Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

26 Oktober 2015

Harga emas turun karena Tiongkok pangkas suku bunga

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Sabtu pagi, karena Tiongkok mengurangi rasio persyaratan cadangan dalam sebuah langkah untuk menstabilkan pasar global.Menurut Xinhua, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 3,3 dolar AS, atau 0,28 persen, menjadi berada di harga 1.162,80 dolar AS per ounce.Emas berada di bawah tekanan pada Jumat karena pasar memperoleh kepercayaan setelah bank sentral Tiongkok (PBoC), memotong rasio persyaratan cadangan bank dan memangkas suku bunga acuannya. Para analis mengatakan pemotongan itu diperlukan dan kemungkinan akan membuat lebih banyak likuiditas dan menstabilkan ekspektasi pasar.Logam mulia juga di bawah tekanan tambahan ketika indeks dolar AS naik pada Jumat.Perak untuk pengiriman Desember turun satu sen, atau 0,06 persen, menjadi ditutup pada 15,827 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 11,2 dolar AS, atau 1,11 persen, menjadi ditutup pada 1.001,70 dolar AS per ounce.

Harga minyak dunia makin jatuh

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak kembali turun pada Sabtu pagi, di tengah sedikit tanda akan berakhirnya situasi kelebihan pasokan minyak mentah global.Menurut AFP, di perdagangan New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember berakhir pada 44,60 dolar AS per barel, turun 78 sen dari sehari sebelumnya dan jatuh 2,02 dolar AS penutupan Jumat sebelumnya.Di perdagangan London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember kehilangan sembilan sen menjadi menetap di 47,99 dolar AS per barel, setelah jatuh ke serendah 47,45 dolar AS. Seminggu yang lalu Brent ditutup pada 49,93 dolar AS per barel.Harga minyak mentah di kedua pasar tenggelam setelah Tiongkok memangkas suku bunganya lagi yang dinilai sebagai sinyal kekhawatiran lebih besar atas pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua dunia itu."Ini adalah hari skizofrenia untuk komoditas," kata analis CMC Markets Jasper Lawler. "Ada reli awal karena prospek meningkatnya permintaan di Tiongkok setelah bank sentral Tiongkok memangkas suku bunganya." "Ini diikuti oleh pembalikan cepat lebih rendah pada kesadaran bahwa lima penurunan suku bunga sebelumnya tidak bekerja -- dan justru langkah kebijakan itu hanya berfungsi untuk membuktikan perekonomian Tiongkok dalam kesulitan. " "Kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi Tiongkok terus memukul harga-harga komoditas," kata Sanjeev Gupta, yang mengepalai praktek minyak dan gas Asia-Pasifik di perusahaan jasa profesional EY. Fawad Razaqzada dari perusahaan perdagangan Gain Capital mengatakan gambaran keseluruhan minggu ini pasar masih kelebihan pasokan yang kemungkinan akan lebih penuh lagi ketika ekspor minyak mentah Iran melonjak setelah embargo Barat atas negara dicabut.Harga minyak terpukul pada Rabu setelah Departemen Energi AS mengatakan persediaan minyak komersial negara itu melonjak delapan juta barel menjadi 476,6 juta barel pada minggu yang berakhir 16 Oktober.Sementara itu, jumlah rig Baker Hughes North American yang dirilis Jumat menunjukkan hanya penurunan kecil dalam pengeboran AS, sehingga produksi tetap tinggi."Pada seminggu ini, tampak pembeli seperti kembali ke permainan karena harga minyak berhasil melambung dalam intra-hari baru-baru ini," kata Razaelqzada. "Namun, mereka terbukti hanya reli penyesuaian posisi dan keyakinan meningkat setelah persediaan minyak komersial AS naik tajam selama dua minggu berturut-turut," katanya kepada AFP. Selain itu, ia mengatakan, "penguatan dolar telah membebani emas hitam yang dihargakan dalam unit AS." Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak mentah lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Dolar AS naik terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat, karena data ekonomi yang keluar dari negara itu lebih baik dari perkiraan.

Dolar AS menguat karena data ekonomi positif

KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Sabtu pagi, karena data ekonomi negara itu lebih baik dari yang diperkirakan. Menurut Xinhua, Indeks Pembelian Manajer (PMI) untukMANUFAKTUR AS yang disesuaikan secara musiman tercatat 54 pada Oktober, naik dari 53,1 pada September dan jauh di atas ambang batas netral 50, menurut penyedia data Markit, Jumat. Angka terbaru ini juga di atas perkiraan pasar 53 dan menunjukkan kemajuan tercepat dalam kegiatanMANUFAKTUR sejak Mei. Hal ini menyebabkan mata uang euro turun lebih lanjut terhadap greenback pada Jumat karena prospek stimulus di zona euro terus membebani mata uang bersama itu. Pada sesi sebelumnya, Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi menyatakan bahwa bank dapat menyuntikkan stimulus moneter baru ke wilayah tersebut pada Desember untuk memerangi inflasi yang lemah. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,76 persen menjadi 97,114 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,1006 dolar AS dari 1,1112 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5323 dolar AS dari 1,5389 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7211 dolar AS dari 0,7212 dolar. Dolar AS dibeli 121,40 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,71 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9795 franc Swiss dari 0,9737 franc Swiss dan naik menjadi 1,3183 dolar Kanada dari 1,3101 dolar Kanada