikan euro untuk saat ini, sedangkan skenario terbaik termasuk penyelesaian dalam perundingan, juga bukan alasan untuk membeli euro," kata Alan Ruskin, analis valuta asing dari Deutsche Bank kepada Bloomberg News. Menyusul hasil referendum bailout Yunani Minggu, euro terpangkas ke 1,0963 dolar AS di New York sebelum balik menguat di Asia, demikian AFP.