Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

08 Mei 2015

Wall Street naik 82,08 persen

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street didorong lebih tinggi pada Kamis waktu setempat Jumat pagi, karena harga minyak mendingin dan raksasa e-dagang Tiongkok melonjak didorong kuatnya penjualan. Dow Jones Industrial Average naik 82,08 poin (0,46 persen) menjadi ditutup pada 17.924,06. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 7,85 poin (0,38 persen) menjadi berakhir pada 2.088,00 poin, sedangkan indeks Nasdaq naik 25,90 poin (0,53 persen) menjadi 4.945,54 poin. Hari yang sama, harga minyak mentah AS turun kembali di bawah 60 dolar AS per barel dan lonjakan harga minyak ini turut menyumbang pada terpangkasnya indeks S&P 500 sekitar 1,6 persen dalam dua sesi sebelumnya. "Jika Anda melihat beberapa gejolak yang Anda lihat di pasar selama beberapa hari terakhir, beberapa faktor telah tenang," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities seperti dikutip AFP. Alibaba melonjak 7,5 persen karena penjualannya naik 45 persen menjadi 2,81 miliar dolar AS dalam kuartal yang berakhir pada 31 Maret, sedangkan Yahoo yang memiliki saham di Alibaba, naik 5,2 persen. Saham-saham yang terkait minyak jatuh. Anggota Dow ExxonMobil merosot 0,7 persen, sementara raksasa jasa minyak Halliburton kehilangan 2,8 persen. Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 2,18 persen dari 2,24 persen, Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,91 persen dari 2,99 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Emas turun didorong penguatan dolar dan data pekerjaan positif

KONTAK PERKASA FUTURES -  Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang penurunannya ke hari kedua pada Jumat pagi, didorong oleh data pekerjaan yang positif dan penguatan dolar AS. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 8,1 dolar AS, atau 0,68 persen, menjadi menetap di 1.182,20 dolar AS per ounce. Data resmi yang dirilis Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran AS melayang dekat posisi terendah 15 tahun, menempatkan tekanan pada logam mulia. Klaim awal untuk tunjangan pengangguran meningkat 3.000 ke tingkat disesuaikan secara musiman 265.000 untuk pekan yang berakhir 2 Mei, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Kamis. Itu jauh di bawah ekspektasi pasar 280.000. Investor sedang menunggu rilis data penggajian non pertanian dari Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat untuk mendapatkan tampilan yang lebih jelas dari arah pasar, terutama pengaruhnya terhadap keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS, yang bisa terjadi mungkin pada awal Juni. Para pedagang mencari tanda-tanda perbaikan ekonomi untuk petunjuk kemungkinan waktu keputusan bank sentral AS. Indeks dolar AS naik 0,51 persen menjadi 94,64 pada pukul 18.00 GMT, Kamis, menempatkan tekanan tambahan pada logam mulia. Perak untuk pengiriman Juli turun 20,9 sen, atau 1,27 persen, menjadi ditutup pada 16,297 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 11,4 dolar AS, atau 1,00 persen, menjadi ditutup pada 1.131,40 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.

Dolar menguat didukung data ekonomi positif

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat pagi, karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Kamis bahwa dalam pekan yang berakhir 2 Mei, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman adalah 265.000, meningkat 3.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya 262.000. Angka terbaru itu di bawah konsensus pasar 280.000. Rata-rata penggerakan empat minggu adalah 279.500, tingkat terendah sejak 6 Mei 2000, dan juga penurunan 4.250 dari rata-rata tidak direvisi minggu sebelumnya 283.750. Sementara itu, investor masih mencerna komentar Ketua Federal Reserve Janet Yellen, Rabu. Yellen mengatakan bahwa suku bunga rendah tentu dapat membuat risiko bagi stabilitas keuangan, mengatakan ada bahaya potensial, seperti valuasi pasar ekuitas yang tinggi, kompresi penyebaran imbal hasil (yield) tinggi obligasi, dan penurunan standar underwriting untuk solvabilitas pinjaman. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,60 persen menjadi 94,649 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1266 dolar dari 1,1356 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5258 dolar dari 1,5248 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun ke 0,7903 dolar dari 0,7967 dolar. Dolar AS dibeli 119,77 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,35 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9217 franc Swiss dari 0,9148 franc Swiss, dan melonjak ke 1,2136 dolar Kanada dari 1,2046 dolar Kanada. Demikian laporan Xinhua.

Harga minyak dunia turun akibat kekhawatiran kelebihan pasokan

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia turun pada Jumat pagi, sehari setelah mencapai tingkat tertinggi 2015 karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global muncul kembali ketika para pedagang mengamati laporan persediaan AS yang bervariasi. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 1,99 dolar AS menjadi berakhir di 58,94 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent North Sea untuk Juni, patokan Eropa, jatuh menjadi 65,54 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 2,23 dolar AS dari penutupan Rabu. WTI dan Brent telah menguat ke tingkat tertinggi tahun ini pada Rabu, setelah Departemen Energi AS secara tak terduga melaporkan penurunan pertama dalam persediaan minyak mentah dalam empat bulan teraklhir. Stok minyak mentah turun 3,9 juta barel pekan lalu, tetapi stok pada 487,0 juta barel masih pada tingkat tertinggi pada catatan untuk kali tahun ini. "Laporan kemarin, kecuali angka minyak mentah utama, sebenarnya sangat, sangat bearish," kata Kyle Cooper dari IAF Advisors. Cooper mencatat bahwa penurunan stok minyak mentah sebagian besar karena tingkat impor yang lemah, bukan karena sedikit penurunan dalam produksi AS. "Kami menumpuk 40 juta barel selama beberapa minggu terakhir dan harga naik 20 dolar," katanya. "Kenaikan harga ini tidak sesuai dengan perbaikan aktual dalam fundamental." Demikian laporan AFP.